Kamis, 28 Januari 2016

GAMBARAN AKHIRAT ( 3 )

Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ala Rosulillah, wa ba'du; 

Neraka merupakan tempat yang Allah Ta'ala sediakan bagi orang-orang yang ingkar lagi kafir yang didalamnya terdapat aneka ragam siksaan yang kekal abadi yang tidak pernah terlihat mata, terdengar telinga dan terlintas dalam benak hati manusia. 

Anas bin Malik Radhiallahu’anhu disebutkan,

وعن انس رضى اللّه عنه قال : خطب رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم خطبةماسمعت مثلهاقطّ ، فقال : لوتعلمون مااعلم لضحكتم قليلاولبكيتم كثيرا ، قال : فغطّى اصحاب رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم وجوههم لهم خنين 

Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik Radhiallahu’anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam pernah berkhutbah, dan saya belum pernah mendengarnya. Beliau bersabda: “Andaikan kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan pasti akan banyak menangis.”

 Anas berkata: “Mendengar yang demikian para sahabat Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menutupi muka mereka sambil menangis terisak-isak". (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda : 

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ رَأَيْتُمْ مَا رَأَيْتُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا. قَالُوا: وَمَا رَأَيْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ: رَأَيْتُ الْجَنَّةَ وَالنَّارَ.

“Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya kalian melihat apa yang aku lihat, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” Para shahabat bertanya: “ Apa yang engkau lihat ya Rasulullah ?".

Beliau shallallahu‘alaihi wasallam menjawab: “ Saya melihat Surga dan Neraka ”. (HR. Muslim)

Allah Ta'ala berfirman : 

وَعَرَضْنَا جَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِلْكَافِرِينَ عَرْضًا

“Dan Kami nampakkan Jahanam pada hari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas.” (Q.S. Al-Kahfi 100)

Allah Ta'ala berfirman : 

وَيَوْمَ يُعْرَضُ الَّذِينَ كَفَرُوا عَلَى النَّارِ أَلَيْسَ هَذَا بِالْحَقِّ قَالُوا بَلَى وَرَبِّنَا قَالَ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ

“Dan ingatlah pada hari ketika orang-orang kafir dihadapkan kepada Neraka, (dikatakan kepada mereka): “Bukankah azab ini benar ?”  Mereka menjawab: “Ya benar, demi Tuhan kami”. Allah Subhanahu wata’ala berfirman “ Maka rasakanlah azab ini disebabkan kamu 

selalu ingkar“. (Q.S. Al-Ahqaf: 34)

وعن عدىّ بن حاتم رضى اللّه عنه قال : قال رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم مامنكم من أحدالاّسيكلّمه ربّه ليس بينه وبينه ترجمان ، فينظرأيمن منه فلايرى إلاّماقدّم ، وينظرأشأم منه فلايرى إلاّماقدّم ، وينظربين يديه فلايرى إلاّالنّارتلقاءوجهه . فاتّقواالنّارولوبشقّ تمرة 

Diriwayatkan dari sahabat Adiy bin Hatim radhiallahu anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Seseorang di antara kalian akan berbicara langsung dengan Tuhannya, padahal di antara dia dengan Tuhannya tidak ada juru bahasa, kemudian ia melihat ke kanan, tiada terlihat kecuali amal yang pernah diperbuatnya, ia melihat ke kiri, tiada terlihat kecuali amal yang pernah diperbuatnya, dan ia melihat ke depan, tiada yang terlihat kecuali api yang tepat di depannya. Maka takutlah kalian terhadap Neraka walaupun hanya bersedekah dengan separuh biji kurma". (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

عن ابن مسعود رضي الله عنه قال : قال رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم : يؤتى بجهنّم يومءذلهاسبعون ألف زمام ، مع كلّ زمام سبعون ألف ملك يجرّونها ٠

Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Pada hari kiamat Neraka Jahannam itu akan didatangkan dengan tujuh puluh ribu kendali, tiap-tiap kendali ditarik oleh tujuh puluh ribu malaikat". (HR. Muslim)

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : كنّامع رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم : إذسمع وجبةفقال : هل تدرون ماهذا ؟ قلنا : اللّه ورسوله أعلم ، قال : هذاحجررمى به فى النّارمنذسبعين خريفا ، فهويهوى فى النّارالان حين انتهى إلى قعرهافسمعتم وجبتها .

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu anhu, ia berkata, “Kami bersama-sama Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Beliau bertanya : “Apakah kamu tahu, bunyi apakah itu ?” Kami menjawab : “Allah Subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya-lah yang lebih tahu.” Beliau bersabda : “Ini adalah suara batu yang dilemparkan ke dalam Neraka sejak tujuh puluh tahun yang lalu. Batu itu sekarang baru sampai ke dasar Neraka, maka kalian mendengar suara gemuruhnya". (HR. Muslim)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَارُكُمْ هَذِهِ الَّتِي يُوقِدُ ابْنُ آدَمَ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ حَرِّ جَهَنَّمَ قَالُوا وَاللَّهِ إِنْ كَانَتْ لَكَافِيَةً يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِنَّهَا فُضِّلَتْ عَلَيْهَا بِتِسْعَةٍ وَسِتِّينَ جُزْءًا كُلُّهَا مِثْلُ حَرِّهَا.

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah  radhiyallahu anhu, bahwasanya Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam telah bersabda: " Api yang dinyalakan oleh manusia di dunia ini hanya sepertujuhpuluh panas neraka Jahanam di akhirat kelak". Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, sesungguhnya api di dunia ini sudah cukup panas bagi kami." Lalu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  bersabda, "Api di dunia ini ditambah enam puluh sembilan kali panas yang sama pada setiap masing-masing dari enam puluh sembilan kali tersebut, bila dibandingkan dengan panas api neraka." (HR. Muslim) 

 عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَهْوَنَ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا مَنْ لَهُ نَعْلَانِ وَشِرَاكَانِ مِنْ نَارٍ يَغْلِي مِنْهُمَا دِمَاغُهُ كَمَا يَغْلِ الْمِرْجَلُ مَا يَرَى أَنَّ أَحَدًا أَشَدُّ مِنْهُ عَذَابًا وَإِنَّهُ لَأَهْوَنُهُمْ عَذَابًا.

Diriwayatkan dari sahabat An-Nu'man bin Basyir radhiyallahu anhu dia berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: " Sesungguhnya siksa penghuni neraka yang paling ringan adalah seseorang yang dipakaikan sepasang terompah yang terbuat dari api hingga otaknya mendidih sebagaimana mendidihnya air yang sedang direbus. Pada saat itu, orang tersebut mengira bahwasanya dialah orang yang mendapat siksaan yang paling pedih, padahal ia adalah penghuni neraka yang paling ringan siksanya". (HR. Muslim) 

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى كَعْبَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى حُجْزَتِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى تَرْقُوَتِهِ

Diriwayatkan dari sahabat Samurah bin Jundab radhiyallahu anhu, bahwasanya Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Sebagian penghuni neraka ada yang dilahap api sampai kepada kedua mata kakinya, ada pula yang sampai kepada kedua lututnya, ada pula yang sampai pinggangnya, dan ada pula yang sampai pangkal lehernya." (HR. Muslim)

عن أَبي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ أَحَادِيثَ مِنْهَا وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَحَاجَّتْ الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَقَالَتْ النَّارُ أُوثِرْتُ بِالْمُتَكَبِّرِينَ وَالْمُتَجَبِّرِينَ وَقَالَتْ الْجَنَّةُ فَمَا لِي لَا يَدْخُلُنِي إِلَّا ضُعَفَاءُ النَّاسِ وَسَقَطُهُمْ وَغِرَّتُهُمْ قَالَ اللَّهُ لِلْجَنَّةِ إِنَّمَا أَنْتِ رَحْمَتِي أَرْحَمُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ مِنْ عِبَادِي وَقَالَ لِلنَّارِ إِنَّمَا أَنْتِ عَذَابِي أُعَذِّبُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ مِنْ عِبَادِي وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْكُمَا مِلْؤُهَا فَأَمَّا النَّارُ فَلَا تَمْتَلِئُ حَتَّى يَضَعَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى رِجْلَهُ تَقُولُ قَطْ قَطْ قَطْ فَهُنَالِكَ تَمْتَلِئُ وَيُزْوَى بَعْضُهَا إِلَى بَعْضٍ وَلَا يَظْلِمُ اللَّهُ مِنْ خَلْقِهِ أَحَدًا وَأَمَّا الْجَنَّةُ فَإِنَّ اللَّهَ يُنْشِئُ لَهَا خَلْقًا.

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dia berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: " Surga dan neraka saling berbangga diri. Neraka berkata, "Aku diberi prioritas sebagai tempat orang-orang yang sombong dan orang-orang perkasa yang bengis". Surga berkata, "Aku hanya akan dimasuki orang-orang yang lemah, orang-orang yang tidak cinta dunia, dan orang-orang yang baik?" Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada surga, "Sesungguhnya kamu hai surga, adalah rahmat-Ku yang denganmu Aku memberikan rahmat kepada hamba-hamba-Ku yang Aku kehendaki." Lalu Allah Subhanahu wa Ta'ala berkata kepada neraka, "Sesungguhnya kamu hai neraka, adalah siksa-Ku yang denganmu Aku menyiksa hamba-hamba-Ku yang Aku kehendaki. Dan masing-masing di antaramu akan memiliki penghuni." Neraka tidak akan pernah penuh hingga Allah subhanahu wa Ta'ala menginjakkan kaki-Nya. Setelah itu, neraka akan berkata: "Cukup! Cukup! Cukup!" Itu berarti neraka menjadi penuh sesak dengan injakan tersebut, hingga para penghuninya saling berhimpitan. Allah tidak akan berbuat zhalim kepada seorang hamba-Nya. Selain itu, Allah juga akan menciptakan surga untuk para penghuninya." (HR. Muslim)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضِرْسُ الْكَافِرِ أَوْ نَابُ الْكَافِرِ مِثْلُ أُحُدٍ وَغِلَظُ جِلْدِهِ مَسِيرَةُ ثَلَاثٍ

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu dia berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: " Besarnya gigi taring orang kafir sama dengan gunung Uhud dan tebalnya kulit orang kafir adalah sejauh perjalanan tiga hari". (HR. Muslim)

. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ يَرْفَعُهُ قَالَ مَا بَيْنَ مَنْكِبَيْ الْكَافِرِ فِي النَّارِ مَسِيرَةُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ لِلرَّاكِبِ الْمُسْرِعِ وَلَمْ يَذْكُرْ الْوَكِيعِيُّ فِي النَّارِ.

 Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu dengan riwayat yang marfu', dia berkata, "Jarak pundak orang kafir di neraka, antara pundak yang kanan dengan pundak yang kiri adalah sejauh perjalanan tiga hari yang ditempuh dengan mengendarai hewan yang berlari cepat." (HR. Muslim)

. عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُصْبَغُ فِي النَّارِ صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِي الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِي الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِي بُؤْسٌ قَطُّ وَلَا رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ.

Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radiyallahu anhu, dia berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: " Pada hari kiamat kelak penghuni neraka yang paling banyak nikmatnya di dunia didatangkan. Setelah itu, ia akan dicelupkan sejenak ke dalam neraka dan ditanya, "Apakah ada kesenangan dan kenikmatan yang masih kamu rasakan?" Penghuni neraka itu menjawab, "Tidak ada kesenangan yang saya rasakan ya Allah." Kemudian penghuni surga yang paling sengsara di dunia juga didatangkan. Setelah itu ia dimasukkan sejenak ke dalam surga dan ditanya, "Apakah ada kesengsaraan yang kamu rasakan?" Ia menjawab, "Tidak ada ya Allah. Sesungguhnya saya sama sekali tidak pernah merasakan kesengsaraan dan kesedihan." (HR. Muslim)

Rabu, 20 Januari 2016

GAMBARAN AKHIRAT ( 2 )

Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ala Rosulillah, wa ba'du;

Allah Ta'ala menciptakan surga sebagai tempat yang penuh kenikmatan-kenikmatan yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terdetak oleh hati manusia.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالحِينَ مَالاَ عَيْنٌ رَأَتْ وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرِ

Aku sediakan untuk hamba-hamba-Ku yang shalih kenikmatan (tinggi di surga) yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia". (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Allah Azza wa Jalla berfirman:

فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

" Tidak ada seorang pun yang mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat tinggi di surga) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan". (Q.S.As-Sajdah : 31)

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah  mengatakan,” Arti ayat di atas, ialah tidak ada seorang pun yang mengetahui agungnya ganjaran kebaikan yang Allah sembunyikan dan sediakan bagi mereka orang-orang yang beriman di surga, yaitu berupa kenikmatan yang abadi dan berbagai kelezatan yang belum pernah disaksikan semisalnya oleh seorangpun”.

Allah Ta'ala telah menjanjikan untuk para hamba yang beriman dan beramal saleh dengan dimasukkan ke dalam surga yang mengalir dibawah nya sungai-sungai.

Allah Ta'ala berfirman :

وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا وَمَسَٰكِنَ طَيِّبَةً فِى جَنَّٰتِ عَدْنٍ ۚ وَرِضْوَٰنٌ مِّنَ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ ﴿٧٢﴾

" Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar."
(Q.S. At-Taubah :72)

Allah Ta'ala berfirman :

وَبَشِّرِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا۟ مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوا۟ هَٰذَا ٱلَّذِى رُزِقْنَا مِن قَبْلُ ۖ وَأُتُوا۟ بِهِۦ مُتَشَٰبِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَآ أَزْوَٰجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ ﴿٢٥﴾

" Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya." (Q.S. Al-Baqorah :25)

Allah Ta'ala berfirman :

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلًا ﴿٣٠﴾ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ جَنَّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهِمُ ٱلْأَنْهَٰرُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ وَيَلْبَسُونَ ثِيَابًا خُضْرًا مِّن سُندُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُّتَّكِـِٔينَ فِيهَا عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ ۚ نِعْمَ ٱلثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا ﴿٣١﴾

" Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik."
" Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah ". (Q.S. Al-Kahfi :30-31)

Allah Ta'ala berfirman :

مَّثَلُ ٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى وُعِدَ ٱلْمُتَّقُونَ ۖ فِيهَآ أَنْهَٰرٌ مِّن مَّآءٍ غَيْرِ ءَاسِنٍ وَأَنْهَٰرٌ مِّن لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُۥ وَأَنْهَٰرٌ مِّنْ خَمْرٍ لَّذَّةٍ لِّلشَّٰرِبِينَ وَأَنْهَٰرٌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّى ۖ وَلَهُمْ فِيهَا مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ وَمَغْفِرَةٌ مِّن رَّبِّهِمْ ۖ كَمَنْ هُوَ خَٰلِدٌ فِى ٱلنَّارِ وَسُقُوا۟ مَآءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَآءَهُمْ ﴿١٥﴾

" Perumpamaan penghuni jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?" (Q.S. Muhammad :15)

Pintu Surga tidak akan dibuka untuk siapapun sebelum Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam masuk. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

آتِي بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتَفْتِحُ فَيَقُولُ الْخَازِنُ مَنْ أَنْتَ فَأَقُولُ مُحَمَّدٌ فَيَقُولُ بِكَ أُمِرْتُ لَا أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ

“ Saya mendatangi pintu Surga pada hari Kiamat, lalu saya meminta dibukakan. Lalu seorang penjaga (Malaikat) bertanya, ‘Siapa kamu? ‘ Maka aku menjawab, ‘Muhammad’. Lalu ia berkata, “Khusus untukmu, aku diperintahkan untuk tidak membukakan pintu untuk siapapun, sebelum kamu masuk.” (HR.Muslim)

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam  bersabda :

أَوَّلُ زُمْرَةٍ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِى عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ عَلَى أَشَدِّ نَجْم فِى السَّمَاءِ إِضَاءَةً ثُمَّ هُمْ بَعْدَ ذَلِكَ مَنَازِلُ لاَ يَتَغَوَّطُونَ وَلاَ يَبُولُونَ وَلاَ يَمْتَخِطُونَ وَلاَ يَبْزُقُونَ أَمْشَاطُهُمُ الذَّهَبُ وَمَجَامِرُهُمُ الأَلُوَّةُ وَرَشْحُهُمُ الْمِسْكُ أَخْلاَقُهُمْ عَلَى خُلُقِ رَجُلٍ وَاحِدٍ عَلَى طُولِ أَبِيهِمْ آدَمَ سِتُّونَ ذِرَاعًا

“Sesungguhnya golongan pertama dari ummatku yang masuk Surga rupanya seperti bulan di malam purnama, golongan selanjutnya rupanya seperti bintang paling terang di langit, setelah itu mereka bertingkat-tingkat, mereka tidak kencing, tidak buang air besar, dan tidak meludah, sisir mereka emas, tempat bara api mereka kayu wangi dan keringat mereka minyak kesturi, postur mereka sama seperti wujud ayah mereka, Adam, enampuluh hasta".(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

عَنْ مُحَمَّدٍ قَالَ إِمَّا تَفَاخَرُوا وَإِمَّا تَذَاكَرُوا الرِّجَالُ فِي الْجَنَّةِ أَكْثَرُ أَمْ النِّسَاءُ فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَوَ لَمْ يَقُلْ أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَوَّلَ زُمْرَةٍ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ وَالَّتِي تَلِيهَا عَلَى أَضْوَإِ كَوْكَبٍ دُرِّيٍّ فِي السَّمَاءِ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ اثْنَتَانِ يُرَى مُخُّ سُوقِهِمَا مِنْ وَرَاءِ اللَّحْمِ وَمَا فِي الْجَنَّةِ أَعْزَبُ.

Diriwayatkan dar Muhammad Ibnu Sirin rahimahullah, dia berkata, "Para sahabat mungkin merasa bangga atau mungkin ingin memperdalam pengetahuannya hingga mereka bertanya, 'Di dalam surga itu lebih banyak laki-laki ataukah perempuan?' Kemudian Abu Hurairah menuturkan, "Bukankah Abu Qasim -Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah bersabda, " Sesungguhnya kelompok pertama yang akan masuk surga adalah orang-orang yang wajahnya bagaikan bulan purnama. Setelah itu adalah orang-orang yang wajahnya bagaikan bintang yang berkilau di langit. Masing-masing mereka mendapat dua istri yang sumsum tulang betisnya dapat terlihat dari luar dagingnya. Selain itu, di surga juga tidak ada orang yang membujang ". (HR. Muslim)

عن أَبي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ أَحَادِيثَ مِنْهَا وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَلَقَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ آدَمَ عَلَى صُورَتِهِ طُولُهُ سِتُّونَ ذِرَاعًا فَلَمَّا خَلَقَهُ قَالَ اذْهَبْ فَسَلِّمْ عَلَى أُولَئِكَ النَّفَرِ وَهُمْ نَفَرٌ مِنْ الْمَلَائِكَةِ جُلُوسٌ فَاسْتَمِعْ مَا يُجِيبُونَكَ فَإِنَّهَا تَحِيَّتُكَ وَتَحِيَّةُ ذُرِّيَّتِكَ قَالَ فَذَهَبَ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ فَقَالُوا السَّلَامُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ قَالَ فَزَادُوهُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ قَالَ فَكُلُّ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ آدَمَ وَطُولُهُ سِتُّونَ ذِرَاعًا فَلَمْ يَزَلْ الْخَلْقُ يَنْقُصُ بَعْدَهُ حَتَّى الْآنَ.

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu dia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam  telah bersabda, " Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menciptakan Adam dengan postur tubuh yang tingginya enam puluh hasta. Setelah menciptakan Adam, Allah berkata kepada Adam, "Pergilah dan ucapkan salam kepada kelompok itu! Mereka adalah sekelompok malaikat yang sedang duduk. Dengarkan sapaan mereka kepadamu, karena hal itu adalah sapaan untukmu dan anak cucumu!' Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  bersabda, "Kemudian Adam pergi dan ia ucapkan, " Assalaamu 'alaika warahmatullaah". Mereka menambah salam Adam dengan lafaz : " warahmatullaahi ", Selanjutnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  bersabda, "Setiap orang yang masuk surga akan mempunyai postur tubuh seperti Adam yang tingginya enam puluh hasta. Sebenarnya, tubuh manusia itu senantiasa akan menyusut, sepeninggalan Nabi Adam, hingga sekarang." ( HR. Muslim )

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَقْوَامٌ أَفْئِدَتُهُمْ مِثْلُ أَفْئِدَةِ الطَّيْرِ.

Diriwayatkan dari sahabat  Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam  bersabda, "Orang yang akan masuk surga yaitu, Orang-orang yang berhati seperti hati burung." ( HR. Muslim )

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ لِأَهْلِ الْجَنَّةِ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ فَيَقُولُونَ لَبَّيْكَ رَبَّنَا وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ فَيَقُولُ هَلْ رَضِيتُمْ فَيَقُولُونَ وَمَا لَنَا لَا نَرْضَى يَا رَبِّ وَقَدْ أَعْطَيْتَنَا مَا لَمْ تُعْطِ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ فَيَقُولُ أَلَا أُعْطِيكُمْ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ فَيَقُولُونَ يَا رَبِّ وَأَيُّ شَيْءٍ أَفْضَلُ مِنْ ذَلِكَ فَيَقُولُ أُحِلُّ عَلَيْكُمْ رِضْوَانِي فَلَا أَسْخَطُ عَلَيْكُمْ بَعْدَهُ أَبَدًا.

Diriwayatkan dari sahabat Abu Said Al Khudri radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam  telah bersabda, "Allah Azza wa Jalla telah berfirman kepada para penghuni surga, " Wahai para penghuni surga!' Mereka menjawab, "Labbaik wa sa'daik. Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya kebaikan dan kenikmatan itu ada di tangan-Mu." Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala bertanya, "Apakah kalian telah ridha?" Mereka menjawab, "Bagaimana kami tidak ridha, sedangkan Engkau telah memberikan kepada kami apa yang belum pernah Engkau berikan kepada siapapun di antara makhluk-Mu!" Allah Subhanahu wa Ta'ala bertanya lagi, "Maukah kalian Aku berikan sesuatu yang lebih baik dari nikmat yang telah Aku berikan?" Mereka menjawab, "Ya Tuhan. Sesuatu apakah yang lebih baik dari itu?" Lalu Allah Ta'ala berfirman, "Aku akan berikan keridhaan-Ku kepada kalian hingga Aku tidak lagi memurkai kalian untuk selama-lamanya." ( HR. Muslim )

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَهْلَ الْجَنَّةِ لَيَتَرَاءَوْنَ أَهْلَ الْغُرَفِ مِنْ فَوْقِهِمْ كَمَا تَتَرَاءَوْنَ الْكَوْكَبَ الدُّرِّيَّ الْغَابِرَ مِنْ الْأُفُقِ مِنْ الْمَشْرِقِ أَوْ الْمَغْرِبِ لِتَفَاضُلِ مَا بَيْنَهُمْ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ تِلْكَ مَنَازِلُ الْأَنْبِيَاءِ لَا يَبْلُغُهَا غَيْرُهُمْ قَالَ بَلَى وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ رِجَالٌ آمَنُوا بِاللَّهِ وَصَدَّقُوا الْمُرْسَلِينَ

Diriwayatkan dari sahabat  Abu Said Al Khudri radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam  telah bersabda, "Sesungguhnya penghuni surga itu dapat melihat para penghuni ghuraf atau kamar di atas mereka, sebagaimana kamu melihat bintang yang berkelip di langit yang bergerak dari ufuk timur ke barat. Hal itu disebabkan karena penghuni ghuraf mempunyai kelebihan daripada penghuni surga yang lainnya." Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apakah ghuraf itu hanya khusus dihuni oleh para nabi dan tidak dapat diraih oleh orang selain mereka?" Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  menjawab, " Ya tentu. Demi Dzat yang jiwakau di tangan-Nya, sesungguhnya ghuraf  juga dapat dihuni oleh orang-orang yang beriman kepada Allah dan membenarkan para rasul ". ( HR. Muslim )

عن جَابِر بْن عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْكُلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ فِيهَا وَيَشْرَبُونَ وَلَا يَتَغَوَّطُونَ وَلَا يَمْتَخِطُونَ وَلَا يَبُولُونَ وَلَكِنْ طَعَامُهُمْ ذَاكَ جُشَاءٌ كَرَشْحِ الْمِسْكِ يُلْهَمُونَ التَّسْبِيحَ وَالْحَمْدَ كَمَا تُلْهَمُونَ النَّفَسَ.

Diriwayatkan dari sahabat Jabir bin Abdullah radhiyallahu anhu, dia berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah bersabda, "Para penghuni surga itu akan makan dan minum dengan sepuas-puasnya. Mereka tidak buang hajat, tidak mempunyai ingus, dan tidak buang air kecil. Makanan mereka itu akan menjadi sendawa bagai percikan minyak wangi. Mereka selalu terilhami untuk bertasbih dan bertahmid sebagaimana mereka diilhami untuk bernafas ". (HR. Muslim)

عن ثَوْبَان مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَهُ قَالَ كُنْتُ قَائِمًا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَ حِبْرٌ مِنْ أَحْبَارِ الْيَهُودِ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّدُ فَدَفَعْتُهُ دَفْعَةً كَادَ يُصْرَعُ مِنْهَا فَقَالَ لِمَ تَدْفَعُنِي فَقُلْتُ أَلَا تَقُولُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ الْيَهُودِيُّ إِنَّمَا نَدْعُوهُ بِاسْمِهِ الَّذِي سَمَّاهُ بِهِ أَهْلُهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اسْمِي مُحَمَّدٌ الَّذِي سَمَّانِي بِهِ أَهْلِي فَقَالَ الْيَهُودِيُّ جِئْتُ أَسْأَلُكَ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَنْفَعُكَ شَيْءٌ إِنْ حَدَّثْتُكَ قَالَ أَسْمَعُ بِأُذُنَيَّ فَنَكَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعُودٍ مَعَهُ فَقَالَ سَلْ فَقَالَ الْيَهُودِيُّ أَيْنَ يَكُونُ النَّاسُ يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَوَاتُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُمْ فِي الظُّلْمَةِ دُونَ الْجِسْرِ قَالَ فَمَنْ أَوَّلُ النَّاسِ إِجَازَةً قَالَ فُقَرَاءُ الْمُهَاجِرِينَ قَالَ الْيَهُودِيُّ فَمَا تُحْفَتُهُمْ حِينَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ قَالَ زِيَادَةُ كَبِدِ النُّونِ قَالَ فَمَا غِذَاؤُهُمْ عَلَى إِثْرِهَا قَالَ يُنْحَرُ لَهُمْ ثَوْرُ الْجَنَّةِ الَّذِي كَانَ يَأْكُلُ مِنْ أَطْرَافِهَا قَالَ فَمَا شَرَابُهُمْ عَلَيْهِ قَالَ مِنْ عَيْنٍ فِيهَا تُسَمَّى سَلْسَبِيلًا قَالَ صَدَقْتَ قَالَ وَجِئْتُ أَسْأَلُكَ عَنْ شَيْءٍ لَا يَعْلَمُهُ أَحَدٌ مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ إِلَّا نَبِيٌّ أَوْ رَجُلٌ أَوْ رَجُلَانِ قَالَ يَنْفَعُكَ إِنْ حَدَّثْتُكَ قَالَ أَسْمَعُ بِأُذُنَيَّ قَالَ جِئْتُ أَسْأَلُكَ عَنْ الْوَلَدِ قَالَ مَاءُ الرَّجُلِ أَبْيَضُ وَمَاءُ الْمَرْأَةِ أَصْفَرُ فَإِذَا اجْتَمَعَا فَعَلَا مَنِيُّ الرَّجُلِ مَنِيَّ الْمَرْأَةِ أَذْكَرَا بِإِذْنِ اللَّهِ وَإِذَا عَلَا مَنِيُّ الْمَرْأَةِ مَنِيَّ الرَّجُلِ آنَثَا بِإِذْنِ اللَّهِ قَالَ الْيَهُودِيُّ لَقَدْ صَدَقْتَ وَإِنَّكَ لَنَبِيٌّ ثُمَّ انْصَرَفَ فَذَهَبَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ سَأَلَنِي هَذَا عَنْ الَّذِي سَأَلَنِي عَنْهُ وَمَا لِي عِلْمٌ بِشَيْءٍ مِنْهُ حَتَّى أَتَانِيَ اللَّهُ بِهِ.

Diriwayatkan dari sahabat Tsauban radhiallahu anhu, maula Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dia berkata, "Suatu ketika, saya pernah berdiri di dekat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, Tak lama kemudian, datanglah seorang pendeta Yahudi sambil mengucapkan, " Assalaamu alaikum ya Muhammad." Mendengar ucapan tersebut, saya langsung mendorong pendeta Yahudi tersebut hingga ia hampir terjatuh. Lalu pendeta itu berseru kepada saya, "Mengapa kamu mendorong saya?" Saya pun menjawab, "Mengapa kamu tidak mengucapkan ya Rasulullah." Pendeta Yahudi itu berkata, "Aku hanya memanggil Muhammad sebagaimana nama yang diberikan keluarganya." Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata, "Sesungguhnya namaku adalah Muhammad sesuai dengan nama yang diberikan oleh keluargaku." Pendeta Yahudi itu berkata, "Ya Muhammad, sebenarnya aku datang ke sini hanya untuk bertanya kepadamu." Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam balik bertanya, "Apakah ada manfaatnya untukmu apabila aku memberitahukan sesuatu kepadamu?" Pendeta Yahudi tersebut menjawab, "Aku akan mendengarkannya dengan seksama." Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menggores-goreskan sebatang kayu kecil yang sedang beliau pegang seraya berkata, "Ajukanlah pertanyaanmu sekarang'', Lalu pendeta Yahudi itu berkata, "Baiklah. Ya Muhammad, di manakah umat manusia berada ketika bumi dan langit diganti dengan bumi dan langit yang lain?" Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  menjawab, "Pada saat itu umat manusia sedang berada dalam kegelapan di dekat jembatan yang melintang di atas neraka." Pendeta Yahudi itu bertanya lagi, "Siapakah yang akan melintasi jembatan tersebut pertama kali?" Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, "Orang-orang Muhajirin yang fakirlah yang pertama kali melintas jembatan tersebut" Kembali pendeta Yahudi itu mengajukan pertanyaan lagi, "Apakah hidangan/suguhan mereka ketika mereka masuk ke dalam surga?" Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  menjawab, "Hati ikan pilihan." Pendeta Yahudi itu bertanya lagi, "Apakah makanan mereka setelah itu?" Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  menjawab, "Untuk mereka disembelihkan sapi surga yang makan rerumputan terbaik di surga." Kemudian pendeta Yahudi itu bertanya lagi, "Lalu apakah minuman mereka itu?" Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  menjawab, "Minuman mereka dari mata air di surga yang disebut salsabil". Pendeta itu berseru, "Kamu benar wahai Muhammad." Selanjutnya pendeta Yahudi itu berkata, "Ya Muhammad, aku datang ke sini juga untuk bertanya kepadamu tentang sesuatu yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali oleh seorang nabi atau diketahui oleh satu atau dua orang saja." Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bertanya, "Apakah ada manfaatnya apabila aku menjawab pertanyaamu?' Pendeta Yahudi itu menjawab, "Aku akan mendengarkannya dengan seksama." Tanya pendeta Yahudi itu, "Ya Muhammad, aku datang kepadamu untuk bertanya tentang proses terjadinya anak manusia." Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjwab, "Mani laki-laki  itu berwarna putih, sedangkan warna mani perempuan itu agak kuning. Apabila keduanya bertemu, lalu sperma laki-laki mengungguli sel telur perempuan, maka akan muncullah janin laki-laki dengan izin Allah. Sebaliknya, apabila sel telur perempuan mengungguli sperma laki-laki, maka akan muncullah janin perempuan." Pendeta Yahudi itu berkata, "Sungguh tepat keteranganmu hai Muhammad dan sesungguhnya kamu memang benar-benar seorang nabi dan utusan Allah." Setelah itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam  bersabda, "Sebenarnya ia bertanya tentang sesuatu yang pernah ia tanyakan kepadaku, sedangkan aku sama sekali tidak mengerti tentang hal itu kecuali setelah Allah memberitahukannya kepadaku." (HR.Muslim)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يَنْعَمُ لَا يَبْأَسُ لَا تَبْلَى ثِيَابُهُ وَلَا يَفْنَى شَبَابُهُ.

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah  radhiyallahu anhu dari Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Orang yang masuk surga itu selalu berada dalam kenikmatan tanpa ada kesedihan. Pakaiannya tidak pernah kusut dan senantiasa awet muda". (HR.Muslim)

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ لَشَجَرَةً يَسِيرُ الرَّاكِبُ فِي ظِلِّهَا مِائَةَ عَامٍ لَا يَقْطَعُهَا. قَالَ أَبُو حَازِمٍ فَحَدَّثْتُ بِهِ النُّعْمَانَ بْنَ أَبِي عَيَّاشٍ الزُّرَقِيَّ فَقَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْخُدْرِيُّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ شَجَرَةً يَسِيرُ الرَّاكِبُ الْجَوَادَ الْمُضَمَّرَ السَّرِيعَ مِائَةَ عَامٍ مَا يَقْطَعُهَا.

Diriwayatkan dari sahabat Sahal bin Sa'ad radhiyallahu anhu dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Sesungguhnya di dalam surga itu ada sebuah pohon di mana seorang pengendara kuda akan berjalan selama seratus tahun di bawah naungan pohon tersebut tanpa terputus" Abu Hazim berkata, "Kemudian saya ceritakan hadits tersebut kepada An-Nu'man bin Abu Ayyasy Az-Zuraqi. Lalu ia berkata, "Saya pernah diceritakan oleh Abu Said Al Khudri radhiyallahu anhu dari Nabi Sallallahu alaihi wa sallam, bersabda, "Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pohon di mana seorang pengendara kuda yang lincah dan cekatan berjalan di bawah pohon itu selama seratus tahun, maka tidak akan mampu untuk mencapainya ". (HR. Muslim)

عَنْ أَبِي موسى: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِي الْجَنَّةِ خَيْمَةٌ مِنْ لُؤْلُؤَةٍ مُجَوَّفَةٍ عَرْضُهَا سِتُّونَ مِيلًا فِي كُلِّ زَاوِيَةٍ مِنْهَا أَهْلٌ مَا يَرَوْنَ الْآخَرِينَ يَطُوفُ عَلَيْهِمْ الْمُؤْمِنُ.

Diriwayatkan dari sahabat Abu Musa radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Di dalam surga ada kemah yang terbuat dari permata yang dibentangkan dan lebarnya enam puluh mil. Pada setiap sudut ada penghuninya. Penghuni suatu sudut tidak dapat melihat penghuni di sudut lain dan di situlah orang mukmin berkeliling". (HR. Muslim)

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ لَسُوقًا يَأْتُونَهَا كُلَّ جُمُعَةٍ فَتَهُبُّ رِيحُ الشَّمَالِ فَتَحْثُو فِي وُجُوهِهِمْ وَثِيَابِهِمْ فَيَزْدَادُونَ حُسْنًا وَجَمَالًا فَيَرْجِعُونَ إِلَى أَهْلِيهِمْ وَقَدْ ازْدَادُوا حُسْنًا وَجَمَالًا فَيَقُولُ لَهُمْ أَهْلُوهُمْ وَاللَّهِ لَقَدْ ازْدَدْتُمْ بَعْدَنَا حُسْنًا وَجَمَالًا فَيَقُولُونَ وَأَنْتُمْ وَاللَّهِ لَقَدْ ازْدَدْتُمْ بَعْدَنَا حُسْنًا وَجَمَالًا.

Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya di surga ada pasar yang selalu dikunjungi para penghuninya setiap hari Jum'at. Tiba-tiba bertiuplah angin dari arah utara yang menerpa wajah dan pakaian mereka hingga rupa mereka akan semakin bertambah cantik. Setelah itu mereka kembali pulang ke keluarga mereka dengan rupa dan penampilan yang semakin cantik. Keluarga mereka berkata, 'Demi Allah, kamu semakin bertambah cantik dan menawan.' Mereka menjawab, "Demi Allah, kamu juga semakin bertambah cantik dan menawan setelah kami tinggal pergi." (HR. Muslim)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيْحَانُ وَجَيْحَانُ وَالْفُرَاتُ وَالنِّيلُ كُلٌّ مِنْ أَنْهَارِ الْجَنَّةِ.

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radiyallahu anhu berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam  telah bersabda, "Sungai Saihan, sungai Jaihan, sungai Eufrat, dan sungai Nil semuanya itu adalah bagian dari sungai-sungai di surga." (HR. Muslim)













Selasa, 19 Januari 2016

GAMBARAN AKHIRAT

Alhamdulilah, wassholatu wassalamu ala Rosulillah, wa ba'du;

Allah Ta'ala menciptakan dunia yang fana ini sebagai ladang beramal dan akhirat merupakan hari pembalasan dan kematian merupakan jembatan untuk menuju ke akhirat.

Jika didunia ini terjadi banyak kesamaran dan ketidak adilan, bisa jadi orang yang benar disalahkan dan orang-orang yang salah dibenarkan, maka pada kehidupan akhirat akan tersisihkan antara orang yang taat berseberangan dengan orang-orang yang maksiat, antara orang yang terdzalimi berseberangan dengan orang-orang yang telah berbuat dzalim, antara orang yang dibunuh berhadapan dengan orang-orang yang telah membunuh tanpa hak, antara orang mukmin berseberangan dengan orang-orang yang kafir.

Allah Ta'ala berfirman,

أَمْ نَجْعَلُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ كَٱلْمُفْسِدِينَ فِى ٱلْأَرْضِ أَمْ نَجْعَلُ ٱلْمُتَّقِينَ كَٱلْفُجَّارِ ﴿٢٨﴾

" Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat?" (Q.S. Shaad :28)

Pada hari kiamat setiap manusia mendapatkan balasan yang setimpal sesuai amal perbuatannya, jika ia baik maka mendapatkan keberuntungan dan jika ia buruk maka mendapatkan siksaan dari api neraka yang menyala-nyala.

Allah Ta'ala berfirman,

وَلِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ لِيَجْزِىَ ٱلَّذِينَ أَسَٰٓـُٔوا۟ بِمَا عَمِلُوا۟ وَيَجْزِىَ ٱلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ بِٱلْحُسْنَى ﴿٣١﴾

" Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga)." (Q.S. An-Najm : 31)

Jika kematian telah menghampiri manusia, maka ia segera berpindah menuju gerbang akhirat, dan tatkala ia telah diletakkan di liang kubur, maka alam barzakh merupakan penantian hingga tegak hari kiamat.
Didalam penantian ini, orang-orang mukmin akan mendapatkan kenikmatan, diluaskan kuburnya, diperlihatkan tempat surga nya, dengan dibukakan pintu-pintu surga.
Sedangkan orang-orang yang tidak beriman, ia akan di himpit di kuburnya, diberikan siksaan, dan diperlihatkan tempat neraka nya, dengan dibukakan pintu-pintu neraka.

Allah Ta'ala berfirman,

ٱلنَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ أَدْخِلُوٓا۟ ءَالَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ ٱلْعَذَابِ ﴿٤٦﴾

" Kepada mereka (di alam kubur)  dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras". (Q.S. Al-Ghafir : 46)

Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدَهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ، إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ فَيُقَالُ: هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Sesungguhnya apabila salah seorang di antara kalian mati maka akan ditampakkan kepadanya calon tempat tinggalnya pada waktu pagi dan sore. Bila dia termasuk calon penghuni surga, maka ditampakkan kepadanya surga. Bila dia termasuk calon penghuni neraka maka ditampakkan kepadanya neraka, dikatakan kepadanya: ‘Ini adalah tempat tinggalmu, hingga Allah Subhanahu wa Ta’ala membangkitkanmu pada hari kiamat". (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan dari sahabat Anas radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

فَأَمَّا الْكَافِرُ وَالْمُنَافِقُ فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ؟ فَيَقُولُ: لَا أَدْرِي، كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ. فَيَقُولَانِ: لَا دَرَيْتَ وَلَا تَلَيْتَ. ثُمَّ يُضْرَبُ بِمِطْرَاقٍ مِنْ حَدِيدٍ بَيْنَ أُذُنَيْهِ فَيَصِيحُ فَيَسْمَعُهَا مَنْ عَلَيْهَا غَيْرُ الثَّقَلَيْنِ

Adapun orang kafir atau munafik, maka kedua malaikat tersebut bertanya kepadanya: “Apa jawabanmu tentang orang ini (Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam)?” Dia mengatakan: “Aku tidak tahu. Aku mengatakan apa yang dikatakan orang-orang.” Maka kedua malaikat itu mengatakan: “Engkau tidak tahu?! Engkau tidak membaca?!” Kemudian ia dipukul dengan palu dari besi, tepat di wajahnya. Dia lalu menjerit dengan jeritan yang sangat keras yang didengar seluruh penduduk bumi, kecuali dua golongan: jin dan manusia.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan dalam hadits Sahabat Al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu yang panjang, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang orang kafir setelah mati:

فَأَفْرِشُوهُ مِنَ النَّارِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا مِنَ النَّارِ؛ فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا وَسُمُومِهَا وَيَضِيقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلاَعُهُ وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ قَبِيحُ الْوَجْهِ قَبِيحُ الثِّيَابِ مُنْتِنُ الرِّيحِ فَيَقُولُ: أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُوؤُكَ، هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ. فَيَقُولُ: مَنْ أَنْتَ، فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ الَّذِي يَجِيءُ بِالشَّرِّ. فَيَقُولُ: أَنَا عَمَلُكَ الْخَبِيثُ. فَيَقُولُ: رَبِّ لَا تُقِمِ السَّاعَةَ

“Gelarkanlah untuknya alas tidur dari api neraka, dan bukakanlah untuknya sebuah pintu ke neraka. Maka panas dan uap panasnya mengenainya. Lalu disempitkan kuburnya sampai tulang-tulang rusuknya berimpitan. Kemudian datanglah kepadanya seseorang yang jelek wajahnya, jelek pakaiannya, dan busuk baunya. Dia berkata: ‘Bergembiralah engkau dengan perkara yang akan menyiksamu. Inilah hari yang dahulu engkau dijanjikan dengannya (di dunia).’ Maka dia bertanya: ‘Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan kejelekan.’ Dia menjawab: ‘Aku adalah amalanmu yang jelek.’ Maka dia berkata: ‘Wahai Rabbku, jangan engkau datangkan hari kiamat’.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Al-Hakim)

Dalam hadits Al-Bara’ yang panjang, bahwasannya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :

فَأَفْرِشُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ وَأَلْبِسُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى الْجَنَّةِ. قَالَ: فَيَأْتِيهِ مِنْ رَوْحِهَا وَطِيبِهَا وَيُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ مَدَّ بَصَرِهِ. قَالَ: وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ حَسَنُ الْوَجْهِ حَسَنُ الثِّيَابِ طَيِّبُ الرِّيحِ فَيَقُولُ: أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُرُّكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ. فَيَقُولُ لَهُ: مَنْ أَنْتَ، فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالْخَيْرِ. فَيَقُولُ: أَنَا عَمَلُكَ الصَّالِحُ

“Maka gelarkanlah permadani dari surga, dandanilah ia dengan pakaian dari surga. Bukakanlah baginya sebuah pintu ke surga, maka sampailah kepadanya bau wangi dan keindahannya. Dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang, kemudian datang kepadanya seorang yang tampan wajahnya, bagus pakaiannya, wangi baunya. Lalu dia berkata: ‘Berbahagialah dengan perkara yang menyenangkanmu. Ini adalah hari yang dahulu kamu dijanjikan.’ Dia pun bertanya: ‘Siapa kamu? Wajahmu adalah wajah orang yang datang membawa kebaikan.’ Dia menjawab: ‘Aku adalah amalanmu yang shalih…” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Diriwayatkan dari sahabat Fadhalah bin Ubaid radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

كُلُّ مَيِّتٍ يُخْتَمُ عَلَى عَمَلِهِ إِلَّا الَّذِي مَاتَ مُرَابِطًا فِي سَبِيلِ اللهِ فَإِنَّهُ يُنْمَى لَهُ عَمَلُهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَيَأْمَنُ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ

“Setiap orang yang mati akan diakhiri/diputus amalannya, kecuali orang yang mati dalam keadaan ribath di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Amalannya akan dikembangkan sampai datang hari kiamat dan akan diselamatkan dari fitnah kubur.” (HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud)

Diriwayatkan dari sahabat Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللهِ سِتُّ خِصَالٍ: يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دُفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ، وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ، وَيُحَلَّى حُلَّةَ الْإِيمَانِ وَيُزَوَّجُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ إِنْسَانًا مِنْ أَقَارِبِهِ

“Orang yang mati syahid akan mendapatkan enam keutamaan di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala: diampuni dosa-dosanya dari awal tertumpahkan darahnya, akan melihat calon tempat tinggalnya di surga, akan diselamatkan dari adzab kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang sangat besar, diberi hiasan dengan hiasan iman, dinikahkan dengan bidadari, dan akan diberi kemampuan untuk memberi syafaat kepada 70 orang kerabatnya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يـَمُوتُ يَوْمَ الْـجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ

“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malamnya, kecuali Allah akan melindunginya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad)

Setelah kehidupan di alam barzakh, maka tegak hari kiamat, setelah bunyi sangkakala pertama ditiup, maka kehancuran akan terjadi, kemudian ditiup sangkakala yang kedua maka manusia bangkit dari kuburnya.

Allah Ta'ala berfirman,

إِنَّ يَوْمَ ٱلْفَصْلِ كَانَ مِيقَٰتًا ﴿١٧﴾  يَوْمَ يُنفَخُ فِى ٱلصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا ﴿١٨﴾

" Sesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan".
" yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok". (Q.S. An-Naba':17-18)

Allah Ta'ala berfirman,

وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَ ﴿٦٨﴾

" Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)." (Q.S. Az-Zumar :68)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَقَدْ نَشَرَ الرَّجُلاَنِ ثَوْبَهُمَا بَيْنَهُمَا ، فَلاَ يَتَبَايَعَانِهِ وَلاَ يَطْوِيَانِهِ ، وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَقَدِ انْصَرَفَ الرَّجُلُ بِلَبَنِ لِقْحَتِهِ فَلاَ يَطْعَمُهُ ، وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَهْوَ يُلِيطُ حَوْضَهُ فَلاَ يَسْقِى فِيهِ ، وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَقَدْ رَفَعَ أُكْلَتَهُ إِلَى فِيهِ فَلاَ يَطْعَمُهَا

“Kiamat akan terjadi sementara dua orang sedang bertransaksi jual beli baju, keduanya belum sepakat dan belum melipat bajunya. Kiamat akan terjadi sementara orang sedang pulang membawa susu hasil perahan hewannya, namun ia belum sempat meminumnya. Kiamat akan terjadi, sementara ia sedang memperbaiki kolamnya, namun belum sempat digunakan. Kiamat akan terjadi sementara seseorang sedang mengangkat suapannya, namun belum sempat dimakannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan dari Sahabat Abdullah bin ‘Amr radhiallahu unhuma berkata:

قَالَ أَعْرَابِيٌّ: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الصُّورُ؟ قَالَ: قَرْنٌ يُنْفَخُ فِيهِ

Seorang badui bertanya: “Wahai Rasulullah, apa itu ash-shur?” Beliau  Shallallahu alaihi waktu salam  menjawab: “ Tanduk yang akan ditiup.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Abu Dawud)

Diriwayatkan dari Sahabat Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu anhu, bahwasanya  Rasulullah salallahu alaihi wa sallam  bersabda:

كَيْفَ أَنْعَمُ وَصَاحِبُ الْقَرْنِ قَدِ الْتَقَمَ الْقَرْنَ وَاسْتَمَعَ الْإِذْنَ مَتَى يُؤْمَرُ بِالنَّفْخِ فَيَنْفُخُ

“Bagaimana aku akan senang hidup di dunia, sementara pemegang sangkakala telah memasukkannya ke mulutnya. Dia memasang pendengaran untuk diijinkan (meniupnya). Kapanpun dia diperintah meniupnya, dia akan meniupnya.” (HR. At-Tirmidzi)

Diriwayatkan dari Sahabat Abdullah bin Amr' ibn Ash' radhiyallahu anhuma bahwasanya  Rasulullah Sallallahu alaihi waktu salllam bersabda dalam sebuah hadits yang panjang:

ثُمَّ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَلَا يَسْمَعُهُ أَحَدٌ إِلَّا أَصْغَى لِيتًا وَرَفَعَ لِيتًا ثُمَّ لَا يَبْقَى أَحَدٌ إِلَّا صَعِقَ ثُمَّ يُنْزِلُ اللهُ مَطَرًا كَأَنَّهُ الطَّلُّ أَوْ الظِّلُّ -شَكَّ الراوي- فَتَنْبُتُ مِنْهُ أَجْسَادُ النَّاسِ ثُمَّ يُنْفَخُ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ

“Kemudian ditiuplah sangkakala, maka tidak ada seorangpun yang mendengarnya kecuali akan mengarahkan pendengarannya dan menjulurkan lehernya (untuk memerhatikannya). Lalu, tidak tersisa seorangpun kecuali dia mati. Kemudian Allah l menurunkan hujan seperti gerimis atau naungan, maka tumbuhlah jasad-jasad manusia karenanya. Lalu ditiuplah sangkakala untuk kali berikutnya, tiba-tiba mereka bangkit dari kuburnya dalam keadaan menanti apa yang akan terjadi ”. (HR. Muslim)

Jika manusia telah dibangkitkan dari kubur mereka, maka seluruh manusia akan di giring ke padang Mahsyar dalam keadaan tidak berpakaian, tidak beralas kaki dan tidak di khitan.

Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas Radhiallahu Anhuma, berkata:

قَامَ فِينَا رَسُولُ اللهِ  صلى الله عليه وسلم بِمَوْعِظَةٍ، فَقَالَ: إِنَّكُمْ مَحْشُورُونَ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا {كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَا إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ} وَأَوَّلُ مَنْ يُكْسَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِبْرَاهِيمُ

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memberi nasihat kepada kami, beliau bersabda: “Wahai sekalian manusia, Sesungguhnya kalian akan digiring menghadap Allah Ta’ala pada hari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan tidak dikhitan, sebagaimana firman Allah Ta'ala : “Sebagaimana Kami telah menciptakannya, demikian pula Kami mengembalikannya, sebagai janji atas Kami. Sesungguhnya Kami akan benar-benar melakukannya.’ (Q.S. Al-Anbiya’: 104)

“Ketahuilah, makhluk yang pertama kali akan dikaruniai pakaian pada hari kiamat adalah Ibrahim Alaihissalam.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan dari Ummul Mukminin Aisyah Radhiallahu Anha bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam:

يَا رَسُولَ اللهِ، الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ؟ فَقَالَ: الْأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يُهِمَّهُمْ ذَاكِ

“Wahai Rasullullah, apakah para lelaki dan wanita sebagiannya akan melihat sebagian yang lain?” Beliau Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab: “Urusan (pada hari itu) lebih dahsyat daripada mereka memerhatikan hal tersebut.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan dari sahabat  Sahl bin Sa’d Radhiallahu ‘Anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ كَقُرْصَةِ نَقِيٍّ. قَالَ سَهْلٌ أَوْ غَيْرُهُ: لَيْسَ فِيهَا مَعْلَمٌ لِأَحَدٍ

“Umat manusia akan digiring pada hari kiamat ke mahsyar, yaitu sebuah tempat yang luas. Tanahnya berwarna putih seperti bundaran yang bersih.” Sahl dan selainnya berkata: “Tidak ada di sana tanda tempat keberadaan bagi seorangpun.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

« تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُونَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيلٍ . فَيَكُونُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِى الْعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى كَعْبَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى حَقْوَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا » .

“ Matahari akan didekatkan dengan makhluk pada hari kiamat sehingga jaraknya satu mil. Ketika itu, manusia berkeringat sesuai dengan amalnya. Di antara mereka ada yang berkeringat sampai ke mata kaki, ada pula yang sampai ke kedua lutut, ada yang sampai ke pinggangnya dan ada yang tenggelam oleh keringatnya.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan tangannya ke mulutnya". (HR. Muslim)

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata:
1. Imam atau pemimpin yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya.
3. Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid.
4.  Dua orang yang saling mencintai karena Allah, dimana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah.
5. Dan seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik rupawan, lalu ia mengatakan: “Sungguh aku takut kepada Allah.”
6. Seseorang yang bershodaqoh lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya.
7.   Dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah air matanya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Kemudian waktu penantian di padang mashyar menjadi lama, dan tidak seorangpun berbicara kecuali yang di izinkan Allah Ta'ala, dan keadaan bertambah mencekam, sehingga para manusia mendatangi para Nabi untuk memohon kepada Allah syafaat, akan tetapi setiap Nabi berhalangan untuk memintakan syafaat dihadapan Allah Ta'ala.

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال:

أتي رسول الله صلى الله عليه وسلم بلحم، فرفع إليه الذراع، وكانت تعجبه، فنهس منها نهسة ثم قال: (أنا سيد الناس يوم القيامة، وهل تدرون مم ذلك؟ يجمع الله الناس الأولين والآخرين في صعيد واحد، يسمعهم الداعي وينفذهم البصر، وتدنو الشمس، فيبلغ الناس من الغم والكرب ما لا يطيقون ولا يحتملون، فيقول الناس: ألا ترون ما قد بلغكم، ألا تنظرون من يشفع لكم إلى ربكم؟ فيقول بعض الناس لبعض: عليكم بآدم، فيأتون آدم عليه السلام فيقولون له: أنت أبو البشر، خلقك الله بيده، ونفخ فيك من روحه، وأمر الملائكة فسجدوا لك، اشفع لنا إلى ربك، ألا ترى إلى ما نحن فيه، ألا ترى إلى ما قد بلغنا؟ فيقول آدم: إن ربي قد غضب اليوم غضبا لم يغضب قبله مثله، ولن يغضب بعده مثله، وإنه نهاني عن الشجرة فعصيته، نفسي نفسي نفسي، اذهبوا إلى غيري، اذهبوا إلى نوح فيأتون نوحا فيقولون: يا نوح، إنك أنت أول الرسل إلى أهل الأرض، وقد سماك الله عبدا شكورا، اشفع لنا إلى ربك، ألا ترى إلى ما نحن فيه؟ فيقول: إن ربي عز وجل قد غضب اليوم غضبا لم يغضب قبله مثله، ولن يغضب بعده مثله، وإنه قد كانت لي دعوة دعوتها على قومي، نفسي نفسي نفسي، اذهبوا إلى غيري، اذهبوا إلى إبراهيم فيأتون إبراهيم فيقولون: يا إبراهيم، أنت نبي الله وخليله من أهل الأرض، اشفع لنا إلى ربك، ألا ترى إلى ما نحن فيه؟ فيقول لهم: إن ربي قد غضب اليوم غضبا لم يغضب قبله مثله، ولن يغضب بعده مثله، وإني قد كنت كذبت ثلاث كذبات – فذكرهن أبو حيان في الحديث – نفسي نفسي نفسي، اذهبوا إلى غيري، اذهبوا إلى موسى فيأتون موسى فيقولون: يا موسى، أنت رسول الله، فضلك الله برسالته وبكلامه على الناس، اشفع لنا إلى ربك، ألا ترى إلى ما نحن فيه؟ فيقول: إن ربي قد غضب اليوم غضبا لم يغضب قبله مثله، ولن يغضب بعده مثله، وإني قد قتلت نفسا لم أومر بقتلها، نفسي نفسي نفسي، اذهبوا إلى غيري، اذهبوا إلى عيسى فيأتون عيسى فيقولون: يا عيسى، أنت رسول الله، وكلمته ألقاها إلى مريم وروح منه، وكلمت الناس في المهد صبيا، اشفع لنا، ألا ترى إلى ما نحن فيه؟ فيقول عيسى: إن ربي قد غضب اليوم غضبا لم يغضب قبله مثله قط، ولن يغضب بعده مثله – ولم يذكر ذنبا – نفسي نفسي نفسي، اذهبوا إلى غيري، اذهبوا إلى محمد صلى الله عليه وسلم فيأتون محمدا صلى الله عليه وسلم فيقولون: يا محمد أنت رسول الله، وخاتم الأنبياء، وقد غفر الله لك ما تقدم من ذنبك وما تأخر، اشفع لنا إلى ربك، ألا ترى إلى ما نحن فيه؟ فأنطلق فآتي تحت العرش، فأقع ساجدا لربي عز وجل، ثم يفتح الله علي من محامده وحسن الثناء عليه شيئا لم يفتحه على أحد قبلي، ثم يقال: يا محمد ارفع رأسك، سل تعطه، واشفع تشفع، فأرفع رأسي فأقول: أمتي يا رب، أمتي يا رب، فيقال: يا محمد أدخل من أمتك من لا حساب عليهم من الباب الأيمن من أبواب الجنة، وهم شركاء الناس فيما سوى ذلك من الأبواب، ثم قال: والذي نفسي بيده، إن ما بين المصراعين من مصاريع الجنة كما بين مكة وحمير، أو: كما بين مكة وبصرى

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairoh radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“ Pada suatu hari Rasulullah diberi daging, dengan disuguhkan kepada beliau bagian lengan kambing dan beliau menyukainya. Lalu, beliau menggigitnya dengan ujung giginya. Kemudian beliau bersabda: “Aku adalah pemimpin manusia pada Hari Kiamat. Apakah kamu sekalian mengerti mengapa demikian? Pada Hari Kiamat, Allah mengumpulkan semua manusia, yang dahulu dan yang akhir di suatu tempat. Lalu mereka mendengar suara penyeru. Pandangan pun tiada terhalang, dan matahari pun dekat. Manusia mengalami kesedihan dan kesulitan yang tiada mampu mereka tanggung dan mereka pikul. Maka, sebagian di antara mereka berkata kepada sebagian yang lain, “Tidakkah kamu tahu apa yang kamu alami? Tidakkah kamu tahu apa yang menimpamu? Tidakkah kamu cari siapa yang dapat memberimu syafa’at kepada Rabb-mu?”
Sebagian yang lain di antara mereka pun menjawab, “Datangilah Adam.”

Kemudian mereka pun mendatangi Adam, dan berkata: “Wahai Adam, engkau adalah bapak manusia, Allah telah menciptakanmu dengan Tangan-Nya. Lalu Dia tiupkan kepadamu Ruh-Nya dan memerintahkan para Malaikat agar mereka bersujud kepadamu. Maka mintalah kepada Rabb-mu syafa’at bagi kami. Tidakkah engkau tahu apa yang sedang kami alami? Tidakkah engkau tahu apa yang menimpa kami?”.
Nabi Adam menjawab: “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini murka yang tiada pernah Dia marah sebelum dan sesudahnya seperti itu. Rabb-ku pernah melarangku mendekati sebuah pohon di surga dahulu, tetapi aku melanggar larangan itu karena nafsuku. Aku saat ini sibuk dengan urusanku sendiri, aku sibuk dengan urusanku sendiri. Pergilah kalian kepada Nabi lain selainku. Pergilah kalian kepada Nuh.”

Kemudian mereka mendatangi Nabi Nuh, lalu berkata : “Wahai Nuh, engkau adalah rasul pertama di bumi. Allah menyebutmu sebagai hamba yang sangat bersyukur. Maka mintakanlah kepada Rabb-mu syafa’at untuk kami. Tidakkah engkau tahu apa yang sedang kami alami? Tidakkah engkau tahu apa yang telah menimpa kami?”.
Nabi Nuh menjawab : “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini murka tiada tara, yang belum pernah Dia murka seperti itu sebelum dan sesudahnya. Sungguh, dahulu aku pernah mendo’akan jelek untuk kaumku. Aku saat ini sibuk dengan urusanku sendiri, aku sibuk dengan urusanku sendiri. Pergilah kalian kepada Ibrahim.”

Kemudian manusia mendatangi Nabi Ibrahim, dan berkata: “Engkau adalah Nabi Allah dan Kekasih-Nya dari penduduk bumi. Mintakanlah syafa’at kepada Rabb-mu untuk kami. Tidakkah engkau tahu apa yang sedang kami alami? Tidakkah engkau tahu apa yang sedang menimpa kami?”.
Kemudian Nabi Ibrahim pun menjawab, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini murka tiada tara, yang belum pernah Dia murka seperti itu sebelum dan sesudahnya.”
Nabi Ibrahim menyebutkan dusta yang telah dialaminya . Nabi Ibrahim berkata, “Aku saat ini sibuk dengan urusanku sendiri, aku sibuk dengan urusanku sendiri. Pergilah kalian kepada Nabi lain selainku. Pergilah kalian kepada Musa.”

Maka mereka pun mendatangi Musa, lalu berkata: “Wahai Musa, engkau adalah utusan Allah. Allah telah memberimu keutamaan dengan risalah-Nya, dan firman-Nya kepadamu melebihi manusia lain. Maka mintakanlah syafa’at kepada Rabb-mu untuk kami. Tidakkah engkau tahu apa yang sedang kami alami? Tidakkah engkau tahu apa yang telah menimpa kami?”.
Nabi Musa menjawab: “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini murka tiada tara, yang belum pernah Dia murka seperti itu sebelum dan sesudahnya. Sesungguhnya aku pernah membunuh seseorang yang aku tidak diperintahkan untuk membunuhnya. Aku saat ini sibuk dengan urusanku sendiri, aku sibuk dengan urusanku sendiri. Pergilah kalian kepada ‘Isa.” 

Lalu mereka mendatangi Nabi ‘Isa, seraya berkata: “Wahai Isa, engkau adalah utusan Allah. Engkau telah berbicara kepada manusia ketika engkau baru lahir. Engkau terwujud dengan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam dengan tiupan roh dari-Nya. Maka, mintakanlah syafa’at kepada Rabb-mu untuk kami. Tidakkah engkau tahu apa yang sedang kami alami? Tidakkah engkau tahu apa yang sedang menimpa kami?”.
Nabi ‘Isa menjawab: “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini murka tiada tara, yang belum pernah Dia murka seperti itu sebelum dan sesudahnya.”
Nabi ‘Isa tidak menyebutkan dosa yang pernah dialaminya.
Kata Nabi ‘Isa selanjutnya, “Aku saat ini sibuk dengan urusanku sendiri, aku sibuk dengan urusanku sendiri. Pergilah kalian kepada Muhammad.”

Kemudian mereka mendatangiku, dan berkata : “Wahai Muhammad, engkau adalah utusan Allah, engkau adalah Penutup para Nabi, Allah telah memberikan ampunan atas dosa yang telah engkau lakukan. Maka, mintakanlah syafa’at kepada Rabb-mu untuk kami. Tidakkah engkau tahu apa yang sedang kami alami? Tidakkah engkau tahu apa yang sedang menimpa kami?”.

Maka aku (Nabi Muhammad) pergi dan mendatangi Tahtal ‘Arsy (ke bawah ‘Arsy). Lalu aku bersujud kepada Rabb-ku. Kemudian Allah memberiku pertolongan dan pemberitahuan yang tidak pernah Dia berikan kepada seseorang sebelum aku. Dia berfirman, “Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Mintalah, maka engkau akan diberi. Mintalah syafa’at, maka engkau akan diizinkan untuk memberi syafa’at.”
Lalu aku mengangkat kepalaku, dan aku mengatakan : “Ya Allah, tolonglah umatku! Tolonglah umatku!”

Aku dijawab: “Wahai Muhammad, masukkanlah ke surga umatmu yang bebas hisab dari pintu kanan surga, dan selain mereka lewat pintu yang lain lagi.” Demi Allah yang menguasai diri Muhammad, sesungguhnya antara dua daun pintu di surga sebanding antara Mekkah dan Hajar (daerah Palestina), atau antara Mekkah dan Bashra (Iraq ).” (HR. Muslim)

Kemudian setiap manusia dihadapkan kepada Allah Ta'ala untuk di paparkan amal-amal mereka dan di bukakan buku catatan amal mereka.

Allah Ta'ala berfirman,

وَعُرِضُوا۟ عَلَىٰ رَبِّكَ صَفًّا لَّقَدْ جِئْتُمُونَا كَمَا خَلَقْنَٰكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍۭ ۚ بَلْ زَعَمْتُمْ أَلَّن نَّجْعَلَ لَكُم مَّوْعِدًا ﴿٤٨﴾  وَوُضِعَ ٱلْكِتَٰبُ فَتَرَى ٱلْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَٰوَيْلَتَنَا مَالِ هَٰذَا ٱلْكِتَٰبِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّآ أَحْصَىٰهَا ۚ وَوَجَدُوا۟ مَا عَمِلُوا۟ حَاضِرًا ۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا ﴿٤٩﴾

" Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (memenuhi) perjanjian."
" Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun". (Q.S. Al-Kahfi :48-49)

Allah Ta’ala berfirman,

وَتَرَى كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَى إِلَى كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ 

“ Dan pada hari itu kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk melihat buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Jassasah : 28)

Allah Ta'ala berfirman,

اِقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيْبًا

“ Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.” (Q.S. Al-Isra ’: 13)

Semua telah tercatat tanpa penambahan dan pengurangan sedikit pun, dan jika ia mengingkari dengan lisannya, maka lisannya akan dikunci dan bangkitlah para saksi yang akan memberikan kesaksian atasnya.

Allah Ta’ala berfirman,

اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

“ Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan kaki mereka memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (Q.S. Yaasiin: 65)

Seorang mukmin akan diberikan bukunya dari arah depan dan ia terima dengan tangan kanannya. Ia dihisab dengan mudah dan kembali kepada kaumnya yang sama-sama beriman di Surga dengan gembira.

Allah Ta’ala berfirman,

فَأَمَّا مَنْ أُوْتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِيْنِهِ (7) فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيْرًا (8) وَيَنْقَلِبُ إِلَى أَهْلِهِ مَسْرُوْرًا (9)

“ Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.” (Q.S. Al-Insyiqaaq: 7-9)

Adapun orang-orang kafir dan orang-orang munafiq, mereka akan menerima kitabnya dengan tangan kirinya.

Allah Ta’ala berfirman:

وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُوْلُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوْتَ كِتَابِيَهْ (25) وَلَمْ أَدْرِ مَا حِسَابِيَهْ (26) يَا لَيْتَهَا كَانَتِ الْقَاضِيَةَ (27) مَا أَغْنَى عَنِّي مَالِيَهْ (28) هَلَكَ عَنِّي سُلْطَانِيَهْ (29)

“ Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang pula kekuasaanku daripadaku.” (Q.S. Al-Haqqoh: 25-29)

Kitab catatan amal mereka diberikan dari arah belakang punggung mereka.

Allah Ta’ala berfirman,

وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْره    فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُوْرًا

“ Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak: “Celakalah aku.” (Q.S. Al-Insyiqaaq: 10)

Kemudian Allah Ta'ala menetapkan timbangan yang penuh keadilan.

Allah Ta'ala berfirman,

وَنَضَعُ ٱلْمَوَٰزِينَ ٱلْقِسْطَ لِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا ۖ وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَٰسِبِينَ

" Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan." (Q.S. Al-Anbiya ' :47)

Kemudian setiap amalan akan ditimbang, maka barangsiapa yang berat timbangan nya ia akan selamat dan masuk surga, dan sebaliknya, jika ringan, maka ia akan terjerumus ke dalam neraka.

Allah Ta'ala berfirman,

فَمَن ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ    وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنفُسَهُمْ فِي جَهَنَّمَ خَالِدُونَ     تَلْفَحُ وُجُوهَهُمُ النَّارُ وَهُمْ فِيهَا كَالِحُونَ

“ Barangsiapa yang berat timbangan kebaikan nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam Neraka Jahannam. Wajah mereka dibakar api Neraka dan mereka di Neraka itu dalam keadaan cacat.” ( Q.S. Al-Mu’minuun: 102-104)

Dan setiap Nabi memiliki al-haudh,  makna al-haudh adalah telaga air yang turun dari sungai Surga pada hari Kiamat yang diperuntukkan bagi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Diriwayatkan dari sahabat Sahl ibnu Sa'ad radhiyallahu anhu bahwasanya  Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنِّي فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ، مَنْ مَرَّ عَلَيَّ شَرِبَ وَمَنْ شَرِبَ لَمْ يَظْمَأْ أَبَدًا، وَلَيَرِدَنَّ عَلَيَّ أَقْوَامٌ أَعْرِفُهُمْ وَيَعْرِفُونِي ثُمَّ يُحَالُ بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ، فَأَقُولُ: إِنَّهُمْ مِنِّي. فَيُقَالُ: إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ. فَأَقُولُ: سُحْقًا، سُحْقًا لِمَنْ غَيَّرَ بَعْدِي

" Sesungguhnya aku akan mendahului kalian di telaga itu. Barang siapa yang melewatiku, dia akan minum di telaga itu, dan barang siapa yang berhasil minum darinya, niscaya dia tidak akan merasa haus selamanya. Sungguh, beberapa kaum akan berusaha melewatiku. Aku mengenal mereka dan mereka mengenaliku. Kemudian dipisahkan antara aku dengan mereka.” Nabi n berkata, “Aku katakan, ‘Sesungguhnya mereka dari golonganku!’ Dikatakan kepadaku, ‘Sesungguhnya kamu tidak mengetahui apa yang mereka ada-adakan sepeninggalmu!’ Aku katakan, ‘Amat jauh telagaku bagi orang yang mengubah agamaku sepeninggalku.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan dari sahabat Samurah radhiyallahu anhu, bahwasanya Rosulillah Sallallahu alaihiwa sallam bersabda :

إِنَّ لِكُلِّ نَبِيٍّ حَوْضًا، وَإِنَّهُمْ يَتَبَاهَوْنَ أَيُّهُمْ أَكْثَرُ وَارِدَةً، وَإِنِّيْ أَرْجُوْ أَنْ أَكُوْنَ أَكْثَرَهُمْ وَارِدَةً.

“ Sesungguhnya setiap Nabi memiliki al-haudh (telaga), mereka membanggakan diri, siapa di antara mereka yang paling banyak peminumnya (pengikutnya). Dan aku berharap, akulah yang paling banyak pengikutnya.” ( HR. At-Tirmidzi )

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah  radhiyallahu anhu,  Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ حَوْضِي أَبْعَدُ مِنْ أَيْلَةَ مِنْ عَدَنٍ لَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ الثَّلْجِ وَأَحْلَى مِنَ الْعَسَلِ بِاللَّبَنِ وَلَآنِيَتُهُ أَكْثَرُ مِنْ عَدَدِ النُّجُومِ، وَإِنِّي لَأَصُدُّ النَّاسَ عَنْهُ كَمَا يَصُدُّ الرَّجُلُ إِبِلَ النَّاسِ عَنْ حَوْضِهِ. قَالُوا: يَا ر َسُولَ اللهِ، أَتَعْرِفُنَا يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: نَعَمْ، لَكُمْ سِيمَا لَيْسَتْ لِأَحَدٍ مِنَ الْأُمَمِ، تَرِدُونَ عَلَيَّ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ أَثَرِ الْوُضُوءِ

" Sesungguhnya telagaku lebarnya lebih jauh daripada jarak Ailah1 ke Aden. Sungguh warna airnya lebih putih daripada salju, lebih manis daripada madu dicampur susu, dan bejana-bejana untuk meminumnya jumlahnya lebih banyak daripada jumlah bintang-bintang di langit. Sungguh aku akan menghalangi orang-orang darinya (orang yang tidak berhak meminumnya), sebagaimana seorang penggembala unta menghalangi unta orang lain dari telaganya.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah engkau akan mengenali kami pada saat itu?” Beliau n menjawab, “Tentu, kalian memiliki tanda-tanda yang tidak dimiliki oleh seorang pun dari umat-umat terdahulu. Kalian akan mendatangiku dalam keadaan wajah, tangan, dan kaki kalian putih bersinar karena wudhu.” (HR. Muslim)

Diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Amrin radhiyallahu anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

حَوْضِي مَسِيرَةُ شَهْرٍ مَاؤُهُ أَبْيَضُ مِنَ اللَّبَنِ، وَرِيحُهُ أَطْيَبُ مِنَ الْمِسْكِ، وَكِيزَانُهُ كَنُجُومِ السَّمَاءِ، مَنْ شَرِبَ مِنْهَا فَلَا يَظْمَأُ أَبَدًا

" Telagaku lebar dan panjangnya sejauh perjalanan satu bulan. Airnya lebih putih daripada perak, baunya lebih harum daripada misik, dan bejana-bejananya sejumlah bintang-bintang di langit. Barang siapa yang meminumnya, niscaya dia tidak akan merasa haus selamanya.” (HR. Muslim)

Kemudian dibentangkan As-Shiroth yaitu  jembatan yang dibentangkan di atas Neraka Jahannam yang akan dilewati ummat manusia menuju Surga sesuai dengan amal perbuatan mereka.

Allah Ta'ala berfirman,

وَإِن مِّنكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلَىٰ رَبِّكَ حَتْمًا مَّقْضِيًّا ﴿٧١﴾ ثُمَّ نُنَجِّى ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوا۟ وَّنَذَرُ ٱلظَّٰلِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا ﴿٧٢﴾

" Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan."
" Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut." (Q.S. Maryam :71-72)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
.
وَيُضْرَبُ الصِّرَاطُ بَيْنَ ظَهْرَيْ جَهَنَّمَ، فَأَكُونُ أَنَا وَأُمَّتِي أَوَّلَ مَنْ يُجِيزُهَا، وَلاَ يَتَكَلَّمُ يَوْمَئِذٍ إِلَّا الرُّسُلُ، وَدَعْوَى الرُّسُلِ يَوْمَئِذٍ: اللَّهُمَّ سَلِّمْ سَلِّمْ، وَفِي جَهَنَّمَ كَلاَلِيبُ مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ،

" Dan dibentangkanlah shiroth di atas permukaan neraka jahannarn. Maka aku dan umatku menjadi orang yang pertama kali melewatinya. Dan tiada yang berbicara pada saat itu kecuali para rasul. Dan doa para rasul pada saat itu : “Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah, Pada shiroth itu, terdapat pengait-pengait seperti duri pohon Sa’dan”.  (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
.
ويوضع الصراط مثل حد الموسى، فتقول الملائكة: من تجيز على هذا؟ فيقول: من شئت من خلقي، فيقولون: سبحانك ماعبدناك حق عبادتك ".

“Di letakkanlah jembatan Shiroth di atas neraka setipis Silet, Lalu malaikat saat itu bertanya: (Wahai Robb), Siapakah yang akan melewati jembatan ini, Maka Allah menjawab:  yang akan melewati jembatan ini adalah siapa saja dari hamba-hambaku. Maka Malaikatpun berkata: ““Maha suci Engkau Ya Robb, tidaklah kami dapat beribadah kepada-Mu dengan sebenar-benarnya.” (HR. Al-Hakim)

Diriwayatkan dari sahabat Abu Said Al-Khudzri radhiyallahu Anhu  berkata:

قَالَ أَبُو سَعِيدٍ: بَلَغَنِي أَنَّ الْجِسْرَ أَدَقُّ مِنَ الشَّعْرَةِ، وَأَحَدُّ مِنَ السَّيْفِ،

“Sampai kepadaku kabar bahwa shiroth itu lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang”. (HR.Muslim)

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
.
….وَتُرْسَلُ الْأَمَانَةُ وَالرَّحِمُ، فَتَقُومَانِ جَنَبَتَيِ الصِّرَاطِ يَمِينًا وَشِمَالًا، فَيَمُرُّ أَوَّلُكُمْ كَالْبَرْقِ " قَالَ: قُلْتُ: بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي أَيُّ شَيْءٍ كَمَرِّ الْبَرْقِ؟ قَالَ: " أَلَمْ تَرَوْا إِلَى الْبَرْقِ كَيْفَ يَمُرُّ وَيَرْجِعُ فِي طَرْفَةِ عَيْنٍ؟ ثُمَّ كَمَرِّ الرِّيحِ، ثُمَّ كَمَرِّ الطَّيْرِ، وَشَدِّ الرِّجَالِ، تَجْرِي بِهِمْ أَعْمَالُهُمْ وَنَبِيُّكُمْ قَائِمٌ عَلَى الصِّرَاطِ يَقُولُ: رَبِّ سَلِّمْ سَلِّمْ، حَتَّى تَعْجِزَ أَعْمَالُ الْعِبَادِ، حَتَّى يَجِيءَ الرَّجُلُ فَلَا يَسْتَطِيعُ السَّيْرَ إِلَّا زَحْفًا "، قَالَ: «وَفِي حَافَتَيِ الصِّرَاطِ كَلَالِيبُ مُعَلَّقَةٌ مَأْمُورَةٌ بِأَخْذِ مَنِ اُمِرَتْ بِهِ، فَمَخْدُوشٌ نَاجٍ، وَمَكْدُوسٌ فِي النَّارِ…

“Lalu diutuslah amanah dan rahim (tali persaudaraan) keduanya berdiri di samping kiri-kanan shirath tersebut. Orang yang pertama lewat seperti kilat”. Aku bertanya: “Dengan bapak dan ibuku (aku korbankan) demi engkau. Adakah sesuatu seperti kilat?” Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab :

“Tidakkah kalian pernah melihat kilat bagaimana ia lewat dalam sekejap mata? Kemudian ada yang melewatinya seperti angin, kemudian seperti burung dan seperti kuda yang berlari kencang.

Mereka berjalan sesuai dengan amalan-amalan mereka. Nabi kalian waktu itu berdiri di atas shirath sambil berkata: “Ya Allah selamatkanlah! selamatkanlah! Sampai para hamba yang lemah amalannya, sehingga datang seseorang lalu ia tidak bisa melewati kecuali dengan merangkak secara pelan-pelan”.

Beliau menuturkan (lagi) : “Pada kedua sisi shirath terdapat besi pengait yang bergantung untuk menyambar siapa saja yang diperintahkan untuk disambar. Maka ada yang terpeleset namun selamat dan ada pula yang terjungkir ke dalam neraka”. (HR. Muslim)

Kemudian penghuni surga akan memasuki surga dan orang-orang kafir akan terjerumus ke dalam neraka, dan akan dikatakan kepada seluruh penduduk surga dan penduduk neraka bahwasanya mereka kekal dan tidak akan mati.

عَنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : يُؤْتَى بِالْمَوْتِ كَهَيْئَةِ كَبْشٍ أَمْلَحٍ فَيُنَادِي بِهِ مُنَادٍ : يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ ! فَيَشْرَئِبُوْنَ وَيَنْظُرُوْنَ, فَيَقًُوْلُ : هَلْ تَعْرِفُوْنَ هَذَا ؟ فَيَقُوْلُوْنَ : نَعَمْ, هَذَا الْمَوْتُ, وَكُلُّهُمْ قَدْ رَآهُ, ثُمَّ يُنَادِي مُنَادٍ : يَا أَهْلَ النَّارِ فَيَشْرَئِبُوْنَ وَيَنْظُرُوْنَ, فَيَقُوْلُ : هَلْ تَعْرِفُوْنَ هَذَا ؟ فَيَقُوْلُوْنَ : نَعَمْ, هَذَا الْمَوْتُ وَكُلُّهْمْ قَدْ رَآهُ فَيُذْبَحُ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ ثُمَّ يَقُوْلُ : يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ خُلُوْدٌ فَلاَ مَوْتَ, وَيَا أَهْلَ النَّارِ خُلُوْدٌ فَلاَ مَوْتَ, ثُمَّ قَرَأَ (وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الأَمْرُ وَهُمْ فِيْ غَفْلَةٍ وَهُمْ لاَ يُؤْمِنُوْنَ) وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى الدُّنْيَا

Diriwayatkan dari sahabat Abu Sa’id al-Khudri berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam  bersabda: “Kematian didatangkan pada bentuk kambing berkulit hitam putih, lalu seorang penyeru memanggil: Wahai penduduk surga! Mereka

menengok dan melihat, penyeru itu berkata: Apakah kalian mengenal ini? Mereka menjawab: Ya, ini adalah kematian, mereka semua telah melihatnya. Kemudian penyeru memanggil: Wahai penduduk neraka! Mereka menengok dan melihat, penyeru itu berkata: Apakah kalian mengenal ini? Mereka menjawab: Ya, ini adalah kematian, mereka semua telah melihatnya, lalu disembelih diantara surga dan neraka, lalu berkata: Wahai penduduk surga, kekekalan tiada kematian setelahnya, dan hai penduduk neraka, kekekalan dan tiada kematian setelahnya, lalu beliau membaca (Dan berilah mereka peringatan tatkala ditetapkan perkara sedangkan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak beriman). Dan beliau mengisyaratkan dengan tangannya ke dunia". (HR. Al-Bukhari dan Muslim dan Ahmad)

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : يُؤْتَى بِالْمَوْتِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُوْقَفُ عَلىَ الصَّرَاطِ فَيُقَالُ : يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ ! فَيَطَلَّعُوْنَ خَائِفِيْنَ وَجِلِيْنَ أَنْ يَخْرُجُوْا مِنْ مَكاَنِهِمْ الَّذِيْ هُمْ فِيْهِ, ثُمَّ يُقَالُ : يَا أَهْلَ النَّارِ فَيَطَلَّعُوْنَ مُسْتَبْشِرِيْنَ فَرِحِيْنَ أَنْ يَخْرُجٌوْا مِنْ مَكَانِهِمْ الَّذِيْ هُمْ فِيْهِ, فَيُقَالُ : هَلْ تَعْرِفُوْنَ هَذَا ؟ قَالُوْا : نَعَمْ,  هَذَا الْمَوْتُ, قَالَ : فَيُؤْمَرُ بِهِ فَيُذْبَحُ عَلَى الصِّرَاطِ ثُمَّ يُقَالُ لِلْفَرِيْقَيْنِ كِلاَهُمَا : خُلُوْدٌ فِيْمَا يَجِدُوْنَ لاَ مَوْتَ فِيْهَا أَبَدًا

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: " Kematian didatangkan pada hari kiamat lalu diletakkan di atas shirat (jembatan) lalu diserukan: Wahai penduduk surga! Mereka mengintip ketakutan untuk keluar dari tempat mereka. Kemudian dikatakan: Wahai penduduk neraka! Mereka mengintip penuh gembira dengan harapan keluar dari tempat mereka, lalu dikatakan: Apakah kalian mengenal ini? Mereka menjawab: Ya, ini adalah kematian, kemudian diperintahkan untuk disembelih di atas shirat dan dikatakan kepada kedua golongan tersebut: Kekekalan apa yang kalian dapati, tiada kematian di dalamnya selama-lamnya". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : يُؤْتَى بِالْمَوْتِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُوْقَفُ عَلىَ الصَّرَاطِ فَيُقَالُ : يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ ! فَيَطَلَّعُوْنَ خَائِفِيْنَ وَجِلِيْنَ أَنْ يَخْرُجُوْا مِنْ مَكاَنِهِمْ الَّذِيْ هُمْ فِيْهِ, ثُمَّ يُقَالُ : يَا أَهْلَ النَّارِ فَيَطَلَّعُوْنَ مُسْتَبْشِرِيْنَ فَرِحِيْنَ أَنْ يَخْرُجٌوْا مِنْ مَكَانِهِمْ الَّذِيْ هُمْ فِيْهِ, فَيُقَالُ : هَلْ تَعْرِفُوْنَ هَذَا ؟ قَالُوْا : نَعَمْ,  هَذَا الْمَوْتُ, قَالَ : فَيُؤْمَرُ بِهِ فَيُذْبَحُ عَلَى الصِّرَاطِ ثُمَّ يُقَالُ لِلْفَرِيْقَيْنِ كِلاَهُمَا : خُلُوْدٌ فِيْمَا يَجِدُوْنَ لاَ مَوْتَ فِيْهَا أَبَدًا

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu,  bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam  bersabda: " Kematian didatangkan pada hari kiamat lalu diletakkan di atas shirat (jembatan) lalu diserukan: Wahai penduduk surga! Mereka mengintip ketakutan untuk keluar dari tempat mereka. Kemudian dikatakan: Wahai penduduk neraka! Mereka mengintip penuh gembira dengan harapan keluar dari tempat mereka, lalu dikatakan: Apakah kalian mengenal ini? Mereka menjawab: Ya, ini adalah kematian, kemudian diperintahkan untuk disembelih di atas shirat dan dikatakan kepada kedua golongan tersebut: Kekekalan apa yang kalian dapati, tiada kematian di dalamnya selama-lamnya". (HR. At-Thobrony dan Abu Ya'la)