Selasa, 26 September 2017

BULAN MUHARRAM

Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ala Rosulillah, wa ba'du : 

Kaum muslimin yang berbahagia, di awal bulan Muharram ini, marilah kita mengingat sejarah islam, kejadian kejadian agung, kemenangan kemenangan yang mulia, yang memberikan dampak positif dan kebajikan terhadap umat yang menunjukkan bahwa syariat islam merupakan syariat yang relevan di setiap waktu dan tempat. 

Disini ada lima catatan yang selayaknya kita merenungkan nya :

● Pertama : Berlalunya siang malam, hari, pekan, bulan dan tahun, tidak mudah kita melupakannya, di setiap tarikan nafas dan detik, disana terdapat hisab...dan semakin dekatnya diri kita akan kuburan. 

Seorang penyair mengatakan : 

انا لنفرح بالأيام نقطعها    وكل يوم مضى يدني من الأجل 

" Sesungguhnya dahulu kita bergembira dengan hari hari yang kita lalaui. .......

Namun, kita baru sadar, semakin hari semakin dekat dengan ajal kematian...."

Iya, setiap hari yang kita lalui, akan semakin dekat dengan kubur, namun sampai kapan kita terlena, sampai kapan hati kita tertutup dengan noda hitam. ...apa yang menyebabkan mata kita tertutup. ..hati menjadi mati sebelum nyawa tercabut oleh malaikat....

Sesungguhnya orang yang diberikan taufik adalah mereka yang senantiasa berusaha memperbaiki dirinya. ...hari esok lebih baik dari hari ini. ...dan hari ini lebih baik dari kemarin. ...tahun yang mendatang lebih baik dari sekarang. ..Ia berusaha untuk muhasabah terhadap dirinya. ...dan membuka lembaran baru dalam kehidupannya, berjanji dalam sanubari nya untuk menjadi yang lebih baik, beramal saleh, berhati-hati dan waspada terhadap jeratan-jeratan hawa dan setan. 

● Kedua : Sesungguhnya peristiwa hijrah nabawiyah merupakan kejadian yang sangat dahsyat yang memiliki kandungan makna menampilkan kebenaran, keberanian, pengorbanan, kesabaran, kemenangan, penebusan, tawakal, persaudaraan, berpegang teguh dengan tali Allah Ta'ala, walaupun begitu besar tipu daya musuh-musuh islam. 

Peristiwa hijrah merupakan pintu menuju kemenangan dan kemuliaan dan mengangkat panji islam serta membangun wilayah islami, yang didalam nya terkandung pelajaran bagi umat islam, bahwasannya pertolongan Allah Ta'ala tidak mungkin diraih kecuali dengan berpegang erat dengan akidah islam dan tunduk terhadap syariat Allah Ta'ala Robb semesta alam, adapun cara selainnya tidak akan membuahkan apa pun untuk kemajuan islam. 

Allah Ta'ala berfirman : 

 ۚ وَلِلَّهِ ٱلْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِۦ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَٰكِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ ﴿٨﴾

" Sesungguhnya kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui."
(Q.S. Al Munafiqun :8)

● Ketiga : Sesungguhnya agama islam merupakan agama yang sempurna, kemajuan dan kemerdekaan nya berhulu dari akidah nya yang kokoh, bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah, sehingga umat islam tidak perlu untuk meniru kehidupan diluar islam, bertasyabuh kepada non muslimin.

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda : 

من تشبه بقوم فهو منهم 

 " Barangsiapa yang meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari mereka ". (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

● Keempat : Bulan Muharram merupakan bulan kemenangan bagi kekasih kekasih Allah Ta'ala, dan kemurkaan dan adzab bagi musuh musuh Allah Ta'ala, walaupun sehebat apapun mereka, setangguh apapun perdapan mereka, sebagaimana Allah Ta'ala menghancurkan Firaun dan bala tentaranya dan kemenangan bagi Nabi Musa dan umat nya. 

Dari sini, terdapat pelajaran yang dapat kita petik, bahwasannya sebesar apapun kezaliman, gangguan, cobaan, maka sesungguhnya pertolongan Allah Ta'ala sangat dekat kepada hamba-Nya yang taat, dan kehancuran segera menimpa orang-orang yang dzalim. 

Allah Ta'ala berfirman : 

فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍ ﴿١٣﴾ إِنَّ رَبَّكَ لَبِٱلْمِرْصَادِ ﴿١٤﴾

"karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab,"
"sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi." (Q.S. Al Fajar :13-14)

Allah Ta'ala berfirman : 

 ۚ وَٱللَّهُ غَالِبٌ عَلَىٰٓ أَمْرِهِۦ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ ﴿٢١﴾

 Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya." (Q.S. Yûsuf :21)

● Kelima : Sesungguhnya bulan Muharram merupakan bulan yang agung, disunnahkan bagi kaum muslimin untuk berpuasa. 

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : 

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ  بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram dan shalat yang paling utama setelah puasa wajib adalah sholat lail ".   (HR. Muslim)

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ مَا هَذَا قَالُوا هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ  هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوسَى قَالَ فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma berkata : Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam datang ke kota Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘ Asyura, maka Beliau bertanya : “Hari apa ini?. Mereka menjawab : “Ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah Ta'ala menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun bersabda : “Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian“. Maka beliau berpuasa dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa di tahun yang akan datang ". (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Ibnu Abbas radhiyallohu ‘anhuma berkata : Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan kaum muslimin berpuasa, mereka (para shahabat) menyampaikan: “Ya Rasulullah ini adalah hari yang diagungkan Yahudi dan Nasrani”. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun bersabda:

فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Jika tahun depan insya Allah (kita bertemu kembali dengan bulan Muharram), kita akan berpuasa juga pada hari kesembilan (tanggal sembilan).“
Akan tetapi belum tiba Muharram tahun depan hingga Rasulullah shallallahu alaihi wasallam wafat di tahun tersebut (HR. Muslim)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :

صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا

“Puasalah pada hari Asyuro, dan berbedalah dengan Yahudi dalam masalah ini, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya".(HR. Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan  Al-Baihaqi)

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ رضي الله عنه أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Diriwayatkan dari sahabat Abu Qatadah radhiyallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda : “Puasa hari ‘Asyuro aku berharap kepada Allah akan menghapuskan dosa tahun lalu ". (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Amalan yang sedikit, mendatangkan pahala yang besar, maka sesungguhnya berpuasa pada bulan ini merupakan ungkapan rasa syukur kita kepada Allah Ta'ala atas limpahan nikmat dan karunia, semoga kita diberikan kekuatan dan taufik untuk berpuasa dibulan haram ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar