Minggu, 14 April 2024

RINGKASAN KHUTBAH IEDUL FITHRI MAKKAH MUKARROMAH .

Ringkasan Khutbah Idul Fitri Masjidil Haram 

01 Syawal 1445 H 
Rabu, 10 April 2024 

Ditulis Ulang & Alih Bahasa : 
Ustadz Muhammad Rofi'i Sitorus @⁨~Muhammad Rofi'i Sitorus⁩
(UMRS Channel)


معالي الشيخ الدكتور صالح بن عبد الله بن حميد - إمام وخطيب المسجد الحرام .

( التغافل طريق السعادة ) .

عيدكم مبارك ، كتب الله لكم سعادة إهلاله ، ورزقكم بركة كماله ، وزادكم من فضله ونواله ، ووفقكم لفرضه ونفله ، وصالح أعماله ، وقرن عيدكم بالقبول ، وإدراك المسؤول ، والفوز بالمأمول ، وقبل الله بالقبول صيامكم ، وبعظيم المثوبة قيامكم.

عيد مبارك لولاة أمرنا لمقام خادم الحرمين الشريفين ، وسموه ولي العهد الأمين ، وعيد مبارك لأهلنا وبلادنا وللمسلمين أجمعين ، وعيد مبارك للطائفين والقائمين ، والعاكفين، والزائرين ، وجميع قاصدي الحرمين الشريفين.

فها هي - ولله الحمد - صور المكرمات من هذه البلاد تتوالى ، وأنواع الفضائل تتسابق وتتعالى ، في كل حين ، وفي كل مرفق ، رعاية ، وخدمة ، واهتماما ، وجدا واجتهادا ، وتفانيا وإتقاناً ، فالمستهدف هو قاصدو الحرمين الشريفين، وخدمتهم ، وتيسير أمورهم ، في حلهم وترحالهم ، تسابق كريم في ميادين الخير تحوزه هذه البلاد المباركة، وقيادتها الصالحة.

بلاد كريمة مباركة ، قد من الله عليها بالأمن والإيمان ، والعيش الكريم ، فهي تطعم الجائع ، وتغيث الملهوف ، وتؤي اللاجئ ، وتمسح رأس اليتيم ، أما ضيوف الرحمن فخدمتهم شرف ، وتيسير مناسكهم هدف ، والبذل من أجلهم قربة.

العيد مناسبة كريمة لتصافي القلوب ، ومصالحة النفوس ، والتحبب إلى الأخوة ، وزيادة الصلة في القربى وبين أيديكم خلق عظيم ، وفن من فنون التعامل لا يتقنه إلا الحليم ، وأدب رفيع لا يحسنه إلا الأفاضل من القوم ، والكرام من الناس ، خلق من أرقى شيم ذوي الهمم ، يحفظ الكرامة ، ويكسو المهابة ، ويرفع المكانة ، خلق به تعلو المنازل. إنه خلق التغافل والتسامح.

التغافل أقوم الطرق وأحسنها للتعامل مع الناس إذا صدر منهم ما يغيظ ، أو بدر منهم ما يسوء ، التغافل هو ترك ما لا يعنى ، والحرص على ما ينفع، وتحمل الأذى الصغير من أجل دفع الأذى الكبير ، التغافل إعراض عما لا يستحسن من القول والفعل ، والتصرف ، وغض الطرف عن الهفوات ، والترفع عن الصغائر .

المتغافل النبيل يتعمد الغفلة عن الأخطاء والعيوب التي يراها ، وهو مدرك لها عالم بها ، ولكنه يغض عنها تكرما وترفعاً ، وفضلا ونبلاً ، و المتسامح ذو إرادة قوية ، ونفس راقية ، يقدر الشعور الإنساني ، يجبر الخاطر، ويحافظ على الحياء ، تقوده الحكمة ، ويحكمه العقل ، ولا يجره هوى ، ولا تغلبه شهوة.

من صلة الرحم نشر التغافل، ومن دعائم الاستقرار في البيوت التغافل، ومن المعاشرة بالمعروف

التغافل ، وذو الرحم لا يستقصي من رحمه ، فإن الاستقصاء فرقة ، ومن تمسك بزمام التغافل ملك زمام المروءة ، وما الفاضل إلا الفطن المتغافل.

العيد مناسبة جليلة لمزيد من الترابط والتآلف : أفشوا السلام ، وتبادلوا التهاني ، وتصالحوا ، وتسامحوا . وتغافلوا وأحسنوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ المحسنين .

التمسوا بهجة العيد في رضا ربكم ، والإقلاع عن ذنبكم ، والازدياد من صالح أعمالكم ، واعلموا أن من مظاهر الإحسان بعد رمضان استدامة العبد على الطاعة ، وإتباع الحسنة الحسنة ، وقد ندبكم نبيكم محمد صلى الله عليه وسلم ، بأن تتبعوا رمضان بست من شوال، فمن فعل ذلك فكأنما صام الدهر كله .

---------------

Ringkasan Khutbah Shalat Idul Fitri 

Fadhilah Syekh Dr. Saleh bin Abdullah bin Humaid - Imam dan Khatib Masjidil Haram.

At-Taghaful Thoriq Sa'adah 
(Saling Memaafkan Jalan Menuju Kebahagiaan) 

01 Syawal 1445 H
Rabu, 10 April 2024 

Semoga Idul Fitri kalian penuh keberkahan, Allah menetapkan bagi kalian kebahagiaan bulan-Nya, memberikan rezeki kepada kalian kesempurnaan keberkahan-Nya, memberi tambahan kepada kalian karunia-Nya, memberikan taufiq-Nya pada kalian untuk menjalankan kewajiban-Nya, nafilah-Nya dan amal-amal shalih-Nya, menjadikan Hari Raya kalian tanda diterimanya amal dan permintaan, sukseknya cita-cita. Semoga Allah menerima puasa dan shalat kalian dengan pahala yang besar.  

Semoga Idul Fitri penuh berkah untuk para penguasa kita sebagai Penjaga Dua Kota Suci Yang Mulia Putra Mahkota yang Dapat Dipercaya. Semoga Idul Fitri penuh berkah untuk keluarga kita, negara kita, dan seluruh umat Islam. Semoga Idul Fitri penuh berkah untuk mereka yang thawaf, mereka yang shalat, mereka yang i'tikaf, mereka para pengunjung dan semua orang yang berniat pergi ke Dua Kota Suci (Haramain). 

Jadi inilah – Segala puji bagi Allah – gambaran-gambaran yang terhormat dari berbagai negara yang datang satu demi satu, dan jenis-jenis kebajikan berlomba-lomba semakin meningkat, setiap saat, dan di setiap fasilitas, perawatan, pelayanan, perhatian, ketekunan, ketekunan, pengabdian dan penguasaan. Sasarannya adalah orang-orang yang hendak mengunjungi Dua Kora Suci, mengabdi kepada mereka, dan memfasilitasi urusan mereka, dalam perjalanan-perjalanan mereka, perlombaan amal di bidang kebaikan yang dilakukan oleh negara yang diberkati ini dan kepemimpinannya yang benar.

Negeri ini adalah negeri yang penuh kemurahan hati dan penuh keberkahan, Allah telah menganugerahinya keamanan, keimanan, dan penghidupan yang layak, memberi makan kepada orang-orang yang kelaparan, memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan, memberi tempat tinggal bagi para pengungsi, dan menyeka kepala anak-anak yatim. Adapun tamu-tamu Allah (Ar-Rahman), melayani mereka adalah kemuliaan, dan memfasilitasi ibadah mereka adalah tujuan, mengerahkan tenaga untuk mereka adalah bentung mendekatkan diri kepada Allah.

Idul Fitri adalah kesempatan emas untuk menyucikan hati, meperbaiki jiwa, mencintai saudara, dan mempererat tali silaturahmi. Dihadapanmu terdapat akhlak yang agung, pelajaran muamalah yang hanya dapat dikuasai oleh orang yang sabar, dan adab tinggi yang hanya dapat dikuasai oleh orang-orang berbudi luhur, yang dapat dikuasai oleh orang-orang terhormat, karakter dari karakter terbaik dari orang-orang yang memiliki tekad. Itu menjaga martabat, memberikan kekaguman, dan meningkatkan status. Karakter yang diciptakan untuk meninggikan martabat rumah tangga. Inilah dia akhlak saling melupakan kekurangan dan saling memaafkan (At-Taghaful).

Saling melupakan kekurangan (At-Taghaful) adalah cara terpenting dan terbaik untuk menghadapi orang lain jika mereka melakukan sesuatu yang membuat marah, atau sesuatu yang buruk mulai muncul pada mereka. Saling melupakan adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat, lalu bersemangat memperoleh yang bermanfaat, dan menanggung kerugian kecil hanya untuk menghindari gangguan yang lebih besar. Saling melupakan adalah menjauhi apa yang dianggap tidak baik dalam perkataan, perbuatan, dan tingkah laku. Menutup mata terhadap kekeliruan, dan menutup mata terhadap kesalahan kecil. 

Orang yang mudah melupakan kesalahan orang lain adalah orang mulia, dengan sengaja melupakan kekeliruan dan aib yang ia lihat, padahal ia mengetahuinya, namun ia menutup mata terhadapnya karena kemurahan hati, keagungan, keutamaan, dan keluhuran budi, mempunyai kemauan yang kuat dan jiwa yang halus, menghargai perasaan manusia, mengendalikan pikiran, menjaga kesopanan, dibimbing oleh kebijaksanaan, dan diatur oleh akal, Dia tidak mudah terdorong hawa nafsu, dan tidak mudah dikuasai oleh syahwatnya.

Di antara tali silaturahmi adalah menebarkan sikap At-Taghaful, dan di antara penopang kestabilan rumah tangga adalah at-taghaful (mudah melupakan kekurangan orang), dan hal ini diantara cara interaksi yang baik. 

Sikap At-Taghaful dan Penyayang, tidak sibuk menyelidiki siapa yang menyayanginya, karena itu sikap yang dapat membuat perpecahan, dan siapa yang berpegang dengan sikap at-taghaful sejatinya dialah yang telah memegang tali kewibawaan, dan orang yang berbudi luhur tidak lain adalah orang yang at-taghaful. 

Idul Fitri adalah kesempatan yang baik untuk mempererat ikatan dan keharmonisan, menyebarkan salam, bertukar ucapan selamat, saling berdamai, dan memaafkan.  Dan saling melupakan dan berbuat baiklah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

Carilah kebahagiaan Idul Fitri dengan mencari ridho Rabb kalian, menjauhi dosa-dosa, dan memperbanyak amal shalih. Ketahuilah bahwa salah satu wujud kebajikan setelah Bulan Ramadhan adalah ketaatan hamba yang terus-menerus dan mengikuti amal shaleh dengan amal shaleh. Sungguh Nabi kalian telah memerintahkan kalian untuk mengikuti Ramadhan dengan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal, jadi siapa pun yang melakukannya, maka seolah-olah dia berpuasa setahun secara penuh.

Minggu, 17 Maret 2024

NIAT ANTARA IMAM DAN MAKMUM

Oleh: Syaikh Abdullah Al-Fauzan. Alhamdulillah wash sholatu wassalamu 'ala Rosulillah, wa ba'du; Termasuk hukum Fikhiyah yang wajib untuk diilmui diantaranya perbedaan niat dalam sholat antara imam dan makmum, bahwasanya ini bukan menjadi syarat, beda niat antara imam dan makmum dibolehkan, tidak melanggar aturan, bisa saja seorang yang mengerjakan sholat fardhu berimam/ mengikuti kepada yang mengerjakan nafilah/ sunnah, atau orang yang sedang mengerjakan sunnah berimam kepada yang sedang melakukan sholat fardhu, dan juga dibolehkan seseorang yang mengerjakan sholat fardhu berimam/ mengikuti orang yang melakukan sholat fardhu yang berbeda niat. Maka disini ada tiga bentuk: » Sebagai contoh yang pertama adalah seseorang memasuki Masjid sedangkan imam sholat Tarawih, sedangkan ia belum melakukan sholat Isya' , maka dibolehkan baginya bermakmum dengan imam tersebut dua reka'at, dan ia berdiri menyempurnakan dua rekaat kekurangannya. Ini merupakan pendapat imam Syafi'i dan para sahabatnya, juga merupakan riwayat dari imam Ahmad, yang dipegang erat oleh Ibnu Qudamah, dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Jabir radhiyallahu'anhu, bahwasanya sahabat Mu'adz radhiyallahu'anhu mengerjakan sholat isya' bersama Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam kemudian pulang ke kaumnya, kemudian mengimami sholat Isya' dihadapan kaumnya tersebut". (HR Bukhory dan Muslim). Demikiyan pula salah satu bentuk riwayat sholat Khouf/ perang bekecamuk maka Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam sholat dengan kelompok pertama sholat fardhu kemudian salam, dan sholat dengan kelompok kedua yang ini adalah sholat Nafilah dan salam. (HR Muslim, Abu Dawud, dan Nasa'i). Adapun hadist yg menyatakan, "Sesungguhnya dijadikan imam agar diikuti, maka jangan berbeda dengannya". Hadist ini pemahamannya adalah berbeda dalam gerakan-gerakan yang nampak, sebagaimana ditafsirkan oleh Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam dimana Nabi mengkhususkan seperti hadist Jabir di atas, maka tidak ada pertentangan antara dua hadist di atas antara hadist umum dan hadist khusus. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, "Adapun yang menolak perbedaan niat mereka tidak memiliki hujjah yang kuat". (Majmu fatawa 23/ 385). Contoh kedua seperti seseorang memasuki masjid sedang imam mengerjakan sholat Fardlu sedangkan ia sudah mengerjakan sholat Fardhu tersebut, maka ia melakukan sholat bersama imam yang ia adalah sholat Nafilah. » Contoh ketiga adalah seperti seseorang menjumpai imam sholat 'Asar sedang dirinya belum melaksanakan kewajiban dhuhur, maka ia melakukan sholat bersama imam dengan ia niatkan sholat dhuhur, bila telah usai maka ia mengerjakan sholat 'Asar, maka disini dituntut agar berurutan.

MANUSIA DAN PERANGAI BINATANG

Sungguh Allah سبحانه وتعالى telah memuliyakan manusia dan memberikan keutamaan serta kelebihan di atas makhluk lain, sebagaimana Allah سبحانه وتعالى berfirman, "Dan sungguh Aku telah muliyakan para bani Adam dan Kami angkat, baik di daratan maupun lautan dan telah Kami karuniai rizki dari segala sesuatu yang baik, dan Kami berikan banyak kelebihan di atas seluruh makhluk yang ada".                   

Yaitu Allah berikan kesempurnaan jika dibandingkan dengan seluruh hewan dan segala jenis ciptaan lainnya. Akan tetapi sangat disayangkan, banyak manusia enggan untuk tidak meniru dan menyerupai perangai binatang.

Berkata Ibnul Qoyyim rohimahullah," Dan manusia dalam kecenderungan terhadap binatang, beraneka ragam, sebagaimana bermacam-macamnya hewan yg tabiat manusia cenderung padanya.     
                                
 Diantara mereka ada yang berjiwa anjing, jika menjumpai bangkai busuk yang diperebutkan seribu anjing, maka ia tertarik untuk merebutnya, dan berusaha utk menguasainya dari seluruh anjing yg ada, ia akan menggongongi setiap anjing yg mendekatinya, dan tdk memperkenankan selainnya utk mendekat, dan yg ia pikirkan hanyalah memenuhi perut tanpa peduli apakah itu bangkai atau bukan, busuk maupun baik, jika diperhatikan menyalak, jika dibiarkan juga menyalak, jika engkau beri makan ia akan  mengitarimu dan mengerak-gerakkan ekor nya, jika engkau tahan makanannya ia akan menyalak.   
                                  
  Adapula jenis manusia yg berperangai himar / keledai, yang tdk diciptakan kecuali utk kerja keras dan makan, semakin banyak makan maka semakin bekerja dg keras, tergolong binatang yg paling tuli dan sedikit pengetahuan, olih karenanya Allah سبحانه وتعالى jadikan keledai yg tdk berpengetahuan walau memikul kitab sebagai permisalan orang yg tdk memiliki pengetahuan, tdk fakih, tdk beramal, sebagai halnya diperumpamakan pula orang yg berpengetahuan akan tetapi menyimpang yg melenceng dari kebenaran dan ridho dg dunia seperti anjing.                                                
Adapula jenis manusia seperti binatang yg mudah marah, dedam dan berbuat keji dg apa yg ia mampui, jiwa dan perangainya mirip dg hewan dari kalangan binatang buas.          Adapula manusia memiliki tabiat perusak sekitarnya sebagaimana ini adalah tikus.      Ada pula jenis manusia yg berperilaku seperti hewan beracun semisal ular dan kalajengking, dengan sengatannya ini akan mematikan manusia dan mencelakai sekitarnya.                 
   Ada pula manusia yg jiwanya seperti babi, yg tdk tertarik kebajikan, akan tetapi tatkala dijumpai kotoran maka ia berebut.  Sebagaimana yg kita saksikan seksama jika ada seseorang memiliki banyak kebaikan maka lewat begitu saja. Akan tetapi jika ada kekurangan, ketergelinciran, ketidak sengajaan maka dengan cepatnya beredar dan dijadikan bahan obrolan dan santapan.                                       
 Ada pula manusia yg memiliki sifat seperti burung merak, yg pekerjaannya hanya berhias, berdandan dg bulu-bulunya dan ia tdk menghasilkan apa-apa.                                                 
  Ada pula manusia memiliki tabiat seperti onta, hewan yg paling dengki dan kaku lagi keras hati.                                       
   Ada juga manusia berperangai sebagai halnya hewan beruang, pendiam akan tetapi sangat jahat, juga ada yg berperangai seperti kera yg selalu tamak.                                  

Adapun perangai hewan yg paling baik adalah kuda, ia adalah hewan yg paling muliya jiwa dan perangainya, demikiyan pula kambing, dari setiap perangai kelembutan dari hewan ini menjadi hewan halal yg bisa disantap daging nya, karena jika ia memakan sesuatu niscaya ia akan menurunkan sifat pada nya.      Olih karenanya Allah سبحانه وتعالى mengharamkan jenis hewan buas bertaring maupun berkuku, karena tatkala ia memakannya, niscaya sifat apa yg ada padanya akan menular kepada si pemakannya.                                
Ya Allah berilah jiwa ini ketaqwaan dan kesucian, sesungguhnya Engkau adalah Yg Merajainya dan Menguasainya.                             - www Al Badr net -