Kamis, 09 April 2015

ADIL DAN IHSAN

Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ala Rosulillah, wa ba'du;  

Didalam Al-Qur'an Al-Karim banyak dijumpai tentang ayat yang menganjurkan agar seseorang memiliki akhlak yang mulia yang dijadikan sebagai pondasi agama, memerintahkan kebajikan dan melarang melakukan keburukan. 

Allah Ta'ala berfirman, 

۞ إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُ بِٱلْعَدْلِ وَٱلْإِحْسَٰنِ وَإِيتَآئِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ وَٱلْبَغْىِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ﴿٩٠﴾

 Artinya : " Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran."  (Q.S.16: An-Nahl : 90)

Diriwayatkan dari sahabat Abdullah ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, bahwasanya Utsman ibnu Math'un Al-Jumahy berkata, " Aku masuk dalam ajaran agama islam dikarenakan rasa malu kepada Nabi muhammad Sallallahu alaihi wa sallam, tatkala aku mendengar ayat ini 

۞ إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُ بِٱلْعَدْلِ وَٱلْإِحْسَٰنِ 

Maka menancaplah iman kedalam hatiku, kemudian aku bacakan ayat ini dihadapan Aly ibnu Abi Thalib dan ia terheran-heran, kemudian ia berkata, "Wahai keturunan Alu-Gho'lib, ikuti ayat ini sungguh kalian akan beruntung, Demi Allah, sesungguhnya Allah Ta'ala mengutus Nabi - Nya agar mengajarkan kepada kalian kepada akhlak yang mulia ". ( HR. Ahmad ) 

Diriwayatkan bahwa ayat ini dibacakan dihadapan Al-Walid ibnu Mughiroh, maka ia berkata, " Wahai putera saudara ku, tolong ulangi bacaan tersebut , maka diulangi kembali bacaan ayat tersebut, dan ia berkata kembali, " Demi Allah, sungguh ayat ini terdengar manis, dan ini merupakan bacaan yang indah, memiliki pondasi yang kokoh, membuahkan hasil yang menakjubkan, dan ini bukanlah semata mata ucapan manusia ". ( HR. Al-Hakim) 

Ketika Akstam ibnu Shoify mendengar kemunculan Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam di jazirah arab, maka ia mengutus dua orang utusan untuk menanyakan tentang siapa hakikat dirinya dan apa yang ia lakukan, maka dijawab oleh Nabi Sallallahu alaihi wa sallam, " Aku adalah Muhammad bin Abdullah, dan aku adalah hamba dan utusan Allah, Kemudian membaca ayat  

إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُ بِٱلْعَدْلِ وَٱلْإِحْسَٰان 

dan diulang ulang bacaan ayat ini hingga dihafalkan oleh utusan tersebut, dan dibacakan ayat ini dihadapan Akstam ibnu shoify , maka ia berkata, " Sungguh aku melihat bahwa ia diutus untuk menebarkan akhlak yang mulia dan melarang dari perangai yang tercela, maka dalam perkara ini jadilah kalian pemimpin kebajikan dan jangan menjadi pengekor keburukan ". ( HR. Abi Ya'la Al-Mushily ) 

Didalam ayat yang mulia ini terkumpul perintah fardhu dan nafilah dari akhlak dan adab secara umum dan khusus, tidaklah suatu perangai yang baik kecuali diperintahkan oleh Allah Ta'ala, dan segala akhlak yang tercela kecuali telah dilarang, karena Allah Ta'ala mencintai makarimul Akhlak dan benci terhadap sesuatu yang buruk. 

Sesungguhnya akhlak mulia yang paling utama adalah berbuat adil, yang mencakup adil kepada Allah Ta'ala, adil kepada dirinya pribadi, dan adil kepada para manusia serta makhluk ciptaan Allah Ta'ala. 

Adil adalah lawan dari berbuat melenceng, lawan dari dzalim, lawan dari melampaui batas, dan asal usul kata adil adalah tengah antara berlebih-lebihan dan meremehkan, jika seseorang berlebih-lebihan maka ini adalah perbuatan ghuluw yang tercela dalam agama, dan seseorang yang meremehkan adalah menyia-nyiakan suatu perkara hingga ia meninggalkan nya. 

Berbuat adil antara dirinya dengan Allah Ta'ala adalah mengutamakan hak-hak Allah atas dirinya, mendahulukan ridho Allah atas hawa nafsunya, dengan menjalankan perintah dan meninggalkan segala larangan. 

Berbuat adil kepada diri sendiri adalah menjaga diri dari segala bentuk yang mengakibatkan kebinasaan, mengekang diri dari keserakahan, dan keinginan yang tanpa batas. 

Adil antara dirinya dengan manusia dengan memberikan nasihat dan menjauhi sifat khianat, baik nampak maupun tidak nampak, berbuat inshof kepada mereka, serta menahan dari menimpakan gangguan, keburukan, secara langsung maupun tidak langsung secara terang terangan maupun terselubung. 

Adapun ihsan adalah melakukan suatu tindakan dan perbuatan dengan tekun dan baik, seperti berbuat ihsan dalam ibadah adalah beribadah kepada Allah Ta'ala seakan akan melihat Allah, sekiranya tidak melihat, ia yakin bahwa Allah Ta'ala melihat dirinya dan perbuatannya. 

Maka melakukan suatu ibadah dengan memenuhi segala adab dan tatacara nya dan segala penyempurna nya, dengan merasa diawasi oleh Dzat Yang Maha Agung semenjak memulai ibadah hingga pungkasan ini adalah bentuk dari ihsan. Walaupun Allah Ta'ala Dzat Yang Maha Kaya tidak butuh perbuatan ihsan para makhluk, bahwa perbuatan ihsan semata mata datang dari Allah dengan segala limpahan dan karunia, dimana Allah Ta'ala tidak mendapatkan manfaat dari orang yang taat dan mudhorot dari orang yang maksiat, akan tetapi perbuatan ihsan seorang hamba hanyalah kembali kepada dirinya sendiri. 

Allah Ta'ala berfirman,  

إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ  

Artinya : "  Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri ". (Q.S.17: Al-Israa : 7)

Adapun berbuat ihsan kepada makhluk artinya memberikan sesuatu yang terbaik dan yang utama dan mencegah dari berbuat keburukan kepada nya. 

Allah Ta'ala berfirman, 

 وَأَحْسِن كَمَآ أَحْسَنَ ٱللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ ٱلْفَسَادَ فِى ٱلْأَرْضِ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُفْسِدِينَ ﴿٧٧﴾

Artinya : " dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." (Q.S.28: Al-Qhoshos : 77)

Bahkan kita dituntut untuk berbuat ihsan kepada makhluk hidup lainnya seperti binatang dan sebagainya. 

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

إذا ذبحتم فاحسنوا الذبحة 

Artinya : " Jika kalian menyembelih suatu binatang, maka sembelih lah dengan cara yang baik ". ( HR. Imam Muslim ).

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda,  

دخلت امرأة النار في هرة 

Artinya : " Seorang wanita masuk ke dalam neraka disebabkan seekor kucing ". ( HR Al-Bukhary )

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

دخلت بغي الجنة في كلب 

Artinya : " Seorang wanita pezina masuk kedalam surga disebabkan seekor anjing ". ( HR Muslim )

Seyogyanya seorang muslim agar senantiasa untuk berbuat ihsan kepada seluruh makhluk ciptaan Allah Ta'ala dan menahan diri dari memberikan gangguan hingga terhindar dari siksa neraka. 

Adapun memberi kepada kaum kerabat yaitu dengan menunaikan hak wajib kepada mereka dengan menyambung tali persaudaraan dan silaturrahmi serta menunaikan dari harta warisan atau nafkah, demikian pula menunaikan hak yang sunnah seperti menjalin hubungan dengan baik, menyambung kekerabatan dengan saling memberikan kelonggaran seperti memberikan hadiah dan semisalnya.  

Allah Ta'ala melarang para hamba dari berbuat fahsya' yaitu sesuatu yang amat dimurkai oleh Allah Ta'ala, seperti halnya seseorang terjerumus kedalam lembah syahwat dan bujukan nafsu semata yang condong kedalam perbuatan hewani. 

Demikian pula melarang dari berbuat mungkar,  yaitu segala perkara yang di ingkari dan dilarang dalam syariat islam atau bahkan sesuatu yang ditolak oleh akal yang fitrah, baik dari ucapan maupun perbuatan .

Serta melarang dari permusuhan yaitu perbuatan aniaya yang melampaui batas yang mengandung kezaliman dengan tanpa hak yang dibenarkan syariat. 

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

ما من ذنب أجدر أن يعجل الله عقوبته في الدنيا مع ما يدخر لصاحبه في الآخرة من البغي و قطيعة الرحم  

Artinya : " Tiada suatu dosa yang pantas Allah Ta'ala percepatan hukuman nya ketika didunia dan tetap akan disiksa kelak hari kiamat dari dosa  permusuhan/aniaya dan memutuskan tali silaturrahmi ". ( HR Abu Dawud )

Semoga Allah Ta'ala memberikan taufiq dan inayah agar dimudahkan dalam menempuh kebajikan dan dihindarkan dari jalan keburukan    انه ولى ذالك قادر عليه. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar