Rabu, 27 Agustus 2014

ILMU

Alhamdulillah, was sholatu was salamu ala Rosulillah, wa ba`du;

Ilmu memiliki keragaman keutamaan dan kedudukan berdasarkan tujuan dan sumber nya.

Ilmu yang utama adalah yang bertujuan untuk melapangkan hati, menentramkan dada, menghantarkan kepada kebahagiaan dunia dan akhirat, yang tidak lain bersumber dari kalam ilahi yang suci dan sunnah nabi yang murni, yaitu ilmu agama yang membimbing seorang hamba agar mengetahui Robb Ta`ala serta jalan menuju hidayah Nya.

Allah Ta`ala berfirman, " Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan ". (QS Al Muja`dilah 11).

Sesungguhnya mengilmui tentang Allah Ta`ala, nama dan sifat Nya, syariat dan hukum hukum Nya, merupakan tujuan utama, membersihkan jiwa, menerangi hati, melapangkan dada.

Berkata Bisr Al ha`fy, " Aku tidak menjumpai suatu amalan yang lebih mulia dari menuntut ilmu ".

Berkata Sufyan ibnu Uyainah, " Barangsiapa yang menuntut ilmu, sungguh ia telah berbaiat kepada Allah Ta`ala ".

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Barangsiapa yang menyusuri suatu jalan dalam rangka mencari ilmu, niscaya Allah memudahkan bagi nya jalan menuju surga, dan para malaikat menundukkan sayap mereka dihadapan penuntut ilmu karena ridho terhadap apa yang di lakukan, dan sesungguhnya orang yang berilmu dimintakan ampunan oleh seluruh yang di langit dan di bumi, termasuk ikan ikan yang berada di lautan, dan keutamaan orang yang berilmu dibandingkan dengan orang yang ahli ibadah ibarat keutamaan bulan purnama dengan bintang bintang yang ada, dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi, sedangkan para nabi tidak memberikan warisan dinar dan dirham, akan tetapi mewariskan ilmu, Barangsiapa yang mengambil nya maka ia telah mendapatkan keutamaan yang banyak ". (HR. Tirmidzi).

Orang yang berilmu mereka adalah yang memiliki rasa khosyah dan takut akan kebesaran Allah Ta`ala, dikarenakan mereka mewarisi ilmu risalah yaitu Kitab Allah.

Allah Ta`ala berfirman, "Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun ". (QS. Fathir 28).

Jikalau sekiranya kalian duduk dihadapan ulama, seyogyanya memperhatikan dan mendengarkan petuah bijak dan nasehatnya, jika bertanya, hendaknya bertanya mencari kefahaman.

Diantara wasiat Lukman Al Hakim, " Wahai putra ku, duduklah bersama para ulama dan bersimpuhlah dihadapan nya, dikarenakan Allah Ta`ala menghidupkan hati dengan cahaya hikmah, sebagaimana menghidupkan bumi dengan tetesan hujan ".

Sesungguhnya ilmu dicapai dengan adab dan akhlak, petunjuk dan perangai yang baik, dan keberkahan ilmu diraih dengan baik nya tujuan dan ikhlas nya hati, dengan keikhlasan niscaya akan membuahkan rasa takut kepada Allah Ta`ala dan memunculkan cahaya.

Ilmu yang bermanfaat akan menumbuhkan akidah dan keyakinan yang kuat, menyinari wajah, menerangi hati, memunculkan akhlak mulia, istiqomah dalam amalan, jujur kepada Allah Ta`ala, dan jujur kepada jiwa dan manusia lain nya.

Allah Ta`ala berfirman, "(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran ". (QS. Az Zumar 9).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar