Minggu, 31 Agustus 2014

SILATURAHMI

Alhamdulillah, was sholatu was salamu ala Rosulillah, wa ba`du;

Agama islam memiliki tujuan membangun masyarakat islami yang saling kasih sayang, merahmati diantara mereka, cinta kebaikan, berbagi sesama, menjalin kebersamaan dan ukhuwah, bau membau dalam kebaikan dan ketakwaan serta menjaga tali silaturahmi.

Sebagai mana islam juga mengajarkan untuk menguatkan tali persaudaraan dan kekeluargaan, dan menjadikan silaturahmi sebagai pondasi yang wajib di jaga diantara mereka.

Allah Ta`ala telah perintahkan kepada umat manusia agar menjaga tali silaturahmi semenjak zaman dahulu kala, dan dianjurkan pula dalam syariat islam agar menyambung silaturahmi.

Allah Ta`ala berfirman, " Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling ". (QS. Al Baqarah 83).

Tali silaturahmi terwujud lantaran benih pasangan suami istri yang disana pula terdapat anjuran agar saling kasih sayang.

Allah Ta`ala berfirman, " Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.  Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir ". (QS Ar Rum 20~21).

Aly bin Abi Thalib radhiyallahu`anhu berkata, " Mereka itulah keluarga kalian, kepada mereka engkau menyambung dan menjadi banyak Mereka adalah kekuatan disaat engkau lemah ".

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Rahim bersambung dengan Arsy Allah, ia berkata, " Barangsiapa menyambungku, niscaya Allah menyambung nya, dan barangsiapa yang memutusku, niscaya Allah akan memutus  nya ". (HR. Bukhari dan Muslim).

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Barangsiapa yang menghendaki agar dibentangkan rizki untuknya, dipanjangkan umurnya, maka hendaknya ia menyambung tali silaturahmi ". (HR. Bukhari dan Muslim).

Bersedekah kepada para kerabat memiliki pahala yang melimpah dan dilipat gandakan, Nabi sallallahu alaihi wa sallam memberikan jawaban tatkala ditanya tentang infak zainab kepada suaminya Abdullah ibnu Mas`ud dan anak yatim yang ia asuh, maka Nabi berkata, " Baginya dua pahala, pahala menyambung kerabat dan pahala sedekah ". (HR. Tirmidzi).

Kerabtmu adalah bagian dari darahmu, sekiranya engkau berbuat kebaikan, Sesungguhnya engkau telah berbuat kebajikan untuk dirimu sendiri, dan jikalau engkau berbuat jahat, bakhil, maka sesungguhnya engkau telah berbuat buruk kepada dirimu sendiri.
Sekiranya tidak memiliki sesuatu kelebihan rizki yang mampu diberikan, maka berkatalah dengan perkataan yang santun dan menyejukkan, harapan yang menentramkan hati, karena dengan menyambung kekerabatan dengan mereka niscaya akan menimbulkan kecintaan, keakraban dan kasih sayang, serta menjauhkan dari rasa benci, permusuhan dan kedengkian.

Menjalin hubungan silaturahmi memiliki banyak cara, seperti berwajah ceria tatkala bertemu, berbudi pekerti luhur ketika bermuamalah, bertutur kata lembut lagi menyejukkan, berkunjung dan menjenguk, menghubungi dengan beragam sarana modern, membantu kesulitan dan kesusahan yang sedang dihadapi nya, memberikan nasihat nasihat kebaikan dan maslahat bagi nya, memberikan maaf dan jikalau terjadi kesalahan dan kealpaan, membalasinya dengan kebaikan walaupun ia berbuat keburukan, sebagaimana Nabi Yusuf yang telah berbuat ikhsan kepada saudara saudaranya, walaupun mereka telah berbuat apa yang mereka perbuat.

Allah Ta`ala berkisah tentang Nabi Yusuf dalam firman Nya, " Ya`kub berkata, "Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".  Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata: "Hai Al Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah".  Yusuf berkata: "Apakah kamu mengetahui (kejelekan) apa yang telah kamu lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya ketika kamu tidak mengetahui (akibat) perbuatanmu itu?".   Mereka berkata: "Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?". Yusuf menjawab: "Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami". Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik".  Mereka berkata: "Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan kamu atas kami, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)".  Dia (Yusuf) berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang". (QS Yusuf 87~92).

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Bukankah orang yang menyambung tali silaturahmi adalah orang yang membalasi dengan setimpal, akan tetapi orang yang menyambung tali silaturahmi adalah jikalau saudaranya memutuskan hubungan maka ia berusaha untuk memperbaiki nya dan terus menyambung nya ". (HR.Bukhari).

Memberikan maaf, melupakan ketergelinciran, berjiwa dermawan, menjauhi perkataan yang kasar, memberikan teguran secara halus, menunaikan hak kerabat, menjauhi pertikaian dan pertengkaran, menahan diri merupakan akhlak yang mulia dan perangai yang terpuji.

Ibnu Abbas rodhiyallahu anhuma berkata, " Jagalah nasab kalian agar dapat menyambung rohim kalian, Sesungguhnya tidaklah jauh jika hubungan tali silaturahmi tersambung walaupun berada dalam tempat yang berjauhan, dan tidaklah dekat jika tidak menyambung tali silaturahmi walaupun saling berdekatan, dan setiap rahim akan datang pada hari kiamat dihadapan masing masing orang dan menjadi saksi jika menyambung tali silaturahmi dan memutuskan nya ".

Sesungguhnya berbuat ikhsan merupakan sarana untuk menyambung tali silaturahmi, sebagaimana berkata Al Ahnaf ibnu Qois, " Tiga perangai yang akan mendatangkan kecintaan; inshof dan adil dalam bertingkah laku, memberikan kelonggaran dan  pertolongan dalam setiap waktu,  gemar menebar kasih dan sayang dikala berjumpa dan bertemu ".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar