Minggu, 03 Agustus 2014

AQIDAH PONDASI AGAMA

Allah Ta`ala berfirman, " Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (QS. Al Baqarah 136).

Didalam Al Qur`an dijumpai banyak ayat yang menerangkan tentang pondasi agama serta rinciannya, menjelaskan tentang nama nama Allah dan sifat sifat Nya, menjelaskan rububiyah, uluhiyah Allah Ta`ala, serta menjelaskan tentang hari akhir beserta segala kejadian secara rinci, menjelaskan tentang para rasul, kitab, serta pahala dan ancaman bagi yang membangkang perintah Allah dan rasul Nya.

Dalam ayat mulia diatas menerangkan tentang kewajiban para hamba secara dhohir dan bathin, yaitu perintah agar beriman dengan mengucapkan secara lisan, meyakini didalam hati, serta tunduk dan patuh yang di dasari atas keikhlasan yang sempurna. Ini merupakan akidah yang lurus yang membawa hidayah, petunjuk dan cahaya, menerangi hati dengan iman, aman dan yakin, serta tumakninah.

Allah Ta`ala berfirman, " (Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung". (QS. Ali Imran 173).

Imam yang benar ini akan membuahkan kepada izzah, kekuatan, keberanian, yakin bahwa Allah Ta`ala yang hanya mampu memberikan manfaat dan menolak mudharat, dan para makhluk hanya butuh kepada Allah Ta`ala.

Diantara buah dari iman kepada Allah adalah memberikan hiburan tatkala tertimpa musibah dan petaka, dikarenakan barang siapa yang beriman kepada Allah niscaya ia mendapatkan hidayah dalam hati nya, ia yakin bahwa apa yang tidak di takdirkan untuk dirinya pasti tidak akan menimpa dirinya, dan apa yang telah tertulis kan bagi nya pasti ia akan dapatkan nya.

Allah Ta`ala berfirman, " Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu ".(QS. At Taghabun 11).

Diantara buah dari keimanan adalah akan menguatkan semangat berbuat kebaikan dan aman sholeh, dan melahirkan rasa kasih dan sayang diantara mereka, serta menghapuskan dosa dosa.

Allah Ta`ala berfirman, " Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar ".(QS. At Taghabun 9).

Diantara buah keimanan adalah akan mencegah dari segala kemungkaran dan kemaksiatan serta perbuatan dosa.

Diantara buah keimanan adalah berbuat adil dalam segala hukum syar`i dan muamalat.

Allah Ta`ala berfirman,"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian)mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.(QS. An Nahl 90~93).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar