Kamis, 25 April 2024

KHONAAH DAN ZUHUD

Oleh Ustadz Zaki rahkmawan

Tulisan Keenam
Pembahasan Kitab Hilyah Tholibil Ilmi

Syaikh Prof. Dr. Ziyad al-Abbadiy hafizhahullah mengatakan dalam penjelasan kitab Hilyah Tholibil Ilmi:

BAGIAN KEENAM
‌‌القناعة والزهادة:

6. Qana'ah dan Zuhud


التحلي بالقناعة والزهادة، وحقيقة الزهد  : "الزهد بالحرام، والابتعاد عن حماه، بالكف عن المشتهات وعن التطلع إلى ما في أيدي الناس".

Selanjutnya, hendaknya ia berhias diri dengan sifat zuhud dan qana'ah. Hakikat zuhud adalah zuhud dalam hal yang haram dan menjauhi ladangnya dengan mengekang diri dari hal yang syubhat dan mengintip apa yang ada di tangan manusia.


ويؤثر عن الإمام الشافعي رحمه الله تعالى (2) :
"لو أوصى إنسان لأعقل الناس، صرف إلى الزهاد".
وعن محمد بن الحسن الشيباني رحمه الله تعالى لما قيل له: ألا تصنف كتابا في الزهد؟ قال:
"قد صنفت كتاباً في البيوع" (3) .
يعنى: "الزاهد من يتحرز عن الشبهات، والمكروهات، في التجارات، وكذلك في سائر المعاملات والحرف" اهـ.
وعليه، فليكن معتدلاً في معاشه بما لا يشينه، بحيث يصون نفسه ومن يعول، ولا يرد مواطن الذلة والهون.
وقد كان شيخنا محمد الأمين الشنقيطى المتوفى في 17/12/1393هـ رحمه الله تعالى متقللاً من الدنيا، وقد شاهدته لا يعرف فئات العملة الورقية، وقد شافهني بقوله:
"لقد جئت من البلاد - شنقيط - ومعي كنز قل أن يوجد عند أحد، وهو (القناعة) ، ولو أردت المناصب، لعرفت الطريق إليها، ولكني لا أوثر الدنيا على الآخرة، ولا أبذل العلم لنيل المآرب الدنيوية".
‌‌

Syaikh hafizhahullah menjelaskan: “Berhias diri dengan sifat qana'ah adalah salah satu hal ter- penting bagi penuntut ilmu, yaitu merasa puas dengan apa yang telah diberikan Allah kepadanya, tidak menuntut agar setara dengan barisan orang-orang kaya dan mewah, sehingga ia me maksakan diri untuk membiayai beban makanan, minuman, pakaian dan tempat tidur, lalu pundaknya dipenuhi dengan be- ban utang. Ini adalah keliru. Yang benar, wajib atasmu bersikap qanaah, karena ia adalah bekal seorang muslim.

Syaikh hafizhahullah menjelaskan masalah zuhud:

وأما الزهادة فيقول: «الزُّهْدُ بالحَرَامِ، والابتعاد عن حماه؛ بالكف عن المُشْتَبِهَاتِ كَأَنَّهُ أراد بالزهد هنا الورع؛ لأن هناك ورعًا وَزُهْدًا، والزُّهْدُ أعلى مقاما من الوَرَعِ؛ لأنَّ الوَرَعَ: ترك ما يَضَرُّ في الآخرة، والزهد: تَرْكُ ما لا يَنْفَعُ في الآخرة.

"Hakikat zuhud adalah zuhud dalam hal yang haram dan menjauhi ladangnya dengan mengekang diri dari hal yang syubhat, terkesan bahwa yang beliau maksud dengan zuhud di sini adalah wara, karena disana ada istilah wara dan zuhud. Adapun zuhud lebih tinggi tingkatannya daripada wara, karena wara' adalah meninggalkan semua hal yang merugikan di akhirat, sementara zuhud meninggalkan apa yang tidak bermanfaat di akhirat. 

Perbedaan Zuhud dan Wara’:

والفرق بينهما في المرتبة التي ليس فيها ضَرَرٌ وليس فيها نَفْعُ، فالورع لا يَتَحَاشَاهَا، والزاهد يَتَحَاشَاهَا ويتركها؛ لأنه لا يريد إلا ما ينفعه في الآخرة.

Keduanya memiliki perbedaan, yaitu pada sesuatu yang tidak bermanfaat dan tidak merugikan, dimana wara tidak menjauhi hal ini, sementara. zuhud akan menghindari dan meninggalkannya, karena ia hanya menginginkan apa yang bermanfaat bagi kehidupan akhirat.


[١] يعني لو قال في الوَصِيَّةِ : أَوْصَيْتُ لأعْقَلَ النَّاسِ يُصْرَفُ إلى الزُّمَّادِ؛ لأن الزهاد هم أعقل الناس، حيث تجنبوا ما لا يَنْفَعُهُمْ في الآخرة.

Syaikh Mualif rahimahullah mengatakan:
Diriwayatkan dari Imam Syafi'i"-Rahimahullah- bahwa jika manusia diwasiatkan agar datang kepada orang yang paling berakal, tentulah orang itu akan ditunjukkan kepada ahli zuhud.
Jika seseorang berkata: aku diwasiatkan agar datang pada manusia yang paling berakal. Ditunjukkan pada siapa? Tentu Ahli Zuhud, karena mereka adalah manusia paling berakal, di mana mereka menjauhi hal yang tidak bermanfaat bagi akhirat mereka. 

Syaikh Ziyad hafizhahullah menjelaskan:

من ازهد الناس? يعلق شيخنا ابن عثيمين يقول هذا كلام الامام الشافعي ربما يكون أمانة لكن ربما يختلف هذا بعرف الناس  ولذلك يقول هذا الذي قاله الامام الشافعي ليس على اطلاقه؛ لأن الوصايا، والأوقاف، والهِبَاتِ والرُّهُونَ، وغيرها ترجع إلى مَعْنَاهَا فِي العُرْفِ . فإذا كان أعقل الناس في عُرْفِنَا هم الزُّهَّادُ صُرِفَ لهم ما أَوْصَى بِهِ لِلزُّهَّادِ، وإذا كان أعقل النَّاسِ هُمْ ذَوُوا المَرُوءَةِ ، والوَقَارِ ، والكَرَمِ في المال والنَّفْسِ، صُرِفَ إليهم.

Siapakah orang yang paling zuhud? Syaikhuna Ibnu Utsaimin rahimahullah memberikan ta’liq dengan mengatakan, “Apa yang dikatakan Imam Syafi'i  bisa jadi merupakan amanah, bisa jadi berbeda dengan ‘urf (kebiasaan) orang-orang, oleh karena itu beliau rahimahullah mengatakan perkataan Imam as-Syafi’i tidaklah berlaku secara mutlak. Karena wasiat, wakaf, hibah, gadai dan sebagainya harus dikembalikan pada kebiasaan. Jika dalam adat mereka yang disebut manusia paling berakal adalah ahli zuhud, maka wasiat mereka diserahkan kepadanya. Jika secara adat yang dimaksud manusia paling berakal adalah manusia yang memiliki kehormatan, wibawa, dan kemuliaan dalam harta dan jiwa, maka wasiat itu pun dititipkan kepadanya.

Dengan demikian, wajib atasnya untuk hidup secara wa jar, namun tidak terhina, dimana ia bisa menjaga diri dan orang yang menjadi tanggungannya, serta tidak pernah mendatangi tempat-tempat kehinaan dan kerendahan. Guru kami, Muhammad Amin Al-Syanqiti yang wafat pada tanggal 17/12/1393 H, adalah seorang yang minimalis dalam masalah dunia, aku telah menyaksikannya tidak mengetahui jenis mata uang. Beliau berbicara kepadaku, "aku datang dari suatu negeri Syanqit, dan aku memba wa bekal yang jarang dimiliki manusia, yaitu qana'ah. Jika aku menginginkan jabatan, maka aku tahu jalan menuju kepadanya, akan tetapi, aku tidak akan mengutamakan dunia daripada akhirat dan aku tidak akan mengerahkan ilmuku untuk kesenangan dunia." Semoga Allah merahmatinya dengan rahmat yang sangat luas, amin,

Syaikh Ziyad hafizhahullah menjelaskan:
Syaikh Amin al-Syanqithi rahimahullah adalah guru dari Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah, dimana guru lainnya adalah Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah.

ما هو أعظم كنز؟ وهو القناعة، ولو أردت المناصب لعرفت الطريق إليها ولكني لا أوثر الدنيا على الاخرة  ولا أبذل العلم لنيل المآرب الدنيوية  فرحمه ورحمة واسعة

Harta apa yang paling besar? Itu adalah Qona’ah, dan jika aku menginginkan kedudukan, aku pasti tahu jalan menuju ke sana, namun aku tidak lebih mengutamakan dunia dibandingkan akhirat, dan aku tidak mengorbankan ilmu untuk mencapai tujuan duniawi, maka Allah memberikan kasih sayang kepadanya dan rahmat-Nya luas.

 هذا الكلام من الشيخ الشنقيطي وأشباهه من أل العلم لا يريدون بذلك تزكية أنفسهم، إنما يريدون نفع الحق فنتعلم مما كانت تجربة في حياتهم

Kata-kata ini berasal dari Syaikh Al-Syanqiti rahimahullah dan orang-orang seperti dia dari orang-orang yang berilmu. Mereka tidak ingin menyucikan diri mereka, melainkan ingin mengambil manfaat dari kebenaran dari akhlaq mereka, jadi kita belajar dari pengalaman hidup mereka.

فرحمة الله على علمائنا رحمة واسعة وقد شاهدت ذلك في شيخنا الالباني رحمه الله ورأينا هذا في الشيخ ابن باز ورأينا هذا في الشيخ ابن عثيمين كانوا من ناس في دنياهم رأيناهم الشيخ ابن باز رحمه الله كان يأخذ راتبا عاليا لا يأتي اخر الشهر ومعه شيء منه كله في طلبة العلم ينفقه لا يأتي احد يسأله شيئا الا ويعطيه،  وهكذا لا يتعلق لا يأتي أخر الشهر وعنده شيء من راتبه،  ورأينا شيخنا ابن عثيمين في بيته المتواضع في عنيزة  كيف كان وتأتي الملوك يزورونه في بيته المتواضع حتى بني له بيت اجود من البيت الذي كان أولا ولكن ليس بتلك الفخامة وتلك كانوا جهالا في هذا الباب رحمهم الله 

Semoga Allah memberikan kasih sayang kepada ulama kita, dan saya melihat ini pada Syaikh Al-Albani, rahimahullah, dan kami melihat juga fenomena qonaah ini ada pada Syaikh  Ibnu Baz,  rahimahullah dan kami melihat ini pada Syaikh  Ibnu Utsaimin  rahimahullah. Tidak ada seorangpun yang datang untuk meminta sesuatu kecuali dia (Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah) memberikannya. Maka, dia tidak terikat. Dia tidak datang pada akhir bulan dan tidak ada gajinya rumahnya yang sederhana di Unayzah, bagaimana keadaannya, dan raja-raja akan datang dan mengunjunginya di rumahnya yang sederhana sampai ada sebuah rumah dibangun untuknya yang lebih baik daripada rumah yang ada pada awalnya dalam hal ini, rahimahumullah.

وبيت الالباني وهو بجانب بيتي بجانب بيتي يعني بيت متواضع ليس بشيء يعني كثير بتواضع جدا يعني  رحم الله علماءنا الكبار  كانوا من أزهد الناس في هذا فإذا دخلت الفلوس عند طالب العلم خاصة في بدايات الطلب ضاع علمه وانشغل في الدنيا ولن تأتيه من الدنيا إلا ما كتب الله له في وقته نسأل الله السلامة والمعافاة

Dan rumah Syaikh Al-Albani rahimahullah yang di sebelah rumah saya, di sebelah rumah saya, artinya rumah sederhana, tidak ada, artinya banyak, sangat rendah hati, artinya semoga Allah mengasihani ulama-ulama besar kita, mereka termasuk yang paling zuhud dalam hal ini. Jika uang masuk ke dalam diri pencari ilmu, apalagi di fase  awal pencariannya, maka ilmunya akan hilang dan dia akan sibuk dengan dunia, dan tidak ada yang datang kepadanya dari dunia kecuali apa yang telah Allah tetapkan pada masanya, kita memohon kepada Allah keselamatan dan perlindungan.



TULISAN KETUJUH
Pembahasan Kitab Hilyah Tholibil Ilmi

Syaikh Prof. Dr. Ziyad al-Abbadiy hafizhahullah mengatakan dalam penjelasan kitab Hilyah Tholibil Ilmi:

 BAGIAN 7


‌‌التحلي برونق العلم:
التحلي بـ (رونق العلم) حسن السمت، والهدى الصالح، من دوام السكينة، والوقار، والخشوع، والتواضع، ولزوم المحجة، بعمارة الظاهر والباطن، والتخلي عن نواقضها.

7. Berhias Diri dengan Keindahan Ilmu
Berkepribadian baik dan tingkah laku yang terpuji seperti merutinkan ketenangan, wibawa, khusyuk, tawadhu, fokus kepada tujuan dengan lahir maupun batin serta menjauhkan diri dari hal-hal yang berseberangan dengan- nya.

Syaikh hafizhahullah menjelaskan. “Sesungguhnya kepribadian yang baik dan tingkah. laku yang terpuji seperti merutinkan/mendawamkan ketenangan, wibawa, khusyuk, tawadhu, telah disebutkan sebelumnya, dan seorang pencari ilmu haruslah menjadi suri teladan yang baik dalam hal- hal tersebut.”

وعن ابن سيرين رحمه الله تعالى قال: "كانوا يتعلمون الهدى كما يتعلمون العلم".

Dari ibnu Sirin rahimahullah, ia berkata: mereka mem-pelajari adab tingkah laku sebagaimana mereka mempelajari ilmu.

وعن رجاء بن حيوة رحمه الله تعالى أنه قال لرجل: "حدثنا، ولا تحدثنا عن متماوت ولا طعان".
رواهما الخطيب في "الجامع"، وقال : "يجب على طالب الحديث أن يتجنب: اللعب، والعبث، والتبذل في المجالس، بالسخف، والضحك، والقهقهة، وكثرة التنادر، وإدمان المزاح والإكثار منه، فإنما يستجاز من المزاح بيسيره ونادره وطريفة، والذي لا يخرج عن حد الأدب وطريقة العلم، فأما متصلة وفاحشة وسخيفه وما أوغر منه الصدور وجلب الشر، فإنه مذموم، وكثرة المزاح والضحك يضع من القدر، ويزيل المروءة" اهـ.

Dari Roja’ bin Haiwah" rahimahullah bahwa ia berkata kepada seorang lelaki, "Ceritakanlah hadits kepadaku dan janganlah menceritakannya kepadaku dari orang yang malas dan kerap menghujat." Kedua riwayat ini dilansir oleh Khatib al-Baghdadi dalam kitab Al-Jami, Dan beliau pun berkata:  “Wajib atas pencari hadits untuk menjauhi senda gurau, kesia-siaan, bersikap memalukan di dalam majelis dengan kepandiran, tertawa terbahak-bahak, banyak bergurau dan bercanda. Hal-hal demikian hanya boleh dilakukan sesekali saja dalam porsi yang sedikit dan tidak keluar dari batasan etika dan cara mencari ilmu. Adapun canda dan kelakar yang buruk, terus-menerus, mengundang kemarahan dan keburukan, maka itu adalah tercela. Terlalu banyak bercanda dan tertawa akan menurunkan wibawa dan menghilangkan kasih sayang.

Syaikh Ziyad hafizhahullah menjelaskan:

كنا نخرج مع شيخنا الألباني رحلات ونذهب لكن رحلة نسميها رحلة العلم لكن هي درس علمي يعني لكم مثالا في احدى رحلاتنا مع شيخنا وكنت أذهب كثيرا مع شيخنا الالباني في مثل هذا سجل للشيخ في هذه الرحلة ستة أشرطة ست ساعات 

Kami biasa pergi melakukan perjalanan bersama Syaikh Al-Albani rahimahullah dan kami selalu ikut pergi tapi perjalanan itu kami sebut perjalanan ilmu, namun itu adalah pelajaran ilmiah. Maksud saya, bagi Anda, contohnya ada di salah satu perjalanan kami bersama Syaikh Al-Albani rahimahullah. Saya sering bepergian dengan Syaikh Al-Albani rahimahullah untuk hal-hal seperti ini. Ada yang merekam perjalanan ilmu tersebut sebanyak enam kaset selama enam jam dalam perjalanan ini.

والشيخ يتكلم هذي الرحلة تبعث رحلة الشيخ حتى الرحلة النزهة يعني تذهب تحت شجرة وهي كلها تسجيل وعلم ستة أشرطة في إحدى الرحلات وقس على ذلك كثيرا من الشيخ لا يتكلم إلا تسجل وكان يجلس ويسأل، أذكر في إحدى المجالس سئل الشيخ سؤالا واحدا وما سني ساعة ونصف إجابة لهذا السؤال رحمة الله على الشيخ.  وكانت الزيارة لإحد إخواننا،  وانتشر هذا الشريط انتشارا عجيبا

Dan Syaikh berbicara tentang perjalanan ini, yaitu Rihlahnya Syaikh, bahkan rihlah tamasya, artinya engkau pergi ke bawah pohon, yang semuanya direkam, dan dia mengajarkan enam kaset dalam salah satu rihlah. “Syaikh tidak berbicara kecuali direkam, dan dia biasa duduk dan bertanya. Saya ingat di salah satu pertemuan, Syaikh ditanyai satu pertanyaan, dan beliau tidak menghabiskan waktu satu setengah jam untuk menjawab pertanyaan ini. semoga Allah mengampuni Syaikh . Kunjungan tersebut dilakukan ke salah satu saudara kita, dan rekaman ini menjadi viral populer.

 في هذا هؤلاء العلماء يستغلون الوقت حتى في الرحلات علم هذا.
هذه الثمرة تخيلوا في سنوات معدودات ستة الاف شريط تسجل للشيخ،  في رحلاته الشيخ ما كان يدرس في مسجد،  ولا كان يدرس في مكان معين دروسا محددة،  هذه الستة الاف كانت في رحلاته 

Dalam hal ini, para ulama ini memanfaatkan ilmu ini bahkan dalam perjalanan. Inilah buah dari ilmu. Bayangkan, dalam beberapa tahun, enam ribu kaset direkam untuk Syaikh. Selama perjalanannya, Syaikh tidak mengajar di masjid, dan Beliau rahimahullah juga tidak mengajar pelajaran khusus di tempat tertentu. Enam ribu kaset ini sedang dalam on the way perjalanannya.

 في سجل كل شيء يقوله الشيخ ستة الاف شريط،  تسجل في مثل هذا هكذا العلم ينبغي أن يكون رحمة الله على علمائنا الكبار وقد قيل من اكثر من شيء عرف به فتجنب هاتيك السقطات في مجالس ومحادثتك وبعض من يجهل يظن ان التبسط في هذا اريحية فكل كلامه نكت ومزاح وضحك وقهقهة هل هذا طالب علم? التوسع في هذا الباب خطر،  والنبي حذرنا عليه الصلاة والسلام،  ولا تكثر الضحك،  فان كثرة الضحك تميت القلب.

Ada enam ribu kaset yang mencatat semua yang dikatakan Syaikh rahimahullah. Ilmu bisa direkam dalam kondisi seperti itu selayaknya karena kasih sayang Allah kepada para ulama besar kita, dan telah disebutkan lebih dari satu hal yang diketahuinya, maka hindarilah jebakan-jebakan ini dalam silaturahmi dan perbincangan kalian bahwa akan lebih mudah untuk bersikap sederhana tentang hal ini, karena semua kata-katanya adalah bisa jadi lelucon, gelak, tawa, dan apakah ini akhlak seorang penuntut ilmu? Memperluas kondisi seperti ini  (gelak, tawa, lelucon dan lainnya) berbahaya, dan Nabi ﷺ memperingatkan kita untuk tidak terlalu banyak tertawa, karena terlalu banyak tertawa dapat membunuh hati.
Sebagaimana hadits:

لا تُكثِرْ الضحِكَ، فإنَّ كثرةَ الضحِكِ تُميتُ القلبَ

Jangan engkau banyak tertawa karena sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati. (HR. at-Tirmidzi no. 2305, Ibnu Majah no. 4217, Ahmad no. 8095, hasan).

وقد قيل: "من أكثر من شيء، عرف به".  فتجنب هاتيك السقطات في مجالستك ومحادثتك. وبعض من يجهل يظن أن التبسط في هذا أريحية. وعن الأحنف بن قيس قال: "جنبوا مجالسنا ذكر النساء والطعام، إني أبغض الرجل يكون وصافاً لفرجه وبطنه". 

Dikatakan: barangsiapa yang memperbanyak sesuatu, maka ia akan dikenali karenanya. Karena itu, berhati- hatilah agar kamu tidak terjatuh dalam hal yang meng hancurkanmu di dalam majelis dan percakapanmu. Sebagian orang bodoh mengira bahwa meluangkan waktu untuk hal ini merupakan penyegaran pikiran. Dari Ahnaf bin Qais berkata, "hindarkan majelis kami dari menyebut soal perempuan dan makanan, karena aku adalah laki-laki yang paling benci disifati dengan perihal kemaluan dan perutnya." (as-Siyar 4/94)

أمير المؤمنين عمر بن الخطاب رضى الله عنه في القضاء: "ومن تزين بما ليس فيه، شانه الله . 

Amirul Mukminin Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu berkata: “Barangsiapa yang berhias diri dengan apa yang tidak ada pada dirinya, niscaya Allah akan menghinakannya.”

Syaikh hafizhahullah menjelaskan:
dalam kitab "Al-Muhaddats Al-Mulham": Muhaddats maksudnya Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu. Karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika di antara kalian ada muhaddats, maka tentulah itu Umar."  Sementara yang dimaksud dengan al-mulham, seolah-olah ia diberikan ilham oleh Allah dan seolah-olah ia diajak bicara dengan wahyu. 
Dan apa yang disebutkan oleh Umar radhiallahu’anhu sesuai dengan hadits Nabi ﷺ

Dari Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata:

أنَّ امْرَأَةً قالَتْ: يا رَسولَ اللهِ، أَقُولُ إنَّ زَوْجِي أَعْطَانِي ما لَمْ يُعْطِنِي فَقالَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ: المُتَشَبِّعُ بما لَمْ يُعْطَ، كَلَابِسِ ثَوْبَيْ زُورٍ

“Ada seorang wanita, ia berkata: wahai Rasulullah, saya pernah mengatakan kepada orang lain bahwa suami saya memberikan sesuatu kepada saya, padahal itu tidak pernah diberikan. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: orang yang berbangga dengan sesuatu yang tidak pernah ia dapatkan, bagaikan menggunakan dua pakaian kedustaan” (HR. Muslim no. 2129).



Faidah tambahan:
Apapun yang kita lakukan karena Allah, dan disetiap waktu terdapat semangat untuk senantiasa berbagai fawaid dan kebaikan, maka tentunya waktu itu akan menjadi barokah. Dan sebaliknya. Contoh tentang kaset tanya Jawab Syaikh al-Albani rahimahullah yaitu serial kaset Silsilah al-Huda wan Nuur, Fatawa Jeddah, Fatawa Emirate itu adalah termasuk Rekaman tanya jawab dari Syaikh al-Albani rahimahullah yang sarat dengan faidah ilmu syar’i.

Bersambung InSya Allah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar