Kamis, 30 Juli 2015

HUSNUL KHULUK

Alhamdulillah, was sholaatu was salaamu ala Rosulillah, wa ba'du :

Sesungguhnya suatu amalan yang paling utama dan agung yang dianjurkan dalam syariat agama islam adalah husnul khuluk, dan ini merupakan karunia Allah Ta'ala yang paling afdal kepada seorang hamba.

Allah Ta'ala berfirman tentang Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam,

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

" Dan sesungguhnya kamu (wahai Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung." (Q.S.68 Al Qolam :4)

Allah Ta'ala berfirman,

خُذِ ٱلْعَفْوَ وَأْمُرْ بِٱلْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْجَٰهِلِينَ

" Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh." (Q.S.7 Al-A'raaf :199)

Diriwayatkan oleh Al-Imam At-Tirmidzy dalam kitab Sunannya dari sahabat Abu Darda' radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam,

ما شيء أثقل عند الله في ميزان المؤمن يوم القيامة من خلق حسن وإن الله لييبغض الفاخش البذيء

" Tidaklah sesuatu yang paling berat timbangan seorang mukmin di hadapan Allah Ta'ala kelak pada hari kiamat daripada budi pekerti yang baik, dan sesungguhnya Allah Ta'ala sangat membenci orang yang keji lagi ber moral kotor ".

Husnul khuluk memiliki berbagai macam sisi dalam kehidupan seorang muslim, baik dalam perkataan, perbuatan, ibadah kepada Allah Ta'ala serta sesama manusia .

Allah Ta'ala berfirman,

وَقُل لِّعِبَادِى يَقُولُوا۟ ٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ يَنزَغُ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ كَانَ لِلْإِنسَٰنِ عَدُوًّا مُّبِينًا

" Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia." (Q.S.17 Al Isra ' :53)

Allah Ta'ala berfirman,

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَٰقَ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا ٱللَّهَ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَقُولُوا۟ لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِّنكُمْ وَأَنتُم مُّعْرِضُونَ

" Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling."
(Q.S.2 Al-Baqorah :83)

Allah Ta'ala berfirman,

وَلَا تَسْتَوِى ٱلْحَسَنَةُ وَلَا ٱلسَّيِّئَةُ ۚ ٱدْفَعْ بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ فَإِذَا ٱلَّذِى بَيْنَكَ وَبَيْنَهُۥ عَدَٰوَةٌ كَأَنَّهُۥ وَلِىٌّ حَمِيمٌ ﴿٣٤﴾ 
وَمَا يُلَقَّىٰهَآ إِلَّا ٱلَّذِينَ صَبَرُوا۟ وَمَا يُلَقَّىٰهَآ إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ ﴿٣٥﴾

" Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia." " Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar."
(Q.S.41 Al Fushilat :34-35)

Abdullah bin Abbas Radhiyallahu Anhuma berkata, "  Allah Ta'ala memerintahkan kepada para hamba Nya yang beriman agar bersabar ketika menjumpai orang yang marah dan murka, santun ketika menjumpai orang yang bodoh, memberikan maaf kepada orang yang bersalah, jika mereka mampu mengerjakan perkara ini niscaya Allah Ta'ala memberikan penjagaan dan Allah taklukkan musuh musuh bagi nya ".

Diantara wasiat Rosulillah shallallahu alaihi wa sallam kepada dua sahabat yang mulia Abu Dzaar dan Mu'adz ibnu Jabal radhiyallahu anhuma ,

اتقوا الله حيثما كنت  و اتبع السيئة الحسنة تمحها  وخالق الناس بخلق حسن 

" Bertakwalah engkau kepada Allah Ta'ala dimana saja kalian berada, dan ikutilah suatu perbuatan jelek dengan perbuatan baik niscaya akan menghapus nya, dan bergaul lah dengan para manusia dengan perangai yang mulia ". ( HR At-Tirmidzi )

Al - Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, " Didalam hadist ini dikumpulkan antara takwa kepada Allah Ta'ala dengan akhlak yang mulia, karena dengan ketakwaan kepada Allah Ta'ala niscaya akan memperbaiki hubungan antara seorang hamba dengan Robb Subhaanahu Wa Ta'ala, dan dengan husnul khuluk niscaya akan menjadikan baik hubungan dengan sesama makhluk, maka dengan takwa akan meraih ridho Allah Ta'ala dan dengan husnul khuluk akan mendapatkan kecintaan dari para manusia kepada dirinya ".

Tatkala Nabi shallallahu alaihi wa sallam ditanya tentang perangai manusia yang paling banyak menghantarkan kedalam surga, maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

تقوى الله  و حسن الخلق

" Bertakwa kepada Allah Ta'ala dan perangai yang mulia ". ( HR At-Tirmidzi )

Dan tidak akan sempurna iman seseorang hamba jika tanpa husnul khuluk, sebagaimana diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

أكمل المؤمنين إيماناً احسنهم خلقاً  و خياركم خياركم لنساءهم  خلقاً

" Paling sempurna iman seseorang mukmin adalah mereka yang memiliki perangai yang mulia, dan sebaik baik nya kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya terhadap istri istri mereka ". ( HR At-Tirmidzi )

Para Salaf berkata, " Husnul khuluk memiliki dua bentuk, yang pertama adalah husnul khuluk kepada Allah Ta'ala, yaitu agar engkau mengetahui bahwasanya setiap sesuatu yang datang dari diri mu, senantiasa membutuhkan udzur (permohonan maaf dan ampunan) , dan segala sesuatu yang datang dari Allah Ta'ala senantiasa membutuhkan syukur. Adapun husnul khuluk kepada sesama manusia terkumpul dalam dua pondasi, yaitu menebar kebajikan baik dengan ucapan ataupun perbuatan dan mencegah keburukan secara ucapan dan perbuatan ".

Diriwayatkan oleh Al-Imam Abu Dawud dalam Sunannya dari Ummul Mukminin A'isyah radhiyallahu anhuma, bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

أن المؤمن ليدرك بحسن خلقه درجة الصائم القائم

" Sesungguhnya seseorang mukmin ia meraih derajat orang-orang yang rajin beribadah puasa dan sholat dengan akhlak mulia yang ia miliki ".

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam merupakan sosok manusia yang paling agung akhlaknya, maka barangsiapa yang menghendaki untuk mencari teladan, hendaklah mengikuti akhlak Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Diriwayatkan oleh Al-Imam At-Tirmidzy dalam kitab Sunannya dari sahabat Anas radhiyallahu anhu berkata,

خدمت النبي صلى الله عليه وسلم عشر سنين فما قال لي : اف قط ، وما قال لشيء صنعته : لما صنعته ؟ ، ولا لشيء تركته : لما تركته ؟

" Aku menjadi pembantu rumah Nabi shallallahu alaihi wa sallam selama sepuluh tahun, tidak pernah mengatakan sekali pun kepada diriku, " Ah apa ini !! ", dan tidak pernah berkata kepada diri ku tatkala aku mengerjakan sesuatu, " kenapa engkau melakukan ini !!, dan tidak pernah pula mengatakan kepada saya tatkala aku meninggalkan sesuatu, kemudian berkata, " kenapa engkau tidak melakukan ini !! ".

Diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhary dari hadist Atho' ibnu Yasar ia berkata, Aku berjumpa dengan Abdullah ibnu Amrin Ibnul Asyh' radhiyallahu anhu,   Aku bertanya kepada nya tentang sifat-sifat Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam yang di jumpai di dalam Kitab Taurat ? Maka ia berkata, " Ya, tentu, sungguh demi Allah, telah disebutkan di dalam kitab Taurat seperti yang dicantumkan dalam Al-Qur'an,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ إِنَّآ أَرْسَلْنَٰكَ شَٰهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا

" Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi, dan pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan ". (Q.S.33 Al-Ahzaab :45)

Engkau diutus wahai Muhammad sebagai pelindung dari kaum ummi (yang tidak mengenal baca dan tulis), Engkau adalah hamba-Ku dan utusan-Ku, Aku berikan nama dirimu dengan Al-Mutawakkil, tidak bersifat keras dan berhati kasar, tidak berbuat kegaduhan dan tidak membalasi keburukan dengan keburukan serupa, akan tetapi memberikan maaf dan ampunan, dan Allah Ta'ala tidak akan mewafatkanya hingga ia menegakkan millah LHA ILAHA ILLALLAH, yang membuka mata yang buta, telinga yang tuli dan hati yang terkunci ".

Husnul khuluk sebagai mana yang dikatakan oleh Al-Imam Abdullah ibnu Muba'rok adalah, " Berwajah ceria dan santun, menebar kebajikan dan menahan gangguan serta sabar terhadap perbuatan orang lain ".

Diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad dari Ummul Mukminin A'isyah radhiyallahu anhuma, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

إنه من أعطي حظه من الرفق فقد أعطي من خير الدنيا والآخرة ، و صلة الرحم  و حسن الخلق  و حسن الجوار يعمران الديار ويزيدان في الأعمار

" Sesungguhnya barangsiapa yang diberikan kepada nya sikap kelembutan maka sungguh dia telah diberikan kepada dirinya kebaikan dunia dan akhirat, sedangkan menyambung tali persaudaraan dan husnul khuluk serta bergaul dengan baik niscaya akan memakmurkan kehidupan dan memperpanjang umur ".

Kehidupan dunia ini banyak dijumpai aneka ragam warna warni yang berbeda antara satu dengan lainnya, maka seorang muslim sepantasnya mengarungi kehidupan ini dengan menjunjung tinggi sifat husnul khuluk, jika tidak maka niscaya ia akan menjumpai kegelisahan yang tidak berkesudahan.

Diantara kaidah umum dalam husnul khuluk adalah tidak terburu buru melontarkan kesalahan dan cercaan kepada pihak lain, menuntut agar dipenuhi hak-hak dirinya, akan tetapi seyogyanya mengedepankan sikap prasangka husnu dzon dan memberikan udzur kepada orang lain, dan sebaliknya, jangan sekali kali engkau berucap dan  berkata atau berbuat dan berperilaku yang esok hari engkau menyesal dan meminta maaf atas nya, sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Anas ibnu Ma'lik radhiyallahu berkata, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

إياك وكل أمر يعتذر منه

" Jauhilah dari segala perkara yang engkau akan meminta untuk di berikan udzur atas nya ".

Berkata seorang penyair :

" Sesungguhnya suatu umat akan senantiasa dikenang jika mulia akhlak mereka  -  Akan tetapi jika lenyap akhlaknya, niscaya akan lenyap pula dari kenangan ".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar