Senin, 31 Agustus 2015

KEUTAMAAN SHOLAT FAJAR

Alhamdulillah, was sholaatu was salaamu ala Rosulillah, wa ba'du : 

Sesungguhnya nikmat dan karunia Allah Ta'ala kepada kita sangat banyak sekali tidak terhingga, sebagaimana firman Allah Ta'ala, 

وَءَاتَىٰكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ 

" Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)." (Q.S.Ibrahim :34)

Diantara nikmat Allah Ta'ala kepada manusia adalah beristirahat di malam hari, sebagaimana firman Allah Ta'ala, 

وَمِن رَّحْمَتِهِۦ جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا۟ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِهِۦ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ 

" Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya." (Q.S. Al-Qoshosh :73)

Beristirahatnya seorang hamba di malam hari setelah sehari ber aktivitas merupakan bentuk penjagaan Allah Ta'ala sehingga dengan demikian dapat bertahan hidup dan berkembang dan menjalankan tugas dan kewajiban sebagai hamba dan Kholifah Allah Ta'ala dimuka bumi.

Diantara tugas dan kewajiban Allah Ta'ala kepada orang-orang yang beriman adalah menunaikan sholat fajar berjamaah di masjid bersama kaum muslimin. Dan barangsiapa yang menunaikan sholat fajar, sungguh ia mendapatkan keutamaan keutamaan yang agung, diantaranya sebagai berikut : 

●  Mendapatkan penjagaan dan perlindungan dari Allah Ta'ala baik di dunia dan akhirat, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim dari sahabat Jundub ibnu Abdillah radhiyallahu anhuma dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

من صلى الصبح فهو في ذمة الله 

" Barangsiapa yang menunaikan ibadah sholat subuh, maka sungguh ia berada dalam lindungan dan penjagaan Allah Ta'ala". 

Diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim dalam shohih nya dari sahabat Jundab bin Abdullah radhiallahu anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, 

مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا يَطْلُبَنَّكُمْ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَيُدْرِكَهُ فَيَكُبَّهُ فِي نَارِ جَهَنَّمَ

“Barangsiapa shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah, oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu dari kalian sebagai imbalan jaminan-Nya, sehingga Allah menangkapnya dan menyungkurkannya ke dalam neraka jahannam.” 

●  Melindungi seorang hamba dari ancaman api neraka, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim dari sahabat Ammaroh ibnu Ruwwaibah radhiyallahu anhuma, bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 

لن يلج النار أحد صلى قبل طلوع الشمس وقبل غروبها 

" Tidak akan masuk neraka seseorang yang senantiasa mengerjakan sholat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya  (sholat subuh dan asar) ". 

●  Merupakan sebab untuk masuk surga, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim dari sahabat  Abu Musa Al-Asy'Ary radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

من صلى البردين دخل الجنة 

" Barangsiapa yang mengerjakan sholat pada dua waktu dingin  (subuh dan asar) sungguh ia akan masuk surga ". 

●  Sholat subuh dan asar disaksikan oleh para malaikat Allah Ta'ala, sebagaimana firman Allah Ta'ala, 

أقم الصلاة لدلوك الشمس إلى غسق الليل وقرءان الفجر إنّ قرءان الفجركان مشهودا

“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (Q.S. Al-Isra`: 78)

Diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhary dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلَائِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلَائِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ وَصَلَاةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا

 فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِي فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ

“Para malaikat malam dan malaikat siang silih berganti mendatangi kalian. Dan mereka berkumpul saat shalat subuh dan ashar. Kemudian malaikat yang menjaga kalian naik ke atas hingga Allah Ta’ala bertanya kepada mereka -dan Allah lebih mengetahui keadaan mereka (para hamba-Nya)-, “Dalam keadaan bagaimana kalian tinggalkan hamba-hambaKu?” Para malaikat menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan sedang mendirikan shalat. Begitu juga saat kami mendatangi mereka, mereka sedang mendirikan shalat.” 

●  Mendapatkan cahaya di hari kiamat, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam Ibnu Majah dari sahabat Sahl As-Sa'idy radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

بشر المشاءين في الظلم الي المساجد بالنور التام يوم القيامة 

" Berikan kabar gembira bagi orang-orang yang berjalan di gulita menuju masjid dengan sinar cahaya yang terang kelak pada hari kiamat ". 

●  Mendapatkan pahala sholat semalam suntuk, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim dari sahabat Utsman ibnu Affan radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 

مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ

“Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” 

●  Terbebas dari perangai nifak dan kemunafikan, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhary dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَتُقَامَ ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيُصَلِّيَ بِالنَّاسِ ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِي بِرِجَالٍ مَعَهُمْ حُزَمٌ مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لَا يَشْهَدُونَ الصَّلَاةَ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ

“Shalat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku bakar rumah-rumah mereka.” 

Sahabat Abdullah ibnu Umar radhiyallahu anhuma berkata, " Jika kita tidak menjumpai seseorang mengerjakan sholat isya' dan subuh maka kita menaruh kecurigaan dan berprasangka buruk pada nya ". 

●  Mendapatkan nikmat yang paling agung yaitu melihat Wajah Allah Ta'ala di hari kiamat, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhary dan Muslim dari sahabat Jarir bin ‘Abdullah radhiallahu anhu dia berkata, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, 

إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ لَا تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ فَإِنْ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لَا تُغْلَبُوا عَلَى صَلَاةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا فَافْعَلُوا

" Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini. Dan kalian tidak akan saling berdesakan dalam melihat-Nya. Maka jika kalian mampu untuk tidak terlewatkan untuk melaksanakan shalat sebelum terbit matahri dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah.” 

●  Terbebas dari jeratan belenggu tali iblis, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhary, 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ

" Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bahwa Nabi shollallahu 

’alaih wa sallam bersabda, “Syetan akan mengikat tengkuk salah seorang di antara kamu apabila ia tidur dengan tiga ikatan. Syetan men-stempel setiap simpul ikatan atas kalian dengan mengucapkan, "Bagimu malam yang panjang maka tidurlah". Apabila ia bangun dan berdzikir kepada Allah ta’aala maka terbukalah satu ikatan. Apabila ia wudhu, terbuka pula satu ikatan. Apabila ia sholat, terbukalah satu ikatan. Maka, di pagi hari ia penuh semangat dan segar. Jika tidak, niscaya di pagi hari perasaannya buruk dan malas.” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar