Sabtu, 09 Agustus 2014

AKIDAH SEORANG MUSLIM

Alhamdulillah, was sholatu was salamu ala Rosulillah, wa ba`du;

Sesungguhnya agama islam merupakan ajaran yang sempurna yang mengandung aneka maslahat bagi para manusia baik dalam urusan ibadat, muamalat, dan bermasyarakat, serta menjauhkan dari berbagai ancaman keburukan keyakinan, perbuatan.

Dahulu di masa kaum kafir Quraish di jumpai orang orang yang rajin mengerjakan ibadah, menyambung tali silaturahmi, memuliakan para tamu, berdoa tatkala ditimpa musibah, akan tetapi mereka menjadikan kuburan kuburan orang yang dianggap salih untuk di jadikan perantara antara dirinya dengan Allah Ta`ala, meminta syafaat kepada mereka, menyembelih sembelihan di sisinya serta memanjatkan doa melalui perantara mereka.

Maka Allah Ta`ala mengutus nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam untuk memurnikan agama ibrahim sehingga menjadi ajaran yang lurus, mengajarkan bahwa ibadah merupakan murni hak Allah semata dan tiada sekutu bagi Nya.

Diajarkan bahwa beristighotsah kepada makhluk merupakan perbuatan syirik, dikarenakan meminta bantuan dalam perkara yang diluar kemampuan mereka, karena kuburan merupakan tempat peristirahatan bagi mereka yang didalam nya hanya terdapat dua keadaan, mendapatkan nikmat atau merasakan adzab.

Allah Ta`ala berfirman," Katakanlah: "Segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia?". Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran). Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.  Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).  Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di dataran dan lautan dan siapa (pula)kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya).  Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar".  Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan. Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (kesana) bahkan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu, lebih-lebih lagi mereka buta daripadanya ".(QS An Naml 59~66).

Agama islam melarang dari perbuatan yang dapat mengikis iman, seperti berkeyakinan terhadap kalung, gelang yang dapat menolak penyakit dan petaka, dikarenakan benda tersebut tidak dapat mendatangkan manfaat dan menolak mudharat.

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Sesungguhnya jampi~jampi, tamimah (jimat), dan tiwalah adalah perbuatan syirik ".(HR. Ahmad).

Mendatangi tukang sihir, peramal, dan membenarkan berita dan ucapan mereka merupakan perbuatan kufur.
Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Barangsiapa yang mendatangi peramal, atau orang yang menyerukan mengetahui ilmu gaib, dan membenarkan berita mereka, sungguh ia telah kafir dengan ajaran yang di turunkan kepada Muhammad sallallahu alaihi wa sallam ". (HR. Muslim).

Seorang muslim hendaknya yakin kepada takdir yang Allah putuskan, sehingga menyerahkan sepenuhnya putusan nya hanya kepada Allah semata, sehingga berharap, khawatir, memanjatkan doa, beristighotsah, beristianah, hanya kepada Allah, tidak memalingkan ibadah ibadah tersebut kepada selain Allah Ta`ala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar