Kamis, 21 Mei 2015

TELADAN PARA SALAFUS - SHOLIH

As-Saikh Prof.DR Abdurrozak Al-Badr hafidhohullah Ta'ala. 

Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ala Rosulillah, wa ba'du; 

Dijumpai banyak sejarah para generasi terdahulu dari Salafus-Sholih dan para ulama , sekiranya kita menelaah kehidupan mereka niscaya kita mendapatkan aneka ragam kemuliaan, keteladanan, perbuatan bijak, semangat yang tinggi, kemauan yang kuat dalam istiqomah dan berpegang teguh dalam setiap langkah dan sendi kehidupan mereka dengan As-Sunnah An-Nabawiyah. 

Dan kesempatan ini akan kita bahas contoh keteladanan mereka yang telah diabadikan dalam sejarah, betapa gigihnya mereka dalam berpegang teguh pada sunnah dan semangat istiqomah diatas ketaatan menjalankan kebajikan dalam perkara yang dianjurkan dan perkara  mustahabaat, dengan demikian bisa di bayangkan bagaimana sikap mereka tatkala dihadapkan dengan sesuatu kewajiban dan faridhoh...?

 Dikarenakan di masa sekarang kita jumpai sebagian manusia  tatkala mendengar hadist tentang suatu kewajiban atau faridhoh, kemudian ia tidak memiliki semangat dan tergugah bahkan tergerak hatinya untuk mengamalkan kewajiban tersebut, sehingga tepat jika sekiranya kita membahas dan membaca siroh perjalanan mereka para Salafus-Sholih agar kita dapat meneladani jejak-jejak mereka dan bermujahadah untuk meniru mereka, dikarenakan barangsiapa yang mengetahui siroh kehidupan mereka para Salafus-Sholih, niscaya akan mudah bagi kita untuk meniru mereka, dan menuju kesempurnaan akan lebih mendekat .

Imam Ibnu Taimiyyah berkata:

 «وأكمل هذه الأمة في ذلك أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم ومن كان بهم أشبه»

"  Generasi yang paling sempurna dari umat ini mereka adalah para sahabat Nabi Sallallahu alaihi wa sallam, dan orang-orang yang menyerupai mereka ".

Diantara teladan para Salafus-Sholih yang terukir sejarah, sebagai berikut : 

عن النعمان بن سالم عن عمرو بن أوس قال حدثنى عنبسة بن أبى سفيان فى مرضه الذى مات فيه بحديث يتسار إليه قال سمعت أم حبيبة تقول سمعت رسول الله -صلى الله عليه وسلم- يقول « من صلى اثنتى عشرة ركعة فى يوم وليلة بنى له بهن بيت فى الجنة ».
قالت أم حبيبة فما تركتهن منذ سمعتهن من رسول الله -صلى الله عليه وسلم-.
وقال عنبسة فما تركتهن منذ سمعتهن من أم حبيبة.
وقال عمرو بن أوس ما تركتهن منذ سمعتهن من عنبسة.
وقال النعمان بن سالم ما تركتهن منذ سمعتهن من عمرو بن أوس.

● Dari An-Nu'man ibnu Saalim, dari Amru ibnu Austh  berkata, menceritakan kepadaku Anbasah ibnu Abi Sufyan, didalam sakitnya yang ia meninggal karenanya, ia berkata, aku mendengar Ummu Habibah radhiyallahu anha berkata, bahwasanya beliau mendengar Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Barangsiapa yang mengerjakan sholat dua belas rekaat pada waktu siang dan malam hari, niscaya Dia akan dibangunkan baginya rumah di surga ".

Ummu Habibah berkata, "  Aku tidak pernah meninggalkan sholat tersebut    semenjak aku mendengar hadist ini dari Rosulillah Sallallahu alaihi wa sallam ".

Anbasah bercerita, " Semenjak mendengar hadist ini dari Ummu Habibah, aku tidak pernah meninggalkan sholat tersebut ".

Amru ibnu Austh berkata, " Aku tidak pernah meninggalkan sholat tersebut semenjak mendengar hadist ini dari Anbasah ".

An-Nu'man ibnu Saalim berkata, " Aku tidak pernah meninggalkan sholat ini semenjak aku mendengar hadist ini dari Amru ibnu Austh ". ( HR. Muslim ) 

وعن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما أنه سمع رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال « ما حق امرئ مسلم له شىء يوصى فيه يبيت ثلاث ليال إلا ووصيته عنده مكتوبة »
قال عبد الله بن عمر ما مرت على ليلة منذ سمعت رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال ذلك إلا وعندى وصيتى.

● Diriwayatkan oleh sahabat Abdullah ibnu Umar radhiyallahu anhuma, bahwasanya beliau mendengar Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Tidaklah seorang muslim yang memiliki kemampuan untuk berwasiat, kemudian ia bermalam tiga hari, kecuali seyogyanya wasiat tersebut telah ditulis disisinya " .

Abdullah ibnu Umar mengatakan, " Tidaklah terlewatkan dalam suatu malam, semenjak aku mendengar Rosulullah Sallallahu alaihi wa sallam bersabda tentang ini, kecuali telah aku tulis wasiat dan berada di sisiku ". ( HR Muslim ) 

وعن علي بن أبي طالب أن فاطمة - رضي الله عنهما - أتت النبي صلى الله عليه وسلم تسأله خادما فقال ألا أخبرك ما هو خير لك منه تسبحين الله عند منامك ثلاثا وثلاثين وتحمدين الله ثلاثا وثلاثين وتكبرين الله أربعا وثلاثين ، ثم قال سفيان إحداهن أربع وثلاثون - فما تركتها بعدُ، قيل ولا ليلة صفين قال ، ولا ليلة صفين.

● Diriwayatkan oleh sahabat Aly bin Abi  Tho'lib  radhiyallahu anhu , bahwasanya Fa'thimah radhiyallahu anhuma mendatangi Rosulillah Sallallahu alaihi wa sallam meminta agar diberikan pembantu, maka Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Maukah aku berikan kepada dirimu sesuatu yang lebih baik dari pada yang engkau minta?  Engkau mengucapkan Tasbih kepada Allah Ta'ala tiga puluh tiga kali sebelum engkau tidur, dan mengucapkan Hamdalah kepada Allah tiga puluh tiga kali, dan mengucapkan Takbir kepada Allah tiga puluh empat kali " .

kemudian Sufyan berkata, " Salah satunya mengucapkan sebanyak tiga puluh empat kali. ..".

Semenjak Aku mendengar hadist ini aku tidak pernah meninggalkan nya , 

Dikatakan kepadanya, walaupun tatkala terjadi perang Siffiin...? Maka dijawab, Ya, walaupun disaat terjadi  perang Siffiin ". ( HR Al-Bukhary dan Muslim ) 

وعن ابن عمر رضي الله عنهما قال بينما نحن نصلى مع رسول الله -صلى الله عليه وسلم- إذ قال رجل من القوم الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا.
فقال رسول الله -صلى الله عليه وسلم- « من القائل كلمة كذا وكذا »
قال رجل من القوم أنا يا رسول الله.
قال « عجبت لها فتحت لها أبواب السماء »
قال ابن عمر فما تركتهن منذ سمعت رسول الله -صلى الله عليه وسلم- يقول ذلك.

● Diriwayatkan oleh Sahabat Abdullah ibnu Umar radhiyallahu anhuma, ia berkata, " Tatkala kami bersama Rosulillah Sallallahu alaihi wa sallam mengerjakan sholat, mendengar seseorang berkata:

"  الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا  " ،  

Maka tatkala Nabi Sallallahu alaihi wa sallam mendengar ucapan ini beliau bertanya, " Siapa yang mengucapkan kata ini. . . dan ini...? 

Maka seseorang dari suatu kaum menjawab, “ Saya wahai Rosulullah, ...

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Aku sangat terheran ucapan tersebut, telah terbuka dengan kalimat tersebut pintu-pintu  langit ".

Abdullah bin Umar mengatakan, " Semenjak aku mendengar dari Nabi Sallallahu alaihi wa sallam tentang perkara ini, aku tidak pernah meninggalkan ucapan tersebut ". ( HR Muslim ) 

وعن أبي أمامة- رضي الله عنه - قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم « من قرأ آية الكرسي في دبر كلِّ صلاة مكتوبة لم يمنعه من دخول الجنة إلا أن يموت» رواه النسائي.
قال ابن القيم رحمه الله في زاد المعاد :وبلغني عن شيخنا أبي العباس ابن تيمية قدس الله روحه أنَّه قال: ما تركتها عقيب كلِّ صلاة .

● Diriwayatkan oleh Sahabat Abu Umamah radhiyallahu anhu, beliau berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Barangsiapa yang membaca Ayat Kursi setiap selesai sholat fardhu, niscaya ia tidak dihalangi untuk masuk surga sekiranya ia meninggal dunia ". ( HR An-Nasa'i )

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata didalam kitab nya -Zaa'dul Ma'ad - telah sampai kabar dari Syaikh kami  Abul Abbas Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, " Aku senantiasa tidak pernah meninggalkan amalan ini setiap selesai sholat ". 

وعن أبي سعيد الخدري- رضي الله عنه - أنَّ رسول الله صلى الله عليه و سلم قال : «غسل الجمعة واجب على كلِّ محتلم» رواه أحمد.
قال ابن عثيمين رحمه الله في شرحه لبلوغ المرام :الصواب عندي : أنَّ غسل الجمعة واجب على كلِّ إنسان ، وما تركته منذ علمت بهذا الحديث لا صيفاً ولا شتاء ، ولا حراً ولا برداً ، ولا إذا كان فيّ مرض أتحمل معه الاغتسال .

● Diriwayatkan oleh Sahabat Abi Sa id Al-Hudriy radhiyallahu anhu, bahwasanya Rosulillah Sallallahu alaihiwa sallam bersabda, " Mengerjakan mandi  pada hari Jum’at merupakan kewajiban bagi setiap orang yang telah dewasa ". ( HR Ahmad ) 

As-Saikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata tatkala memberikan keterangan dalam kitab syarah Bulugul Marom, "  Pendapat yang benar menurutku, bahwasanya mandi di hari Jum’at adalah wajib kepada setiap orang yang telah balig atau dewasa, dan aku tidak pernah meninggalkan mandi jum'at semenjak aku mengetahui hadist ini, sepanjang masa baik di musim gugur atau musim kemarau, udara panas maupun dingin, tatkala aku sedang sakit maka aku berusaha bertahan untuk tetap mandi ".

Dan contoh contoh yang semisalnya masih sangat banyak, dan yang menjadi maksud dan tujuan adalah agar kita berupaya meneladani mereka, dan semoga Allah Ta'ala mengelompokkan kita sebagai hamba -hamba-Nya yang sholih, dan memberikan taufiq untuk semua kebaikan atas rahmat dan kemuliaan -Nya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar