Jumat, 07 Desember 2018

SHOLAT DALAM AGAMA ISLAM

Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ala Rosulillah, wa ba'du : 

Allah Ta'ala telah memberikan kepada kita syariat syariat yang mudah di amalkan, mudah di kerjakan, memberikan ganjaran pahala yang sangat besar dan dijadikan sebagai tonggak dan pondasi agama, dengan melaksanakan nya agama menjadi tegak, dan dengan meninggalkan nya agama menjadi hancur dan roboh, itulah syariat sholat yang menjadi pendamping syahadat, rukun kedua dalam agama islam.

Allah Ta'ala telah memerintahkan kepada para nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, agar mereka mengerjakan dan menegakkan ibadah sholat. 

Allah Ta'ala berfirman kepada Nabi Musa alaihi salam : 

إِنَّنِىٓ أَنَا ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدْنِى وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكْرِىٓ ﴿١٤﴾

"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku."
(Q.S. : 20, Thaahaa:14)

Allah Ta'ala berfirman tentang permohonan Nabi Ibrahim alaihi salam  untuk dirinya dan keturunan nya : 

رَبِّ ٱجْعَلْنِى مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ ﴿٤٠﴾

"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan sholat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku."
(Q.S. : 14,  Ibrahim :40)

Allah Ta'ala berfirman memberikan pujian kepada Nabi Ismail alaihi salam : 

وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُۥ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ وَكَانَ عِندَ رَبِّهِۦ مَرْضِيًّا ﴿٥٥﴾

"Dan ia menyuruh ahlinya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya."
(Q.S. : 19,  Maryam :55)

Allah Ta'ala berfirman kepada Nabi Isa alaihi salam : 

وَجَعَلَنِى مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَٰنِى بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ مَا دُمْتُ حَيًّا ﴿٣١﴾

"dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) sholat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;"
(Q.S. :19, Maryam  :31)

Allah Ta'ala berfirman mengisahkan tentang seorang hamba sholih yang memberikan wasiat kepada keturunan nya : 

يَٰبُنَىَّ أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ وَأْمُرْ بِٱلْمَعْرُوفِ وَٱنْهَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَٱصْبِرْ عَلَىٰ مَآ أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ ٱلْأُمُورِ ﴿١٧﴾

"Hai anakku, dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)."
(Q.S. : 31,  Lukman :17)

Allah Ta'ala berfirman kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam : 

أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِدُلُوكِ ٱلشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ ٱلَّيْلِ وَقُرْءَانَ ٱلْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْءَانَ ٱلْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا ﴿٧٨﴾

"Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula sholat) subuh. Sesungguhnya sholat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)."
(Q.S. : 17,  Al-Israa :78)

Allah Ta'ala berfirman kepada kaum mukminin untuk menunaikan sholat : 

وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ ﴿٤٣﴾

"Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'."
(Q.S. : 2,  Al-Baqorah :43)

Ibadah sholat merupakan pilar dan pondasi agama, barangsiapa yang menegakkan nya, sungguh ia telah menegakkan agama, dan barangsiapa yang meninggalkan nya, sungguh ia meninggalkan agama nya. 

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda : 

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ

"Pokok perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncak perkaranya adalah jihad”. (HR. At-Tirmidzi)

Sholat merupakan amalan yang pertama kali di hisab pada hari kiamat, sebagaimana Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda : 

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ ” . وَفِي رِوَايَةٍ : ” ثُمَّ الزَّكَاةُ مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ حَسَبَ ذَلِكَ ” .

“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah sholatnya. Apabila sholatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila sholatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari sholat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala  mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan sholat sunnah?’ Maka sholat sunnah tersebut akan menyempurnakan sholat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud) 

Sholat merupakan amalan yang paling terakhir ditingalkan manusia dalam agama islam, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda : 

لَيُنْقَضَنَّ عُرَى الإِسْلاَمِ عُرْوَةً عُرْوَةً فَكُلَّمَا انْتَقَضَتْ عُرْوَةٌ تَشَبَّثَ النَّاسُ بِالَّتِى تَلِيهَا وَأَوَّلُهُنَّ نَقْضاً الْحُكْمُ وَآخِرُهُنَّ الصَّلاَةُ

"Tali ikatan Islam akan putus seutas demi seutas. Setiap kali terputus, manusia bergantung pada tali berikutnya. Yang paling awal terputus adalah berhukum  (kepada selain hukum Allah Ta'ala), dan yang terakhir adalah sholat.” (HR. Ahmad)

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda : 

أَوَّلُ مَا يَرْفَعُ مِنَ النَّاسِ الأَمَانَةُ وَ آخِرُ مَا يَبْقَى مِنْ دِيْنِهِمْ الصَّلاَةُ

“Yang pertama kali diangkat dari diri seseorang adalah amanat dan yang terakhir tersisa adalah sholat.” (HR. Al Hakim At Tirmidzi ) 

Sholat merupakan wasiat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terakhir kepada umat ini sebelum beliau Shallallahu alaihi wa sallam meninggal dunia, Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda : 

الصَّلاَةَ الصَّلاَةَ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ

“Jagalah sholat, jagalah sholat dan budak-budak yang kalian miliki”. (HR. Ahmad)

Sholat memiliki hubungan erat dengan turunnya wahyu, dan dapat menyingkirkan perbuatan buruk dan keji, sebagaimana firman Allah Ta'ala : 

ٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ ۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ ﴿٤٥﴾

"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."
(Q.S. : 29,  Al-Ankabut : 45)

Barangsiapa yang menjaga sholat lima waktu niscaya akan mendapatkan jaminan masuk surga, sebagaimana Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda : 

خَمْسُ صَلَوَاتٍ كَتَبَهُنَّ اللَّهُ عَلَى الْعِبَادِ، فَمَنْ جَاءَ بِهِنَّ لَمْ يُضَيِّعْ مِنْهُنَّ شَيْئًا اسْتِخْفَافًا بِحَقِّهِنَّ، كَانَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ، وَمَنْ لَمْ يَأْتِ بِهِنَّ فَلَيْسَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ، إِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ، وَإِنْ شَاءَ أَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ

“Lima sholat yang telah Allah Ta’ala wajibkan kepada para hamba-Nya. Siapa saja yang mendirikannya dan tidak menyia-nyiakan sedikit pun darinya dan tidak meremehkan haknya, maka dia memiliki perjanjian dengan Allah Ta’ala untuk memasukkannya ke dalam surga. Sedangkan siapa saja yang tidak mendirikannya, dia tidak memiliki perjanjian dengan Allah Ta’ala. Jika Allah menghendaki, Dia akan menyiksanya. Dan jika Allah menghendaki, Allah akan memasukkan ke dalam surga.” (HR. Abu Dawud, An-Nasa’i dan Ibnu Majah)

Sholat merupakan cahaya yang menerangi hati dan pandangan seorang hamba hingga menghilangkan kegelapan kesesatan dan kebathilan dan membawa kepada petunjuk dan kebenaran, sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا، وَبُرْهَانًا، وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ، وَلَا بُرْهَانٌ، وَلَا نَجَاةٌ ، وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ، وَفِرْعَوْنَ، وَهَامَانَ، وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ

“Barangsiapa yang menjaga sholat maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan pada hari kiamat. Dan barangsiapa  yang tidak menjaga sholat, dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan. Dan pada hari kiamat kelak dia akan dikumpulkan bersama dengan Qorun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad)

Sholat dapat menghapus dosa dan kesalahan yang dilakukan oleh seorang hamba, sebagaimana Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda : 

ما من امريءٍ مسلم تحضر صلاة مكتوبة  فيحسن وضوءها وخشوعها وركوعها إلا كانت كفارة لما قبلها من الذنوب مالم تؤتي كبيرة  وذالك الدهر كله 

" Tidaklah seorang muslim yang mendatangi sholat lima waktu yang ia memperbaiki wudhunya dan khusyunya dan rukuknya, niscaya akan menghapuskan dosa dosa-dosa lalu nya selama ia tidak menerjang dosa-dosa besar, dan semacam ini berlaku hingga waktu selama nya ". (HR. Muslim)

Sholat merupakan hubungan dan munajat antara seorang hamba dengan Tuhan nya, Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda : 

أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد 

" Paling dekatnya keadaan seorang hamba dengan Tuhan nya adalah ketika ia sujud ". (HR. Muslim) 

Sholat merupakan amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta'ala, sebagaimana dalam hadist Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu : 

سألت رسول الله صلى الله عليه وسلم أي الأعمال أحب إلي الله؟  قال : الصَّلاَةَ  لوقتها ؛ قلت ثم أي؟  قَالَ : بر الوالدين؛ قلت ثم أي ؟ قَالَ : الجهاد في سبيل الله 

" Aku bertanya kepada Rosulullah Sallallahu alaihi wa sallam tentang amalan apa yang paling di cintai oleh Allah Ta'ala ? Beliau bersabda :  Sholat pada waktunya, kemudian aku bertanya, apa setelah itu ? Beliau bersabda : Berbuat baik kepada kedua orang tua, kemudian aku bertanya , apa setelah itu?  Beliau bersabda : Berjihad di jalan Allah Ta'ala ". (HR. Muslim) 

Sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu berkata : 

من سره أن يلق الله غدا مسلما فليحافظ على هؤلاء الصلوات الخمس حيث ينادى بهن فإن الله شرع لنبيكم سنن الهدى وانهن من سنن الهدى

" Barangsiapa yang menghendaki berjumpa dengan Allah Ta'ala kelak dalam keadaan muslim yang berserah diri, maka hendaklah ia menjaga sholat lima waktu tatkala diserukan kepada nya, sesungguhnya Allah Ta'ala telah menurunkan kepada Nabi kalian jalan-jalan yang membawa kepada petunjuk kebaikan, dan menunaikan sholat termasuk jalan kebaikan ". 

Mendirikan sholat dengan khusyuk dan menjaga waktu - waktunya merupakan sifat orang yang beriman yang berhak mewarisi surga Firdaus kelak pada hari kiamat. 

Allah Ta’ala berfirman : 

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (1) الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ (2) وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ (3) وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ (4) وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ (5) إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ (6) فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ (7) وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ (8) وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ (9) أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْوَٰرِثُونَ ﴿10﴾ ٱلَّذِينَ يَرِثُونَ ٱلْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ ﴿11﴾

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara sholatnya.” 

Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi," (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (Q.S. : 23,  Al-Mu’minun  :1-11)

Sesungguhnya musibah yang paling besar dan keburukan yang paling berdosa adalah meningalkan sholat fardhu secara sengaja, Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda : 

بين الرجل وبين الكفر والشرك ترك الصلاة 

 "Antara seseorang dan kekufuran dan kesyirikan adalah meninggalkan sholat". ( HR. Muslim ) 

Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata : 

لأن تمتليء أذن إبن ادام رصاصا مذابا خير له من أن يسمع : حي على الصلاة، حي على الفلاح،  ثم لم يجب 

" Sekiranya telinga anak cucu Adam dipenuhi oleh cairan tembaga mendidih,  niscaya lebih baik dari pada ia mendengar seruan : " Mari menuju sholat, Mari menju keberuntungan ", namun kemudian ia tidak memenuhinya ".

Al-Imam Ibnu Qoyyim rahimahullah berkata : 

لا يختلف المسلمون أن ترك الصلاة المفروضة عمدا من أعظم الذنوب وأكبر الكبائر،  وأن اثمه عند الله أعظم من إثم قتل النفس و أخذ الأموال،  ومن إثم الزنا والسرقة وشرب الخمر، وأنه متعرض لعقوبة الله وسخطه وخزيه في الدنيا والآخرة 

 " Tidak ada perbedaan pendapat dari kalangan kaum muslimin bahwasanya meninggalkan sholat fardhu secara sengaja merupakan dosa yang paling besar dan sebesar besarnya dosa besar, dan dosanya disisi Allah Ta'ala lebih besar dari dosa membunuh nyawa dan merampas harta, dan lebih buruk dari dosa zina dan mencuri dan minum arak, dan sesungguhnya ia terancam mendapatkan hukuman,kemurkaan dan siksa Allah Ta'ala di dunia dan akhirat ".

Allah Ta'ala berfirman : 

كُلُّ نَفْسٍۭ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ ﴿٣٨﴾ إِلَّآ أَصْحَٰبَ ٱلْيَمِينِ ﴿٣٩﴾ فِى جَنَّٰتٍ يَتَسَآءَلُونَ ﴿٤٠﴾ عَنِ ٱلْمُجْرِمِينَ ﴿٤١﴾ مَا سَلَكَكُمْ فِى سَقَرَ ﴿٤٢﴾ قَالُوا۟ لَمْ نَكُ مِنَ ٱلْمُصَلِّينَ ﴿٤٣﴾ وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ ٱلْخَآئِضِينَ ﴿٤٥﴾ وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ ٱلدِّينِ ﴿٤٦﴾ حَتَّىٰٓ أَتَىٰنَا ٱلْيَقِينُ ﴿٤٧﴾ فَمَا تَنفَعُهُمْ شَفَٰعَةُ ٱلشَّٰفِعِينَ ﴿٤٨﴾

"Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,"
"Kecuali golongan kanan,"
"Berada di dalam surga, mereka tanya menanya,"

"Tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa,"

"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?""

"Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat,"

"Dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya,"

"Dan adalah kami mendustakan hari pembalasan,"

"Hingga datang kepada kami kematian"."

"Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at dari orang-orang yang memberikan syafa'at." ( Q.S. : 56, Al-Muddatsir : 38 - 48 )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar