Sabtu, 30 Agustus 2014

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA

Alhamdulillah, was sholatu was salamu ala Rosulillah, wa ba`du;

Manusia memiliki fitrah untuk menyayangi orang yang telah berbuat baik kepada dirinya, dan hati senantiasa melekat terhadapnya, dan tiada orang yang telah berbuat baik dengan sebaik baiknya melebihi orang tua, sehingga disebutkan dalam ayat, antara hak Allah dan hak orang tua dalam konteks yang satu.

Allah Ta`ala berfirman, "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa " . (QS. An Nisa` 36).

Berbakti kepada orang tua merupakan perintah Allah Ta`ala, sebagaimana dahulu tatkala ia masih bayi diasuh oleh orang tua penuh kasih sayang, maka ketika orang tua dalam keadaan lemah tua renta, sepantasnya sang anak membalasinya dengan penuh kecintaan dan kasih sayang.

Allah Ta`ala berfirman, "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.  Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. Al Isra` 23~24).

Ibu senantiasa mengandung sang anak dalam keadaan letih diatas keletihan, semakin hari semakin berat dan bertambah berat, hingga berusia kandungan sembilan bulan, dan disaat melahirkan ia dalam keadaan seolah merenggangkan nyawa terasa sakit, akan tetapi pada waktu ia melihat sang anak terlahir dengan selamat, secepatnya ia melupakan aneka duka dan keletihan yang selama ini ia dapatkan, dan ia banyak menaruh harapan dan cita cita kepada sang anak, lantunan doa diiringi tangisan dengan mencurahkan isi hati nya berharap agar menjadi pelita hati nya.

Ia senantiasa merawat dan bersibuk untuk membesarkan nya sepanjang siang malam rela menemani, merawat, ia rela lapar agar sang anak kenyang, ia rela begadang agar sang anak tertidur,ia rela bersedih agar anak tertawa dan bahagia, ia memanggil sang anak jikalau dirasa anak jauh dari nya, dan memastikan agar suatu keburukan tidak menimpa anak, dan sepanjang hari ia melakukan yang demikian hingga sang anak tumbuh dewasa.

Allah Ta`ala berfirman, " Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".   Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.  Dan orang yang berkata kepada dua orang ibu bapaknya: "Cis bagi kamu keduanya, apakah kamu keduanya memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan, padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku? lalu kedua ibu bapaknya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya mengatakan: "Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah benar". Lalu dia berkata: "Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu belaka". Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (azab) atas mereka bersama umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka dari jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi ". (QS. Al Ahqof 15~18).

Sesungguhnya berbakti kepada orang tua merupakan usaha untuk membalas kebaikan dengan kebaikan.

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada seseorang pemuda yang hendak pergi berjihad dengan berperang melawan musuh kafir, akan tetapi kedua orang tua nya dalam keadaan hidup, maka Nabi memerintahkan, " Dan kepada kedua orang tua mu hendaknya engkau berjihad dengan berbakti kepada kedua nya ". (HR. Bukhari dan Muslim).

Suatu hari datang seseorang kepada sahabat Abdullah ibnu Umar rodhiyallahu anhuma, mengeluhkan tentang dosa yang ia lakukan, maka ibnu Umar berkata, Apakah engkau menghendaki selamat dari ancaman siksa neraka dan masuk ke dalam surga?", maka di jawab, iya demi Allah, maka ibnu Umar bertanya, " Apakah kedua orang tuamu masih hidup?", maka di jawab, aku hanya tinggal bersama ibu ". Berkata ibnu Umar, " Demi Allah, jika engkau berkata kata lembut kepada ibumu, dan menyuapi makan kepada nya, niscaya engkau masuk surga selagi engkau menjauhi dosa dosa besar ".

Berkata seseorang kepada sahabat Umar bin Khottob rodhiyallahu anhu, " Sesungguhnya aku hidup bersama ibu ku yang telah udzur karena tua, ia tidak bisa menunaikan segala aktivitas nya kecuali punggung ku menggendong nya kemanapun ia menghendaki, Apakah dengan demikian aku telah menunaikan hak kepada nya?, maka Umar berkata, " Tidak, karena dahulu ibu mu berbuat baik kepada mu dengan tersimpan di hatinya ia berharap agar bisa bersamamu selamanya, akan tetapi engkau melakukan sesuatu untuk ibu mu dengan tersimpan harapan agar engkau berpisah dari nya, akan tetapi perbuatan mu adalah perbuatan yang baik, dan semoga Allah membalasimu dengan ganjaran yang banyak atas perbuatan bakti kepada ibu mu ".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar