Sabtu, 29 Agustus 2015

ALLAH TA'ALA MAHA PENYEMBUH

Alhamdulillah, was sholaatu was salaamu ala Rosulillah, wa ba'du : 

Allah Ta'ala berfirman, 

وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ 

" Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (Q.S. Al-A'raaf : 180)

Diantara nama Allah Ta'ala adalah "  الشافي "  Asy-Sya'fiy  ", yaitu Dzat Yang Maha Penyembuh, menyembuhkan badan dan menyembuhkan hati dari penyakit syubhat dan syahwat, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman, mengisahkan tentang nabi Ibrahim alaihi salaam, 
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ 

" Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku ." (Q.S. AS-Syuaro:80)

Diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhary dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam jika menjenguk orang sakit senantiasa mengucapkan do'a,  

إذهب البأس رب الناس  اشف انت الشافي  لا شفاء إلا شفاؤك  شفاء لا يغادر سقما 

" Kami memohon kesembuhan wahai Robb manusia, kami memohon kesembuhan, sesungguhnya Engkaulah Dzat Yang Maha Penyembuh, sesungguhnya tiada yang dapat memberikan kesembuhan melainkan kesembuhan yang Engkau berikan, dengan kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit ".

Didalam hadist ini terdapat anjuran agar meminta kesembuhan dari segala penyakit kepada Allah Ta'ala Dzat Yang Maha Penyembuh, dan di sunnah kan mengucapkan,  يا شافي أشفني  , Wahai Dzat Yang Maha Penyembuh, sembuhkanlah penyakitku.

Buah dari iman terhadap nama Allah Ta'ala Asy-Sya'fiy adalah sebagai berikut : 

● Bahwasanya Allah Ta'ala merupakan Dzat Yang Maha Penyembuh, tiada kesembuhan kecuali hanya datang dari Allah Ta'ala semata, sebagaimana firman Allah Ta'ala, 

وَإِن يَمْسَسْكَ ٱللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُۥٓ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِن يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ 

" Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu." (Q.S. Al-An'am:17)

● Bahwasanya Allah Ta'ala tidak menurunkan penyakit kecuali telah diturunkan obat penyembuh dan penawar nya serta sebab-sebab kesembuhan, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

ما أنزل الله داء الا أنزل الله شفاء 

" Allah Ta'ala tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali telah menurunkan penawar nya ". 

Diantara sebab-sebab kesembuhan adalah sebagai berikut : 

■  Berdo'a memohon kesembuhan kepada Allah Ta'ala, sebagaimana firman Allah Ta'ala, 

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ 

" Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Q.S . Al-Baqorah :186)

Diriwayatkan oleh Al-Imam Abu Dawud dari sahabat Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Barangsiapa yang menjenguk orang sakit yang tidak ditetapkan ajalnya dicabut, dan ia mengucapkan do'a sebanyak tujuh kali,   

أسأل الله العظيم رب العرش العظيم ان يشفيك
  
Kecuali Allah Ta'ala berikan kesembuhan kepada nya ". 

■  Membaca Al-Qur'an Al-Karim, dikarenakan Al-Qur'an merupakan penyembuh dari segala bentuk penyakit. Allah Ta'ala berfirman, 

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا 

" Dan Kami turunkan dari Al Quran yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (Q.S.Al-Israa :82)

Allah Ta'ala berfirman, 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ 

" Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman ". (Q.S Yunus : 57)

Diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhary dan Muslim dari Ummul Mukminin A'isyah radhiyallahu anhuma bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam tatkala sakit, meniupkan bacaan Muawidzatain  (surat Al - Falaq dan An - Naas) ". 

■  Meminum habbatus-sauda' (jintan hitam), sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 

في الحبة السوداء شفاء لكل داء الا السام  

" Dalam habbatus-sauda' terdapat penyembuhan dari segala penyakit, kecuali kematian ". 

■  Berhijamah atau bekam, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dari sahabat Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

الشقاء في ثلاثة ، شرطة محجم ، وشربة عسل ، وكية بنار ، وأنا انهى أمتي الكي 

" Obat terdapat dalam tiga cara, yaitu berhijamah, minum madu, dan kaiy dengan api (menempelkan besi yang dipanaskan dengan api), dan aku melarang umatku untuk melakukan kaiy dengan api ". 

■  Minum air zam-zam, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam Ibnu Majah dari sahabat Jabir radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

ماء زمزم لما شرب له 

" Air zam-zam diminum (dan bereaksi) sesuai niat yang ia niatkan ". 

Dan telah banyak kisah dan pembuktian bahwa air zam-zam penuh dengan barokah, sebagaimana sahabat Abdullah ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma jika hendak minum air zam-zam senantiasa ber do'a, 

اللهم إني أسألك علماً نافعا ورزقا واسعاً وشفاء من كل داء 

" Ya Allah, sesungguhnya aku memohon - Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang luas, dan penyembuhan dari segala penyakit ". 

Kewajiban orang yang diberikan ujian sakit hendaklah bersabar, terkadang diberikan kesembuhan secara cepat dan ada pula yang tertunda kesembuhannya, dikarenakan hikmah Ilahiyah seperti mengangkat derajat orang-orang yang sakit, atau menghapuskan dosa-dosa orang tersebut. 

Allah Ta'ala berfirman mengisahkan tentang Nabi Ayub alaihi salaam, 

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِين . فَٱسْتَجَبْنَا لَهُۥ فَكَشَفْنَا مَا بِهِۦ مِن ضُرٍّ ۖ وَءَاتَيْنَٰهُ أَهْلَهُۥ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَٰبِدِينَ 

"Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang". " Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah." (Q.S. Al-Anbiya' :83-84)

Disebutkan oleh ahli tafsir, bahwasanya Nabi Ayub diberikan ujian sakit selama delapan belas tahun lamanya. 

Diriwayatkan oleh Al-Imam At-Tirmidzy dari sahabat Jabir radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

يود أهل العافية يوم القيامة  حين يعطى أهل البلاء الثواب ، لو أن جلودهم كانت قرضت في الدنيا بالمقاريض  

" Orang-orang yang diberikan kesehatan kelak pada hari kiamat tatkala melihat pahala yang sangat besar yang diberikan kepada orang-orang yang ditimpakan penyakit, mereka menginginkan kalau seandainya ia di dunia kulit mereka di sisir dengan sisir yang terbuat dari besi ". 

                            ~ ♢♢♢~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar