Minggu, 31 Agustus 2014

SILATURAHMI

Alhamdulillah, was sholatu was salamu ala Rosulillah, wa ba`du;

Agama islam memiliki tujuan membangun masyarakat islami yang saling kasih sayang, merahmati diantara mereka, cinta kebaikan, berbagi sesama, menjalin kebersamaan dan ukhuwah, bau membau dalam kebaikan dan ketakwaan serta menjaga tali silaturahmi.

Sebagai mana islam juga mengajarkan untuk menguatkan tali persaudaraan dan kekeluargaan, dan menjadikan silaturahmi sebagai pondasi yang wajib di jaga diantara mereka.

Allah Ta`ala telah perintahkan kepada umat manusia agar menjaga tali silaturahmi semenjak zaman dahulu kala, dan dianjurkan pula dalam syariat islam agar menyambung silaturahmi.

Allah Ta`ala berfirman, " Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling ". (QS. Al Baqarah 83).

Tali silaturahmi terwujud lantaran benih pasangan suami istri yang disana pula terdapat anjuran agar saling kasih sayang.

Allah Ta`ala berfirman, " Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.  Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir ". (QS Ar Rum 20~21).

Aly bin Abi Thalib radhiyallahu`anhu berkata, " Mereka itulah keluarga kalian, kepada mereka engkau menyambung dan menjadi banyak Mereka adalah kekuatan disaat engkau lemah ".

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Rahim bersambung dengan Arsy Allah, ia berkata, " Barangsiapa menyambungku, niscaya Allah menyambung nya, dan barangsiapa yang memutusku, niscaya Allah akan memutus  nya ". (HR. Bukhari dan Muslim).

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Barangsiapa yang menghendaki agar dibentangkan rizki untuknya, dipanjangkan umurnya, maka hendaknya ia menyambung tali silaturahmi ". (HR. Bukhari dan Muslim).

Bersedekah kepada para kerabat memiliki pahala yang melimpah dan dilipat gandakan, Nabi sallallahu alaihi wa sallam memberikan jawaban tatkala ditanya tentang infak zainab kepada suaminya Abdullah ibnu Mas`ud dan anak yatim yang ia asuh, maka Nabi berkata, " Baginya dua pahala, pahala menyambung kerabat dan pahala sedekah ". (HR. Tirmidzi).

Kerabtmu adalah bagian dari darahmu, sekiranya engkau berbuat kebaikan, Sesungguhnya engkau telah berbuat kebajikan untuk dirimu sendiri, dan jikalau engkau berbuat jahat, bakhil, maka sesungguhnya engkau telah berbuat buruk kepada dirimu sendiri.
Sekiranya tidak memiliki sesuatu kelebihan rizki yang mampu diberikan, maka berkatalah dengan perkataan yang santun dan menyejukkan, harapan yang menentramkan hati, karena dengan menyambung kekerabatan dengan mereka niscaya akan menimbulkan kecintaan, keakraban dan kasih sayang, serta menjauhkan dari rasa benci, permusuhan dan kedengkian.

Menjalin hubungan silaturahmi memiliki banyak cara, seperti berwajah ceria tatkala bertemu, berbudi pekerti luhur ketika bermuamalah, bertutur kata lembut lagi menyejukkan, berkunjung dan menjenguk, menghubungi dengan beragam sarana modern, membantu kesulitan dan kesusahan yang sedang dihadapi nya, memberikan nasihat nasihat kebaikan dan maslahat bagi nya, memberikan maaf dan jikalau terjadi kesalahan dan kealpaan, membalasinya dengan kebaikan walaupun ia berbuat keburukan, sebagaimana Nabi Yusuf yang telah berbuat ikhsan kepada saudara saudaranya, walaupun mereka telah berbuat apa yang mereka perbuat.

Allah Ta`ala berkisah tentang Nabi Yusuf dalam firman Nya, " Ya`kub berkata, "Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".  Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata: "Hai Al Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah".  Yusuf berkata: "Apakah kamu mengetahui (kejelekan) apa yang telah kamu lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya ketika kamu tidak mengetahui (akibat) perbuatanmu itu?".   Mereka berkata: "Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?". Yusuf menjawab: "Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami". Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik".  Mereka berkata: "Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan kamu atas kami, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)".  Dia (Yusuf) berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang". (QS Yusuf 87~92).

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Bukankah orang yang menyambung tali silaturahmi adalah orang yang membalasi dengan setimpal, akan tetapi orang yang menyambung tali silaturahmi adalah jikalau saudaranya memutuskan hubungan maka ia berusaha untuk memperbaiki nya dan terus menyambung nya ". (HR.Bukhari).

Memberikan maaf, melupakan ketergelinciran, berjiwa dermawan, menjauhi perkataan yang kasar, memberikan teguran secara halus, menunaikan hak kerabat, menjauhi pertikaian dan pertengkaran, menahan diri merupakan akhlak yang mulia dan perangai yang terpuji.

Ibnu Abbas rodhiyallahu anhuma berkata, " Jagalah nasab kalian agar dapat menyambung rohim kalian, Sesungguhnya tidaklah jauh jika hubungan tali silaturahmi tersambung walaupun berada dalam tempat yang berjauhan, dan tidaklah dekat jika tidak menyambung tali silaturahmi walaupun saling berdekatan, dan setiap rahim akan datang pada hari kiamat dihadapan masing masing orang dan menjadi saksi jika menyambung tali silaturahmi dan memutuskan nya ".

Sesungguhnya berbuat ikhsan merupakan sarana untuk menyambung tali silaturahmi, sebagaimana berkata Al Ahnaf ibnu Qois, " Tiga perangai yang akan mendatangkan kecintaan; inshof dan adil dalam bertingkah laku, memberikan kelonggaran dan  pertolongan dalam setiap waktu,  gemar menebar kasih dan sayang dikala berjumpa dan bertemu ".

Sabtu, 30 Agustus 2014

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA

Alhamdulillah, was sholatu was salamu ala Rosulillah, wa ba`du;

Manusia memiliki fitrah untuk menyayangi orang yang telah berbuat baik kepada dirinya, dan hati senantiasa melekat terhadapnya, dan tiada orang yang telah berbuat baik dengan sebaik baiknya melebihi orang tua, sehingga disebutkan dalam ayat, antara hak Allah dan hak orang tua dalam konteks yang satu.

Allah Ta`ala berfirman, "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa " . (QS. An Nisa` 36).

Berbakti kepada orang tua merupakan perintah Allah Ta`ala, sebagaimana dahulu tatkala ia masih bayi diasuh oleh orang tua penuh kasih sayang, maka ketika orang tua dalam keadaan lemah tua renta, sepantasnya sang anak membalasinya dengan penuh kecintaan dan kasih sayang.

Allah Ta`ala berfirman, "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.  Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. Al Isra` 23~24).

Ibu senantiasa mengandung sang anak dalam keadaan letih diatas keletihan, semakin hari semakin berat dan bertambah berat, hingga berusia kandungan sembilan bulan, dan disaat melahirkan ia dalam keadaan seolah merenggangkan nyawa terasa sakit, akan tetapi pada waktu ia melihat sang anak terlahir dengan selamat, secepatnya ia melupakan aneka duka dan keletihan yang selama ini ia dapatkan, dan ia banyak menaruh harapan dan cita cita kepada sang anak, lantunan doa diiringi tangisan dengan mencurahkan isi hati nya berharap agar menjadi pelita hati nya.

Ia senantiasa merawat dan bersibuk untuk membesarkan nya sepanjang siang malam rela menemani, merawat, ia rela lapar agar sang anak kenyang, ia rela begadang agar sang anak tertidur,ia rela bersedih agar anak tertawa dan bahagia, ia memanggil sang anak jikalau dirasa anak jauh dari nya, dan memastikan agar suatu keburukan tidak menimpa anak, dan sepanjang hari ia melakukan yang demikian hingga sang anak tumbuh dewasa.

Allah Ta`ala berfirman, " Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".   Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.  Dan orang yang berkata kepada dua orang ibu bapaknya: "Cis bagi kamu keduanya, apakah kamu keduanya memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan, padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku? lalu kedua ibu bapaknya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya mengatakan: "Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah benar". Lalu dia berkata: "Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu belaka". Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (azab) atas mereka bersama umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka dari jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi ". (QS. Al Ahqof 15~18).

Sesungguhnya berbakti kepada orang tua merupakan usaha untuk membalas kebaikan dengan kebaikan.

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada seseorang pemuda yang hendak pergi berjihad dengan berperang melawan musuh kafir, akan tetapi kedua orang tua nya dalam keadaan hidup, maka Nabi memerintahkan, " Dan kepada kedua orang tua mu hendaknya engkau berjihad dengan berbakti kepada kedua nya ". (HR. Bukhari dan Muslim).

Suatu hari datang seseorang kepada sahabat Abdullah ibnu Umar rodhiyallahu anhuma, mengeluhkan tentang dosa yang ia lakukan, maka ibnu Umar berkata, Apakah engkau menghendaki selamat dari ancaman siksa neraka dan masuk ke dalam surga?", maka di jawab, iya demi Allah, maka ibnu Umar bertanya, " Apakah kedua orang tuamu masih hidup?", maka di jawab, aku hanya tinggal bersama ibu ". Berkata ibnu Umar, " Demi Allah, jika engkau berkata kata lembut kepada ibumu, dan menyuapi makan kepada nya, niscaya engkau masuk surga selagi engkau menjauhi dosa dosa besar ".

Berkata seseorang kepada sahabat Umar bin Khottob rodhiyallahu anhu, " Sesungguhnya aku hidup bersama ibu ku yang telah udzur karena tua, ia tidak bisa menunaikan segala aktivitas nya kecuali punggung ku menggendong nya kemanapun ia menghendaki, Apakah dengan demikian aku telah menunaikan hak kepada nya?, maka Umar berkata, " Tidak, karena dahulu ibu mu berbuat baik kepada mu dengan tersimpan di hatinya ia berharap agar bisa bersamamu selamanya, akan tetapi engkau melakukan sesuatu untuk ibu mu dengan tersimpan harapan agar engkau berpisah dari nya, akan tetapi perbuatan mu adalah perbuatan yang baik, dan semoga Allah membalasimu dengan ganjaran yang banyak atas perbuatan bakti kepada ibu mu ".

Rabu, 27 Agustus 2014

ILMU

Alhamdulillah, was sholatu was salamu ala Rosulillah, wa ba`du;

Ilmu memiliki keragaman keutamaan dan kedudukan berdasarkan tujuan dan sumber nya.

Ilmu yang utama adalah yang bertujuan untuk melapangkan hati, menentramkan dada, menghantarkan kepada kebahagiaan dunia dan akhirat, yang tidak lain bersumber dari kalam ilahi yang suci dan sunnah nabi yang murni, yaitu ilmu agama yang membimbing seorang hamba agar mengetahui Robb Ta`ala serta jalan menuju hidayah Nya.

Allah Ta`ala berfirman, " Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan ". (QS Al Muja`dilah 11).

Sesungguhnya mengilmui tentang Allah Ta`ala, nama dan sifat Nya, syariat dan hukum hukum Nya, merupakan tujuan utama, membersihkan jiwa, menerangi hati, melapangkan dada.

Berkata Bisr Al ha`fy, " Aku tidak menjumpai suatu amalan yang lebih mulia dari menuntut ilmu ".

Berkata Sufyan ibnu Uyainah, " Barangsiapa yang menuntut ilmu, sungguh ia telah berbaiat kepada Allah Ta`ala ".

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Barangsiapa yang menyusuri suatu jalan dalam rangka mencari ilmu, niscaya Allah memudahkan bagi nya jalan menuju surga, dan para malaikat menundukkan sayap mereka dihadapan penuntut ilmu karena ridho terhadap apa yang di lakukan, dan sesungguhnya orang yang berilmu dimintakan ampunan oleh seluruh yang di langit dan di bumi, termasuk ikan ikan yang berada di lautan, dan keutamaan orang yang berilmu dibandingkan dengan orang yang ahli ibadah ibarat keutamaan bulan purnama dengan bintang bintang yang ada, dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi, sedangkan para nabi tidak memberikan warisan dinar dan dirham, akan tetapi mewariskan ilmu, Barangsiapa yang mengambil nya maka ia telah mendapatkan keutamaan yang banyak ". (HR. Tirmidzi).

Orang yang berilmu mereka adalah yang memiliki rasa khosyah dan takut akan kebesaran Allah Ta`ala, dikarenakan mereka mewarisi ilmu risalah yaitu Kitab Allah.

Allah Ta`ala berfirman, "Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun ". (QS. Fathir 28).

Jikalau sekiranya kalian duduk dihadapan ulama, seyogyanya memperhatikan dan mendengarkan petuah bijak dan nasehatnya, jika bertanya, hendaknya bertanya mencari kefahaman.

Diantara wasiat Lukman Al Hakim, " Wahai putra ku, duduklah bersama para ulama dan bersimpuhlah dihadapan nya, dikarenakan Allah Ta`ala menghidupkan hati dengan cahaya hikmah, sebagaimana menghidupkan bumi dengan tetesan hujan ".

Sesungguhnya ilmu dicapai dengan adab dan akhlak, petunjuk dan perangai yang baik, dan keberkahan ilmu diraih dengan baik nya tujuan dan ikhlas nya hati, dengan keikhlasan niscaya akan membuahkan rasa takut kepada Allah Ta`ala dan memunculkan cahaya.

Ilmu yang bermanfaat akan menumbuhkan akidah dan keyakinan yang kuat, menyinari wajah, menerangi hati, memunculkan akhlak mulia, istiqomah dalam amalan, jujur kepada Allah Ta`ala, dan jujur kepada jiwa dan manusia lain nya.

Allah Ta`ala berfirman, "(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran ". (QS. Az Zumar 9).

Senin, 25 Agustus 2014

AMAR MAKRUF NAHI MUNKAR

Alhamdulilah, was sholatu was salamu ala Rosulillah, wa ba`du;

Sesungguhnya kemungkaran jika sering melintas di hati, terpandang di mata, niscaya akan tercabut cahaya hati, dan tertutup pintu hidayah pada nya.

Sementara manusia tatkala mengarungi kehidupan duniawi, senantiasa akan menjumpai banyak godaan dan ajakan untuk berbuat keburukan, sehingga disana sangat dibutuhkan uluran tangan agar seseorang selamat dari keterpurukan dan ketergelinciran dan tidak menjadi tawanan syaitan.

Puncak kebaikan adalah seseorang berbuat ketaatan serta mengajak sekitarnya agar turut menjalankan ketaatan.

Sesungguhnya amar makruf nahi munkar merupakan pondasi agama islam yang paling utama dan mulia, sehingga sifat sempurna ini ada dalam jiwa nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam agar menjadi teladan bagi umat nya.

Allah Ta`ala berfirman, " (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung ". (QS.Al A`raf 157).

Umat ini diberikan limpahan ampunan dan keselamatan dikarenakan menjalankan ibadah mulia ini.

Allah Ta`ala berfirman, "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik ". (QS Al Imran 110).

Masyarakat islam madani senantiasa memiliki adab dan kehormatan selagi menumbuh kembangkan budidaya amar makruf nahi munkar.

Allah Ta`ala berfirman, " Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.  Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar ". (QS At Taubah 71~72).

Nabi sallallahu alaihi wa sallam menyebutkan tentang keutamaan amar makruf nahi munkar dalam sabda nya, " Amar makruf nahi munkar merupakan sodakoh ". (HR. Muslim).

Nabi sallallahu alaihi wa sallam juga bersabda, " Suatu fitnah yang menimpa seseorang dalam keluarganya, hartanya, dirinya, anaknya dan tetangganya niscaya akan terhapus dengan amalan sholat, puasa dan amar makruf nahi munkar ". (HR. Bukhari).

Sesungguhnya dosa dan keburukan merupakan sesuatu yang melekat antara satu dengan lainnya, dan tidak mampu dilenyapkan kecuali dengan jalan amar makruf nahi munkar.
Berkata syaikhul islam Ibnu Taimiyah rohimahullahu ," Barangsiapa yang tidak menegakkan amar makruf nahi munkar niscaya ia akan Allah uji dengan dikuasai oleh orang orang yang memerintahkan lawan dari keduanya yang berseberangan dengan syariat ".

Amar makruf nahi munkar merupakan benteng islam yang akan menjaga umat ini dari kerusakan dan keburukan serta godaan syaitan, dengan nya umat islam akan jaya dan hidup dengan izzah serta terhormat.

Dikatakan kepada sahabat Abdullah ibnu Mas`ud radhiyallahu`anhu, " Siapakah bangkai yang hidup bergentayangan?,  Maka dijawab: " Mereka yang tidak mengingkari kemungkaran ".

Orang yang sengaja meninggalkan amar makruf nahi munkar dalam rangka mencari ridho manusia dan kecintaan mereka, hakikat nya ia telah memaparkan dirinya untuk mendapatkan murka  dan adzab Allah Ta`ala.

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Barangsiapa yang mencari ridho Allah walaupun ia mendapatkan murka manusia, niscaya ia akan Allah ridhoi dan seluruh manusia akan ridho kepada nya, dan barangsiapa yang mencari ridho manusia dengan menerjang kemurkaan Allah, niscaya ia akan mendapatkan murka Allah dan murka seluruh manusia ".

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Sesungguhnya manusia apabila melihat suatu kemungkaran dan tidak berusaha untuk mencegahnya, maka Allah akan menurunkan bencana secara umum kepada mereka semua ". (HR. Bukhari).

Allah Ta`ala berfirman, "Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.  Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.  Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan.   Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik ". (QS Al Ma`idah 78~81).

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Demi Allah, hendaknya kalian menegakkan amar makruf nahi munkar, jika tidak, sungguh Allah akan menimpakan adzab kepada kalian, kemudian kalian berdoa, maka tidak akan dikabulkan ". (HR. Ahmad).

Sabtu, 23 Agustus 2014

KEADAAN HARI KIAMAT

Alhamdulillah, was sholatu was salamu ala Rosulillah, wa ba`du;

Manusia dalam mengarungi dunia yang fana ini penuh dengan kelalaian, panjang angan~angan dan cita~cita mereka, maka seyogyanya untuk diingatkan bahwa kehidupan yang hakiki adalah kehidupan akhirat, tatkala manusia dibangkitkan dari kubur mereka untuk menerima balasan yang penuh keadilan tanpa ada kedzaliman.

Allah Ta`ala berfirman, " Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? " .(QS. Ar~Rahman 26~28).

Ketika manusia dibangkitkan, maka pertama kali yang dibangkitkan dan dibukakan kuburnya adalah nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam, dan hari itu manusia bangkit dalam keadaan tidak berpakaian, tidak beralas kaki, dan tidak berkhitan, sebagaimana mereka lahir dahulu kala.

Allah Ta`ala berfirman, " (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai mana menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya ". (QS. Al Anbiya` 104).

Pertama kali yang diberikan pakaian adalah nabi Ibrahim alaihi salam, dan orang~orang soleh diberikan pakaian kemuliaan, adapun orang~orang durhaka diberikan pakaian dari api.

Manusia dikumpulkan di padang mahsyar yaitu tanah putih yang rata yang tidak pernah dilakukan disana kemaksiatan dan pertumpahan darah, bahkan kesalahan, tidak pernah seorang menjumpai keadaan yang semisal itu.

Allah Ta`ala berfirman,  "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat. Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi)nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk).  Dan Kami tiadalah mengundurkannya, melainkan sampai waktu yang tertentu.   Di kala datang hari itu, tidak ada seorangun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia.   Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih).   mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. (QS. Hud 103~107).

Hari itu merupakan hari yang penuh penyesalan, manusia dalam keadaan ketakutan, takut akan siksa dan balasan, hingga setiap manusia akan lari dari ayah, ibu dan saudara, dikarenakan takut akan pertanggungjawaban yang dibebankan di pundak mereka.

Allah Ta`ala berfirman, "Sesungguhnya mereka memandang siksaaan itu jauh (mustahil).  Sedangkan Kami  memandangnya dekat (mungkin terjadi).  Pada hari ketika langit menjadi seperti luluhan perak.  Dan gunung-gunung menjadi seperti bulu (yang berterbangan).  Dan tidak ada seorang teman akrabpun menanyakan temannya.  Sedang mereka saling memandang. Orang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya.  Dan isterinya dan saudaranya.  Dan kaum familinya yang melindunginya (di dunia).  Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya.  Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak ". (QS. Al Ma`arij 6~15).

Allah Ta`ala berfirman, " Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua).  pada hari ketika manusia lari dari saudaranya.  Dari ibu dan bapaknya.  Dari istri dan anak-anaknya.  Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya ".(QS. Abasa 33~37).

Allah Ta`ala berfirman, "  Suatu hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram.  Mereka berbisik-bisik di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari)". Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan, ketika berkata orang yang paling lurus jalannya di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia), melainkan hanyalah sehari saja".   Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya.   maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali.   Tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.   Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.  Pada hari itu tidak berguna syafa'at, kecuali (syafa'at) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridhai perkataannya.  Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya.  Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman.  Dan barangsiapa mengerjakan amal-amal yang saleh dan ia dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya ". (QS. TaHa 102~113).

Allah Ta`ala berfirman, "Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana. Seolah-olah ia iringan unta yang kuning.   Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.  Ini adalah hari, yang mereka tidak dapat berbicara (pada hari itu).  Dan tidak diizinkan kepada mereka minta uzur sehingga mereka (dapat) minta uzur.   Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.  Ini adalah hari keputusan; (pada hari ini) Kami mengumpulkan kamu dan orang-orang terdahulu.  Jika kamu mempunyai tipu daya, maka lakukanlah tipu dayamu itu terhadap-Ku. (QS. Al Mursalat 32~39).

Hari itu manusia berbekal dengan amalan, diliput rasa kawatir dan ketakutan, segala rahasia hati dan dada akan dibongkar dan dinampakkan, sehingga tidak lagi memiliki kekuatan dan penolong, wajah~wajah penuh dengan suram, masing masing mempunyai urusan yang menyibukkan, dan matahari didekatkan dengan jarak satu mil dari kepala mereka, tiada naungan kecuali orang orang yang diberikan naungan oleh Allah Ta`ala, setiap mereka mencucurkan keringat hingga betis, lutut, pinggang, dada, membungkam mulut nya, hingga menenggelamkan nya.

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Dahsyatnya hari itu sangat luar biasa hingga manusia tidak sanggup bertahan dan menyelamatkan ". (HR. Bukhari dan Muslim).

Orang orang yang dahulu memiliki rasa kesombongan ia akan di kumpulkan di padang mahsyar berbentuk makhluk yang hina dan sangat kecil hingga semua orang menginjak nya dengan kaki kaki mereka.

Orang orang yang musbil memanjangkan kain melebihi mata kaki, ia tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak dilihat, dan tidak disucikan dari dosa, dan bagi nya adzab yang pedih.

Orang yang berkhianat tatkala didunia pada hari itu akan diberikan bendera dan lambang penghianatan tertuliskan " ini penghianatan fulan, ini penghianatan si fulan....",  hingga semua orang melaknat nya.

Orang yang mengambil tanah walaupun satu jengkal ia akan dikalungkan dari tujuh lapis bumi di leher nya dan dililitkan pada tubuhnya.

Orang yang berbuat dzolim akan merasakan balasan kedzaliman dan di kisos, dan setiap kedzaliman adalah kegelapan pada hari kiamat.

Setiap orang akan melewati siroth, jembatan yang tajam melebihi mata pedang, mengelincirkan, diatasnya terdapat jangkar~jangkar yang sangat tajam, menarik siapapun yang melewatinya, hingga para manusia terjatuh dan jatuh ke neraka.

Sesungguhnya keselamatan pada hari itu hanyalah diraih dengan rahmat Allah Ta`ala dan magfiroh Nya, kemudian dengan bekal amalan sholeh, adapun selebihnya hanyalah penyesalan dan tangisan yang berkepanjangan tiada hentinya.

Berkata Al~Hasan Al~Basri rohimahullahu, " Dua hari dan dua malam yang tidak pernah terlewatkan oleh para manusia, hari dan malam tatkala diletakkan di kuburan bersama penghuni kubur, dan hari serta malam tatkala bangkit dari kubur di padang mahsyar, menuju surga atau neraka.....".

Kamis, 21 Agustus 2014

TANDA~TANDA HARI KIAMAT

Alhamdulillah, was~Sholatu was~Salamu ala` Rasulillah, wa ba`du;

Beriman terhadap hari akhir dan apa yang terkandung didalamnya dari pahala dan siksaan merupakan salah satu rukun islam dan pondasi agama islam, dan disana terdapat tanda tanda yang menunjukkan kedatangannya.

Allah Ta`ala berfirman, " Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila Kiamat sudah datang? ".(QS. Muhammad 18).

Nabi sallallahu alaihi wa sallam senantiasa mengagungkan perkara hari kiamat, jikalau menyebutkan tentang nya, wajah nabi sallallahu alaihi wa sallam senantiasa memerah, lantang suaranya, besar kemarahan nya, dan senantiasa mengulang ulang pemberitaan tentang nya.

Allah Ta`ala berfirman, " Telah dekat datangnya hari kiamat dan saat itu telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus". Dan mereka mendutakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya.  Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat cegahan (dari kekafiran). Itulah suatu hikmah yang sempurna maka peringatan-peringatan itu tidak berguna (bagi mereka).  Maka berpalinglah kamu dari mereka. (Ingatlah) hari (ketika) seorang penyeru (malaikat) menyeru kepada sesuatu yang tidak menyenangkan (hari pembalasan).  sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan. Mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata: "Ini adalah hari yang berat". (QS. Al Qamar 1~8).

Jika salah satu tanda kiamat telah datang, maka segera akan menyusul kemudian tanda tanda yang lainnya.

Allah Ta`ala berfirman, " Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di langit dan di bumi. Tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu ".(QS An Nahl 77).

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Tanda~tanda hari kiamat sekiranya salah satu telah datang, maka lainnya segera akan menyusul secara cepat ".(HR. Muslim).

Diantara tanda datangnya hari kiamat adalah dengan diutus nya nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam, sebagai mana diriwayatkan bahwa Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Diutus nya Aku dan tegak nya hari kiamat semuanya berdekatan, hampir hampir mendahului ku ".

Terlebih dengan diwafatkan nya nabi sallallahu alaihi wa sallam yang telah menggemparkan para sahabat radhiyallahu`anhum dimata mereka.

Diantara tanda dekat nya hari kiamat adalah munculnya banyak fitnah, bercampur aduk nya antara hak dan bathil, lenyapnya imam seseorang dengan begitu cepat.
Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Sesungguhnya dihadapan tegak nya hari kiamat dijumpai banyak fitnah bak layak nya malam yang gelap gulita, di pagi hari seseorang dalam keadaan iman, di sore hari ia menjadi kafir, di sore hari ia dalam keadaan iman, dan di pagi hari ia menjadi kafir ".(HR. Ahmad).

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Sesungguhnya umat ini diberikan limpahan keselamatan di masa pertama nya, dan akan menimpa di akhir umat ini bencana dan keburukan yang niscaya kalian tidak menyukainya, muncul suatu fitnah, yang akan menjadikan sebelumnya lebih ringan dengan yang setelah nya, muncul fitnah hingga seorang mukmin berkata: ini kebinasaan, itu kebinasaan, maka barang siapa yang berkehendak untuk dijauhkan dari api neraka dan di masukkan kedalam surga, maka hendaknya ketika ajal menjemput nya hendaknya ia dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari akhir ".

Diantara tanda dekat nya hari kiamat adalah banyak terjadi gempa, gempa di barat dan gempa di jazirah arab, dan berbicara nya bintang buas, dan muncul nya bintang melata yang amat besar mampu berbicara dengan para manusia dan mengatakan bahwa banyak para manusia tidak beriman kepada ayat ayat Tuhannya, dan waktu menjadi berdekatan, satu tahun terasa satu bulan, satu bulan terasa satu pekan, satu pekan terasa satu hari, satu hari terasa seperti satu jam, dan banyak dijumpai wanita dan sedikit lelaki, hingga seorang lelaki dikitari lima puluh wanita, dan muncul ya`juj dan ma`juj.

Diriwayatkan dari Zainab binti Jahsin radhiyallahu`anha, bahwa Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam suatu hari masuk kerumah nya seraya berkata, " Lha ilaha illallahu, celaka bagi orang orang arab, keburukan akan segera menimpa mereka, telah terbuka lobang ya`juj dan ma`juj sebesar ini, beliau melingkar kan telunjuk dan ibu jari nya ".(HR. Bukhari dan Muslim).

Diantara tanda dekat nya hari kiamat adalah hilangnya ilmu dan merajalela nya kejahilan dan kebodohan, hingga manusia tidak mengetahui kewajiban kewajiban dalam agama islam.

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Akan tergilas agama islam sebagai mana digilas nya baju dengan pewarna, hingga manusia tidak lagi mengetahui apa itu sholat, apa itu puasa dan apa itu sedekah, dan diangkat kitab Allah pada suatu malam hingga tidak tersisa satu ayat pun dimuka bumi, dan dijumpai sekelompok orang tua mengatakan: Kami menjumpai moyang kita mengatakan kalimat ini," Lha ilaha  illallahu ", kemudian kita mengucapkan nya ".(HR. Al~Hakim).

Diantara tanda dekat nya hari kiamat adalah diterjang nya perkara perkara yang di haramkan, diminum nya khomer, banyak perzinahan, sifat kikir dan bakhil merajalela, banyak pertumpahan darah dan pembunuhan, hingga orang yang dibunuh tidak mengetahui apa alasan dirinya di bunuh, dan si pembunuh tidak mengetahui apa alasan ia melakukan pembunuhan, bahkan banyak dijumpai kesyirikan dan umat ini bergabung dengan kaum musyrikin dan umat ini menyembah berhala.

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Tidak akan tegak hari kiamat hingga umat ini bergabung dengan kaum musyrikin, dan kabilah~kabilah dari umat ku  menyembah berhala ". (HR. Tirmidzi).

Diantara tanda dekat nya hari kiamat adalah munculnya dajjal, setiap nabi telah memberikan peringatan kepada umatnya tentang kemunculan dajjal, bahkan nabi sallallahu alaihi wa sallam senantiasa berlindung kepada Allah tentang keberadaan dajjal, hingga para sahabat mengira ia telah muncul.

Diriwayatkan dari sahabat An~Nawwas ibnu Sam`an radhiyallahu`anhu berkata, " Kami mengira bahwa dajjal muncul di rerimbunan kebun kurma, kemudian nabi sallallahu alaihi wa sallam bertanya, " Apa yang sedang kalian lakukan?, maka para sahabat menjawab, wahai Rasulullah, Engkau menyebutkan dajjal dan seolah olah melihatnya, maka kami mengira dajjal berada di rerimbunan kebun kurma maka kita pun menengok nya, kemudian nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Bukan dajjal yang aku kawatirkan bagi kalian, jikalau ia muncul sedangkan aku berada di hadapan kalian maka aku yang akan melindungi kalian, dan sekiranya ia muncul sepeninggal diri ku, maka masing masing melindungi dirinya sendiri, dan Allah akan melindungi setiap muslim sepeninggal diri ku ".(HR. Muslim).

Dajjal akan muncul dari sebelah timur hingga manusia berlarian menuju gunung, dan ia akan berjalan mengelilingi bumi serta memasuki semua tempat kecuali makkah dan madinah, dikarenakan Allah Ta`ala telah mengharamkan untuk memasuki keduanya dan telah di jaga oleh para malaikat, setiap kali berusaha memasuki nya maka ia dihadang oleh malaikat yang membawa pedang menghardik dan mengusir nya, dan madinah diguncang tiga kali guncangan dan setiap munafik dan kafir akan keluar untuk mengikuti dajjal, dan kebanyakan pengikutnya adalah para wanita.

Sesungguhnya dajjal memiliki fitnah yang sangat luar biasa, ia memiliki dua sungai yang berisi air dan api.

Nabi sallallahu alaihi wa sallam berpesan kepada umatnya, " Sekiranya kalian menjumpai nya maka hendaknya memilih sungai yang di dalamnya terlihat api, dan masuk kedalam nya dengan memejamkan mata sambil menunduk~nundukkan kepala nya dan meminum nya, Sesungguhnya sungai api tersebut adalah air yang menyejukkan ".(HR. Muslim).

Dan sebaliknya, Sesungguhnya apa yang terlihat sungai yang didalam nya air oleh para manusia merupakan api yang akan membakar orang yang memilih nya.

Allah Ta`ala menguji manusia dengan munculnya dajjal, diberikan bagi nya kemampuan yang luar biasa hingga menjadi fitnah bagi siapa saja yang bertemunya, mampu mematikan dan menghidupkan, menjadikan bumi subur dan mengering, memerintahkan langit agar hujan maka tur turunlah hujan, dan mengeluarkan harta karun dari dalam bumi serta aneka gemerlap dunia bagi yang mau mengikuti nya. Sedangkan manusia yang tidak mau mengikuti nya akan di berikan paceklik dan kering serta memberikan siksaan.

Dajjal mengitari bumi selama empat puluh hari, satu hari seperti satu tahun lamanya, satu hari berikutnya seperti satu bulan, satu hari berikutnya seperti satu pekan, dan hari hari selebihnya seperti hari hari bisa, ia mampu berjalan secepat hujan yang ditiup oleh angin.

Adapun sifatnya, ia adalah seorang yang tidak pernah dilahirkan, pemuda yang gempal badan nya, berkulit merah, berambut lebat, matanya buta sebelah seperti buah anggur yang pecah, tertulis di jidat antara kedua matanya tulisan :  "KAFIR ", terbaca oleh setiap orang yang mukmin.

Berkata imam As~Safariny rohimahullahu, " Sepantasnya seseorang yang memiliki ilmu agar mengajarkan hadits hadits yang mengkisahkan tentang dajjal kepada para anak, para lelaki dan wanita, terlebih dimasa sekarang ini yang begitu banyak dijumpai fitnah dan kerusakan ".

Benteng dari fitnah dajjal adalah berpegang teguh dengan agama islam dan menguatkan iman melalui mendalami asma` dan sifat Allah sebagai mana tercantum dalam kitab Allah dan Sunnah rasulullah sallallahu alaihi wa sallam, dikarenakan dajjal adalah makhluk seperti lainnya yang butuh makan dan minum dan memiliki mata yang buta sebelah, sedangkan Allah Ta`ala tersucikan dari sifat yang semisal itu, karena Allah tidak akan terlihat oleh manusia sebelum datang kematian, adapun dajjal, semua manusia melihatnya, baik yang mukminin dan yang kafir.

Diantara upaya untuk membentengi diri dari fitnah dajjal adalah memperbanyak membaca surat Al Kahfi.

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi dan sepuluh ayat terakhir dari nya, ia akan terlindungi dari fitnah dajjal ".(HR. Muslim).

Jikalau dajjal muncul di akhir zaman, akan terjadi banyak fitnah dan sedikit yang selamat dari nya kecuali orang yang mukmin, dan disaat itulah Allah Ta`ala menurunkan nabi Isa ibnu Maryam di timur damaskus disisi manaroh baidho` yang telah di tunggu oleh kaum mukminin, sedangkan dajjal berjalan mengarah baitul makdis sehingga bertemu dengan nabi Isa di wilayah babul ludd di palestina, dan disaat bertemu maka dajjal akan meleleh sebagai mana meleleh nya garam di air, dan  nabi Isa berkata, " Aku akan menancapkan tombak ku dan engkau tidak akan bisa menghindari nya ", maka setelah terbunuh beserta para pengikutnya, selesai sudah fitnah besar tersebut, dan segala puji hanya milik Allah, sebelum dan sesudahnya.

Dimasa nabi Isa merupakan zaman yang aman dan tentram lagi damai penuh kenikmatan sehingga bumi kembali subur dan hujan senantiasa turun dan Allah memerintahkan bumi agar mengeluarkan segala barokah nya, hingga di kisah kan seekor sapi dan onta menghasilkan air susu yang mencukupi satu kabilah dari manusia, dan dunia penuh dengan keadilan dan keamanan hingga seekor singa berdampingan dengan onta, harimau dengan sapi, srigala hidup berdampingan dengan domba, dan anak anak kecil bermain dengan ular dan aman dari sengatan yang berbisa dari nya.

Setelah nabi Isa tinggal di muka bumi selama tujuh tahun maka Allah mengutus hembusan angin yang dingin dari arah negri syam hingga tidak meninggalkan seseorang dimuka bumi yang memiliki iman walaupun sekecil biji sawi melainkan akan tercabut nyawanya.

Dan akan tegak hari kiamat disaat manusia tidak lagi mengucapkan kalimat " Allah, Allah, " dan terbit matahari dari barat, kemudian setiap manusia yang melihat nya akan beriman semua nya, akan tetapi disaat itu iman tidak akan berguna dan bermanfaat bagi suatu jiwa.

Allah Ta`ala berfirman, "Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: "Tunggulah olehmu sesungguhnya Kamipun menunggu (pula)".(QS. Al An`am 158).

Dan tanda terakhir tegak nya hari kiamat adalah munculnya api yang sangat besar dari arah negri yaman, yang akan menggiring para manusia ke padang mahsyar.

Sungguh janji Allah pasti datang tidak ada keraguan pada nya, maka barang siapa yang ia lalai disaat diberikan kesempatan maka sungguh ia pasti menyesali selama lamanya, waktu tidak akan pernah kembali, catatan amalan telah di gulung, dan orang yang berbahagia adalah seorang yang telah mempersiapkan bekal nya pada hari kiamat.

Sebahagian salaf berkata, " Mengherankan....seseorang bersedih diwaktu hartanya berkurang...., namun ia tidak merasa sedih sedikit pun disaat umurnya telah berkurang...".

Muhammad ibnu Sirin rohimahullahu disaat ajal menjemput nya ia menangis, dan dikatakan kepada nya apa yang membuatnya menangis, maka ia berkata, " Aku menangis karena menyesali waktu luang telah lewat, sedangkan amalku sedikit, dan surga sangat mahal.....".

                   ~~~®~~~

Rabu, 20 Agustus 2014

HARI AKHIR

Alhamdulillah, was sholatu was salamu ala Rosulillah, wa ba`du;

Iman kepada hari akhir merupakan pondasi iman yang telah di serukan oleh para nabi dan rasul, mereka menyampaikan kepada umat nya akan kejadian kejadian hari kiamat, kabar gembira tentang surga dan ancaman dari neraka.

Dan Allah Ta`ala firmankan di awal surat Al Qur`an tentang sifat orang yang bertakwa, " Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib ".(QS Al Baqarah 2~3).

Allah Ta`ala berfirman, "Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya. kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) dengans sebenar-benarnya. (QS. Nuh 17~18).

Kehidupan dunia merupakan kehidupan yang sementara lagi fana, dan setiap yang bernyawa akan mati dan binasa.

Allah Ta`ala berfirman, " Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan ".(QS Al Qosos 88).

Setelah kematian maka manusia akan dibangkitkan dari kubur dan dikumpulkan di padang mahsyar serta akan menghadap dihadapan Allah Ta`ala kemudian di hisab amalan nya, dan setelah itu hanyalah ada dua pilihan, antara surga dan neraka.

Setiap nabi dan rasul telah memberikan peringatan kepada umatnya tentang keberadaan hari kiamat.

Allah Ta`ala berfirman, "Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman.  Sesungguhnya Kami mewarisi bumi dan semua orang-orang yang ada di atasnya, dan hanya kepada Kamilah mereka dikembalikan ".(QS Maryam 39~40).

Allah Ta`ala berfirman, "Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat. Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi)nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk). Dan Kami tiadalah mengundurkannya, melainkan sampai waktu yang tertentu.  Di kala datang hari itu, tidak ada seorangun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia.  Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih).  mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.  Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya". (QS Hud 102~108).

Hari kiamat akan tegak pada hari jumat, terbit matahari dari barat, dan sangkakala ditiup oleh malaikat, dan semua makhluk akan hancur dan binasa.

Allah Ta`ala berfirman, "Dan mereka berkata: "Kapankah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit) jika kamu adalah orang-orang yang benar?". Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan (sangkakala) yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar.  lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya.
Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.  Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?". Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya). Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami. Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan ".(QS Ya Sin 48~54).

Allah Ta`ala berfirman, "Sesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan. yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok. dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu. dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia.  Sesungguhnya neraka Jahannam itu (padanya) ada tempat pengintai". (QS An Naba` 17~21).

Allah Ta`ala berfirman, "Apabila terjadi hari kiamat. tidak seorangpun dapat mendustakan tentang kejadiannya.  (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain).  apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya. dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya. maka jadilah ia debu yang beterbangan.........................
Dan mereka selalu mengatakan: "Apakah bila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami akan benar-benar dibangkitkan kembali? apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (juga)?". Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian.  benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal ".(QS Al Waqiah 1~50).

Hendaknya masing masing dari kita bertaqwa kepada Allah Ta`ala, dan menjadikan hari akhir adalah hari kehidupan yang kita jadikan sebagai tujuan, dan seyogyanya kita bersiap siap dengan iman dan memperbanyak amalan sholeh.
Hiduplah sesuka hatimu, Sesungguhnya ajal akan menjemput dirimu, kumpulkanlah harta bendamu sebanyak banyaknya, niscaya engkau terpisahkan dari nya, berbuatlah sesuka hatimu, niscaya dirimu akan mendapatkan balasannya, oleh karena nya, berbekalah dengan ketakwaan, dikarenakan perjalanan sangat amat jauh, ringankanlah bebanmu dengan berhati hati dalam urusan duniawimu.

Berkata Yahya ibnu Mua`dz, " Beruntunglah bagi seseorang yang ia meninggalkan dunia sebelum dunia meninggalkan dirinya, ia mempersiapkan kuburan nya, sebelum ia dimasukkan kedalam kuburnya, ia senantiasa berusaha meraih ridho Tuhannya, sebelum ia menghadap dihadapan Nya ".

Senin, 18 Agustus 2014

PARA NABI DAN PARA RASUL


Alhamdulillah, was sholatu was salamu ala Rosulillah, wa ba`du;

Allah Ta`ala telah mengutus para nabi dan rasul pada setiap umat dan kaum agar memberikan petunjuk hidayah hingga mengentaskan mereka dari kesesatan menuju jalan keselamatan, kebahagiaan, dan jalan kebenaran.

Tiada jalan yang dapat menghantarkan kepada keselamatan melainkan hanya dengan cara mengikuti petunjuk para nabi dan rasul serta mengimani mereka.

Allah Ta`ala telah menyebutkan di dalam Al Qur`an dua puluh lima nabi dan rasul.

Dan disebutkan dalam As Sunnah, berkata abu Dzar Al Ghifari, ia bertanya kepada nabi sallallahu alaihi wa sallam, Wahai Rasulullah, berapakah jumlah para rasul?, maka Nabi sallallahu alaihi wa sallam menjawab, " Tiga ratus sekian belas rasul, jumlah yang amat banyak ".(HR. Ahmad).

Para nabi dan rasul merupakan manusia yang paling baik hatinya, amal perbuatannya, akhlaknya, paling banyak ilmunya, paling santun tingkah laku nya dan paling sempurna ibadah nya.

Allah Ta`ala berfirman mensifati akhlak para nabi, " Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak. Dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa. Dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka. Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali ". (QS. Maryam 12~15).

Allah Ta`ala berfirman, "Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup. Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". (QS. Maryam 30~33).

Allah Ta`ala berfirman, "Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi.  Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya; "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?. Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan".(QS Maryam 41~45).

Allah Ta`ala berfirman, "Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka), kisah Musa di dalam Al Kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang dipilih dan seorang rasul dan nabi. Dan Kami telah memanggilnya dari sebelah kanan gunung Thur dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami di waktu dia munajat (kepada Kami). Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya sebagian rahmat Kami, yaitu saudaranya, Harun menjadi seorang nabi.(QS. Maryam 51~53).

Allah Ta`ala berfirman, " Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh ahlinya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya.(QS. Maryam 54~55).

Allah Ta`ala berfirman, " Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.(QS. Maryam 56~57).

Allah Ta`ala berfirman, " Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.(QS. Yusuf 56).

Allah Ta`ala berfirman, " Dan kepada Luth, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang mengerjakan perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik. Dan Kami masukkan dia ke dalam rahmat Kami; karena sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang saleh ". (QS Al Anbiya` 74~75).

Allah Ta`ala berfirman, " Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa, dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar. Dan Kami telah menolongnya dari kaum yang telah mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat, maka Kami tenggelamkan mereka semuanya. (QS. AL Anbiya` 76~77).

Allah Ta`ala berfirman, " Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu. Maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan kamilah yang melakukannya. Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah). Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.  Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan adalah Kami memelihara mereka itu ".(QS. AL Anbiya` 78~82).

Allah Ta`ala berfirman, " Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang". Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah ".(QS Al Anbiya` 83~84).

Allah Ta`ala berfirman, "Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh. (QS Al Anbiya` 85~86).

Allah Ta`ala berfirman, "Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim". Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (QS. Al Anbiya`87~88).

Allah Ta`ala berfirman, "Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik. Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami ".(QS Al Anbiya` 89~90).

Sepantasnya bagi orang muslim untuk mengikuti petunjuk nabi dan menelusuri jejak mereka, karena dengan petunjuk mereka kita dapat meraih keutamaan.

Allah Ta`ala berfirman, " Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya " (QS. An Nisa` 69).

Seluruh nabi dan rasul sepakat untuk mendakwahkan kalimat tauhid dan memperingatkan dari syirik.

Allah Ta`ala berfirman, " Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian hanya kepada Aku". (QS Al Anbiya` 25).

Minggu, 17 Agustus 2014

AL~ QUR`AN AL~ADHIM

Alhamdulillah, was sholatu was salamu ala Rosulillah, wa ba`du;

Allah Ta`ala telah mengutus Nabi muhammad sallallahu alaihi wa sallam dengan membawa Al~Qur`an yang di jadikan hujjah bagi seluruh umat manusia.
Sehingga orang orang arab yang ahli dalam bahasa arab mengakui bahwa Al~Qur`an merupakan mukjizat yang di berikan Allah Ta`ala.

Berkata Al~Walid Ibnul Mughiroh, " Sungguh demi Allah, didalam bacaan Al Qur`an terdapat rasa manis lagi menenangkan jiwa, menentramkan hati, alangkah indahnya apa yang di lantunkan oleh Nabi ini ".

Al~Qur`an merupakan cahaya yang menerangi kegelapan, memberikan hidayah bagi kesesatan, obat bagi jiwa yang sakit, menghidupkan hati yang mati, barang siapa yang berpegang teguh dengan nya pasti akan mendapatkan penjagaan, barang siapa yang berkata dengan nya pasti akan benar, dan barang siapa yang berhukum dengan nya akan adil, akan menuntun kedalam jalan yang lurus.

Allah Ta`ala mengkisahkan para jin yang mendengarkan bacaan Al Qur`an, " Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan.  (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami ". (QS Al Jinn 1~2).

Membaca Al Qur`an dan mentadaburi isi dan kandungan didalamnya serta mengamalkan nya akan memberikan pencerahan dan kemuliaan.

Abu Dzar radhiyallahu`anhu berkata, " Wahai Rasulullah, berikan wasiat kepada kami, maka Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Hendaknya engkau memperbanyak membaca Al Qur`an, sesungguhnya Al Qur`an merupakan cahaya bagimu dimuka bumi dan simpanan pahala untukmu di langit ". (HR. Ibnu Hibban).

Sebaik baik manusia adalah seorang yang membaca Al Qur`an dan mengajarkan nya, sebagai mana yang dilakukan oleh Abu Abdurrahman As~Sulamy selama tujuh puluh tahun mengajarkan kitab Allah dalam rangka mencari pahala kebaikan.

Dan barang siapa yang mempelajari Al Qur`an niscaya akan turun kepada nya ketentraman jiwa, diliputi rahmat, hingga para malaikat menundukkan sayap nya dalam rangka menghormati nya, dan barang siapa membaca Al Qur`an dengan mahir sungguh ia bersama para malaikat yang mulia, setiap huruf bagi nya akan mendapatkan pahala  kebaikan dan akan dilipat ganda kan, dan kedudukan bagi nya di akhirat kelak sejauh mana ayat yang telah ia baca dan akhir yang ia baca, serta keutamaan membaca nya adalah lebih baik dari pada mendapatkan harta dunia.

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Siapakah diantara kalian yang yang menghendaki pergi menuju wadi Akik atau wadi Bathan, kemudian ia mengambil dua onta yang paling mahal dan istimewa?...kemudian para sahabat menjawab: " Kami semua menginginkan wahai Rasulullah..".Kemudian Nabi berkata, " Sungguh jikalau sekiranya kalian pergi menuju masjid setiap hari dan mempelajari satu ayat dari Al Qur`an niscaya lebih utama dari mendapatkan dua ekor onta, tiga ekor dan seterusnya sejumlah ayat yang kalian pelajari ". (HR. Muslim).

Al Qur`an merupakan mukjizat yang senantiasa kekal hingga hari kiamat, Allah Ta`ala berfirman, "Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) sedang dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al Quran) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman ".(QS. AL Ankabut 51).

Allah Ta`ala berfirman, "Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?..".(QS. AL Qomar 17).

Allah Ta`ala berfirman, "Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian ".(QS. AL Isra` 81~82).

Allah Ta`ala berfirman, " Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran ".(QS. Shaad 29).

Berkata Fudhail ibnu Iyadh, " Sesungguhnya penghafal Al Qur`an adalah pembawa panji islam, tidak sepantasnya ia berbuat sia sia bersama orang orang yang berbuat sia sia, lalai bersama orang orang yang lalai, berbuat alpa bersama orang orang yang alpa ".

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Perumpamaan rumah yang dibacakan didalamnya Al Qur`an atau berdzikir kepada Allah dan rumah yang tidak di bacakan di dalam nya Al Qur`an atau berdzikir kepada Allah adalah perumpamaan antara yang hidup dan yang mati ".(HR. Muslim).

Sekiranya umat islam melalaikan Al Qur`an dan meninggalkan nya dan tidak mengamalkan kitab Tuhannya, niscaya akan tertimpa kehinaan dan fitnah serta kehancuran, dan ini merupakan angan angan musuh musuh kafirin, munafikin dan ahli kitab.

Allah Ta`ala berfirman,"Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran ".(QS. Al Baqarah 109).

Nabi sallallahu alaihi wa sallam memberikan pesan kepada umat ini dengan sabda nya, " Aku tinggalkan bagi kalian dua perkara sekiranya kalian berpegang teguh dengan nya niscaya tidak akan tersesat sepeninggal ku, yaitu Kitab Allah dan Sunnah ku ".

Senin, 11 Agustus 2014

IMAN KEPADA MALAIKAT

Alhamdulillah, was sholatu was salamu ala Rosulillah, wa ba`du;

Iman kepada malaikat merupakan pokok dasar akidah seorang muslim, tidak akan sempurna iman kecuali dengan iman kepada nya. Malaikat merupakan ciptaan Allah yang wajib di imani baik secara global dan terperinci sebagai mana disebutkan dalam Al Qur`an dan As Sunnah.

Allah Ta`ala menciptakan malaikat dari cahaya yang mampu merubah wujud sesuai kehendak Allah, dan memiliki tugas tugas dan senantiasa taat dan beribadah kepada Allah serta tidak pernah berbuat maksiat.

Jibril merupakan malaikat yang paling utama, yang memiliki enam ratus sayap, setiap sayap memenuhi langit dan bumi.

Allah Ta`ala berfirman, " (Jibril) yang sangat kuat. Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli.  Sedang dia berada di ufuk yang tinggi ".(QS An Najm 5~7).

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Aku telah melihat jibril dalam wujud aslinya, ia memiliki enam ratus sayap ".(HR. Ahmad).

Malaikat memiliki tugas tugas dalam ibadah, diantaranya diberikan amanah wahyu, menurunkan hujan, meniupkan arwah pada janin, mencabut nyawa, menjaga surga dan neraka, menjaga gunung, daratan, lautan, menjaga manusia, peniup sangkakala, membangkitkan manusia dari alam kubur, berdiri bertasbih untuk Allah, rukuk, sujud dihadapan Allah dan sebagai nya.

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Langit mengeluarkan suara rintihan, dan sepantasnya untuk merintih, tidaklah didapatkan sejauh empat jemari melainkan disana terdapat malaikat sujud kepada Allah ".(HR. Ahmad).

Nabi sallallahu alaihi wa sallam mengkhabarkan tentang baitul makmur yang berada di langit ketujuh, " Setiap hari didatangi oleh para malaikat sejumlah tujuh puluh ribu malaikat, jika telah masuk maka tidak pernah kembali lagi ". (HR. Bukhari dan Muslim).

Malaikat mencintai orang yang soleh dan perbuatan soleh, senantiasa mendoakan orang orang yang berbuat kebaikan dan mengajarkan kebajikan, setiap hari senantiasa mendoakan kebaikan.

Allah Ta`ala berfirman, " (Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala.  Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.  Dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar". (QS. Ghafir 7~9).

Malaikat turun bersamaan dengan turunnya barokah dan rahmat, sebagaimana turun pada malam lailatul qadar, demikian juga ketika dibacakan Al Qur`an dan majlis ilmu dan dzikir.

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Tidaklah suatu kaum yang berkumpul di rumah dari rumah Allah, membaca kitab Allah, saling mempelajari di antara mereka, kecuali turun kepada mereka ketentraman, dan diliputi rahmat, dikelilingi oleh para malaikat, dan Allah senantiasa menyebut nama nama mereka di hadapan para malaikat Nya ".

Sabtu, 09 Agustus 2014

AKIDAH SEORANG MUSLIM

Alhamdulillah, was sholatu was salamu ala Rosulillah, wa ba`du;

Sesungguhnya agama islam merupakan ajaran yang sempurna yang mengandung aneka maslahat bagi para manusia baik dalam urusan ibadat, muamalat, dan bermasyarakat, serta menjauhkan dari berbagai ancaman keburukan keyakinan, perbuatan.

Dahulu di masa kaum kafir Quraish di jumpai orang orang yang rajin mengerjakan ibadah, menyambung tali silaturahmi, memuliakan para tamu, berdoa tatkala ditimpa musibah, akan tetapi mereka menjadikan kuburan kuburan orang yang dianggap salih untuk di jadikan perantara antara dirinya dengan Allah Ta`ala, meminta syafaat kepada mereka, menyembelih sembelihan di sisinya serta memanjatkan doa melalui perantara mereka.

Maka Allah Ta`ala mengutus nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam untuk memurnikan agama ibrahim sehingga menjadi ajaran yang lurus, mengajarkan bahwa ibadah merupakan murni hak Allah semata dan tiada sekutu bagi Nya.

Diajarkan bahwa beristighotsah kepada makhluk merupakan perbuatan syirik, dikarenakan meminta bantuan dalam perkara yang diluar kemampuan mereka, karena kuburan merupakan tempat peristirahatan bagi mereka yang didalam nya hanya terdapat dua keadaan, mendapatkan nikmat atau merasakan adzab.

Allah Ta`ala berfirman," Katakanlah: "Segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia?". Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran). Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.  Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).  Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di dataran dan lautan dan siapa (pula)kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya).  Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar".  Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan. Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (kesana) bahkan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu, lebih-lebih lagi mereka buta daripadanya ".(QS An Naml 59~66).

Agama islam melarang dari perbuatan yang dapat mengikis iman, seperti berkeyakinan terhadap kalung, gelang yang dapat menolak penyakit dan petaka, dikarenakan benda tersebut tidak dapat mendatangkan manfaat dan menolak mudharat.

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Sesungguhnya jampi~jampi, tamimah (jimat), dan tiwalah adalah perbuatan syirik ".(HR. Ahmad).

Mendatangi tukang sihir, peramal, dan membenarkan berita dan ucapan mereka merupakan perbuatan kufur.
Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Barangsiapa yang mendatangi peramal, atau orang yang menyerukan mengetahui ilmu gaib, dan membenarkan berita mereka, sungguh ia telah kafir dengan ajaran yang di turunkan kepada Muhammad sallallahu alaihi wa sallam ". (HR. Muslim).

Seorang muslim hendaknya yakin kepada takdir yang Allah putuskan, sehingga menyerahkan sepenuhnya putusan nya hanya kepada Allah semata, sehingga berharap, khawatir, memanjatkan doa, beristighotsah, beristianah, hanya kepada Allah, tidak memalingkan ibadah ibadah tersebut kepada selain Allah Ta`ala.

Jumat, 08 Agustus 2014

TAUHID & BAHAYA SYIRIK

Alhamdulillah, was sholatu was salamu ala Rosulillah, wa ba`du;

Dahulu manusia merupakan umat yang satu di atas al hak yaitu agama fitrah, islam yang lurus. Dengan berlalunya waktu terjadi perubahan dan muncul kesyirikan sehingga menyelewengkan peribadatan kepada selain Allah Ta`ala, hingga manusia bercerai berai dan berselisih di atas agama mereka.

Allah Ta`ala mengutus nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam sebagai penerang dan pembawa cahaya di atas kegelapan dan kejahiliahan, mengembalikan kepada agama yang lurus milah ibrahim yang suci.

Allah Ta`ala berfirman, " Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud ".(QS. Al Hajj 26).

Allah Ta`ala berfirman, " Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. (QS. Ibrahim 35).

Allah Ta`ala berfirman, "Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (QS. Al Baqarah 132~133).

Allah Ta`ala berfirman," Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah". Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. Ali Imran 64).

Allah Ta`ala berfirman, " Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui ". (QS. Al Baqarah 21~22).

Di riwayatkan dari sahabat Abdullah ibnu Mas`ud radhiyallahu`anhu berkata, aku bertanya kepada Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam tentang dosa apa yang paling besar?, beliau sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Engkau menjadikan sekutu bagi Allah sedangkan Dia Yang telah menciptakan dirimu ". (HR. Bukhari).

Tauhid merupakan sumber risalah samawiyah, asas dan pondasi agama seluruh para nabi dan rasul, kalimat mereka satu yaitu menyerukan tauhid pengesaan kepada Allah Ta`ala.

Allah Ta`ala berfirman, " Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (QS. An Nahl 36).

Tauhid dan syirik merupakan sesuatu yang berseberangan tidak akan pernah bersatu sebagai mana antara siang malam, kapan terjadi syirik maka iman akan sirna.

Agama islam telah memuliakan para manusia agar tidak merendahkan diri, bergantung hati, meminta hajat dan perlindungan,berdoa, sujud, bernadzar, bersumpah, berkorban dan menyembelih kepada selain Allah Ta`ala.

Allah Ta`ala berfirman, " Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah ". (QS.Al Kawtsar 2).

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah maka sungguh ia telah kafir atau menyekutukan ".

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Barangsiapa yang mengikatkan tamimah (kalung penangkal penyakit) sungguh ia telah menyekutukan ". (HR. Ahmad).

Ancaman bagi pelaku syirik sangat berat, dosa dosa nya tidak akan terampuni, ia diharamkan masuk surga dan tempat nya adalah neraka.

Allah Ta`ala berfirman, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar ".(QS. An~ Nisa` 48).

Allah Ta`ala berfirman, "Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun ".(QS. Al Ma`idah 72).

Kamis, 07 Agustus 2014

ISIS

Tentang ISIS dan Khilafah Khayalan Mereka
5 August 2014, 6:58 pmdaisy, daulah, isis, Khawarij, khilafah, takfir

Oleh: Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd Al Abbad Al Badr hafizhahullah
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله وحده وصلى الله وسلم على من لا نبي بعده نبينا محمد وعلى آله وصحبه. أما بعد؛
Beberapa tahun lalu, di Iraq lahir sebuah kelompok yang menamakan diri mereka دولة الإسلام بالعراق والشام (dalam versi bahasa Inggris: Islamic State of Iraq and Sham; ISIS), dan dikenal juga dengan singkatan [داعش] yang diambil dari huruf-huruf awal nama daulah khayalan tersebut. Sebagaimana dikatakan oleh sebagian pengamat yang mengikuti perkembangan mereka, munculnya daulah khayalan ini diikuti dengan munculnya sejumlah nama: Abu Fulan Al Fulani atau Abu Fulan bin Fulan, yaitu berupa kun-yah yang disertai penisbatan kepada suatu negeri atau kabilah. Inilah kebiasaan orang-orang majhul (orang yang tidak jelas) yang bersembunyi di balik kun-yah dan penisbatan.
Kemudian setelah beberapa waktu terjadinya peperangan di Suriah antara pemerintah dan para penentangnya, masuklah sekelompok orang dari ISIS ini ke Suriah. Bukan untuk membantu memerangi pemerintah Suriah, namun malah memerangi Ahlus Sunnah yang berjuang melawan pemerintah Suriah dan membantai Ahlus Sunnah. Dan sudah masyhur bahwa cara mereka membunuhi orang-orang yang ingin mereka bunuh seenaknya yaitu dengan menggunakan golok-golok yang merupakan cara terburuk dan tersadis.
Di awal bulan Ramadhan tahun ini (1435 H) mereka mengubah nama mereka menjadi الخلافة الإسلامية (Al-Khilafah Al-Islamiyah). Khalifahnya yang disebut dengan Abu Bakar Al Baghdadi berkhutbah di sebuah masjid jami’ di Mosul. Diantara yang ia katakan dalam khutbahnya: “Aku dijadikan pemimpin bagi kalian padahal aku bukan orang yang terbaik di antara kalian”. Sungguh ia telah berkata benar, bahwa ia bukanlah orang yang terbaik di antara mereka, karena ia telah membunuhi orang seenaknya dengan golok-golok. Apabila pembunuhan tersebut atas perintahnya, atau ia mengetahuinya atau ia menyetujuinya, maka justru ia adalah orang yang terburuk di antara mereka. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam:
من دعا إلى هدى كان له من الأجر مثل أجور من تبعه، لا ينقص ذلك من أجورهم شيئا، ومن دعا إلى ضلالة كان عليه من الإثم مثل آثام من تبعه، لا ينقص ذلك من آثامهم شيئا
“barangsiapa mengajak kepada jalan petunjuk, maka ia mendapatkan pahala semisal pahala orang yang mengikutinya. tanpa mengurangi pahala orang yang mengkutinya itu sedikitpun. Dan barangsiapa mengajak keada kesesatan, maka ia mendapatkan dosa semisal dosa orang yang mengikutinya. tanpa mengurangi dosa orang yang mengkutinya itu sedikitpun” (HR. Muslim, 6804)
Kalimat yang ia katakan tersebut dalam khutbahnya, sebenarnya adalah kalimat yang telah dikatakan oleh khalifah pertama umat Islam setelah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu’anhu wa ardhaah. Namun beliau adalah orang yang terbaik dari umat ini, dan umat ini adalah umat yang terbaik dari umat-umat yang ada. Beliau berkata demikian dalam rangka tawadhu’ (rendah hati) padahal beliau sendiri tahu dan para sahabat juga tahu bahwa beliau adalah orang yang terbaik di antara mereka berdasarkan dalil-dalil berupa ucapan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam mengenai hal tersebut. Maka sebaiknya firqah ini (ISIS) sadar diri dan kembali kepada jalan petunjuk sebelum daulah mereka hilang dihembus angin sebagaimana daulah-daulah yang telah ada semisalnya di berbagai zaman.
Dan suatu hal yang disayangkan, fitnah (musibah) khilafah khayalan yang lahir beberapa waktu yang lalu ini, diterima dan disambut oleh sebagian pemuda di negeri Al-Haramain. Mereka bahagia dan senang terhadap khilafah khayalan ini sebagaimana senangnya orang yang haus ketika mendapatkan minuman. Dan diantara mereka juga ada yang mengaku telah berbai’at kepada khalifah majhul tersebut! Bagaimana mungkin bisa diharapkan kebaikan dari orang-orang yang memiliki pemahaman takfir (serampangan memvonis kafir) dan taqtil (serampangan membunuh orang) dengan cara membunuh yang paling kejam dan sadis?
Maka yang menjadi kewajiban atas para pemuda tersebut untuk melepaskan diri mereka dari pengaruh para provokator, dan hendaklah mereka ruju’ kepada apa yang datang dari Allah ‘Azza Wa Jalla dan Rasul-Nya shallallahu’alaihi wa sallam dalam setiap tindak-tanduk mereka. Karena pada keduanya ada keterjagaan, keselamatan dan kesuksesan di dunia dan akhirat. Dan hendaknya mereka juga ruju’ kepada para ulama yang senantiasa menasihati mereka dan kaum muslimin. Diantara contoh keselamatan dari kesesatan karena ruju’ kepada para ulama adalah sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahih-nya (191) dari Yazid Al Faqir, ia berkata:
كنتُ قد شَغَفَنِي رأيٌ من رأي الخوارج، فخرجنا في عِصابةٍ ذوي عدد نريد أن نحجَّ، ثمَّ نخرجَ على الناس، قال: فمررنا على المدينة فإذا جابر بن عبد الله يُحدِّث القومَ ـ جالسٌ إلى ساريةٍ ـ عن رسول الله صلى الله عليه وسلم، قال: فإذا هو قد ذكر الجهنَّميِّين، قال: فقلتُ له: يا صاحبَ رسول الله! ما هذا الذي تُحدِّثون؟ والله يقول: {إِنَّكَ مَن تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ}، و {كُلَّمَا أَرَادُوا أَن يَخْرُجُوا مِنْهَا أُعِيدُوا فِيهَا}، فما هذا الذي تقولون؟ قال: فقال: أتقرأُ القرآنَ؟ قلتُ: نعم! قال: فهل سمعت بمقام محمد عليه السلام، يعني الذي يبعثه فيه؟ قلتُ: نعم! قال: فإنَّه مقام محمد صلى الله عليه وسلم المحمود الذي يُخرج اللهُ به مَن يُخرج. قال: ثمَّ نعتَ وضعَ الصِّراط ومرَّ الناس عليه، قال: وأخاف أن لا أكون أحفظ ذاك. قال: غير أنَّه قد زعم أنَّ قوماً يَخرجون من النار بعد أن يكونوا فيها، قال: يعني فيخرجون كأنَّهم عيدان السماسم، قال: فيدخلون نهراً من أنهار الجنَّة فيغتسلون فيه، فيخرجون كأنَّهم القراطيس. فرجعنا، قلنا: وَيْحَكم! أَتَروْنَ الشيخَ يَكذِبُ على رسول الله صلى الله عليه وسلم؟! فرجعنا، فلا ـ والله! ـ ما خرج منَّا غيرُ رَجل واحد، أو كما قال أبو نعيم
“Dulu aku pernah terpengaruh dan begitu menyukai suatu pemikiran dari pemikiran Khawarij, lalu kami keluar bersama sekelompok orang banyak untuk berhaji. Kami pun keluar bersama orang-orang. Kemudian tatkala kami melewati Madinah, kami mendapati Jabir bin ‘Abdillah tengah duduk di tengah para musafir untuk mengajarkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau menyebutkan tentang Al Jahannamiyun (orang-orang yang dikeluarkan dari neraka). Aku pun berkata kepada Jabir bin ‘Abdillah, ‘Wahai shahabat Rasulullah, apa yang sedang kau katakan ini? Bukankah Allah berfirman (yang artinya): Wahai Rabb kami, sesungguhnya siapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan dia” (QS. Ali ‘Imran: 192). Allah juga berfirman (yang artinya): “Setiap kali mereka (para penghuni neraka) hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan (lagi) ke dalamnya” (QS. As-Sajdah: 20). Lalu apa yang kalian katakan ini?”. Maka Jabir bin ‘Abdillah pun berkata, “Apakah kau membaca Al Quran?”. Aku menjawab, “Ya”. Jabir berkata, “Lantas apakah kau mendengar tentang kedudukan Muhammad ‘alaihis salam? Yakni kedudukan yang beliau diutus kepadanya?”. Aku menjawab, “Ya”. Jabir “Maka sesungguhnya itulah kedudukan Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang terpuji, yang dengan sebabnya lah Allah mengeluarkan orang yang dikeluarkan dari neraka”. Kemudian Jabir menjelaskan tentang letak shirath dan bagaimana manusia melintasinya. Aku khawatir tidak menghafalnya semua penjelasannya. Hanya saja Jabir mengatakan bahwa ada orang-orang yang dikeluarkan dari neraka setelah mereka berada di dalamnya, dia mengatakan, “Lalu mereka dikeluarkan (dari neraka) seakan-akan mereka itu potongan kayu dan biji-bijian kering yang telah dijemur, lalu mereka dimasukkan ke sebuah sungai dari sungai-sungai surga dan mereka mereka dicuci di situ, lalu dikeluarkan lagi seakan-akan mereka itu kertas yang putih”. Lalu kami pun ruju’, kami mengatakan kepada sesama kami, “Celakalah kalian! Apakah kalian pikir Syaikh (yaitu Jabir bin ‘Abdillah) telah berdusta atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”. Dan kami pun ruju’, dan demi Allah, tidaklah ada yang keluar dari kelompok kami kecuali seorang lelaki saja. Atau kira-kira demikian yang dikatakan oleh Abu Nu’aim” (HR. Muslim)
Abu Nu’aim di sini adalah Al Fadhl bin Dukain, ia adalah salah seorang perawi hadits ini. Hadits ini menunjukkan bahwa kelompok yang disebutkan di dalamnya telah mengagumi pemikiran Khawarij, yaitu mengkafirkan pelaku dosa besar dan meyakini mereka kekal di neraka. Namun dengan bertemunya mereka dengan Jabir radhiyallahu’anhu dan dengan penjelasan beliau, akhirnya mereka kemudian mengikuti bimbingan Jabir kepada mereka lalu meninggalkan kebatilan yang mereka pahami. Mereka juga tidak jadi melancarkan pemberontakan yang sudah mereka rencanakan akan dilakukan setelah haji. Inilah faidah terbesar yang akan didapatkan oleh seorang Muslim jika ia ruju’ kepada ulama.
Bahaya ghuluw (berlebih-lebihan) dalam beragama dan menyimpang dari kebenaran serta menyelisihi pendapat ahlussunnah wal jama’ah juga ditunjukkan oleh sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam berikut ini, dari hadits Hudzaifah radhiyallahu’anhu,
إنَّ أخوفَ ما أخاف عليكم رجل قرأ القرآن، حتى إذا رُئيت بهجته عليه وكان ردءاً للإسلام، انسلخ منه ونبذه وراء ظهره، وسعى على جاره بالسيف ورماه بالشرك، قلت: يا نبيَّ الله! أيُّهما أولى بالشرك: الرامي أو المرمي؟ قال: بل الرامي
“Sesungguhnya yang paling aku takuti menimpa kalian adalah orang yang membaca Al-Qur’an, yaitu ketika telah terlihat cahaya dalam dirinya dan menjadi benteng bagi Islam, ia pun berlepas diri dari Al Qur’an dan membuangnya di belakang punggungnya. Lalu ia berusaha memerangi tetangganya dengan pedang dan ia menuduh tetangganya itu telah syirik. Aku (Hudzaifah) berkata: ‘Wahai Nabi Allah, (dalam keadaan ini) siapakah yang berbuat syirik, apakah yang menuduh atau yang tertuduh?’. Beliau bersabda: ‘yang menuduh’” (HR. Al-Bukhari dalam At-Tarikh, Abu Ya’la, Ibnu Hibban dan Al-Bazzar, lihat Silsilah Ash Shahihah karya Al-Albani no. 3201).
Masih belianya usia, merupakan sumber buruknya pemahaman. Ini ditunjukkan oleh hadits yang di riwayatkan oleh Al Bukhari dalam Shahih-nya (4495) dengan sanadnya dari Hisyam bin ‘Urwah, dari ayahnya bahwa ia berkata:
قلت لعائشة زوج النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم وأنا يومئذ حديث السنِّ: أرأيتِ قول الله تبارك وتعالى: {إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِن شَعَآئِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْهِ أَن يَطَّوَّفَ بِهِمَا} ، فما أرى على أحد شيئاً أن لا يطوَّف بهما، فقالت عائشة: كلاَّ! لو كانت كما تقول كانت: فلا جناح عليه أن لا يطوَّف بهما، إنَّما أنزلت هذه الآية في الأنصار، كانوا يُهلُّون لِمناة، وكانت مناة حذو قديد، وكانوا يتحرَّجون أن يطوَّفوا بين الصفا والمروة، فلمَّا جاء الإسلام سألوا رسول الله صلى الله عليه وسلم عن ذلك، فأنزل الله  {إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِن شَعَآئِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْهِ أَن يَطَّوَّفَ بِهِمَا
“Aku berkata kepada Aisyah istri Nabi shallallahu’alaihi wasallam dan aku ketika itu masih berumur muda: Apa pendapatmu tentang firman Allah ta’ala (yang artinya), “Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah termasuk syi’ar-syi’ar Allah, maka barangsiapa yang melakukan haji ke Ka’bah atau Umrah, maka tidak ada dosa baginya untuk thawaf pada keduanya”. Maka aku berpendapat bahwa tidak mengapa seseorang tidak melakukan thawaf antara Shafa dan Marwah?. Aisyah berkata: Tidak, andaikan seperti yang engkau katakan maka ayatnya akan berbunyi, “Maka tidak ada dosa baginya untuk ‘tidak’ thawaf pada keduanya”. Hanyalah ayat ini turun ada sebabnya, yaitu tentang kaum Anshar, dulu mereka berihram untuk Manat, dan Manat terletak di Qudaid. Dahulu mereka merasa berdosa untuk melakukan thawaf antara Shafa dan Marwah. Ketika datang Islam, mereka bertanya kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tentang itu, lalu Allah menurunkan ayat, “Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah termasuk syi’ar-syi’ar Allah, maka barangsiapa yang melakukan haji ke Ka’bah atau Umrah, maka tidak ada dosa baginya untuk thawaf pada keduanya”” (HR. Al Bukhari)
‘Urwah bin Az-Zubair termasuk orang yang utama dari kalangan tabi’in, salah seorang dari 7 fuqoha Madinah di masa tabi’in. Beliau telah menyiapkan ‘udzur-nya pada kesalahan pemahaman beliau, yaitu usia beliau yang masih muda ketika bertanya pada Aisyah. Maka jelaslah dari sini bahwa belianya usia meupakan sumber buruknya pemahaman dan bahwa kembali kepada ulama adalah sumber kebaikan dan keselamatan. Dalam Shahih Al Bukhari (7152) dari Jundab bin Abdillah, ia berkata:
إنَّ أوَّل ما ينتن من الإنسان بطنُه، فمَن استطاع أن لا يأكل إلاَّ طيِّباً فليفعل، ومَن استطاع أن لا يُحال بينه وبين الجنَّة بملء كفٍّ من دم هراقه فليفعل
“Sesungguhnya bagian tubuh manusia yang pertama kali membusuk adalah perutnya, maka siapa yang mampu untuk tidak makan kecuali dari yang baik hendaknya ia lakukan. Barangsiapa yang mampu untuk tidak dihalangi antara dirinya dan surga dengan setangkup darah yang ia tumpahkan, hendaknya ia lakukan” (HR. Al Bukhari)
Al Hafidz Ibnu Hajar berkata dalam Fathul Bari (13/130) : “Diriwayatkan juga secara marfu’ oleh Ath-Thabrani dari jalan Ismail bin Muslim, dari Al Hasan, dari Jundab dengan lafadz: kalian tahu bahwa aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
تعلمون أنِّي سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول:  لا يحولنَّ بين أحدكم وبين الجنَّة وهو يراها ملءُ كفِّ دم من مسلم أهراقه بغير حلِّه
‘Janganlah terhalangi sampai salah seorang dari kalian dengan surga karena setangkup darah seorang muslim yang ia tumpahkan tanpa alasan yang benar, padahal ia sudah melihat surga’
Hadits ini walaupun tidak secara tegas marfu’ kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam namun dihukumi marfu’ karena tidak mungkin dikatakan berdasarkan pendapat. Sebab di dalamnya ada ancaman yang keras terhadap dosa membunuh seorang muslim tanpa hak” [selesai perkataan Ibnu Hajar].
Sebagian hadits-hadits dan atsar-atsar ini telah aku sebutkan dalam tulisanku berjudul Biayyi ‘Aqlin wa Diinin Yakuunut Tafjiir wat Tadmiir Jihaadan. Di dalamnya juga terdapat banyak hadits dan atsar yang menjelaskan haramnya bunuh diri dan haramnya membunuh orang lain tanpa hak. Tulisan ini telah dicetak secara tersendiri pada tahun 1424 H, dan dicetak pada tahun 1428 H bersama tulisan lain yang berjudul Badzalun Nush-hi wat Tadzkiir li Baqaayal Maftuuniin bit Takfiir wat Tafjiir yang termasuk dalam Majmu’ Kutub war Rasail milikku (6/225/276).
Dan kepada para pemuda yang sudah ikut-ikutan mendukung ISIS ini, hendaklah mereka ruju‘ dan kembali kepada jalan yang benar. Dan jangan terfikir sama sekali untuk bergabung bersama mereka, yang akan menyebabkan kalian keluar dari kehidupan ini lewat bom bunuh diri yang mereka pakaikan atau disembelih dengan golok-golok yang sudah jadi ciri khas kelompok ini. Dan (kepada para pemuda Saudi) hendaknya mereka tetap mendengar dan taat kepada pemerintah Arab Saudi yang mereka hidup di bawah kekuasaannya. Demikian pula bapak-bapak dan kakek-kakek juga mereka hidup di negeri ini dalam keadaan aman dan damai. Sungguh negeri ini adalah negeri yang terbaik di dunia ini, dengan segala kekurangannya. Dan diantara sebab kekurangan tersebut fitnah (musibah) para pengikut budaya Barat di negeri ini yang terengah-engah dalam taqlid terhadap negeri Barat dalam perkara yang mengandung mudharat.
Aku memohon kepada Allah ‘Azza Wa Jalla agar Ia senantiasa memperbaiki kondisi kaum muslimin di manapun berada. Dan semoga Allah memberi hidayah kepada para pemuda kaum Muslimin baik laki-laki maupun wanita kepada setiap kebaikan, semoga Allah menjaga negeri Al Haramain baik pemerintah maupun masyarakatnya dari setiap kejelekan, semoga Allah memberi taufiq kepada setiap kebaikan dan melindungi dari kejahatan orang-orang jahat dan tipu daya orang-orang fajir. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan doa.
وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه.

Sumber: http://al-abbaad.com/index.php/articles/125-1435-09-28
Penerjemah: tim penerjemah Muslim.Or.Id
Artikel Muslim.Or.Id