Jumat, 26 April 2013

DO'A

Allah Azza wa Jalla berfirman: "Berdo'alah kalian kepada-Ku, niscaya Aku akan kabulkan, sesungguhnya orang-orang yang sombong dari beribadah(berdo'a) kepada-Ku niscaya akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina." (QS.Ghofir: 60).

Di dalam Ayat mulia ini, Allah memerintahkan para hamba agar senantiasa memanjatkan do'a dan hajat hanya kepada-Nya semata dan Allah berjanji untuk mengabulkannya. Allah jadikan do'a dan permintaan hajat sebagai ibadah mulia. Allah mencela lagi murka kepada siapa saja yang enggan memanjatkan do'a dan dihukumi sebagai makhluk sombong yang terancam akan dimasukkan jahannam. Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, ia akan dimurkai (Allah)." (HR.Tirmidzy).

Berkata Sya'ir : "Janganlah kalian sekali-kali meminta hajat kepada anak Adam, akan tetapi mintalah hajat kepada Dzat yang pintunya tidak pernah tertutup, Allah senantiasa murka jikalau engkau tidak meminta kepada-Nya. Lawan dari itu, bila engkau meminta kepada bani Adam maka orang itu senantiasa murka kepadamu."

Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Do'a adalah ibadah." (HR.Tirmidzy). Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah Ta'ala adalah Dzat Yang Maha Hidup Maha Pemurah malu bila seorang hamba berdo'a mengangkat tangan kemudian hamba tersebut tidak membawa hasil." (HR.Tirmidzy).

Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidaklah seorang muslim memanjatkan do'a yang tidak mengandung dosa dan pemutusan silaturahmi kecuali Allah berikan satu dari tiga keadaan, bisa jadi dikabulkan segera, bisa jadi disimpan untuk di akhirat dan bisa jadi dipalingkan dari keburukan musibah." (HR.Ahmad dan Bazzar).

Berkata Umar radhiyallahu 'anhu, "Aku tidak peduli pada pengabulan do'a, akan tetapi aku hanya peduli pada terpanjatkannya do'a."

Kamis, 25 April 2013

ISTIGHFAR

Istighfar adalah memohon magfiroh, dan arti maghfiroh adalah berlindung dari dampak keburukan dosa dan menutup darinya. Allah Ta'ala berfirman: "Dan beristighfarlah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS.Al Muzammil: 20).

Allah Ta'ala berfirman: "Dan barangsiapa yang berbuat keburukan atau mendholimi dirinya, kemudian ia beristighfar kepada Allah, niscaya ia akan menjumpai Allah adalah Dzat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS.An-Nisaa': 110)

Sering kali kalimat istighfar beriringan dengan kalimat 'Taubat'. Adapun makna Taubat adalah berlepas diri dari dosa, baik dengan hati atau anggota badan. Dan hukum istighfar seperti hukum do'a, jikalau diterima Allah Ta'ala maka Allah mengijabahi dan diampuni dosanya. Terlebih bilamana istighfar tersebut bertepatan dengan waktu ijabah seperti tengah malam. Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Demi Allah, Aku beristighfar kepada Allah dan bertaubat dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali." (HR.Bukhari dan Muslim).

Berkata 'Aisyah radhiyallahu'anha, "Beruntunglah bagi seorang hamba yang menjumpai di dalam lembaran catatan amalnya kalimat istighfar yang banyak." Berkata Al-Hasan, "Perbanyaklah istighfar di rumah-rumah kalian, waktu-waktu kalian, perjalanan kalian, pasar-pasar kalian, majlis-majlis kalian dan dimanapun kalian berada, karena kalian tidak mengetahui kapan maghfirah Allah Ta'ala turun."

BAHAYA LISAN

Diriwayatkan dari sahabat mulia Mu'adz ibn Jabal radhiyallahu 'anhu, suatu hari beliau bertanya kepada Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam, "Apakah kita dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kita ucapkan?" Maka bersabda Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam: "Celaka dirimu wahai Mu'adz! Bukankah manusia ditelungkupkan wajah mereka di neraka atas bibir mereka dikarenakan hasil dari lisan mereka?!" (HR. Tirmidzy dan Hakim)

Disebutkan di dalam hadist Abu Hurairah, Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Paling banyak yang memasukkan manusia ke dalam api neraka adalah dua lobang, yaitu mulut dan farji ". (HR Ahmad dan Tirmidzi)

Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Bisa jadi seseorang mengucap satu kalimat yang ia tidak sangka-sangka ternyata mengantarkannya ke jurang neraka lebih jauh dari jauhnya timur dan barat." (HR Tirmidzy)

Berkata sahabat Uqbah ibn 'Amir, "Wahai Rosulullah bagaimana kunci selamat dari ini?" Bersabda Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam, "Tahan lisanmu ini, penjarakan di dalam rumahmu, dan menangislah atas kesalahanmu." (HR.Bukhari dan Muslim).

Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa yang menjamin untukku celah antara kedua janggutnya dan celah antara dua pahanya pasti aku jamin baginya surga." (HR. Bukhari)

Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia berbicara dengan kebajikan atau diam." (HR.Bukhari dan Muslim)

Berkata Ibnu Mas'ud, "Tidaklah pantas untuk ditahan dan dipenjarakan dari anggota badan ini melainkan lisan ini". Berkata Al-Hasan, "Tidaklah seorang mampu menjaga agamanya selagi tidak menjaga lisannya."

Minggu, 21 April 2013

RACUN HATI

Ketahuilah semua bentuk dan jenis maksiat dapat meracuni hati manusia, membawa petaka, bahkan dapat membinasakannya. Berkata Ibnul Muba'rok rahimahullah: "Aku melihat dosa-dosa dapat mematikan hati, bahkan akan mewariskan kehinaan bagi pecandunya. Menghindari dosa akan menjaga hidupnya hati dan menjahui segala dosa sebaik-baik bekal untuk jiwamu."

Diantara racun yang paling mengakar di dalam hati manusia dan berkembang adalah: "Berlebih-lebihan dalam berbicara." Diriwayatkan dari Anas dari Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam dengan sanad yang lemah, "Tidak akan lurus iman seseorang hingga lurus hatinya, dan tidaklah lurus hati seseorang hingga lurus lisannya". ( Riwayat lemah dari imam Ahmad dan Ibnu Abi Dunya ).

Berkata Abdullah ibn Umar, "Janganlah kalian berbanyak-banyak berbicara (selain dengan berdzikir kepada Allah) karena hal itu akan membuat kerasnya hati, dan sesungguhnya manusia yang paling jauh dari Allah adalah orang yang keras hatinya". Berkata Umar ibn Khothob, "Barang siapa yang banyak bicara pasti banyak tergelincirnya, dan barang siapa yang banyak tergelincir pasti banyak dosanya, dan barang siapa yang banyak dosanya pastilah neraka utama baginya". Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam berpesan kepada sahabat Mu'adz dengan sabda beliau, "Jaga lisanmu ini !" (HR.Tirmidzy dan Hakim).

Selasa, 16 April 2013

TEMAN KARIB SETAN

Firman Allah dalam QS.Az-Zukhruf ayat 36-37 yang artinya: "Dan barang siapa yang berpaling dari pengajaran Allah yang Maha Pengasih, kami biarkan setan menyesatkannya dan menjadi karibnya. Dan sungguh setan itu benar-benar menghalangi dari jalan yang benar, sedang mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk".

Allah Ta'ala mengkabarkan bahwa barang siapa yang berpaling dari berdzikir kepada-Nya dan melupakan Kitab yang diturunkan kepada Rasul-Nya, maka Allah kuasakan para setan untuk menguasainya dan menjadi teman karibnya yang tidak akan lepas darinya, dan setan itu seburuk-buruk teman dan pendamping, wal-'iyadzubillah.

Dan dikabarkan pula bahwa setan akan menghalangi para kekasih/ korin/ pendampingnya dari jalan surga, dan merancaukannya hingga merasa jalan sesat tersebut merupakan jalan surga. Hingga bila hari kiamat tegak, mereka saling berlepas diri satu dengan lainnya seraya berkata, "Wahai sekiranya jarak antara aku dan kamu seperti jarak antara timur dan barat! ". Dan Maha Benar firman Allah: "Dan setan itu merupakan teman yang paling jahat bagi manusia". QS 43/ 38.

Minggu, 14 April 2013

DZIKRULLAH

Allah Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Ahzab ayat 41-42 yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah kepada Allah dengan mengingat sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang ".

Sesungguhnya berdzikir kepada Allah akan mendatangkan rahmat dari Allah dan para malaikatpun memintakan ampunan untuk orang-orang yang berdzikir. Dan ini akan mendatangkan keberkahan dan kebahagiaan untuknya. Tidak berhenti disitu, bahkan Allah Ta'ala akan mengentaskan dari kegelapan kepada cahaya dan petunjuk serta hidayah untuk para hamba yang berdzikir kepada-Nya. Betapa banyak apa yang akan didapat dan diperoleh bagi hamba yang melakukan dzikrullah, Maha Suci Robb yang Maha Pemurah.

PANJANG UMUR DAN BANYAK AMAL BAIK

Dari Abu Bakroh radhiyallahu 'anhu, bahwasannya seseorang bertanya, "Wahai Nabi, siapakah manusia yang paling baik?". Bersabda Nabi shalallahu'alaihi wa sallam, "Orang yang panjang umur dan baik amalnya". Ia bertanya lagi, "Siapakah manusia yang jelek?". Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Orang yang panjang umur lagi buruk amalnya". (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).

Dari Abu hurairah radhiyallahu 'anhu, berkata Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam, "Maukah kalian aku kabarkan siapa yang terbaik dari kalian?" Sahabat menjawab, "Iya". Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Sebaik-baik kalian adalah yang paling panjang umurnya dan paling baik amalnya". (HR Ahmad).

Jumat, 12 April 2013

INGAT MATI

Diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, ia berkata: "Suatu hari aku bersama Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam kemudian datanglah seorang Anshor mengucapkan salam kemudian bertanya, "Wahai Rosulullah siapa orang yang paling mulia dari orang mukmin?". Nabi shalallahu 'alaihi wa salam menjawab, "Yang paling baik akhlaknya". Ia bertanya kembali, "Siapakah yang paling cerdik diantara mereka?" Nabi shalallahu'alaihi wa sallam menjawab, "Yang paling banyak ingat kepada kematian, yang paling baik persiapanya untuk menghadapi setelah kematian, merekalah orang yang cerdik". (HR Ibnu Majah).

Kamis, 11 April 2013

PERSIAPAN HARI ESOK

Allah Ta'ala berfirman di dalam QS. Al-Hasyr ayat 18, yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap kalian memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) ".

Ibnu Qoyyim berkata: "Allah Ta'ala memerintahkan kepada para hamba agar meliat apa yag telah ia siapkan untuk menyambut hari yang akan datang yaitu kehidupan di akhirat. Dan hal ini mencakup agar kita senantiasa koreksi diri atas perkara-perkara yang ia telah lewatkan, apakah amalnya pantas utk dijadikan bekal/ tidak?... Maksud dari Ayat ini adalah melakukan persiapan yang sempurna untuk menyambut hari esok, dengan memperbanyak amal yang mampu menyelamatkan dari adzab Allah dan mendapatkan kecintaan dari-Nya." Berkata Umar ibn Khottob radhiyallahu anhu: "Koreksilah diri kalian sebelum kalian di hisab dan ditimbang amal kalian dihari kiyamat".

MENYESAL

Allah Ta'ala berfirman dalam QS. Al-Mu'minun ayat 99-100, yang artinya: "(Demikianlah keadaan orang kafir), hingga bila datang kematian kepada salah seorang diantara mereka, ia berkata: 'Ya Tuhanku, kembalikan aku ke dunia. Agar aku dapat berbuat kebaikan yang telah aku tinggalkan'."

Sungguh itu hanya dalih yang ia ucapkannya saja. Dan dihadapannya ada Barzah(alam kubur).

Berkata Ibn Qoyyim rahimahullah: "Renunggilah bagaimana ia memohon pertolongan di hari tersebut dengan berkata: 'Ya Robbku'. Dan menyeru kepada Malaikat agar ia dikembalikan di dunia. Dan menyebutkan alasan agar dikembalikan supaya ia bisa melakukan kebajikan yang telah terlewat, terlalaikan atau ditinggalkan. Maka dijawab: "Tdk ada jalan utk kembali". Dan dijelaskan itu hanya sekedar alasan belaka, karena Allah Ta'ala Maha Mengetahui apa yang di lisan yang tidak mengandung ketulusan di dalam hati. Jikalau dikembalikan didunia niscaya ia akan kembali ke jalan kebejatan semula."

 - Bada'iut-Tafsir 3/237 -

AQIDAH DAN KEUTAMAANNYA

Definisi aqidah berasal dari kata 'aqd yang berarti pengikatan, yaitu apa yang diyakini oleh seseorang. Aqidah merupakan perbuatan hati, yaitu keyakinan hati & pembenarannya kepada sesuatu.

Adapun secara istilah syar'i, yaitu iman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, para Rasul-Nya & kepada Hari Akhir serta kepada takdir yang baik & yang buruk.

Sementara syari'at terbagi menjadi dua:
1. I'tiqadiyah, yaitu hal-hal yang tidak berhubungan dengan tata cara beramal, seperti i'tiqad (keyakinan) terhadap rububiyah (ke-Tuhanan) Allah & kewajiban beribadah kepada-Nya & beraqidah terhadap rukun-rukun iman yang lain. Inilah yang disebut pokok agama.
2. Amaliyah, yaitu segala apa yang berhubungan dengan tata cara amal ibadah, seperti shalat, zakat, puasa, haji & seluruh hukum-hukum amaliyah yang lain. Bagian inilah yang disebut cabang-cabang agama.

Amaliyah harus dibangun di atas I'tiqad (keyakinan) yang benar. Karena benar & rusaknya amal setiap muslim tergantung dari benar & rusaknya aqidahnya.

Maka aqidah yang benar merupakan fundamen bagi bangunan agama serta merupakan syarat sahnya amal seseorang. Allah Ta'ala berfirman, artinya, "Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal shalih & janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya."(QS. Al-Kahfi: 110)

Ayat-ayat yang senada sangatlah banyak, diantaranya: QS. Az-Zumar: 65; QS.Az-Zumar: 2-3 yang menunjukkan bahwa segala amal tidak akan diterima jika tidak bersih dari syirik.

Dan karena itulah sehingga perhatian Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam adalah pelurusan masalah aqidah demikian juga diutusnya para rasul adalah untuk mendakwahkan kepada ummatnya agar menyembah Allah semata & meninggalkan segala yang dituhankan selain Allah Ta'ala.

Allah Ta'ala berfirman, artinya, "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan) 'Sembahlah Allah (saja)'.." (QS.An-Nahl: 36) Dan setiap Rasul selalu mengucapkan pada awal dakwahnya kepada tauhid/ aqidah. (QS. Az-Zumar: 59, 65,73, dan 85) Demikian, betapa pentingnya aqidah yang benar.

Semoga bermanfaat.

HATI YANG MATI

Hati yang mati adalah lawan dari hati yang bersih lagi selamat, yang mana ia tidak kenal Tuhannya, apalagi mengetahui perintah dan larangan-Nya, tidak bisa membedakan perkara yang dicintai atau diridhoi dan perkara yang dimurkai, ia tidak akan peduli syariat Allah, yang ada di hatinya semata menggapai syahwat dan nafsunya. Dengan ini bisa dikatakan ia menghambakan diri pada nafsu semata, bila ia cinta, cinta berdasarkan nafsu, bila ia memberi, maka sekehendak nafsu belaka.

Maka singkat kata, Hawa nafsu adalah imamnya, Syahwat adalah penunjuk arahnya, Kebodohan adalah pengemudinya, Kelalean adalah tunggangannya, senantiasa mengikuti jejak syaiton. Berkawan dengan orang yang hatinya mati seperti ini akan membawa kepada bencana, paling tidak akan meracuni kehidupannya yang akan menyeret jurang kebinasaan.

- Tazkiyatun nufus 26 -