As-Syaikh Prof DR Abdurrozak Al-Badr hafidhohullahu Ta'ala.
Alhamdulillah, was sholaatu was salaamu ala Rosulillah, wa ba'du ;
Sesungguhnya ibadah haji merupakan kesempatan yang penuh barokah yang mengantarkan seseorang menuju taubat dan inabah kepada Allah Ta'ala serta menghapus dosa dan membebaskan diri dari api neraka.
روى البخاري ومسلم في صحيحيهما عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( من حجَّ ولم يرفث ولم يفسق رجع كيوم ولدته أمُّه ))
Diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhary dan Muslim dalam kitab sohih nya, dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : " Barangsiapa yang menunaikan ibadah haji dan tidak berbuat sia-sia dan kefasikan, maka ia kembali seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya ".
وروى مسلم في صحيحه أنَّ النَّبيَّ صلى الله عليه وسلم قال لعمرو بن العاص رضي الله عنه عند إسلامه: (( أما علمتَ أنَّ الإسلامَ يهدم ما كان قبله، وأنَّ الهجرة تهدم ما كان قبلها، وأنَّ الحجَّ يهدم ما كان قبله )).
Dan diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim dalam kitab sohih nya, bahwasanya Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada Sahabat Amru ibnu Ash radhiyallahu anhu ketika ia masuk islam : " Apakah engkau mengetahui bahwa dengan masuk ke agama islam dapat menghapus dosa yang telah lalu, dan bahwasanya hijroh dapat menghapus dosa yang terdahulu dan ibadah haji akan menghapuskan dosa dosa yang terdahulu ".
وروى مسلم من حديث أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (( العمرةُ إلى العمرة كفَّارةٌ لِما بينهما والحجُّ المبرور ليس له جزاء إلاَّ الجنَّة )) .
Dan diriwayatkan pula oleh Al-Imam Muslim dari hadist sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : " Ibadah umroh kepada umroh berikutnya dapat menghapus dosa-dosa diantara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga ".
وروى مسلم في صحيحه عن عائشة رضي الله عنها: أنَّ النَّبيَّ صلى الله عليه وسلم قال: (( ما من يوم أكثر من أن يعتق الله فيه عبداً من النار من يوم عرفة وأنَّه ليدنو ثم يُباهي بهم الملائكة، فيقول: ما أراد هؤلاء )) .
Dan diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim dalam kitab sohih nya dari Ummul Mukminin A'isyah radhiyallahu anha, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : " Tidaklah suatu hari yang paling banyak Allah Ta'ala membebaskan para hamba dari neraka dibandingkan dengan hari Arofah, dan sesungguhnya Allah mendekat, kemudian berbangga dengan para malaikat, seraya berfirman : " Apa yang mereka kehendaki. ...? ".
وروى النسائي عن عبد الله بن عباس رضي الله عنهما: أنَّ النَّبيَّ صلى الله عليه وسلم قال: (( تابعوا بين الحجِّ والعمرة، فإنَّهما ينفيان الذنوب كما ينفي الكيرُ خبث الحديد )) .
Diriwayatkan oleh Al-Imam An-Nasa'i dari sahabat Abdullah ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, bahwasanya Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda : " Ikutilah ibadah haji dengan umroh, sesungguhnya keduanya menghapuskan dosa-dosa, sebagaimana api dapat menghapus karat yang terdapat pada besi ".
ففي هذه الأحاديث دلالة على عظم شأن الحجِّ وأنَّه بابٌ عظيمٌ لحطِّ الأوزار وإقالة العثرات وغفران الذنوب والعتق من النار.
Dalam hadist hadist diatas menunjukkan tentang keutamaan ibadah haji, dan bahwasanya haji merupakan sarana untuk menghapus dosa dan membersihkan kesalahan dan mendatangkan ampunan serta pembebasan dari siksa api neraka.
والواجب على المسلم أن يُبادر إلى التوبة إلى الله عزَّ وجلَّ لينال بذلك الفلاح وليحصل وافر الأجر وعظيم الأرباح.
Maka kewajiban bagi seorang muslim hendaknya bersegera menuju pintu taubat kepada Allah Ta'ala, agar menggapai kebahagiaan dan memperoleh pahala yang melimpah dan keberuntungan yang besar.
Allah Ta'ala berfirman :
ۚ وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿٣١﴾
"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."
(Q.S . An-Nuur :31)
Allah Ta'ala berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai ". (Q.S. At-Tahrim :8)
Allah Ta'ala berfirman :
إِلَّا مَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَٰلِحًا فَأُو۟لَٰٓئِكَ يُبَدِّلُ ٱللَّهُ سَيِّـَٔاتِهِمْ حَسَنَٰتٍ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا ﴿٧٠﴾
"kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S. Al - Furqaan :70)
Sesungguhnya bertaubat merupakan amalan yang paling utama dan mulia dan tergolong amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta'ala dan orang-orang yang bertaubat memiliki kecintaan yang khusus dihadapan Allah Ta'ala.
Allah Ta'ala berfirman :
ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ ﴿٢٢٢﴾
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."
(Q.S. Al-Baqorah :222)
Bahkan sesungguhnya Allah Ta'ala bergembira dengan taubatnya seorang hamba, walaupun sesungguhnya Allah Ta'ala adalah Dzat Yang Maha Agung lagi Maha Mulia.
وفي الصحيحين من حديث أنس -رضي الله عنه- قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «الله أفرح بتوبة عبده من أحدكم، سقط على بعيره، وقد أضله في أرض فلاة» (رواه البخاري ومسلم)
Di dalam Shahihain, diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiallahu Anhu berkata, “Sesungguhnya Allah gembira menerima taubat hamba-Nya, melebihi kegembiraan seseorang diantara kalian tatkala menemukan kembali dengan tiba-tiba untanya yang telah hilang di gurun pasir”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
عن أبي حمزة أنس بن مالك الأنصاري _خادم النبي صلى الله عليه وسلم- رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم:”لله أشدّ فرحاً بتوبة عبده حين يتوب إليه، من أحدكم كان على راحلته بأرض فلاة، فانفلتت منه وعليها طعامه وشرابه فأيس منها، فأتى شجرة فاضطجع في ظلّها ، وقد أيس من راحلته، فبينما هو كذلك إذا هو بها قائمة عنده، فأخذ بخطامها ، ثمّ قال من شدة الفرح : اللهم أنت عبدي وأنا ربّك، أخطأ من شدّة الفرح”.
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu Al Anshary, pelayan, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Sungguh Allah akan lebih senang menerima taubat hamba-Nya ketika ia bertaubat kepada-Nya daripada kesenangan seorang di antara kamu sekalian yang menunggang untanya di tengah padang luas yang sangat tandus, lalu unta itu terlepas membawa lari bekal makanan dan minumannya dan putuslah harapannya untuk memperoleh kembali. Kemudian dia menghampiri sebatang pohon lalu berbaring di bawah keteduhannya karena telah putus asa mendapatkan unta tunggangannya tersebut. Ketika dia dalam keadaan demikian, tiba-tiba ia mendapati untanya telah berdiri di hadapan. Lalu segera ia menarik tali kekang unta itu sambil berucap dalam keadaan sangat gembir, “Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhan-Mu. Dia salah mengucapkan karena terlampau merasa gembira”. ( HR. Muslim)
Dan hendaknya setiap muslim mengetahui bahwasanya pintu taubat senantiasa terbuka lebar, walaupun sebesar apapun dosa seseorang.
Allah Ta'ala berfirman :
وَهُوَ ٱلَّذِى يَقْبَلُ ٱلتَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِۦ وَيَعْفُوا۟ عَنِ ٱلسَّيِّـَٔاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ ﴿٢٥﴾
"Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan ". (Q.S. Asy-Syuura :25)
Allah Ta'ala berfirman :
وَمَن يَعْمَلْ سُوٓءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُۥ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ ٱللَّهَ يَجِدِ ٱللَّهَ غَفُورًا رَّحِيمًا ﴿١١٠﴾
" Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(Q.S. An-Nisaa :110)
Allah Ta'ala berfirman :
۞ قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ ﴿٥٣﴾
"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S. Az-Zumar :53)
Bahkan Allah Ta'ala berfirman tentang keadaan orang-orang munafikin :
إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ فِى ٱلدَّرْكِ ٱلْأَسْفَلِ مِنَ ٱلنَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا ﴿١٤٥﴾ إِلَّا ٱلَّذِينَ تَابُوا۟ وَأَصْلَحُوا۟ وَٱعْتَصَمُوا۟ بِٱللَّهِ وَأَخْلَصُوا۟ دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُو۟لَٰٓئِكَ مَعَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ۖ وَسَوْفَ يُؤْتِ ٱللَّهُ ٱلْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا ﴿١٤٦﴾
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka."
" Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar." (Q.S. An-Nisaa :145-146)
Demikian juga Allah Ta'ala berfirman tentang orang nashoro :
لَّقَدْ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓا۟ إِنَّ ٱللَّهَ ثَالِثُ ثَلَٰثَةٍ ۘ وَمَا مِنْ إِلَٰهٍ إِلَّآ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۚ وَإِن لَّمْ يَنتَهُوا۟ عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٧٣﴾ أَفَلَا يَتُوبُونَ إِلَى ٱللَّهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُۥ ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٧٤﴾
"Sesungguhnya kafirlah orang0orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih."
" Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya?. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(Q.S. Al-Maidah :73-74)
Allah Ta'ala mengisahkan tentang ashabul ukhdud, yang mereka menggali parit yang dinyalakan api, kemudian menimpakan fitnah kepada orang-orang mukmin :
إِنَّ ٱلَّذِينَ فَتَنُوا۟ ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا۟ فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ ٱلْحَرِيقِ ﴿١٠﴾
" Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar."
(Q.S. Al-Buruuj:10)
قال الحسن البصري رحمه الله: (( انظروا إلى هذا الكرم والجود، قتلوا أولياء الله وهو يدعوهم إلى التوبة والمغفرة ))
Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata : " lihatlah kepada kemuliaan dan kedermawanan ini, dimana mereka musuh-musuh Allah membunuh kekasih kekasih Allah, kemudian mereka diserukan agar bertaubat dan menggapai ampunan ".
ولهذا لا يحلُّ لأحد أن يقنط الناسَ من رحمة الله مهما بلغت ذنوبُهم وكثرت وتعدَّدت، كما لا يحلُّ له أن يجرأهم على فعل المعاصي واقتراف الذنوب.
Oleh karena ini, tidaklah halal bagi seseorang untuk berputus asa dari rahmat Allah Ta'ala, walaupun seberapa besar dan banyak dosa mereka, sebagaimana pula tidak layak seseorang memberanikan diri untuk menerjang dosa dan maksiat.
قال ابن عباس رضي الله عنهما: (( من آيس عباد الله من التوبة بعد هذا فقد جحد كتاب الله عزَّ وجلَّ ))
Al-Imam Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma berkata : " Barangsiapa diantara para hamba Allah yang berputus asa dari pintu taubat setelah mengetahui penjelasan ini, maka sungguh ia telah menentang kitab Allah Azza wa Jalla ".
Maka sepantasnya bagi setiap hamba agar bersegera untuk bertaubat kepada Allah Ta'ala dan merealisasikan nya, sebelum kehilangan kesempatan tersebut.
قال صلى الله عليه وسلم: (( إنَّ الله عزَّ وجلَّ يقبل توبةَ العبد ما لم يُغَرْغِر ))
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : " Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menerima taubat seorang hamba selama nyawanya sebelum di kerongkongan ". ( HR. At-Tirmidzi )
وقال صلى الله عليه وسلم : (( من تاب قبل أن تطلع الشمس من مغربها تاب الله عليه )) .
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : " Barangsiapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari barat, sungguh Allah menerima taubat nya ". ( HR. Muslim )
Dan menjadi kewajiban bagi setiap muslim agar bertaubat dari segala bentuk dosa dan memenuhi prasyarat taubat sehingga taubatnya diterima.
قال الإمام النووي ـ رحمه الله ـ في كتابه العظيم رياض الصالحين: (( قال العلماء: التوبة من كلِّ ذنب، فإن كانت المعصيةُ بين العبد وبين الله تعالى لا تتعلَّق بحقِّ آدميٍّ فلها
ثلاثة شروط:
Al-Imam An-Nawawy rahimahullah berkata dalam kitabnya yang agung Riyadhus Sholihin : " Para Ulama berkata : Taubat dari segala bentuk dosa, jika sekiranya dosa tersebut antara seorang hamba dan Allah Ta'ala dan tidak berkaitan dengan hak anak cucu Adam, mak disana terdapat tiga syarat :
أحدها: أن يُقلعَ عن المعصية.
والثاني: أن يندم على فعلها.
والثالث: أن يعزم أن لا يعود إليها أبداً.
● Pertama : Melepas perbuatan maksiat tersebut.
● Kedua : Menyesal atas perbuatan yang dilakukan.
● Ketiga : Berazam untuk tidak mengulangi perbuatannya selama nya.
فإن فُقد أحدُ الثلاثة لم تصح التوبةُ، وإن كانت المعصيةُ تتعلَّق بآدميٍّ فشروطها أربعة، هذه الثلاثة، وأن يبرأ من حقِّ صاحبها، فإن كانت مالاً أو نحوه ردَّه إليه، وإن كان حدَّ قذف ونحوه مكَّنه أو طلب عفوَه، وإن كانت غيبة استحلَّه منها، ويجب أن يتوب من جميع الذنوب، فإن تاب من بعضها صحَّت توبتُه عند أهل الحقِّ من ذلك الذنب وبقي عليه الباقي )) اهـ.
Jika kehilangan salah satu syarat diatas maka tidak sah taubatnya, dan jika dosa tersebut berhubungan dengan hak manusia, maka disana terdapat empat syarat, tiga yang diatas dan yang keempat : agar berlepas diri dari hak pemilik nya, jika itu berkaitan dengan harta dan semisalnya maka hendaknya dikembalikan kepada pemiliknya. Dan jika hal itu berkaitan dengan suatu tuduhan yang palsu dan semisalnya, maka ia meminta kesempatan untuk menuntut balas atau meminta maaf. Dan jika berkaitan dengan ghibah maka ia meminta agar di halalkan. Dan wajib untuk bertaubat dari semua dosa, dan jika hanya bertaubat dari sebahagian dosanya, maka sah taubatnya dari dosa yang ia bertaubat dan tersisa dosa-dosa yang ia belum bertaubat dari nya.
ونسأل الله أن يَمُنَّ على الجميع بالتوبة النَّصوح، وأن يتقبَّل توبتَنا، وأن يغسل حوْبَتنا، وأن يجيب دعوتنا إنَّه سميع مجيب.
Marilah kita memohon kepada Allah Ta'ala agar diberikan kesempatan untuk bertaubat nasuha, dan menerima taubat kita, dan membersihkan kotoran kita dan mengijabahi doa doa kita, sesungguhnya Dia adalah Dzat Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan.
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar