Jumat, 17 Mei 2019

KEUTAMAAN BULAN RAMADAN



Segala puji bagi Allah Ta'ala yang telah menciptakan makhluk melata, yang menciptakan air dan tanah, dan menyempurnakan segala sesuatu pada puncaknya, tiada sesuatu yang luput dari pandangan Nya walaupun sekecil langkah semut di kegelapan malam, dan tidak ada yang terlepas dari ilmu  Nya sesuatu yang ada di langit dan di bumi, bagi Nya kerajaan yang di langit dan di bumi, dan Dzat Yang Maha Mengetahui segala rahasia dan tersembunyi, Dialah Allah Ta'ala, tiada ilah yang berhak diibadahi kecuali hanya Dia Yang Memiliki Nama-Nama Yang Indah, Yang menciptakan Adam kemudian menguji nya kemudian menjadikannya manusia pilihan dan menerima taubatnya dan memberikan hidayah padanya. 

Dan semoga sholawat dan salam terlimpah kepada jujungan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. 

Wahai saudaraku.......

Telah menghampiri kita suatu bulan yang suci, musim yang agung, Allah Ta'ala senantiasa memberikan lipat-ganda pahala, membuka pintu-pintu kebajikan, bulan yang penuh kebaikan dan berkah, bulan limpahan karunia dan nikmat, bulan ramadan yang diturunkan pada nya Al-Qur'an sebagai  petunjuk, hidayah, pembeda dan penjelasan bagi umat manusia, bulan yang diliputi oleh rahmat dan ampunan serta pembebasan dari siksa api neraka, bulan yang awalnya adalah rahmat dan pertengahan nya adalah ampunan dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka, yang telah terdapat banyak berita tentang keutamaannya yang bersumber dari atsar. ....diantara nya diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim dari kitab shohih keduanya: Dari sahabat Abu Hurairah radiyallahu anhu berkata, Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda : "Bila datang bulan ramadan maka dibuka pintu - pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka dan setan-setan dibelenggu". 

Dibukanya pintu-pintu Surga pada bulan ini dikarenakan sangat banyaknya amal-amal sholih yang dikerjakan sebagai bentuk penyemangat untuk mereka. 

Dan ditutup nya pintu-pintu neraka dikarenakan sangat sedikit nya kemaksiatan yang dilakukan oleh orang yang beriman, sedangkan dibelenggu nya para setan, sesungguhnya mereka diborgol sehingga tidak bebas mengganggu manusia sebagai mana hari hari biasa. 

Diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad rahimahullah, dari sahabat Abu Hurairah radiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Umatku diberikan lima perkara dalam bulan ramadan yang tidak pernah diberikan kepada umat lainnya : 'Aroma bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi disisi Allah Ta'ala dari minyak kasturi, Para malaikat mengucapkan istigfar (permohonan ampunan) kepada orang-orang yang berpuasa hingga berbuka, Dan setiap hari Allah Ta'ala menghiasi surga seraya berfirman: "Hampir saja para hamba ku yang sholih menjumpai rintangan dan gangguan dan bersabar untuk mu (surga)".

Dan para setan yang jahat dibelenggu hingga tidak bebas memberikan gangguan sebagai mana waktu lainnya, 

Dan diberikan ampunan di akhir malam".

Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah ampunan tersebut pada malam lailatul qodar?", maka dijawab: "Bukan, akan tetapi sesungguhnya orang yang beramal akan mendapatkan kesempurnaan pahala jika ia telah usai mengerjakannya".

Wahai saudaraku. ....

Lima keutamaan ini diberikan secara khusus untuk umat ini tidak diberikan kepada umat manusia selainnya. ....

Betapa banyak nikmat yang diberikan khusus untuk umat ini seperti dijadikannya umat ini sebagai umat terbaik yang diperuntukkan bagi umat manusia guna menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar dan beriman kepada Allah Ta'ala....

Perangai pertama: 

Bahwasanya aroma bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi daripada aroma minyak kasturi disisi Allah Ta'ala.

Bau mulut terjadi karena lambung kosong dari makanan, bau tersebut tidak mengenakan menurut penciuman hidung manusia, akan tetapi sesungguhnya oroma tersebut lebih wangi bila dibandingkan dengan minyak wangi yang sangat terkenal oleh manusia yaitu kasturi, dikarenakan oroma tersebut muncul disebabkan melakukan ketaatan dan ibadah kepada Allah Ta'ala sehingga lebih berharga bagi Allah Ta'ala dan lebih dicintai. 

Sebagai contoh orang yang mati syahid dalam peperangan di jalan Allah Ta'ala yang menghendaki kalimat Allah Ta'ala tegak diatas, maka pada hari kiamat darah yang mengalir dari tubuhnya lebih wangi dari pada minyak kasturi. ...

Dan dalam ibadah haji, Allah Ta'ala berbangga kepada orang-orang yang wuquf di padang Arofah dihadapan seluruh para malaikat, seraya berfirman: "Lihatlah kepada para hamba-Ku....Mereka mendatangi-Ku dalam keadaan kumal dan berdebu. ....". (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban )

Kondisi mereka berdebu dan kumal yang lebih dicintai oleh Allah Ta'ala dikarenakan tumbuh dari ibadah dan ketaatan serta menghindari larangan larangan ihram dan meninggalkan bermegahan. 

Perangai kedua:

Para malaikat memohonkan ampunan bagi orang-orang yang berpuasa hingga mereka berbuka, kita mengetahui bahwa malaikat merupakan ciptaan Allah Ta'ala yang sangat mulia disisi Allah Ta'ala, tidak pernah bermaksiat kepada perintah selalu melakukan yang ditugaskan untuk mereka, maka makhluk yang sedemikian rupa keadaan nya sangat mungkin sekali permohonan mereka dikabulkan oleh Allah Ta'ala, dan ini merupakan keutamaan yang sangat besar untuk umat ini dan keistimewaan puasa bagi umat ini. 

Permohonan ampunan adalah penghapusan dosa didunia dan akhirat dan menutup nya sehingga ini merupakan tujuan puncak dari setiap manusia, dikarenakan setiap manusia pasti melakukan dosa dan kesalahan dan aniaya terhadap dirinya, sehingga sangat membutuhkan ampunan kepada Allah Ta'ala. 

Perangai ketiga :

Bahwasanya Allah Ta'ala menghias surga setiap hari nya seraya berfirman:

"Hampir saja para hamba ku yang sholih menjumpai rintangan dan gangguan dan bersabar untuk mu (surga)". Hingga Allah Ta'ala menghias surga untuk mempersiapkan para hamba yang sholih dan sebagai targib agar bersabar dan imbalan mereka adalah surga .

Dan menunjukkan pula bahwasanya amalan sholih banyak mendapat kendala, rintangan dan gangguan yang membutuhkan kesabaran yang pada akhirnya membuahkan kesenangan surga yang kekal abadi. 

Perangai keempat :

Bahwasanya para dedengkot setan pada bulan ramadan mereka dibelenggu, diborgol dan diikat hingga tidak dapat memberikan gangguan pada orang orang sholih seperti menyesatkan dari jalan kebenaran atau mengganggu dari jalan kebajikan dan ini merupakan pertolongan Allah Ta'ala kepada orang yang beriman di mana memberikan penjagaan dari gangguan setan hingga terjerumus ke dalam jurang neraka dan hal ini kita dapat merasakan ringan nya berbuat kebajikan dan mudah menahan keburukan lebih mudah bila dibandingkan dengan bulan lainnya. 

Perangai kelima : 

Bahwasanya Allah Ta'ala memberikan limpahan ampunan kepada umat Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam di akhir setiap malam nya di bulan suci ini,  jika mereka melakukan apa yang seharusnya dilakukan dari ibadah puasa, sholat dan seterusnya sebagai limpahan nikmat kepada hamba ketika menyelesaikan amal ibadahnya. 

Limpahan karunia pahala kepada para hamba ini terdiri dari tiga sisi :

Pertama: Allah Ta'ala menurunkan syariat amal sholih ini sebagai sarana untuk menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat mereka, sekiranya tidak diturunkan syariat ini niscaya tidak akan dijadikan ibadah untuk Allah Ta'ala, karena ibadah bersumber dari wahyu yang Allah Ta'ala turunkan kepada Rasul-Nya, sehingga Allah Ta'ala mengingkari kepada mereka yang membikin syariat dalam ritual ibadah selain dari syariat Nya dan di golongan sebagai perbuatan syirik.

 Allah Ta'ala berfirman : 

أَمْ لَهُمْ شُرَكَٰٓؤُا۟ شَرَعُوا۟ لَهُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنۢ بِهِ ٱللَّهُ ۚ وَلَوْلَا كَلِمَةُ ٱلْفَصْلِ لَقُضِىَ بَيْنَهُمْ ۗ وَإِنَّ ٱلظَّٰلِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٢١﴾

"Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih." (Q.S.As-Syuraa :21)

Kedua : Allah Ta'ala memberikan taufiq untuk beramal sholih sedangkan dalam satu sisi banyak manusia yang meninggalkan amalan tersebut, sekiranya bukan pertolongan dari Allah Ta'ala dan taufik nya, niscaya mereka tidak akan mampu mengerjakannya. 

Allah Ta'ala berfirman : 

يَمُنُّونَ عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمُوا۟ ۖ قُل لَّا تَمُنُّوا۟ عَلَىَّ إِسْلَٰمَكُم ۖ بَلِ ٱللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَىٰكُمْ لِلْإِيمَٰنِ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ ﴿١٧﴾

"Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar". (Q.S. Al-Hujurat :17)

Ketiga : Bahwasannya Allah Ta'ala memberikan limpahan pahala yang berlipat ganda, satu kebajikan diberikan sepuluh lipat pahala kebaikan hingga tujuratus kelipatan bahkan hingga lebih. 

Maka semua ini murni limpahan karunia dari Allah Ta'ala semata dan segala puji bagi Allah Ta'ala. 

Wahai saudaraku. ....

Sesungguhnya menjumpai bulan suci ramadan merupakan suatu nikmat yang tiada tara. ....Maka seyogyanya bagi yang diberikan kesempatan menjumpai nya, hendaknya berusaha menegakkan hak hak nya sebagaimana mestinya dengan senantiasa kembali dan rujuk kepada Allah Ta'ala dengan menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan kelalaian menuju ketaatan dan selalu ingat kepada Nya dan ber inabah.

Dalam sya'ir dikatakan : 

Wahai orang-orang yang tidak berhenti melakukan dosa di bulan Rojab. ...........

Hingga berani menerjang dosa pada bulan Sya'ban..........

Sungguh engkau telah memasuki bulan puasa. ......

Maka jangan engkau jadikan sebagai bulan kemaksiatan. .......

Bacalah Al-Qur'an dan ber tasbihlah dengan penuh kesungguhan. .............

Sesungguhnya ini merupakan bulan bertasbih dan tilawah Al-Qur'an. .................

Betapa banyak engkau ketahui dari orang-orang yang dahulu ikut berpuasa.........

Diantara para tetangga , sanak dan saudara.......

Mereka telah terpanggil kematian dan menjadikanmu setelah mereka.......

Hidup, maka alangkah dekatnya kehidupan dengan kematian. ...............

Ya Allah. ...bangkitkan kami dari kelalaian dan berikan taufiq kepada kami agar berbekal takwa sebelum kematian menjemput kami.....

Berikanlah kami rizki kekuatan untuk selalu memanfaatkan waktu kami untuk beribadah kepada-Mu.....

Berikanlah kami ampunan dan kepada orang tua kami dan segenap kaum muslimin...... dengan rahmat-Mu Ya Arhamu Rohimiiiin. ....wa shollallahu 'ala Nabiyina Muhammadin wa 'ala 'alihi wa sohbihi ajmaiiiiiin. 






Jumat, 08 Maret 2019

NIKMAT AMAN DAN BAGAIMANA CARA MENJAGANYA



خطبة : نعمة الأمن وكيف نحافظ عليها ؟؟
8/7/1429هـ

الشيخ/ محمد بن إبراهيم السبر*

Oleh : As-Saikh Muhammad ibn Ibrahim As-Sibr hafidhohullah Ta'ala.  


الحمد لله الولي الحميد أمر بالشكر ووعد بالمزيد , وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له يفعل ما يشاء ويحكم ما يريد, وأشهد أن محمداً عبده ورسوله أشرف الخلق وسيد العبيد صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه ومن اهتدى بهديه واستن بسنته إلى يوم المزيد ،، 

Amma ba'du : Bertakwalah kalian wahai hamba Allah dengan sebenar benar takwa, sesungguhnya orang yang bertakwa kepada Tuhannya niscaya ia akan mendapatkan petunjuk, dan barangsiapa yang berpaling dari Tuhannya ia akan hidup dalam penuh kesengsaraan. 

Allah Ta'ala berfirman :

  ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّى هُدًى فَمَنِ ٱتَّبَعَ هُدَاىَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ ﴿١٢٣﴾وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ أَعْمَىٰ ﴿١٢٤﴾ قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِىٓ أَعْمَىٰ وَقَدْ كُنتُ بَصِيرًا ﴿١٢٥﴾قَالَ كَذَٰلِكَ أَتَتْكَ ءَايَٰتُنَا فَنَسِيتَهَا ۖ وَكَذَٰلِكَ ٱلْيَوْمَ تُنسَىٰ ﴿١٢٦﴾

" Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka."
"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta"."
"Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?""
"Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan". (Q.S. Thaahaa : 123-126)

Wahai saudaraku seiman, pada kesempatan jum'at yang penuh barokah ini aku akan mengingatkan kepada kalian tentang suatu nikmat yang sangat agung .... karunia yang tiada tara .....Nikmat ini merupakan dambaan setiap umat .....tujuan dan cita-cita setiap negri. ....

Nikmat aman, sejahtera, dan santosa...

Yang merupakan doa dan permohonan Nabi Ibrahim alaihi salam yang diabadikan dalam firman Allah Ta'ala : 

وَإِذْ قَالَ إِبْرَٰهِۦمُ رَبِّ ٱجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا ءَامِنًا وَٱرْزُقْ أَهْلَهُۥ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ مَنْ ءَامَنَ مِنْهُم بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلاخِرَ ﴿١٢٦﴾

"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. 
(Q.S. Al-Baqorah :126)

Nabi Ibrahim alaihi salam mendahulukan memohon kepada Allah Ta'ala nikmat aman dan sentosa daripada nikmat limpahan makanan dan rizki, dikarenakan betapa agung nya dan betapa dahsyat nya ketika tercabut nikmat tersebut. 

Demi Allah dan demi Allah, sesungguhnya makanan selezat dan senikmat apapun tidak akan terasa jika terjadi  kekacauan, bencana, kondisi mencekam, sehingga tidak seorangpun merasa tidak butuh terhadap nikmat aman, walaupun kuat dan tanguh apapun  suatu negri, walaupun sekaya dan semelimpah apapun. 

 

Sesungguhnya nikmat aman merupakan limpahan karunia dari Allah Ta'ala semata untuk umat yang barokah dan tercinta ini, sebagaimana firman Allah Ta'ala :

وَٱذْكُرُوٓا۟ إِذْ أَنتُمْ قَلِيلٌ مُّسْتَضْعَفُونَ فِى ٱلْأَرْضِ تَخَافُونَ أَن يَتَخَطَّفَكُمُ ٱلنَّاسُ فَـَٔاوَىٰكُمْ وَأَيَّدَكُم بِنَصْرِهِۦ وَرَزَقَكُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ﴿٢٦﴾

"Dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur."
(Q.S. Al-Anfaal :26)

 

Allah Ta'ala berfirman : 

أَوَلَمْ يَرَوْا۟ أَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا ءَامِنًا وَيُتَخَطَّفُ ٱلنَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْ ۚ أَفَبِٱلْبَٰطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَةِ ٱللَّهِ يَكْفُرُونَ ﴿٦٧﴾

"Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa (sesudah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada nikmat Allah?"
(Q.S. Al-Ankabut :67)

Jika seseorang mendapatkan nikmat aman bersanding dengan kesehatan dan limpahan rizki, sesungguhnya ia telah menggapai puncak kenikmatan dunia ini secara hakiki. 

Diriwayatkan dari Sahabat Ubaidillah ibn Muhson Al-Anshari radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :  

(من أصبح منكم آمنا في سربه ، معافى في جسده ، عنده قوت يومه ، فكأنما حيزت له الدنيا بحذافيرها ) . رواه الترمذي وابن ماجه بسند حسن

" Barangsiapa diantara kalian yang pada  waktu pagi menjumpai rasa aman di tempat tinggalnya dan diberikan kesehatan pada jasmani nya dan dia memiliki makanan untuk sehari nya, maka sungguh ia telah mendapatkan kenikmatan dunia dengan segala bentuknya ". ( HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah ) 

Sesungguhnya negri yang kehilangan rasa aman pada hakikatnya adalah gurun pasir yang tandus, walaupun terdapat kebun-kebun yang rindang,...

Dan sebaliknya, suatu negeri yang diberikan limpahan nikmat aman, niscaya akan menentramkan hati dan memberikan keteduhan jiwa, walaupun dalam kondisi tandus dan kering. .....

Dalam naungan aman, maka para manusia dapat merasakan kenyamanan dan rasa aman pada harta, keluarga dan martabat mereka serta terlindungi, mereka dapat beribadah dengan nyaman dan khusyu' serta dapat menjalankan syariat secara kafah bahkan dapat mendakwahkan nya secara leluasa di jalan Allah Ta'ala.

Dalam naungan keamanan, jiwa dapat merasakan ketentraman dan kenyamanan dan kewajiban - kewajiban dapat ditunaikan dengan tenang tanpa ada rasa khawatir atau kecemasan.  

Sekiranya tercabut rasa aman walaupun sesaat niscaya akan bergejolak, terjadi kekacauan, banyak manusia gugur menjadi korban, maslahat terabaikan, dan kita dapat melihat negri-negri sekitar menjadi saksi bisu, tanyakan kepada penduduk Irak dan selain Irak, niscaya fakta yang terjadi menjadi saksi. 

Jika kenyataannya seperti ini, dan dampak nikmat ini sangat luar biasa, maka seyogyanya kita berjuang sekuat tenaga dan berkorban semampu mungkin untuk mempertahankan nikmat aman ini agar tidak goyah atau terongrong oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. 

Wahai para hamba Allah Ta'ala. ....

Sesungguhnya aman dan iman adalah berdampingan, tidak akan teraih aman kecuali dengan iman. ....

Allah Ta'ala berfirman : 

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَمْ يَلْبِسُوٓا۟ إِيمَٰنَهُم بِظُلْمٍ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ ﴿٨٢﴾

"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk."
(Q.S. Al - An ' am :82)

Dalam sya'ir dikatakan : 

إذا الإيمان ضاع فلا أمان 000 ولا دنيا لمـــن لم يحي دينا 
ومن رضي الحياة بغير دين 000 فقد جــعل الفناء لها قرينـا

Jika iman lenyap maka tiada aman  

Dan dunia tidak akan tegak tanpa agama 

Barangsiapa yang ridho kehidupan tanpa agama 

Sesungguhnya ia menjadikan kehancuran menjadi pendamping nya 

Sekiranya penduduk negeri menjauh dari agama dan ingkar terhadap nikmat-nikmat Tuhannya, maka niscaya akan diliput rasa takut, merebak kejahatan,  roboh benteng aman dan berganti dengan naungan kekacauan, ketakutan dan ini merupakan sunnah Allah Ta'ala yang tidak akan berubah pada makhluknya. 

Allah Ta'ala berfirman :

 وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ ءَامِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّن كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ ٱللَّهِ فَأَذَٰقَهَا ٱللَّهُ لِبَاسَ ٱلْجُوعِ وَٱلْخَوْفِ بِمَا كَانُوا۟ يَصْنَعُونَ ﴿١١٢﴾

"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat."
( Q.S. An-Nahl : 112 )

Sesungguhnya rasa aman yang kita nikmati ini dan kita bernaung didalam nya, merupakan limpahan karunia dari Allah Ta'ala semata, anugerah ilahiyah yang senantiasa berkaitan dengan sebab-musabab dan yang paling agung adalah menegakkan syariat Allah Ta'ala, menunaikan batasan-batasannya, merealisasikan Akidah Tauhid, dan  mendakwahkan nya. 

Allah Ta'ala berfirman : 

فَلْيَعْبُدُوا۟ رَبَّ هَٰذَا ٱلْبَيْتِ ﴿٣﴾ ٱلَّذِىٓ أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَءَامَنَهُم مِّنْ خَوْفٍۭ ﴿٤﴾

"Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah)."
Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan."
(Q.S. Quraisy : 3-4)

Wahai para hamba Allah Ta'ala. .....

Hendaknya kita jaga dan kawal nikmat aman ini, dan hal ini tidak akan terwujud kecuali dengan menjalankan sebab-musabab nya, yang paling agung adalah mengesakan Allah Ta'ala dan memurnikan akidah serta steril dari syirik, bid'ah dan kurofat. 

Agar kita mampu menjaga aman negri ini, maka sudah semestinya kita didik umat ini diatas ketaatan kepada Allah Ta'ala, istiqomah diatas syariat dan jauh dari kemaksiatan. ....

Kita menjaga keamanan negri ini degan berpegang teguh pada Al-Qur'an dan As-Sunnah serta memperhatikan ilmu syar'i, karena dengan ilmu, kita dapat membentengi diri fitnah dan ilmu syar'i merupakan asas dan pondasi keamanan dan kenyamanan. 

Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata : 

 "وإذا ظهر العلمُ في بلدٍ أو محلّة قلّ الشر في أهلها، وإذا خفي العلمُ هناك ظهَر الشرّ والفساد".

" Dan jika ilmu nampak dalam suatu negeri atau kawasan, niscaya akan redup keburukan pada penduduknya, namun jika ilmu samar, niscaya akan nampak keburukan dan kerusakan ".

Ulama Robbani dan para da'i yang ikhlas, merekalah ahli waris dari para Nabi, sehingga dalam mulazamah, menuntut ilmu dan bertanya kepada mereka adalah jalan menuju kebenaran dan menjaga diri dari keburukan. 

Melanggengkan nikmat aman dicapai  dengan menegakkan syiar amar makruf nahi mungkar secara individual, masyarakat dan lembaga resmi negara, karena dengan ini akan mencegah terjadinya keburukan dan kezaliman dalam suatu negri dan menjadikan umat berwibawa dan mendatangkan kemenangan. 

Allah Ta'ala berfirman : 

 وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِىٌّ عَزِيزٌ ﴿٤٠﴾ ٱلَّذِينَ إِن مَّكَّنَّٰهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ أَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَمَرُوا۟ بِٱلْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا۟ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَٰقِبَةُ ٱلْأُمُورِ ﴿٤١﴾

Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa,"
"(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan." (Q.S. Al-Hajj :40-41)

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم، ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم، أقول ما تسمعون، وأستغفر الله لي ولكم ولجميع المسلمين من كل ذنب فاستغفروه، إنه هو الغفور الرحيم.

الخطبة الثانية : 

الحمدُ لله على إحسانه، والشّكر له على توفيقه وامتنانِه، وأشهد أن لا إله إلاَّ الله وحدَه لا شريك له تعظيمًا لشأنه، وأشهد أنَّ نبيَّنا محمّدًا عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه، وسلَّم تسليمًا مزيدًا.

Amma ba'du : 

Wahai para hamba. ....

Sesungguhnya mengesakan Allah Ta'ala dalam peribadatan dengan tidak menyekutukan sesuatu apapun, dalam rububiyah, Uluhiyah dan Nama serta Sifat-sifat-Nya merupakan faktor terbesar dalam meraih rasa aman secara sempurna dan menjaganya serta memeliharanya. 

Allah Ta'ala berfirman : 

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَمْ يَلْبِسُوٓا۟ إِيمَٰنَهُم بِظُلْمٍ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ ﴿٨٢﴾

"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk."
(Q.S. Al - An ' am :82)

Syirik merupakan kezaliman yang paling besar. 

Allah Ta'ala berfirman : 

وَإِذْ قَالَ لُقْمَٰنُ لِٱبْنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ ﴿١٣﴾

"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar"."
(Q.S. Luqman :13)

Wahai para hamba Allah Ta'ala, sesungguhnya rasa aman yang sempurna terdapat dalam mengesakan Allah Ta'ala dan taat kepada  Nya, senantiasa syukur, ingat akan limpahan nikmat  Nya serta beribadah dengan sebaik baiknya. 

Allah Ta'ala berfirman : 

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ ﴿٢٨﴾

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."
(Q.S. Ar-Ra’d :28)

Kemaksiatan dan rasa aman tidak akan berkumpul menjadi satu, dosa merupakan penghapus nikmat dan akan berganti menjadi petaka. 

Allah Ta'ala berfirman : 

ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَىٰ قَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۙ وَأَنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ﴿٥٣﴾

"(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
(Q.S. Al-Anfaal :53)

Tidaklah suatu bala' atau bencana yang turun kecuali disebabkan dosa-dosa, dan tidak akan terangkat bencana tersebut kecuali dengan bertaubat. 

Dan ketaatan merupakan benteng Allah Ta'ala yang paling kokoh, siapa saja yang masuk kedalam nya niscaya akan mendapatkan jaminan aman. 

Dengan menumbuhkan rasa takut dan merasa diawasi oleh Allah Ta'ala, akan mendatangkan rasa aman dan nyaman, sebagaimana Habil enggan mencelakai saudara nya Qobil dikarenakan rasa takut kepada Allah Ta'ala. 

Allah Ta'ala berfirman : 

لَئِنۢ بَسَطتَ إِلَىَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِى مَآ أَنَا۠ بِبَاسِطٍ يَدِىَ إِلَيْكَ لِأَقْتُلَكَ ۖ إِنِّىٓ أَخَافُ ٱللَّهَ رَبَّ ٱلْعَٰلَمِينَ ﴿٢٨﴾

""Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam"."
(Q.S. Al-Maidah :28)

Allah Ta'ala berfirman : 

وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ كَمَا ٱسْتَخْلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ ٱلَّذِى ٱرْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِى لَا يُشْرِكُونَ بِى شَيْـًٔا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ ﴿٥٥﴾

"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."
(Q.S. An-Nuur :55)


اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّم على عبدِك ورسولِك نبينا محمد ، وارضَ اللَّهُمَّ عن خُلفائِه الراشدين الأئمةِ المَهدِيِّين  أبي بكر، وعمرَ، وعثمانَ ، وعليٍّ ، وعَن الصحابة أجمعين ، وعن التابِعين ، ومن تبعهم بإحسانٍ إلى يومِ الدين، اللهم أعِزَّ الإسلامَ والمسلمين، وأذِلَّ الشركَ والمُشرِكين، ودمِّرْ أعداءَ الدين، واجعل هذا البلد آمنا مستقراً وسائر بلاد المسلمين عامة يا رب العالمين اللهم من أراد الإسلام والمسلمين بسوء فأشغله بنفسه وأردد كيده في نحره واجعل تدميره في تدبيره إنك على كل شيء قدير، اللهم آمنا في أوطاننا وأصلح سلطاننا أصلح ولاة أمورنا واجعلهم هداة مهتدين غير ضالين ولا مضلين اللهم أصلح بطانتهم وأبعد عنهم بطانة السوء والمفسدين اللهم اكفنا شر دعاة الضلال ودعاة السوء الذين استفحل أمرهم في هذا الزمان اللهم اكفنا شرهم بما شئت اللهم إنا نجعلك في نحورهم ونعوذ بك من شرورهم ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم .

اللهم آمنا في أوطاننا وأصلح أئمتنا وولاة أمورنا , وول علينا خيارنا واكفنا شرارنا واجعل ولايتنا فيمن خافك واتقاك يارب العالمين .. 

                        🔵🔵🔵🌟🌟🌟🔵🔵🔵

Rabu, 20 Februari 2019

KESUCIAN JIWA & BEBAS DARI HASAD



Khutbah Masjid Nabawi oleh :

Asy-Syaikh AbdulMuhsin ibn Muhammad Al-Qo'sim hafidhohullahu Ta'ala. 

خطبة المسجد النبوي - 25 صفر 1430 - الحسد - الشيخ عبد المحسن القاسم

الخطبة الأولى : 
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا ، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله .. صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم تسليماً كثيرا .

Amma ba'du : 

Wahai kaum muslimin, bertakwalah kepada Allah Ta'ala dengan sepenuh takwa dan sesungguhnya kalian senantiasa dalam pengawasan Allah Ta'ala baik kondisi sendirian dan bersamaan. 

Wahai saudaraku kaum muslimin. ....

Sesungguhnya baiknya dhohir anggota badan tergantung pada baiknya bathin yaitu hati. 

Dan amalan hati akan mendapatkan ganjaran dan imbalan pahala sebagaimana amalan anggota badan....

Hati akan mendapat pahala tatkala mencintai dan memusuhi karena Allah Ta'ala dan akan mendapatkan dosa tatkala memiliki rasa bangga, perasaan hasad atau melakukan riya. ....

Dan berusaha memperbaiki hati merupakan amalan yang lebih utama daripada ibadah nafilah (sunnah).

Seorang muslim tidak akan meraih kesempurnaan iman kecuali dengan berusaha menghilangkan apa yang ada di dalam hati dari sifat hasad dan kedengkian. ...

Hati yang bersih nan suci merupakan perangai para Nabi. ...

Allah Ta'ala berfirman memberikan pujian kepada kekasihnya Ibrahim alaihi salam : 

إِذْ جَآءَ رَبَّهُۥ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ ﴿٨٤﴾

"(lngatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci:"
(Q.S. Shoffaat :84)

"وشق صدر النبي - صلى الله عليه وسلم - مرتين : مرة في صباه وأخرج منه العلقة ، وشق مرة أخرى قبل الإسراء وغسل قلبه في طست من ذهب بماء زمزم " .. رواه ابن حبان .

" Nabi Sallallahu alaihi wa sallam dibelah dada beliau dua kali : yang pertama ketika masih kecil  (tatkala di asuh oleh ibu susuan Halimah As-Sa'diyah) dan di potonglah bagian hatinya, dan yang kedua tatkala sebelum peristiwa Isra' (mi'raj) dan dikeluarkan hatinya di bersihkan dengan bejana yang terbuat dari emas yang berisi air zamzam ". ( HR. Ibnu Hibban )

ومن دعاء النبي - صلى الله عليه وسلم - معلمًا أمته : " اللهم

 اهدني واسلل سخيمة قلبي " .. أي حقده ، رواه أبو داود .

Dan diantara doa yang di ajarkan oleh Nabi Sallallahu alaihi wa sallam kepada umatnya adalah : "  Allahumma ihdini waslul sakhimati kolbi ". 

Artinya : " Ya Allah Tuhan kami, berilah kami petunjuk hidayah dan bersihkanlah hati ku dari kedengkian ".

( HR. Abu Dawud ) 

Allah Ta'ala telah memberikan pujian dan sanjungan kepada kaum Anshor yang memiliki hati yang suci. 

وَٱلَّذِينَ تَبَوَّءُو ٱلدَّارَ وَٱلْإِيمَٰنَ مِن قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِى صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِّمَّآ أُوتُوا۟ وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ ﴿٩﴾

"Dan orang-orang (Anshor ) yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman  sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung"
(Q.S. Al-Hasyr :9)

 Maksud dari firman Allah : "Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin) " adalah : Dari apa yang telah Allah Ta’ala berikan kepada saudara mereka kaum Muhajirin dari keutamaan yang agung dan banyak. 

Dan Allah Ta'ala memberikan kabar dari orang-orang salih setelah mereka (Muhajirin dan Anshor) dari kalangan generasi Tabi’in : 

 

وَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ ﴿١٠﴾

"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang"."
(Q.S. Al-Hasyr :10)

Hati yang bersih nan suci merupakan sebab untuk memasukkan seseorang hamba kedalam surga, sebagai mana Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda  kepada para sahabat radhiyallahu anhum ajmaiin :

" يطلع عليكم الآن من هذا الفج رجلٌ من أهل الحنة ؛ فطلع رجل من الأنصار فسألوه عن عمله ، فقال : لا أجد في نفسي لأحدٍ من المسلمين غش ولا أحسد أحدًا على خيرٍ أعطاه الله إياه " .. رواه أحمد.

" Akan muncul sekarang dihadapan kalian di tempat ini seseorang penghuni surga ".

Maka muncullah seseorang dari kalangan bangsa Anshor .

Maka para Sahabat pun bertanya tentang amalan yang dilakukan nya. 

Maka dijawab : " Aku selalu tidak memiliki niat buruk dalam hatiku kepada siapapun dari kaum muslimin, dan aku tidak pernah hasad ataupun iri atas kebaikan yang Allah anugerahkan kepada orang lain ". ( HR. Ahmad ) 

Dahulu para generasi Salaf senantiasa berusaha untuk menjernihkan hati mereka, sehingga sepantasnya kita mengikuti jejak mereka. 

 قال ابن كثير - رحمه الله - واصفا قرينه ابن القيم : ( كان حسن القراءة والخلق ، وكثير التودد .. لا يحسد أحد ولا يؤذيه ولا يستعيبه ، ولا يحقد على أحد )

Al-Imam Al-Hafiz Ibnu Katsir rahimahullah berkata memberikan penjelasan tentang sifat teman sejawat nya yang bernama Al-Imam Ibnu Qoyyim rahimahullah : " Dia adalah orang yang pandai membaca dan berperangai baik dan banyak ber lemah lembut. ......dan tidak pernah hasad kepada seseorang pun, tidak pernah menganggu orang lain dan tidak pernah mencela seseorang pun serta tidak iri dan dengi kepada siapa saja ".

Pada hari kiamat, tidak ada yang berarti dan berguna kecuali keimanan dan hati yang bersih. 

Allah Ta'ala berfirman : 

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ ﴿٨٨﴾ إِلَّا مَنْ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ ﴿٨٩﴾

"(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,"  
"kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,"
(Q.S. Asy-Syuaro' :89)

Allah Ta'ala memberikan kelebihan rizki dan karunia terhadap sebagian hamba yang lain dengan penuh keadilan dan kemuliaan guna menguji sejauh mana sabar dan syukur mereka. 

Allah Ta'ala berfirman : 

وَٱللَّهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ فِى ٱلرِّزْقِ ۚ فَمَا ٱلَّذِينَ فُضِّلُوا۟ بِرَآدِّى رِزْقِهِمْ عَلَىٰ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُمْ فَهُمْ فِيهِ سَوَآءٌ ۚ أَفَبِنِعْمَةِ ٱللَّهِ يَجْحَدُونَ ﴿٧١﴾

"Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?."
(Q.S. An-Nahl :71)

Dan hasad merupakan penyakit yang buruk , dengan keburukan nya orang-orang yang hasad menyasar kepada orang yang memiliki kemuliaan dan nikmat. .....

Hasad merupakan sifat dasar iblis, hingga enggan untuk melakukan sujud dihadapan Nabi Adam alaihi salam karena hasad dan dengki. 

Allah Ta'ala berfirman mengisahkan perilaku iblis : 

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍ ﴿١٢﴾

"Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah"."
(Q.S. Al-A'raaf :12)

Hasad merupakan dosa yang pertama kali dilakukan bermaksiat kepada Allah Ta'ala ketika di langit oleh iblis. 

Hasad merupakan sifat yang melekat dalam diri orang-orang yahudi dan nasrani. 

Allah Ta'ala berfirman : 

أَمْ يَحْسُدُونَ ٱلنَّاسَ عَلَىٰ مَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ ۖ فَقَدْ ءَاتَيْنَآ ءَالَ إِبْرَٰهِيمَ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَءَاتَيْنَٰهُم مُّلْكًا عَظِيمًا ﴿٥٤﴾

"ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar."
(Q.S. An-Nisaa :54)

Hasad merupakan ucapkan orang-orang yang hatinya sakit, sebagaimana firman Allah Ta'ala : 

 

فَسَيَقُولُونَ بَلْ تَحْسُدُونَنَا ۚ .....﴿١٥﴾

".....mereka akan mengatakan: "Sebenarnya kamu dengki kepada kami". ...."  (Q.S. Al-Fath :15)

Hasad akan mengantarkan pelaku nya kepada jurang kekufuran, sebagaimana firman Allah Ta'ala : 

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لآدم فسجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَٱسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلْكَٰفِرِينَ ﴿٣٤﴾

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir."
(Q.S. Al-Baqorah :34)

Orang-orang diluar islam menginginkan kaum muslimin murtad dari islam dikarenakan hasad, sebagaimana firman Allah Ta'ala : 

وَدَّ كَثِيرٌ مِّنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّنۢ بَعْدِ إِيمَٰنِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ ٱلْحَقُّ ۖ فَٱعْفُوا۟ وَٱصْفَحُوا۟ حَتَّىٰ يَأْتِىَ ٱللَّهُ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ ﴿١٠٩﴾

"Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(Q.S. Al-Baqorah :109)

Hasad dapat menghalangi seseorang dari masuk agama islam, 

قال المسور بن مخرمة لأبي جهل : ( هل كنتم تتهمون محمدًا بالكذب قبل أن يقول ما قال ؟ فقال : والله لقد كان محمدٌ فينا وهو شاب يدعى الأمين .. فما جربنا عليه كذبًا قط ، قال : فما لكم لا تتبعونه ؟ قال : تنازعنا 
نحن وبنو هاشم الشرف .. فأطعموا وطعمنا وسقوا وسقينا وأجاروا وأجرنا .. حتى إذا تجاثينا على الركب وكنا كفرسي رهانٍ قالوا : منا نبي .. فمتى ندرك مثل هذه ؟ والله لا نؤمن به ولا نصدقه أبدا ) .

Al-Miswar ibnu makhromah berkata kepada abu jahal : " Apakah engkau menuduh Muhammad  (Shallallahu alaihi wa sallam) berkata dusta sebelum menyampaikan apa yang ia sampaikan  (Wahyu)...? "

Maka dijawab :  " Demi Allah, Muhammad di sisi kami semenjak muda digelari orang yang ter percaya. ..

Telah terbukti tidak pernah sekali pun berdusta " .....

Kemudian bertanya kembali : " Mengapa kalian tidak mengikuti ajaran nya. ....?".

Dijawab : " Kami dan Bani Hasyim berebut kemuliaan. ....

Mereka memberikan makan (kepada orang-orang), kami pun memberikan makan. ....

Mereka memberikan minum  (Kepada orang-orang), kami pun memberikan minum. ....

Mereka menolong (orang-orang lemah), kami pun memberikan pertolongan. ....

Hingga kita suatu saat membungkuk diatas lutut ibarat seperti siap berlomba diatas kuda pacu, tiba-tiba mereka mengatakan : " Kami punya seorang Nabi. ....."

" Kapan kita bisa mengalahkan mereka jika seperti ini. .....? "

"Demi Allah, kami tidak akan beriman kepadanya dan tidak akan pernah membenarkan nya selama nya. .....".

Hasad menjadikan seseorang tega membunuh saudara nya, sebagaimana kisah dua anak Adam , sebagaimana firman Allah Ta'ala : 

۞ وَٱتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ٱبْنَىْ ءَادَمَ بِٱلْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ ٱلْءَاخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ ۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلْمُتَّقِينَ ﴿٢٧﴾

"Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".  (Q.S. Al-Maidah :27)

Hasad merupakan fitnah ujian bagi para manusia, sebagaimana firman Allah Ta'ala : 

وَكَذَٰلِكَ فَتَنَّا بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لِّيَقُولُوٓا۟ أَهَٰٓؤُلَآءِ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَيْهِم مِّنۢ بَيْنِنَآ ۗ أَلَيْسَ ٱللَّهُ بِأَعْلَمَ بِٱلشَّٰكِرِينَ ﴿٥٣﴾

"Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?""
(Q.S. Al-An'am :53)

قال ابن رجب - رحمه الله - : (الحسد مركوز في طباع البشر والسعيد من سعا إلى دفعه ) 

Al-Imam Ibnu Rojab rahimahullah berkata : " Hasad senantiasa berpusat dalam perilaku manusia, sedangkan orang yang beruntung adalah orang yang selalu berusaha mengusir hasad tersebut ".

Hasad berlawanan dengan kesempurnaan iman, sebagaimana Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda : 

" لا يجتمعان في قلب عبد .. الإيمان والحسد " .. رواه النسائي

" Tidak akan berkumpul dalam hati seorang hamba. ....Iman dan hasad ". ( HR. An-Nasa'i ) 

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam telah memberikan peringatan kepada umat ini dari keburukan hasad : 

 " لا تحاسدوا ولا تناجشوا ولا تباغضوا ولا تدابروا " .. رواه مسلم .

" Janganlah kalian saling hasad, saling berbuat curang, saling murka dan berselisih. .....". ( HR. Muslim ) 

Hasad merupakan lumbung keburukan yang akan membuahkan perbuatan dzalim dan memutuskan tali persaudaraan. 

 قال ابن عقيل - رحمه الله - : ( اعتبرت الأخلاق – أي تأملتها – فإذا أشدها وبالًا الحسد) 

Al-Imam Ibnu Aqil rahimahullah berkata: " Aku merenungkan suatu perangai, dan aku jumpai bahwa hasad merupakan paling membawa kepada bencana ".

Orang yang memiliki sifat hasad adalah orang yang jiwanya sakit, ia melihat setiap nikmat yang ada pada orang lain terasa sangat besar baginya untuk mengasai nya, ia selalu membenci jika nikmat tersebut berada pada orang lain, hatinya merasa pedih jika ada suatu kebajikan dan kebaikan orang lain yang disyukuri, namun jika kebaikan tersebut sirna ia merasa puas dan bahagia, orang yang hasad hatinya tidak akan bisa merasa tenang, ia senang jika orang lain sedih, dan ia sedih jika orang lain bahagia, ia memandang bahwa ketentuan dan takdir Allah Ta'ala tidak terdapat keadilan, serta setiap nikmat yang dilimpahkan Allah Ta'ala kepada para manusia tidaklah pantas bagi mereka, dan lisan nya selalu mengeluarkan racun yang berada dalam hatinya. ....

Allah Ta'ala berfirman : 

أَمْ حَسِبَ ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ أَن لَّن يُخْرِجَ ٱللَّهُ أَضْغَٰنَهُمْ ﴿٢٩﴾  وَلَوْ نَشَآءُ لَأَرَيْنَٰكَهُمْ فَلَعَرَفْتَهُم بِسِيمَٰهُمْ ۚ وَلَتَعْرِفَنَّهُمْ فِى لَحْنِ ٱلْقَوْلِ ۚ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ أَعْمَٰلَكُمْ ﴿٣٠﴾

"Atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka?"
"Dan kalau Kami kehendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu sehingga kamu benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tandanya. Dan kamu benar-benar akan mengenal mereka dari kiasan-kiasan perkataan mereka dan Allah mengetahui perbuatan - perbuatan kamu".
(Q.S. Muhammad :28-29)

قال معاوية - رضي الله عنه - : ( إياك والحسد ؛ فإنه يتبين فيك قبل أن يتبين في عدوك ، يربي صاحبه ويقوده إلى الذل والمهانة ) 

Sahabat mulia Muawiyah radhiyallahu anhu berkata : " Jauhilah hasad, sesungguhnya keburukan nya akan nampak pada dirimu sendiri sebelum mengenai sasaran yang engkau musuhi, akan menjadikan selalu bertambah buruk hingga mengantarkan pelakunya kepada kerendahan dan kehinaan ".

Sebagaimana terjadi pada saudara-saudara Nabi Yusuf alaihi salam tatkala meminta bantuan sedekah kepada yang mereka dahulu hasad, Allah Ta'ala berfirman : 

فَلَمَّا دَخَلُوا۟ عَلَيْهِ قَالُوا۟ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْعَزِيزُ مَسَّنَا وَأَهْلَنَا ٱلضُّرُّ وَجِئْنَا بِبِضَٰعَةٍ مُّزْجَاةٍ فَأَوْفِ لَنَا ٱلْكَيْلَ وَتَصَدَّقْ عَلَيْنَآ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ يَجْزِى ٱلْمُتَصَدِّقِينَ ﴿٨٨﴾

"Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata: "Hai Al Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah"."
(Q.S. Yûsuf :88)

Tidak ada kejahatan yang lebih buruk daripada hasad .....Ia membalaskan dendam terhadap dirinya namun mengenai dirinya sendiri sebelum menimpa kepada orang lain yang ia hasad kepada nya, dan barangsiapa yang mencermati keadaan orang yang hasad dalam kesedihannya, kegundahannya dan dukanya maka sangat mengenaskan, dan hakikat nya ia sibuk dengan sesuatu yang tidak berguna dan meninggalkan sesuatu yang justru bermanfaat. 

Hasad menunjukkan tingginya derajat orang yang ia hasad kepada nya, dikarenakan jiwa tidak akan merasa hasad kecuali kepada sesuatu yang agung, dan betapa banyak nikmat yang tersembunyi yang dinampakkan oleh orang yang hasad ! Dan betapa banyak orang yang mendapatkan pujian dan sanjungan setelah di hasadi ! Dan hasad yang menimpa Habil anak Adam, maka mendapatkan pujian dan sanjungan dalam kitab Allah Ta'ala, Dan sejauh mana keutamaan yang didapat manusia dan penampakan nikmat dan karunia Allah Ta'ala padanya maka semakin banyak manusia hasad pada nya. ......

 Nikmat terbesar yang manusia senantiasa hasad pada nya adalah nikmat Islam, sebagaimana firman Allah Ta'ala : 

وَدُّوا۟ لَوْ تَكْفُرُونَ كَمَا كَفَرُوا۟ فَتَكُونُونَ سَوَآءً ۖ  ﴿٨٩﴾

"Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir ".
(Q.S. An-Nisaa :89)

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam yang diberikan anugerah Al-Qur'an, dan orang-orang hasad atasnya, sebagaimana firman Allah Ta'ala : 

وَقَالُوا۟ لَوْلَا نُزِّلَ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانُ عَلَىٰ رَجُلٍ مِّنَ ٱلْقَرْيَتَيْنِ عَظِيمٍ ﴿٣١﴾

"Dan mereka berkata: "Mengapa Al Quran ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Thaif) ini?""
(Q.S. Az-Zukhruf :31)

Orang yang ditimpakan hasad adalah orang yang terdholimi, dan diperintahkan untuk tetap bersabar, memaafkan dan memberikan ampunan, sebagaimana firman Allah Ta'ala : 

وَدَّ كَثِيرٌ مِّنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّنۢ بَعْدِ إِيمَٰنِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ ٱلْحَقُّ ۖ فَٱعْفُوا۟ وَٱصْفَحُوا۟ حَتَّىٰ يَأْتِىَ ٱللَّهُ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ ﴿١٠٩﴾

"Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(Q.S. Al-Baqorah :109)

Allah Ta'ala berfirman mengisahkan tentang Nabi Yusuf alaihi salam : 

قَالَ لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ ٱلْيَوْمَ ۖ يَغْفِرُ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَهُوَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ ﴿٩٢﴾

"Dia (Yusuf) berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang"."
(Q.S. Yusuf :92)

Bara api kemarahan orang yang hasad bisa dipadamkan dengan berbuat ihsan kepada nya, dan jika semakin kuat kedengkian nya maka seyogyanya semakin banyak untuk berbuat ihsan, maaf dan belas kasih kepada nya. 

Hasad mencegah seorang dari kesempurnaan iman, sebagaimana Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda : 

 " لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه " 

" Tidaklah beriman salah seorang dari kalian hingga mencintai saudara nya sebagai mana cinta untuk dirinya ".

( HR. Al-Bukhari dan Muslim ) 

Hasad merupakan suatu kemaksiatan yang wajib bagi setiap muslim yang memiliki sifat ini agar bertaubat dari nya dan hendaknya ridho terhadap keputusan dan takdir Allah Ta'ala dan tidak boleh menentang akan perintah kauniyah Ta'ala dan seyogyanya ikut bergembira atas kemurahan dan karunia yang Allah Ta'ala berikan kepada seorang hamba dan menolak kedengkian atau sifat iri dalam hati nya dalam rangka taat kepada Allah Ta'ala dan khawatir akan murka Nya tatkala menaruh kebencian akan nikmat yang Allah turunkan. 

Dan hendaklah melihat kepada orang-orang yang dibawahnya agar selalu merasa cukup dan konaah atas pemberian Allah Ta'ala.  

Dan senantiasa berlindung kepada Allah Ta'ala dari segala bentuk hasad dan banyak mendoakan kepada orang yang di timpakan hasad dari saudara nya muslim agar Allah memberikan tambahan nikmat dan karunia, dan agar selalu ingat dan yakin bahwa Dzat Yang Memberikan limpahan nikmat kepada orang tersebut, Maha Mampu untuk mencurahkan nikmat dan karunia kepada dirimu dengan semisalnya bahkan lebih baik darinya. 

 Dan perasaan gibthoh yang dibenarkan sesungguhnya adalah menginginkan pemberian derajat yang tinggi dari Allah Ta'ala ketika di akhirat. .....

Allah Ta'ala berfirman : 

وَلَا تَتَمَنَّوْا۟ مَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بِهِۦ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ لِّلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِّمَّا ٱكْتَسَبُوا۟ ۖ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيبٌ مِّمَّا ٱكْتَسَبْنَ ۚ وَسْـَٔلُوا۟ ٱللَّهَ مِن فَضْلِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا ﴿٣٢﴾

"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
(Q.S. An-Nisaa :32)

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ، ونفعني الله وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم ..
أقول ما تسمعون، وأستغفر الله لي ولكم ولجميع المسلمين من كل ذنب ؛ فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم .

الخطبة الثانية : 

الحمد لله على إحسانه ، والشكر له على توفيقه وامتنانه ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيمًا لشأنه ، وأشهد أن نبينا محمداً عبده ورسوله .... صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم تسليماً كثيراً .

Wahai segenap kaum muslimin. .....

Sesungguhnya hati yang paling dicintai oleh Allah Ta'ala adalah hati yang paling lembut dan paling bersih nan suci dan tidak ada kehidupan yang menenangkan bagi seorang mukmin melainkan dengan kesucian hati dan jiwa. .....

Jika melihat nikmat dan karunia yang Allah limpahkan kepada saudaranya yang muslim, ia ikut bergembira, dan melihat bahwa keutamaan Allah ada pada nya, dan meliat bahwa para hamba fakir akan nikmat tersebut, dan tidaklah seseorang manusia yang memusuhi muslim tersebut akan mendapatkan keberuntungan, dan dengan ridho terhadap pembagian Allah Ta'ala, akan mendatangkan kejernihan hati dan tatkala seorang hamba semakin ridho, niscaya akan lebih menjadikan hati bersih. .... 

Sudah semestinya seorang hamba untuk mengekang keburukan perangai jiwanya dan berusaha untuk memangkas kejahatan perilakunya dengan berbagai cara hingga mampu menjaga hati dari rasa ingin memiliki, syahwat menguasai, serta iri dan dengki. .....

Barangsiapa yang menghendaki agar diberikan kenikmatan pada diri nya, hendaknya ia tidak banyak menoleh kepada keadaan para manusia, dan berusaha untuk menjadikan hatinya selalu bersih.....

Dan jika ia mau menoleh kepada dosa-dosanya yang ada pada dirinya dan membandingkan akan nikmat Allah Ta'ala, niscaya ia akan merasa telah sangat banyak mendapatkan limpahan karunia dan nikmat yang ia terima. ....

Dan tidak ada usaha yang lebih berharga untuk melanggengkan suatu nikmat Allah Ta'ala dari bersyukur, dan sebaliknya, tiada usaha yang paling cepat untuk melenyapkan suatu nikmat dari bermaksiat kepada Allah Ta'ala, maka sepantasnya bersegera untuk bersyukur akan nikmat Allah Ta'ala niscaya kalian akan mendapatkan tambahan karunia dan keutamaan yang nantinya akan menjadi bekal kelak di kehidupan dunia dan akhirat. 

ثم اعلموا أن الله أمركم بالصلاة والسلام على نبيه فقال في محكم التنزيل : (إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً) الأحزاب 56 ..
اللهم صلّ وسلّم على نبينا محمد ، وارض اللهم عن خلفائه الراشدين الذين قضوا بالحق وبه كانوا يعدلون - أبي بكر وعمر وعثمان وعلي - وعن سائر الصحابة أجمعين ، وعنا معهم بجودك وكرمك يا أكرم الأكرمين .
اللهم أعز الإسلام والمسلمين وأذل الشرك والمشركين ودمر أعداء الدين ، واجعل اللهم هذا البلد آمناً مطمئناً رخاءً وسائر بلاد المسلمين .
اللهم اصرف عنا شر الحاقدين والشامتين والحاسدين يا رب العالمين ، (رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ) البقرة 201 ..
اللهم إنا نسألك التوفيق والسعادة في الدنيا والآخرة ، اللهم ألهمنا الصواب ، ووفقنا للحق وجنبنا الفتن .
اللهم أنت الله لا إله إلا أنت .. أنت الغني ونحن الفقراء .. أنزل علينا الغيث ولا تجعلنا من القانطين ، اللهم أغثنا . اللهم أغثنا . اللهم أغثنا ، (رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ) الأعراف 23 .
اللهم وفق إمامنا لهداك واجعل عمله في رضاك ، ووفق جميع ولاة المسلمين للعمل بكتابك وتحكيم شرعك يا ذا الجلال والإكرام .
عباد الله .. (إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ) النحل 90 ؛ فاذكروا الله العظيم الجليل يذكركم ، واشكروه على آلائه ونعمه يزدكم ، ولذكر الله أكبر والله يعلم ما تصنعون .
___________   

Jumat, 01 Februari 2019

KESUCIAN HATI DAN LISAN

Oleh As-Saikh Prof.DR Abdurrozak Al-Badr hafidhohullah Ta'ala. 

Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ala Rosulillah, wa ba'du : 

Sesungguhnya diantara perangai dan sifat yang sangat agung yang dimiliki oleh seorang mukmin yang menunjukkan atas kesempurnaan iman dan agama serta akhlak yang luhur adalah bersihnya dada dan lisan mereka terhadap saudara nya kaum mukminin, sehingga tidak terdapat rasa hasad atau dengki atau iri hati dan tidak melakukan ghibah atau namimah atau dusta atau mencela dengan lisan-lisan mereka, dan tidak ada rasa di hati mereka kecuali rasa kasih sayang, cinta kebaikan, belas kasih, perbuatan ihsan, rasa iba dan penghormatan dan tidak akan terucap dari lisan mereka kecuali kalimat yang bermanfaat, ucapan yang baik dan seruan kejujuran. 

Mereka itulah orang-orang yang yang Allah Ta'ala berfirman kepada mereka : 

وَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ ﴿١٠﴾

"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang"."
(Q.S. Al-Hasyr :10)

Allah Ta'ala memberikan sifat kepada mereka dengan dua sifat yang agung dan perangai yang istimewa : 

Pertama,  berkaitan dengan lisan, yaitu lisan mereka tidak terucap kepada saudaranya kaum mukminin kecuali nasihat dan doa, " Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami ". 

Kedua, berkaitan dengan hati, dimana hati mereka bersih dari saudara mereka yang beriman sehingga tidak dijumpai rasa hasad, dengki, iri hati dan semisalnya. 

Sesungguhnya bersihnya hati dan lisan merupakan dalil yang sangat jelas dan bukti yang nyata akan kesempurnaan dan tinggi nya iman, sebagaimana terdahulu para generasi Salaf rahimahumullah menganggap orang yang paling afdal diantara mereka adalah orang-orang yang hati dan lisan nya bersih. 

Iyas ibnu Muawiyah ibnu Qurrah rahimahullah berkata : " Dahulu para salaf rahimahumullah beranggapan bahwa orang yang paling utama diantara mereka adalah orang yang paling memiliki hati yang bersih dan paling sedikit nya melakukan ghibah ".

Sufyan ibnu Dinar rahimahullah berkata : " Suatu hari aku bertanya kepada Abi Bisyr rahimahullah : " Kabarkan kepadaku tentang amalan amalan orang-orang sebelum kita ?  Maka dijawab : " Dahulu mereka beramal sederhana namun mereka mendapatkan pahala yang melimpah banyak ". 

Aku bertanya : “ Bagaimana bisa seperti itu?  

Maka dijawab : " Dikarenakan hati mereka bersih ".

Dan sebab yang menjadikan hati dan lisan mereka bersih adalah kuat nya hubungan hati mereka kepada Allah Ta'ala dan sikap ridho mereka yang sangat mendalam kepada Allah Ta'ala. 

Al-Imam Ibnu Qoyyim rahimahullah berkata : 

" إنه – أي الرضا عن الله – يفتح له باب السلامة فيجعل قلبه سليماً نقياً من الغش والدغل والغل ، ولا ينجو من عذاب الله إلا من أتى الله بقلب سليم . كذلك وتستحيل سلامة القلب مع السخط وعدم الرضا ، وكلما كان العبد أشد رضًا كان قلبه أسلم ، فالخبثُ والدغل والغش: قرين السخط ، وسلامة القلب وبرُّه ونصحه: قرين الرضا ، وكذلك الحسدُ هو من ثمرات السخط ، وسلامة القلب منه من ثمرات الرضا " ا.هـ .

" Sesungguhnya - yaitu ridho kepada Allah Ta'ala - akan membuka pintu kebersihan, sehingga menjadikan hati seseorang bersih suci dari penipuan, dengki dan rasa iri hati, dan sesungguhnya tidak ada yang selamat dari siksa neraka kecuali orang-orang yang menghadap kepada Allah Ta'ala dengan hati yang bersih. 

Demikian pula tidak akan mungkin hati seseorang bersih jika masih memiliki kemurkaan atau rasa ganjalan dan tidak ridho,  tatkala hati seseorang semakin ridho maka hati tersebut akan makin bersih, maka kekejian, kebusukan dan penipuan merupakan sahabat dari kemurkaan, sedangkan bersihnya hati, baiknya dan sucinya hati merupakan sahabat dari sifat ridho, maka rasa hasad yang tumbuh merupakan buah dan hasil dari kemurkaan dan sebaliknya, bersih nya hati merupakan buah dan hasil dari sifat ridho ".

Buah dari hati yang bersih dan selamat yang tidak lain dan bukan yang merupakan buah dari dari ridho, sangat banyak sekali dan tidak terhitung,  diantaranya akan mendatangkan ketentraman dan ketenangan jiwa ketika didunia, sedangkan tatkala di akhirat akan mendapat balasan yang istimewa dan pahala yang berlipat. 

لما دُخِل على أبي دجانة رضي الله عنه وهو مريض كان وجهه يتهلَّل ، فقيل له : ما لوجهك يتهلل ؟ فقال : ما من عملِ شيء أوثقُ عندي من اثنتين : كنت لا أتكلم فيما لا يعنيني ، والأخرى فكان قلبي للمسلمين سليماً .

Tatkala seseorang bertemu dengan Sahabat Abu Dujanah radhiyallahu anhu sedangkan ia dalam keadaan sakit dan wajah nya senantiasa terlihat berseri - seri,  maka dikatakan kepadanya : " Apa yang menjadikan wajah mu berseri ?, maka dijawab : "  Tidaklah aku melakukan suatu amalan yang menjadi tonggak amalan ku kecuali dua amalan : " Aku tidak berbicara sesuatu yang tidak bermanfaat dan hatiku selalu selamat dan bersih kepada kaum muslimin ".

Dan diantara amalan yang dapat membantu seorang muslim untuk meraih hati dan lisan yang bersih dan selamat terhadap saudara nya kaum muslimin : 

Mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala dan selalu memohon dengan penuh kejujuran dan ikhlas serta melihat akan akibat kebaikan dan pungkasan yang indah di dunia dan akhirat dan melihat sisi buruk yang akan menimpa nya jika ia didalam hatinya terdapat kedengkian, iri hati dan hasad dan semisalnya. 

Dan telah sah riwayat dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam doa doa yang banyak tentang permintaan agar diberikan hidayah hati dan keselamatan hati serta ketetapan hati. 

Diriwayatkan oleh Sahabat Zaid ibnu Arqom radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berdoa : 

 (( ... اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا ... اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ ...)) 

Artinya : " Ya Allah, berikanlah jiwa ku ketakwaan dan sucikanlah, Engkau adalah sebaik-baik Dzat Yang mensucikan nya. .....

Ya Allah, aku berlindung kepada Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat dan dari hati yang tidak khusuk. ....". 

( HR. Muslim ) 

Dan diriwayatkan oleh Sahabat Anas radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam banyak berdoa : 

 (( يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ ))

Artinya : "  Wahai Dzat Yang Membolak balikkan hati, teguhkanlah hatiku diatas agama Mu ". 

( HR. At-Tirmidzi ) 

Dan diriwayatkan oleh Sahabat Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma,  bahwasanya Rosulillah Sallallahu alaihiwa sallam mengucapkan doa : 

 (( اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا ))

Artinya : " Ya Allah, berikanlah didalam hatiku cahaya ". 

( HR. Al-Bukhary dan Muslim ) 

Yang menjadi kewajiban setiap muslim adalah berusaha untuk berjuang melawan hawa nafsunya dengan sepenuh hati dalam rangka memperbaiki kondisi hati dan mensucikan nya serta membersihkan jiwa dari segala bentuk yang mengotori hati dan syahwat yang keji dan berbagai kehendak yang tidak berujung dan senantiasa berusaha sabar sepanjang hidupnya hingga berjumpa dengan Allah Ta'ala dengan hati yang bersih nan suci. 

Dan diantara doa yang agung lagi bermanfaat dalam menggapai hati dan lisan yang suci adalah : 

 ما ثبت عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قَالَ أَبُو بَكْرٍ : يَا رَسُولَ اللَّهِ مُرْنِي بِشَيْءٍ أَقُولُهُ إِذَا أَصْبَحْتُ وَإِذَا أَمْسَيْتُ ؟ قَالَ : (( قُلْ : اللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ  - وفي رواية أخرى : وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي سُوءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ - قَالَ : قُلْهُ إِذَا أَصْبَحْتَ وَإِذَا أَمْسَيْتَ وَإِذَا أَخَذْتَ مَضْجَعَكَ ) ) 

Yang diriwayatkan oleh Sahabat Abu Hurairah radhiallahu anhu, bahwasanya Sahabat Abu Bakar As-Siddik radhiyallahu anhu bertanya kepada Rosulullah Sallallahu alaihi wa sallam, wahai Rasulullah, ajarkan kepada diri ku sesuatu yang hendaknya aku ucapkan bila datang waktu pagi dan petang ? , maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda : 

" Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurruhu ilaa muslim ".

Artinya:
“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.” 

- Dibaca ketika pagi, petang dan bila berbaring tidur -

( HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud ) 

Didalam hadist yang agung ini terkandung makna meminta perlindungan kepada Allah Ta'ala dari suatu keburukan dan sebab-sebab nya, dan tujuan yang akan berdampak mendapat suatu keburukan. 

 Dikarenakan keburukan bisa jadi datang dari diri sendiri ataupun dari setan, sehingga hendaknya berlindung kepada Allah Ta'ala dari keduanya. 

((أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ )).

Adapun tujuan yang akan berdampak mendapat keburukan bisa jadi kembali kepada diri sendiri atau orang lain. 

Maka dibutuhkan untuk mengucapkan doa ini :

((وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي سُوءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ ))  .

Maka hadist ini mengandung permohonan perlindungan kepada Allah Ta'ala terhadap sumber sumber keburukan dan tujuan yang akan menimpa keburukan tersebut. 

Maka Maha Suci Allah, alangkah sempurnanya doa ini dan luasnya cakupan doa ini dan alangkah baiknya doa ini jika dirutinkan untuk dibaca setiap pagi dan petang dan ketika berbaring tidur, sebagaimana yang telah dianjurkan oleh Nabi Sallallahu alaihi wa sallam. 

                           ********