Senin, 24 Agustus 2015

ANGAN -ANGAN

Alhamdulillah, was sholaatu was salaamu ala Rosulillah, wa ba'du :

Suatu sifat buruk yang dicela oleh Allah Ta'ala adalah panjang angan-angan, berandai-andai, untuk mendapatkan dunia hingga melupakan beramal untuk kehidupan akhirat yang kekal abadi, yang membuahkan penyesalan dan mengharapkan kembali hidup di dunia untuk menebus kelalaian dengan amalan saleh.

Allah Ta'ala berfirman,

رُّبَمَا يَوَدُّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوْ كَانُوا۟ مُسْلِمِينَ ﴿٢﴾  ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا۟ وَيَتَمَتَّعُوا۟ وَيُلْهِهِمُ ٱلْأَمَلُ ۖ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ ﴿٣﴾  وَمَآ أَهْلَكْنَا مِن قَرْيَةٍ إِلَّا وَلَهَا كِتَابٌ مَّعْلُومٌ ﴿٤﴾
مَّا تَسْبِقُ مِنْ أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسْتَـْٔخِرُونَ ﴿٥﴾

"Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim." 3. "Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)." 4. "Dan Kami tiada membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang telah ditetapkan." 5. "Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan(nya)." (Q.S. Al-Hijr 2-5)

Diriwayatkan oleh sahabat Buraidah radhiyallahu anhu,

" أن النبي صلى الله عليه وسلم خط خطوطا فقال ، هذا الأمل ، وهذا أجله ،

فبينما هو كذالك إذ جاءه الخط الأقرب ، أي الأجل ".

" Bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengambar garis-garis, dan bersabda, ini adalah angan-angan manusia dan ini adalah batas ajal kehidupannya, ketika ia sedang menggapai angan-angan nya, tiba-tiba ia dihampiri oleh ajalnya, yaitu kematian nya ". ( HR. Al-Bukhary )

Merupakan sesuatu yang aneh akan tetapi sangat nyata adalah ketika seseorang semakin dekat dengan ajal kematian nya, maka orang tersebut semakin panjang cita-cita dan angan-angan nya, bersemangat dan rakus terhadap kehidupan dunia, dan dan sangat sedikit yang selamat dari ujian ini kecuali orang-orang yang Allah selamatkan dari petaka ini.

Diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu,

سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول  :  لا يزال قلب الكبير شاباً في

اثنتين ، في حب الدنيا و طول الأمل

" Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Senantiasa hati orang-orang yang telah tua menjadi muda kembali tatkala berhadapan dengan dua perkara, yaitu cinta dunia dan panjang angan-angan ". ( HR Al-Bukhary dan Muslim )

Cita-cita dan angan-angan tidak akan pernah terlepas dari seorang manusia, bahkan jika tanpanya, seraya kehidupan dunia ini terasa hampa, sebagaimana dikatakan oleh seorang penyair :

" Jiwaku senantiasa kupenuhi dengan aneka  tunggangan angan-angan  #  Sekiranya tanpa luasnya angan-angan, kehidupan ini terasa sangat  hampa ".

Imam Ibnul-Jauzy rahimahullah berkata, " Segala angan-angan manusia adalah buruk, kecuali angan-angan para Ulama, sekiranya tanpanya, para Ulama tak akan pernah menulis dan mengarang karya ilmiah ".

Imam Ibnu Hajar rahimahullah berkata, " Dalam angan-angan disana terdapat sesuatu yang sangat  lembut untuk membedakan, sekiranya tanpa angan-angan, hidup manusia terasa tidak memiliki tantangan, dan seseorang tidak akan bersegera dan bergegas untuk melakukan perjuangan di dunia, hanya saja yang tercela adalah terus menerus dalam berangan-angan tiada henti, serta melupakan beramal untuk akhirat nya dan bersiap untuk menyambut nya, dan barangsiapa yang mampu untuk membentengi diri dalam hal ini, tidak diperintahkan untuk menghindari nya ".

Orang yang cerdik niscaya ia tidak akan terbawa terus menerus oleh angan-angan, dan tidak pernah lupa dari benaknya bahwa rizki Allah Ta'ala tidak akan putus dan terhenti hingga ajalnya datang, sebagaimana firman Allah Ta'ala,

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ

" Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (Q.S. Al-Imran 185)

Diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhary dari hadist Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

" كن في الدنيا كأنك غريب أو عابر سبيل "

" Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang yang asing atau orang yang sedang menempuh perjalanan ".

Dan Ibnu Umar radhiyallahu anhuma berkata, "  Jika telah tiba waktu pagi, (jangan menunda nunda suatu amalan) hingga datang waktu sore, dan jika engkau diwaktu sore, (jangan menunda suatu amalan) hingga datang waktu pagi, dan pergunakan waktu sehatmu sebelum berganti masa sakitmu, dan kesempatan hidup mu sebelum datang kematian mu ".

Imam Ibnu Rojab rahimahullah berkata, " Hadist ini merupakan suatu pondasi yang agung untuk memangkas angan-angan, dan tidak sepantasnya seorang mukmin menjadikan dunia fana ini sebagai tempat tinggal idaman dan negri kecintaan, akan tetapi hendaknya ia menjadikan nya sebagai tempat ber singgah dalam suatu perjalanan panjang, dan ia bersegera meninggalkan nya ".

Suatu hari seseorang sahabat memasuki rumah Abu Dzaar radhiyallahu anhu, dan melihat-lihat isi rumahnya, seraya berkata, " Wahai Abu Dzaar, mana perkakas dan isi rumah mu ? Maka dijawab, " Sesungguhnya kita akan menuju perjalanan rumah yang hakiki, adapun ini adalah hunian yang sementara ".

Dikisahkan oleh imam Al-Hasan Al-Basry rahimahullah, ketika sahabat Salman Al-Farisy radhiyallahu anhu berada di penghujung wafat nya menangis seraya berkata, " Sesungguhnya Rosulillah shallallahu alaihi wa sallam telah berpesan kepada kita dengan suatu pesan dan kita melanggar nya, yaitu agar bekal kita di dunia hendaklah seperti seorang musafir yang bepergian ". 
Kemudian kami melihat apa yang ditinggalkan oleh sahabat mulia tersebut, ternyata tidak lebih dari duapuluh atau tigapuluh sekian dirham.

Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata," Apa yang telah terlewatkan dari perkara dunia hanyalah sekedar mimpi, dan apa yang tersisa masa mendatang hanyalah angan-angan, sedangkan waktu ini habis untuk keduanya ".

Diriwayatkan oleh Al-Imam At-Tirmidzy dalam hadits sahabat Abdullah bin Amrin radhiyallahu anhuma berkata, suatu hari Rosulillah shallallahu alaihi wa sallam melewati rumahnya, sedangkan ia dalam keadaan memperbaiki atap rumah yang rusak, maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Apa yang engkau lakukan? , maka dijawab, wahai Rasulullah, ini telah rusak dan kami memperbaiki nya, kemudian Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Sesungguhnya aku melihat, bahwasanya urusan ini (kematian) lebih cepat dari hal itu ". 

Orang yang senantiasa ber panjang angan-angan akan menjadikan dirinya malas beribadah dan berbuat ketaatan, menunda kebajikan dan taubat, condong kepada kehidupan dunia serta lalai akan kehidupan hakiki yaitu akhirat dan berakhir dengan kerasnya hati.

Kholifah Aly bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu berkata, " Sesungguhnya sesuatu yang sangat aku kawatir kan kepada kalian semua adalah mengikuti hawa nafsu dan panjang angan-angan, dikarenakan jika seseorang telah mengikuti hawa nafsu niscaya dirinya akan terhalangi untuk mengikuti kebenaran, sedangkan jika seseorang memiliki panjang angan-angan niscaya ia akan lalai dari kehidupan akhirat, dan masing-masing dari keduanya memiliki pengikut dan penghuni, maka jadilah kalian pengikut dan penghuni akhirat dan jangan menjadi pengikut dan penghuni dunia, ketahuilah sekarang merupakan waktu beramal, tidak ada hisab dan pembalasan, dan kelak merupakan hari hisab dan pembalasan, tidak ada kesempatan untuk beramal ".

Diriwayatkan oleh Al-Imam Baihaqy dari hadist Amru ibnu Syuaib dari ayahnya dari kakek nya, bahwa Nabi shollallahu alaihi wa sallam bersabda,

صلح أمر هذه الأمة بالزهد واليقين ، وهلك آخرها بالبخل والأمل

" Baik nya urusan umat ini dengan cara ber zuhud dan yakin, dan hancur nya akhir umat ini melalui perbuatan bakhil dan panjang angan-angan ".

Diantara dampak buruk dari panjang angan-angan adalah :

● Lupa akan mati dan kematian serta alam akhirat dari alam kubur, hari kebangkitan, padang mashyar, hisab, mizan, surga dan neraka.

● Menjadikan hati mengeras dan akhirnya mati sehingga tidak mengenal kebajikan dan keburukan.

● Mendorong untuk berbuat kemaksiatan dan keburukan dan menghalangi dari berbuat ketaatan.

               ~ ☆☆☆☆☆☆~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar