Berqurban atau yang dikenal dengan 'udhiyah adalah sesuatu yang disembelih di waktu dhuha atau sesuatu yang disembelih dari hewan onta, sapi atau domba dalam rangka ibadah mendekatkan diri kepada Allah di hari Ied Qurban. Hukum melakukan ibadah ini paling tidak sunnah muakkadah, bahkan sebagian ahli ilmu berpendapat wajib bagi yang mampu.
Allah Ta'ala berfirman: "Dan setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban) agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka yang berupa hewan ternak. Maka Tuhan-mu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikan (wahai Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk dan patuh (kepada Allah)". (QS Al-Hajj: 34).
Di dalam melaksanakan ibadah ini tentu kita tidak sembarangan berqurban, tentu memilih dan memilah mana yang layak dipersembahkan kepada Allah dan mana yang tidak pantas. Paling tidak harus cukup umur dan selamat dari cacat dan tidak terlalu kurus yang mana bertolak belakang dari makna berqurban.
Allah Ta'ala berfirman: "Demikianlah, Dan barang siapa yang mengagungkan Syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketaqwaan hati".(QS. Al-Hajj: 32).
Berkata Ibnu Katsir dlm tafsirnya, "Termasuk dalam ayat ini mengagungkan hewan qurban yang mana memilih yang paling baik paling gemuk paling mahal. Berkata Abu Umamah ibn Sahl, "Kami dahulu di Madinah memilih yang paling berharga(mahal) dan kaum muslimin di hari itu memilih yang paling tinggi harganya". (HR Bukhary).
Dan Allah Ta'ala menegaskan di dalam ayat yang muliya yang sepantasnya kita memperhatikannya, "Tidak akan sampai daging (hewan kurban) dan darahnya kepada Allah, akan tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketaqwaan kamu. Demikianlah Dia mengaruniakannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik".(QS.Al-Hajj: 37).
Berkata Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya 10/70, "Allah Ta'ala mengatakan, "Sesungguhnya disyariatkan bagi kalian berkurban dan menyembelih sembelihan, agar kalian ingat kepada-Nya tatkala menyembelih, karena Dia adalah Sang Pencipta dan Pemberi Rizki, dan tidak akan butuh pada daging dan darahnya sedikitpun, dikarenakan Ia adalah Dzat Yang Maha Kaya atas selainnya.
Dahulu di zaman jahiliyah, bilamana mereka menyembelih untuk tuhan-tuhan mereka, mereka menaruh daging dan darah di hadapan berhala mereka dan memerciki darah padanya. Maka dalam syariat islam Allah tegaskan, "Tidak akan sampai daging dan darah tersebut kepada Allah sedikitpun".
Allah Ta'ala berfirman: "Dan setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban) agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka yang berupa hewan ternak. Maka Tuhan-mu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikan (wahai Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk dan patuh (kepada Allah)". (QS Al-Hajj: 34).
Di dalam melaksanakan ibadah ini tentu kita tidak sembarangan berqurban, tentu memilih dan memilah mana yang layak dipersembahkan kepada Allah dan mana yang tidak pantas. Paling tidak harus cukup umur dan selamat dari cacat dan tidak terlalu kurus yang mana bertolak belakang dari makna berqurban.
Allah Ta'ala berfirman: "Demikianlah, Dan barang siapa yang mengagungkan Syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketaqwaan hati".(QS. Al-Hajj: 32).
Berkata Ibnu Katsir dlm tafsirnya, "Termasuk dalam ayat ini mengagungkan hewan qurban yang mana memilih yang paling baik paling gemuk paling mahal. Berkata Abu Umamah ibn Sahl, "Kami dahulu di Madinah memilih yang paling berharga(mahal) dan kaum muslimin di hari itu memilih yang paling tinggi harganya". (HR Bukhary).
Dan Allah Ta'ala menegaskan di dalam ayat yang muliya yang sepantasnya kita memperhatikannya, "Tidak akan sampai daging (hewan kurban) dan darahnya kepada Allah, akan tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketaqwaan kamu. Demikianlah Dia mengaruniakannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik".(QS.Al-Hajj: 37).
Berkata Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya 10/70, "Allah Ta'ala mengatakan, "Sesungguhnya disyariatkan bagi kalian berkurban dan menyembelih sembelihan, agar kalian ingat kepada-Nya tatkala menyembelih, karena Dia adalah Sang Pencipta dan Pemberi Rizki, dan tidak akan butuh pada daging dan darahnya sedikitpun, dikarenakan Ia adalah Dzat Yang Maha Kaya atas selainnya.
Dahulu di zaman jahiliyah, bilamana mereka menyembelih untuk tuhan-tuhan mereka, mereka menaruh daging dan darah di hadapan berhala mereka dan memerciki darah padanya. Maka dalam syariat islam Allah tegaskan, "Tidak akan sampai daging dan darah tersebut kepada Allah sedikitpun".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar