Jumat, 27 Oktober 2017

SURGA DAN NERAKA MU WAHAI KAUM WANITA


Oleh : As-Saikh Al-Wa'lid Saif Alu Nasr

Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ala Rosulillah, wa ba'du : 

Suatu hari datang seorang wanita kepada seorang Ahli Ilmu seraya bertanya :

يا شيخ قبل زواجي كنتُ فتاةً صوّامة قوّامة ..أجدُ لذةً للقرآن عجيبة .. والآن فقدتُ حلاوة الطاعات ..

Wahai Syaikh, dahulu aku sebelum menikah, aku senantiasa rajin berpuasa, sholat malam dan aku sangat merasakan kebahagiaan yang mendalam tatkala tilawah Al-Qur'an, namun sekarang aku tidak bersemangat untuk tilawah dan berbuat ketaatan. .... 

- طيب ..ما أخبارُ اهتمامك بزوجك ؟!

Dijawab : " Baik, ...Bagaimana tentang perhatian mu terhadap suami mu. .? !..

- يا شيخ أنا أسألك عن القرآن والصوم والصلاة وحلاوة الطاعة ..وأنت تسألني عن زوجي ؟!

Wahai Syaikh. ...Sesungguhnya aku bertanya tentang Al-Qur'an, puasa dan sholat serta kesejukan dalam beribadah. ...

Namun justru engkau menanyakan tentang hubungan ku dengan suami ku.....? !...

نعم يا أختي .. لماذا لا تَجدُ بعض النساء حلاوة الإيمان ولذَّة الطاعة وأثر العبادة؟

Ya. ..Kenapa sebahagian wanita tidak menjumpai kesejukan dan ketentraman serta manisnya iman dan ketaatan serta buah dari suatu ibadah. ...? 

قال صلى الله عليه وسلّم: *(ولا تَجدُ المرأة حلاوة الإيمان حتَّى تؤدِّي حقَّ زوجها)*
صحيح الترغيب 1939.

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda : " Seorang wanita tidak akan menjumpai manis nya iman hingga ia menunaikan hak suami nya ". (Shohih Targhib 1939)

وما هي بعض حقوقه؟
قالت امراة سعيد بن المسيب رحمة الله عليهما:
*(ما كنَّا نُكلِّم أزواجَنَا إلَّا كما تُكلِّمون أمراءَكم)*
حلية اﻷولياء 168/5.

Apa itu hak-hak suami. ..? 

Istri Al Imam Sa'id ibnul Musayyib rahmatullah alaihima  berkata : " Tidaklah diantara kami berbicara dihadapan suami-suami kami kecuali seperti selayaknya kalian berbicara dihadapan para penguasa penguasa kalian ". ( Hilyatul Auliya' 5/168)

إنَّها الهيبة والمكانة العالية في قلب الزوجة لزوجها.

Sesungguhnya disana terdapat rasa pengagungan dan penghormatan yang tinggi yang menghinggapi hati seorang istri terhadap suami mereka. ....

قال صلى الله عليه وسلم لصحابية أذاتَ بَعْلٍ ؟
قالت نعم : قال كيف أنتِ له؟
قالت : لا آلوه "أي" (لا أقصِّر في طاعته)
فقال: *(فانظري أين أنت منه إنَّما هو جنَّتُك ونارُك)*
صحيح الترغيب 1933.
يعني طاعته جنتك
ومعصيته نارك.

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda kepada seorang wanita sahabat : " Apakah engkau memiliki suami. ..? 

Iya, wahai Rasulullah. ....

Nabi bertanya : “ Bagaimana engkau dengan nya. ..? 

Dijawab : Aku tidak pernah kurang dalam berbuat taat kepada nya. ....

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda : " Lihatlah, dimana engkau dihatinya, sesungguhnya ia adalah surga atau neraka bagi mu ". (Shohih Targhib 1933)

Yaitu, ketaatanmu adalah surga bagi mu, dan durhaka mu kepada nya adalah neraka bagi mu. 

قال ابن عباس رضي الله عنهما ترجمان القرآن عند قول الله: *(فالصالحات قانتات حافظات للغيب...)*.
قانتات:
طائعات ﻷزواجهن، ولم يقل طائعات
فالقنوت شدة الطاعة وكمالها

Sahabat Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma seorang ahli tafsir Al-Qur'an, tatkala menyebutkan firman Allah Ta'ala : 

 فَٱلصَّٰلِحَٰتُ قَٰنِتَٰتٌ حَٰفِظَٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ ٱللَّهُ ۚ  ﴿٣٤﴾

" maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, 
(Q.S. An-Nisaa :34)

Arti dari " قانتات " adalah taat kepada Allah Ta'ala dan patuh kepada suaminya. Dan tidak disebutkan  " طائعات ".

Sesungguhnya kata  القنوت ketaatan yang penuh dan segala  kesempurnaannya.

كيف تعرف الزوجة أنَّها
صالحة وطائعة؟
إن نظر إليها سرَّتْه
وإنْ أمرها أطاعتْه
وَإِنْ أقسم أبرَّتْه
وَإِنْ غابَ عنها حفظتْه في نفسها وماله.
إِنْ غابَ عن عينها علمت ما يغضبه؛ فانتهت عنه:
-ولا تصرفات لا يرضاها
-ولا أقلَّ ولا أكْثرَ ممِّا لا يريده.

Bagaimana engkau mengetahui seorang istri sholihah dan taat. ..? 

Jika engkau memandang nya, niscaya menyenangkan. ....

Jika engkau memerintahkan sesuatu kepadanya, niscaya akan menaati. ...

Jika engkau bersumpah, niscaya ia menunaikan nya. ....

Dan jika engkau bepergian, niscaya ia akan menjaga dirinya dan harta suaminya. ....

Jika diketahui terlihat dari pandangan nya sesuatu yang akan mendatangkan kemarahan nya, niscaya akan menghentikan nya, ....

Demikian perbuatan yang tidak diridhoi nya. ...

Tidak sedikit atau banyak dari sesuatu yang tidak disukai nya, niscaya akan menghindari nya. ....

قال صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: *(ألا أخبركم بنسائكم في الجنة؟ الودود الولود إذا غَضِبتْ أو أسيء إليها أو غضب زوجها قالت: هذه يدي في يدك لا أكتحلُ بِغمْضٍ حتى ترضى)*
صحيح الترغيب 1941.

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda : " Maukah aku berikan kabar tentang istri istri kalian yang akan memasuki surga. ..? 

Mereka adalah wanita yang lembut lagi banyak keturunan, jika ia marah atau suaminya marah kepada nya ia berkata : "  ini tanganku berada di tanganmu, dan aku tidak akan ber celak sekedip pun (berhias) hingga engkau ridho ". ( Shohih Targhib 1941)

الصالحة تتذكَّر قول رسولها عليه الصلاة والسلام إذ يقول *(لا يَنظر الله إلى امرأة لا تشكر لزوجها)*
صحيح برقم (581/1).

Wanita sholihah senantiasa ingat akan Sabda Nabi Sallallahu alaihi wa sallam : " Allah Ta'ala tidak akan pernah melihat kepada seorang wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya ". (Shohih :1/581)

الصالحة لا يَغيبُ عن بالها
قوله صلى الله عليه وسلم: *(لو كنتُ أمرتُ أحداً أنْ يسجد ﻷحد ﻷمرتُ المرأةَ أنْ تسجدَ لزوجها)*
صحيح الترغيب

Seorang wanita sholihah tidak akan pernah lupa dari ingatan nya Sabda Nabi Sallallahu alaihi wa sallam : " Jikalau aku diperbolehkan memerintahkan seseorang agar sujud kepada orang lain, niscaya akan aku perintahkan para wanita agar sujud kepada suaminya ". (Shohih Targhib)

فشرط قبول عملها رضَى زوجها.

قال صلَّى الله عليهِ وسلَّمَ: *(ولا تؤدِّي المرأة حق الله عزوجل حتى تؤدِّي حق زوجها كله)*
صحيح في الترغيب 1943.

Syarat diterimanya amal seorang wanita adalah mendapatkan ridho suaminya. 

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda : " Tidaklah seorang wanita dapat menunaikan hak-hak Allah Ta'ala hingga ia menunaikan hak-hak suaminya semua nya ". (Shohih Targhib 1943)

وقال صلى الله عليه وسلم محذِّراً لها:
*(اثنان لا تجاوز صلاتهما رؤسهما، عبد آبق من مواليه حتى يرجع، وامرأة عصتْ زوجها حتى ترجع)*
صحيح الترغيب (1948)

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam memberikan peringatan kepada kaum wanita : " Dua kelompok manusia yang ibadah sholat mereka tidak pernah terangkat lebih dari kepala nya, seorang budak yang kabur dari majikannya hingga ia kembali, dan wanita yang bermaksiat kepada suaminya hingga ia kembali ". ( Shohih Targhib 1948)