Selasa, 17 Januari 2023

KEDUDUKAN AMAR MA'RUF DAN NAHI MUNGKAR


Ketiga : KEDUDUKAN AMAR MA'RUF NAHI MUNGKAR DALAM AGAMA 


Amar ma'ruf dan nahi mungkar merupakan pondasi yang agung dari pokok agama dan menjadi bagian yang agung dalam cabang keimanan serta sebagai syiar yang luhur dalam syiar syiar agama islam.  

Memungkinkan bagi kita menguraikan kedudukannya dalam agama seperti berikut : 


1. Allah Ta'ala memberikan sifat kepada nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sebagai teladan dalam amar ma'ruf dan nahi mungkar yang menunjukkan betapa agung nya kedudukan perkara ini yang Allah Ta'ala memuji nya dihadapan seluruh para rasul dan penutup dari para nabi Nya. 

Allah Ta'ala berfirman : 

ٱلَّذِينَ يَتَّبِعُونَ ٱلرَّسُولَ ٱلنَّبِىَّ ٱلْأُمِّىَّ ٱلَّذِى يَجِدُونَهُۥ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِى ٱلتَّوْرَاةِ وَٱلْإِنجِيلِ يَأْمُرُهُم بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ ٱلْخَبَٰٓئِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَٱلْأَغْلَٰلَ ٱلَّتِى كَانَتْ عَلَيْهِمْ ۚ فَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِهِۦ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَٱتَّبَعُوا۟ ٱلنُّورَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ مَعَهُۥٓ ۙ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ ﴿١٥٧﴾

"(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang beruntung." (Q.S.7:157)


2. Amar ma'ruf dan nahi mungkar jika disertai keimanan kepada Allah Ta'ala merupakan puncak kebajikan yang diraih oleh umat ini diatas seluruh umat yang lain. 

Allah Ta'ala berfirman : 

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ  ﴿١١٠﴾

"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah." (Q.S.3:110)

Sahabat mulia Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata tentang tafsir ayat ini : " Kalian wahai para sahabat merupakan manusia yang terbaik yang diperuntukkan bagi para manusia, kalian didatangkan kepada orang orang-orang yang musyrik dalam keadaan terbelenggu dan kalian menjadikan mereka masuk dalam ajaran agama islam ". (Tafsir At Thobary : 5/673)

Diriwayatkan dari Al Imam Mujaahid rahimahullah menafsirkan, " Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia", " Dengan syarat ini hendaknya kalian beramar ma'ruf dan nahi mungkar serta beriman kepada Allah Ta'ala". (Tafsir At Thobary :5/674)

Syaikhul Islam Ahmad Ibnu Abdul Halim rahimahullah berkata, " Maka Allah Ta'ala menerangkan bahwa umat ini merupakan umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, mereka merupakan umat manusia yang paling membawa manfaat bagi manusia dan yang paling berjasa dengan berbuat ihsan untuk para manusia, dikarenakan mereka menyempurnakan para manusia dengan mengajak berbuat ma'ruf dan mencegah dari mungkar dari segala sudut perbuatan dan takdir, dimana mereka memerintahkan segala bentuk kema'rufan dan mencegah dari segala kemungkaran kepada setiap individu dan menegakkan perkara tersebut dengan berjihad fi sabilillah dengan nyawa dan harta-harta mereka, maka dengan ini menjadi kesempurnaan manfaat bagi manusia ". (Al Amru bil ma'ruf wan Nahi anil mungkar : 7)


3. Perintah Allah Ta'ala agar menjalankan amar ma'ruf dan nahi mungkar yang disebutkan dalam Al Qur'an dan Allah Ta'ala mengkhabarkan tentang keberuntungan bagi orang-orang yang menegakkan nya. 

Allah Ta'ala berfirman : 

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ ﴿١٠٤﴾

"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (Q.S.3:104)


4. Allah Ta'ala mengkhabarkan tentang orang-orang yang beriman yang sentiasa setia menjalankan amar ma'ruf dan nahi mungkar dan pujian Allah Ta'ala kepada mereka. 

Allah Ta'ala berfirman : 

وَٱلْمُؤْمِنُونَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ ٱللَّهُ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ ﴿٧١﴾

"Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana." (Q.S.9:71)


5. Allah Ta'ala memberikan pujian dan sanjungan kepada orang-orang yang diberikan kekuasaan dan kemenangan dari para penguasa dan pemimpin yang sentiasa menegakkan amar ma'ruf dan nahi mungkar. 

Allah Ta'ala berfirman : 

ٱلَّذِينَ إِن مَّكَّنَّٰهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ أَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَمَرُوا۟ بِٱلْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا۟ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَٰقِبَةُ ٱلْأُمُورِ ﴿٤١﴾

"(Yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di bumi, mereka melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan." (Q.S.22:41)


6. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan kepada umat nya agar mengingkari kemungkaran sesuai dengan kemampuan dan tidak memberikan udzur untuk meninggalkan nya betapa pun kondisi nya, bahkan dihubungkan antara mencegah kemungkaran dengan keimanan dan diterangkan bahwa paling rendah derajat nahi mungkar adalah derajat keimanan yang paling rendah. 


عَنْ أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ

( رواه مسلم )


Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa melihat kemungkaran, maka hendaklah dia merubah dengan tangannya. Bila tidak mampu, maka hendaklah dia rubah dengan lisannya. Bila tidak mampu, maka hendaklah dia rubah dengan hatinya. Dan hal itu merupakan selemah-lemahnya iman.”(HR.  Muslim.)


7. Umat akan terpapar mendapatkan hukuman secara merata jikalau mereka meninggalkan mencegah kemungkaran secara total. 

Allah Ta'ala berfirman : 

وَٱتَّقُوا۟ فِتْنَةً لَّا تُصِيبَنَّ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ مِنكُمْ خَآصَّةً ۖ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ ﴿٢٥﴾

"Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya." (Q.S.8:25)

Sahabat mulia Abdullah Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma berkata tentang tafsir ayat ini, " Allah Ta'ala memerintahkan kepada kaum Mukminin agar tidak mendiamkan kemungkaran dihadapan mereka sehingga Allah Ta'ala akan menimpakan adzab kepada mereka semuanya ". (Tafsir At Thobary : 11/115)

As Syaikh Muhammad Al Amin As Syangqithy rahimahullah berkata, : " Dan arti yang benar bahwasanya maksud dari fitnah/adzab yang Allah Ta'ala timpakan secara umum kepada mereka yaitu jika para manusia menyaksikan suatu kemungkaran dan tidak berusaha merubah nya maka akan Allah Ta'ala turunkan adzab kepada orang-orang yang baik dan buruk secara menyeluruh, dan demikian yang telah ditafsirkan oleh segolongan ahli ilmu dan banyak hadist yang shohih menguatkan pendapat tersebut ". (Adwa'ul bayan : 1/461-462)


8. Allah Ta'ala memberitahukan tentang kelompok ahli kitab yang menegakkan nahi mungkar serta sanjungan kepada mereka. 

Allah Ta'ala berfirman : 

۞ لَيْسُوا۟ سَوَآءً ۗ مِّنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ أُمَّةٌ قَآئِمَةٌ يَتْلُونَ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ ءَانَآءَ ٱلَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ ﴿١١٣﴾

يُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَيُسَٰرِعُونَ فِى ٱلْخَيْرَٰتِ وَأُو۟لَٰٓئِكَ مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ ﴿١١٤﴾

"Mereka itu tidak (seluruhnya) sama. Di antara Ahli Kitab ada golongan yang jujur, mereka membaca ayat-ayat Allah pada malam hari, dan mereka (juga) bersujud (salat)."

"Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera (mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka termasuk orang-orang saleh." (Q.S.3:113-114)


9. Wasiat orang-orang yang memiliki hikmah dan orang-orang sholih agar menjalankan nahi mungkar dan perkara tersebut merupakan perkara yang sangat penting. 

Allah Ta'ala berfirman : 

يَٰبُنَىَّ أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ وَأْمُرْ بِٱلْمَعْرُوفِ وَٱنْهَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَٱصْبِرْ عَلَىٰ مَآ أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ ٱلْأُمُورِ ﴿١٧﴾

"Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting." (Q.S.31:17)


10. Allah Ta'ala memberikan celaan kepada orang-orang kafir dari bani Israel melalui lisan para nabi dikarenakan kekufuran dan meninggalkan perbuatan nahi mungkar. 

Allah Ta'ala berfirman : 

لُعِنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنۢ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُۥدَ وَعِيسَى ٱبْنِ مَرْيَمَ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوا۟ وَّكَانُوا۟ يَعْتَدُونَ ﴿٧٨﴾

كَانُوا۟ لَا يَتَنَاهَوْنَ عَن مُّنكَرٍ فَعَلُوهُ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا۟ يَفْعَلُونَ ﴿٧٩﴾

"Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat melalui lisan (ucapan) Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas."

Mereka tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang selalu mereka perbuat. Sungguh, sangat buruk apa yang mereka perbuat." (Q.S.5:78-79)


📔📔📗📘📕📕



Tidak ada komentar:

Posting Komentar