Minggu, 08 Februari 2015

HAK PENGUASA

As-Syaikh Abdurrozak Al-Badr hafidhohullah Ta'ala.

Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ala Rosulillah, wa ba'du; 

Sesungguhnya agama islam yaitu agama Allah Ta'ala yang telah diridhoi untuk para hamba Nya agar dijadikan sebagai keyakinan dan tidak ridha dengan keyakinan selainnya, agama islam adalah agama yang sempurna dalam berbagai aspek, yang mengajak untuk menjunjung tinggi nilai keluhuran, ketenangan, keamanan, keselamatan, kebajikan, kebaikan, kebahagiaan, dunia dan akhirat, dan orang-orang yang beriman senantiasa dalam kondisi seperti diatas selagi berpegang teguh pada agama mulia ini dengan penuh ridho, iman, pasrah, dan berserah diri.

Diantara ajaran agama islam serta hidayah yang agung adalah penjelasan tentang hak penguasa dari para rakyat nya dan kewajiban rakyat terhadap para pemimpin mereka, yang mana tidak akan menggapai maslahat dan kebaikan bagi para manusia didunia dan diakhirat, kecuali dengan nya, dikarenakan para rakyat tatkala menjaga hak-hak penguasa niscaya akan terealisasi banyak maslahat seperti keamanan, ketenangan, keteraturan, terbebas dari keributan, kekacauan dan tertib nya segala urusan.

Diantara pokok yang mendasar dalam agama, bahwasanya tidak akan tegak suatu agama kecuali dengan jamaah, dan tidak akan berdiri suatu jamaah kecuali dengan adanya imam dan pemimpin, dan tidak ada suatu imam kecuali harus ditaati dan dipatuhi, dan antara satu dengan yang lainnya saling berkaitan yang semuanya harus berjalan dengan baik sehingga terlahirkan maslahat dalam segala urusan mereka.

Adapun hak penguasa atas para rakyatnya teringkas dalam lima perkara yang selayaknya kita mengetahui dan mengamalkan nya:

* Pertama, memberikan nasihat kepada penguasa dan menghindari berbuat curang, khianat, hasad, dengki, dan semisalnya dari sifat yang tercela, yang ini merupakan bukan dari ajaran islam, bahkan ini merupakan perangai jahiliah, sebagaimana telah tetap dalam sohih Muslim, dari Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Agama adalah nasihat ", bertanya salah seorang sahabat, " nasihat bagi siapa ya Rasulullah? , " Nasihat kepada Allah, kepada Kitab Nya, kepada Rasul Nya, kepada pemimpin umat muslimin dan kepada para rakyat " .

Telah sah riwayat dari Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Tiga perkara yang tidak akan timbul kedengkian dalam hati seorang muslim,  yaitu ikhlas beramal semata karena Allah, memberikan nasihat kepada penguasa kaum muslimin dan berpegang teguh dengan jamaah kaum muslimin ". 

* kedua, berbaiat kepada imam yang telah disepakati oleh ahlil Hilli wal Aqdhi, yang mana mereka adalah para Ulama dan para Tokoh, adapun para rakyat mengikuti mereka.
Adapun menolak dan membelot maka ini merupakan perbuatan jahiliah, dan syariat telah melarang dan memberikan peringatan keras terhadap perbuatan tersebut, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam sohih nya, bahwa Nabi shollallahu alaihi wa sallam bersabda, " Barangsiapa yang melepas ketaatan dari penguasa, maka sungguh ia diberikan laknat oleh Allah pada hari kiamat sedangkan ia tidak memiliki hujjah, dan barangsiapa yang meninggal dunia sedangkan ia tidak berbaiat kepada penguasa, sungguh ia mati dalam keadaan perangai jahiliah ".
Sehingga berdasarkan dalil diatas, tidak layak dan halal bagi seorang muslim yang ia bermalam satu malampun, tidak berbaiat kepada imam yang telah sah disepakati oleh para Ahlil-Hilli wal-Aqdhi, sekiranya tidak melakukan, sungguh jika ia mati, ia dalam keadaan mati jahiliah.

* Taat dan patuh kepada penguasa baik dalam keadaan suka dan duka, senang atau susah dan sekalipun mendahulukan atas hak para manusia, selagi tidak memerintahkan untuk bermaksiat kepada Allah Ta'ala, sebagaimana telah sah riwayat imam Al Bukhary dan Muslim, dari sahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma, bahwa Nabi shollallahu alaihi wa sallam bersabda, " Kewajiban seorang muslim adalah tunduk dan patuh kepada penguasa dalam keadaan suka dan duka selagi tidak memerintahkan kepada kemaksiatan, sekiranya memerintahkan kemaksiatan maka tidak ada ketundukan dan kepatuhan ".

Dalam riwayat yang sohih, dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shollallahu alaihi wa sallam bersabda, " Kewajiban kalian (terhadap penguasa) adalah tunduk dan patuh dalam keadaan suka dan duka, senang atau susah dan walaupun mengalahkan hak dirimu ".

* Keempat, Menghindari dari memberontak dan membelot dan menentang baiat serta keluar dari kepemimpinan penguasa, dikarenakan ini merupakan perbuatan jahiliah dan sifat mereka. Dan banyak dijumpai banyak dalil dari Nabi Sallallahu alaihi wa sallam, sebagaimana diriwayatkan dalam sohih, bahwa Nabi shollallahu alaihi wa sallam bersabda, " Barangsiapa yang tidak menyukai sesuatu dari penguasa, maka hendaknya ia bersabar, sesungguhnya tidaklah seseorang membangkang dari seorang penguasa walaupun sejengkal dan ia mati, maka kematiannya adalah kematian jahiliah " .

* Kelima, menghindari dari mencaci maki, melaknati, mencela, menggunjing, merendahkan martabat penguasa, karena ini akan mendatangkan keburukan yang besar, sebagaimana terdapat banyak dalil tentang larangan ini.
Diriwayatkan dari Ibnu Abi A'shim didalam As-Sunnah, dari sahabat Anas bin Malik radiyallahu anhu berkata, " Telah melarang kami para sahabat sahabat Rosulillah Sallallahu alaihi wa sallam dan berkata, " Janganlah kalian mencaci penguasa kalian, berbuat curang, membenci mereka, akan tetapi hendaknya kalian bertakwa kepada Allah Ta'ala dan bersabar ".

Diriwayatkan dari sahabat Abu Darda' radhiyallahu anhu berkata, " Janganlah kalian melaknati para penguasa, karena laknat adalah membinasakan, dan kebencian adalah tikaman ".

Akan tetapi kewajiban rakyat kepada penguasa mereka adalah mendoakan kebaikan dan kebajikan serta hidayah dan keselamatan, dan perlu diketahui bahwasanya berdoa kebajikan kepada penguasa memiliki arti berdoa untuk diri sendiri dan umat, dengan demikian, baiknya penguasa adalah baiknya umat, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad rahimahullah," Sungguh aku senantiasa mendoakan kholifah sepanjang siang dan malam semoga dilimpahkan kepada nya kebajikan dan agar diberikan taufiq dan aku menganggap perkara ini adalah wajib bagi diriku ".

Dan hendaklah masing masing kita merenungkan kenikmatan yang Allah berikan kepada kita di negeri ini dari nikmat aman, ketenteraman, ketenangan, nikmat islam dan keselamatan, dan ini merupakan nikmat yang amat berharga dan mahal, sepantasnya kita semua mengenang nya dan bersyukur kepada Allah Ta'ala, dikarenakan dengan kita bersyukur niscaya akan bertambah.

Allah Ta'ala berfirman, " Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". ( QS. Ibrahim 7 ).

Kehidupan kita di negeri ini, hubungan antara rakyat dan penguasa dari saling cinta dan kasih sayang, saling mendoakan, merupakan nikmat yang agung, sebagaimana diriwayatkan dalam shohih Muslim, bahwasanya Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Sebaik-baik pemimpin kalian adalah pemimpin yang kalian cintai dan ia mencintai rakyatnya, kalian berdoa untuk mereka dan mereka berdoa untuk para rakyat nya ".

Dan marilah kita menghadap kepada Allah Ta'ala , memohon dengan Asma'ul  Husna, dan Sifat-Sifat Nya yang Agung, sesungguhnya tidak ada sesembahan yang hak melainkan hanya Allah Ta'ala semata, kita memohon agar diberikan keberkahan dan kesempurnaan di negeri ini dibawah naungan Malik Salman -Hafizhahullah- Dan dilimpahkan keamanan dan keselamatan, terjaga islam dan iman, kebajikan dan kebaikan serta ihsan, sesungguhnya Allah Ta'ala Maha Esa dan kepada Nya kita berharap.  صلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar