Jumat, 06 November 2015

ALLAH TA'ALA MAHA DEKAT


Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ala Rosulillah, wa ba'du; 

Allah Ta'ala berfirman,

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ ﴿١٨٦﴾

" Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Q.S. Al-Baqarah:186)

Allah Ta'ala berfirman, 

۞ وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَٰلِحًا ۚ قَالَ يَٰقَوْمِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُۥ ۖ هُوَ أَنشَأَكُم مِّنَ ٱلْأَرْضِ وَٱسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَٱسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوٓا۟ إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّى قَرِيبٌ مُّجِيبٌ ﴿٦١﴾

"Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)".
(Q.S . Huud :61)

Allah Ta'ala berfirman, 

قُلْ إِن ضَلَلْتُ فَإِنَّمَآ أَضِلُّ عَلَىٰ نَفْسِى ۖ وَإِنِ ٱهْتَدَيْتُ فَبِمَا يُوحِىٓ إِلَىَّ رَبِّىٓ ۚ إِنَّهُۥ سَمِيعٌ قَرِيبٌ ﴿٥٠﴾

" Katakanlah: "Jika aku sesat maka sesungguhnya aku sesat atas kemudharatan diriku sendiri; dan jika aku mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat". (Q.S. Saba' :50)

Diriwayatkan oleh Sahabat Abu Musa Al-Asy’ari bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam dalam suatu peperangan bersama para sahabat, tatkala menuruni atau menaiki suatu lembah kecuali para sahabat bertakbir dengan suara yang keras, kemudian Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

أيها الناس، اربعوا على أنفسكم، إنكم لا تدعون أصم ولا غائبا،  إنما تدعون سميعا بصيرا، إن الذي تدعون أقرب إلي أحدكم من راحلته
 
 " Wahai kalian semua, pelankanlah suara kalian, Sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada yang tuli dan gaib, sesungguhnya kalian berdoa kepada Allah Ta'ala Dzat Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat, sesungguhnya Allah Ta'ala yang kalian seru lebih dekat kepada kalian dari leher binatang tunggangan kalian ". (HR Al-Bukhary dan Muslim)

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد، فأكثروا الدعاء

" Keadaan yang paling dekat antara seorang hamba dengan Robb nya adalah ketika dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah berdoa saat itu ". ( HR. Muslim ) 

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

أقرب ما يكون الرب من العبد في جوف الليل الاخر، فإن استطعت ان تكون ممن يذكر الله في تلك الساعة فكن

" Keadaan yang paling dekat antara Robb dan hamba Nya adalah ketika sepertiga malam terakhir, jika kalian mampu berdzikir kepada Allah pada saat tersebut, maka kerjakanlah ". (HR. At-Tirmidzi ) 

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة الي السماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الآخر فيقول : من يدعوني فاستجيب له، ومن يسألني فاعطيه،  ومن يستغفرني فاغفر له

" Allah Ta'ala turun pada setiap malam menuju langit dunia ketika sepertiga malam terakhir, kemudian berfirman, " Barangsiapa berdoa kepada Ku niscaya akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada Ku niscaya akan Aku berikan, dan barangsiapa yang meminta ampun kepada Ku niscaya akan Aku berikan ampunan ". ( HR Al-Bukhary dan Muslim ) 

Kedekatan Allah Ta'ala kepada para hamba-Nya memiliki dua pengertian, yaitu : 

● Dekat secara umum yang mencakup ilmu dan pengetahuan serta meliput seluruh hamba-Nya, dimana kedekatan ini berhubungan dengan sifat Rububiyah Allah Ta'ala yang mencakup makna, menciptakan, memiliki, dan mengatur para makhluk dan gerakan mereka. 

● Dekat secara khusus kepada hamba-Nya yang beriman yang mengandung penjagaan, memberikan kemenangan dan pertolongan, mengabulkan permintaan dan doa serta limpahan taufik dan inayah kepada orang-orang yang beriman. 

Kedekatan Allah Ta'ala kepada hamba tidak di maknai bahwa Allah Ta'ala menyatu dengan para makhluk Nya, Sebagaimana ini merupakan pemahaman yang menyimpang dari ajaran Al-Qur'an Al-Karim dan As-Sunnah An-Nabawiyah. 

Allah Ta'ala berfirman, 

أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۖ مَا يَكُونُ مِن نَّجْوَىٰ ثَلَٰثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَآ أَدْنَىٰ مِن ذَٰلِكَ وَلَآ أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا۟ ۖ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ ﴿٧﴾

 " Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dialah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu." (Q.S. Al-Mujadilah : 7)

Allah Ta'ala berfirman, 

هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ ۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۖ وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ ﴿٤﴾

" Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan". (Q.S. Al-Hadid : 4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar