Rabu, 18 November 2015

ANCAMAN BAGI PEMIMPIN DZALIM

Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ala Rosulillah, wa ba'du; 

Allah Ta’ala  telah berfirman,

إِنَّمَا السَّبِيلُ عَلَى الَّذِينَ يَظْلِمُونَ النَّاسَ وَيَبْغُونَ فِي الأرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

"Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat dhalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat ‘adzab yang pedih” . (QS. Asy-Syuuraa : 42)

Diriwayatkan oleh Abu Bakar Ibnu Abi Syaibah dengan sanadnya yang sohih dari Muhammad Ibnu Wa'si' berkata, aku datang ke kota Makkah, dan bertemu dengan Marwan Ibnul Muhallab seorang gubernur Bashrah, kemudian bertanya, apa hajatmu wahai Abu Abdullah? Kemudian dijawab, Aku hanya ingin engkau seperti apa yang dikatakan oleh saudara dari Bani Ady. Kemudian bertanya, siapakah saudara Bani Ady? Kemudian dijawab, Al-Ala' Ibnu Ziyad, tatkala ia mempekerjakan saudara nya lantas berpesan, " Jikalau engkau mampu bermalam dengan beban yang ringan, perut yang tipis, dan tanganmu bersih dari lumuran darah kaum muslimin dan harta-harta mereka maka lakukanlah, jika berhasil maka engkau terbebas dari dosa dan adzab. Kemudian membaca ayat, 

إِنَّمَا السَّبِيلُ عَلَى الَّذِينَ يَظْلِمُونَ النَّاسَ وَيَبْغُونَ فِي الأرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

"Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat dhalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat ‘adzab yang pedih” . (QS. Asy-Syuura 42)

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

"Setiap orang di antara kalian adalah pemimpin, dan setiap orang di antara kamu akan dimintai pertanggungan jawab atas apa yang dipimpinnya...” ( HR Al-Bukhary dan Muslim ) 

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا.

"Barangsiapa yang menipu kami, maka ia bukan termasuk golongan kami”. (HR Muslim ) 

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

الظُّلْمُ، ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.

"Kedhaliman itu merupakan kegelapan di hari kiamat”. (HR Al-Bukhary dan Muslim)

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

أَيُّمَا رَاعٍ غَشَّ رَعِيَّتَهُ فَهُوَ فِي النَّارِ.

"Pemimpin mana saja yang menipu rakyatnya, maka tempatnya di neraka”. (HR Ahmad)

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

مَنِ اسْتَرْعَاهُ اللهُ رَعِيَّةً ثُمَّ لَمْ يُحِطْهَا بِنُصْحٍ إِلَّا حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الجَنَّةَ. متفق عليه. وفي لفظ : يَمُوتُ حِينَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاسِ لِرَعِيَّتِهِ إِلَّا حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ.

”Barangsiapa yang diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian ia tidak mencurahkan kesetiaannya, maka Allah haramkan baginya surga”

 Dalam lafadh yang lain disebutkan : ”Ia mati dimana ketika matinya itu ia dalam keadaan menipu rakyatnya, maka Allah haramkan baginya surga”. ( HR Al-Bukhary dan Muslim ) 

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

مَا مِنْ أَمِيْرِ عَشْرَةٍ إِلَّا يُؤْتَى بِهِ مَغْلُولَةً يَدَهُ إِلَى عُنُقِهِ، أطْلَقَهُ عَدْلُهُ أَوْ أوْبَقَهُ جَورُ

"Tidaklah ada seorang pun yang memimpin sepuluh orang, kecuali ia didatangkan dengannya pada hari kiamat dalam keadaan tangannya terbelenggu di lehernya. Entah keadilannya akan membebaskannya ataukah justru kemaksiatannya (kedhalimannya) akan melemparkanya (ke neraka)”. ( HR Al Bazar )

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ هَذِهِ أُمَّتِي شَيْئاً فَرَفَقَ بِهِمْ، فَارْفُقْ بِهِ. وَمَنْ شَقَّ عَلَيْهَا فَاشْفُقْ عَلَيْهِ. 

"Ya Allah, siapa saja yang mengurus urusan umatku ini, yang kemudian ia menyayangi mereka, maka sayangilah ia. Dan siapa saja yang menyusahkan mereka, maka susahkanlah ia” . ( HR Muslim ) 

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

سَيَكُونُ أُمَرَاءُ فَسَقَةٌ جَوَرَةٌ، فَمَنْ صَدَّقَهُمْ بِكَذِبَهُمْ، وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنهُ، وَلَنْ يَرِدَ عَلَيَّ الْحَوْضَ.

”Akan ada nanti para pemimpin yang fasiq lagi jahat. Barangsiapa yang membenarkan kedustaan mereka dan menolong kedhalimannya (atas rakyatnya), maka ia bukan termasuk golonganku dan aku bukan termasuk golongannya. Ia tidak akan selamar sampai pada telaga”. ( HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi ) 

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, bersabda,

صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِيْ لَا تنَالُهُمَا شَفَاعَتِيْ : سُلْطَانٌ ظَلُوْمٌ غَشَوْمٌ، وَغَالٍ فِي الدِّيْنِ، يَشْهَدُ عَلَيْهِمْ وَيَبْرَأُ مِنْهُمْ

“Ada dua golongan dari umatku yang tidak akan disentuh oleh syafa’atku, yaitu seorang pemimpin yang dhalim lagi penipu, dan orang yang berlebih-lebihan dalam agama (ghulluw) yang bersaksi atas (kepemimpinan) mereka namun berlepas diri dari mereka”.( HR Ibnu Abi A'shim dan At-Thobrony )

Telah berkata Muhammad bin Juhaadah dari ‘Athiyyah dari Abu Sa’iid Al-Khudriy secara marfuu’ ,

أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِمَامٌ جَائِرٌ

“Orang yang paling pedih/keras siksanya pada hari kiamat adalah pemimpin/imam yang dhalim”. (HR Ahmad dan At-Tirmidzi dengan sanad yang lemah)

Nabi  shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَا يَرْحَمُ لَا يُرْحَمُ

"Barangsiapa yang tidak menyayangi (saudaranya), maka ia tidak akan disayangi (oleh Allah)”. (HR Al-Bukhary dan Muslim)

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

لَا يَرْحَمُ اللهُ مَنْ لا يَرْحَمُ النَّاسَ

"Allah tidak akan menyayangi orang yang tidak menyayangi manusia”. (HR Al-Bukhary)

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

مَا مِنْ أَمِيْرٍ يَلِي أُمُورَ الْمُسْلِمِيْنَ لَا يَجْهَدُ لَهُمْ وَيَنصَحُ لَهُمْ؛ إِلَّا لَمْ يَدْخُلْ مَعَهُمُ الْجَنَّةَ

"Tidak ada seorang pemimpin atau penguasa yang diserahi urusan kaum muslimin kemudian ia tidak bersungguh-sungguh mengurusi mereka dan menasihati mereka, melainkan ia tidak akan masuk surga bersama mereka”. ( HR Ahmad ) 

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

مَنْ وَلَّاهُ اللهُ شَيئًا مِنْ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاحْتَجَبَ دُونَ حَاجَتِهِمْ وَخَلَّتِهِمْ وَفَقْرِهِمْ احْتَجَبَ اللهُ دُونَ حَاجَتِهِ وَفَقْرِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

"Barangsiapa yang diserahi kepemimpinan terhadap urusan kaum muslimin namun ia menutup diri tidak mau tahu kebutuhan mereka dan kefakiran mereka, niscaya Allah tidak akan memperhatikan kebutuhannya dan kefakirannya di hari kiamat”. ( Abu Dawud dan At-Tirmidzi )

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

الْإِمَامُ الْعَادِلُ يُظِلُّهُ اللهُ فِي ظِلِّهِ

“Imam yang ‘adil akan dinaungi oleh Allah (pada hari kiamat) di bawah naungan-Nya”. ( HR At-Tirmidzi dan An-Nasa'i )

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

الْمُقْسِطُونَ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ، الَّذِيْنَ يَعْدِلُونَ فِي حُكْمِهِمْ وَأَهْلِيْهِمْ وَمَا وَلُوا

“Orang-orang yang ‘adil berada di mimbar-mimbar yang terbuat dari cahaya, dimana mereka berbuat ‘adil dalam hukum mereka, keluarga mereka, dan siapa saja yang berada di bawah kepemimpinan mereka”. ( HR Ahmad ) 

Nabi Sallallahu alaihiwa sallam bersabda, 

شِرَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِيْنَ تَبْغُضُوْنَهُمْ وَيُبْغِضُوْنَكُمْ، وَتَلْعَنُونَهُمْ وَيَلْعَنُونَكُمْ. قالوا : يا رسول الله ! أفلا ننابذهم ؟ قال : لَا، مَا أَقَامُوا فِيْكُمُ الصَّلَاةَ

"Seburuk-buruk pemimpin kalian adalah (orang) yang kalian membencinya dan mereka pun membenci kalian, kalian melaknatnya dan mereka pun melaknat kalian”. Para shahabat bertanya : “Wahai Rasulullah, tidakkah kita boleh menyingkirkannya ?”. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidak, selama mereka mendirikan shalat di tengah-tengah kalian”. ( HR Muslim ) 

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

إِنَّ اللهَ لَيُمْلِي لِلظَّالِمِ حَتَّى إِذَا أَخَذَهُ لَمْ يُفْلِتْهُ، ثُمَّ قَرَأَ : وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ 

"Sesungguhnya Allah benar-benar mengulur waktu bagi orang yang dhaalim hingga jika Ia mematikannya, Ia tidak akan meluputkannya”. Kemudian beliau membaca ayat, “Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras”. ( HR Al-Bukhary dan Muslim ) 

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

إِنَّ شَرَّ الرِّعَاءِ الْخُطَمَةُ.

"Sesungguhnya seburuk-buruk penguasa adalah penguasa yang dhalim”. ( HR Al-Bukhary dan Muslim ) 

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

ثَلَاثٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللهُ....... فذكر منهم الملك الكذاب

"Ada tiga golongan yang tidaka akan diajak bicara oleh Allah………Dan disebutkan diantara nya adalah penguasa yang pendusta …”.( HR Al-Bukhary ) 

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda , 

إِنَّكُمْ سَتَحْرِصُوْنَ عَلَى الْإِمَارَةِ، وَسَتَكُوْنُ نَدَامَةَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. 

"Sesungguhnya kalian akan sangat menginginkan kekuasaan (‘imarah) padahal kelak ia akan menjadi penyesalan di hari kiamat”.  ( HR Al-Bukhary ) 

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

إِنَّا وَاللهِ لَا نُوَلِّي هَذَا الْعَمَلَ أَحَدًا سَأَلَهُ، أَوْ أَحَدًا حَرَصَ عَلَيْهِ. 

"Sesungguhnya kami – demi Allah – tidak akan menyerahkan pekerjaan (yaitu jabatan) ini kepada orang yang memintanya atau orang yang berambisi kepadanya”. ( HR Al-Bukhari dan Muslim)

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

يَا كَعْبَ بْنِ عُجْرَةََ ! أَعَاذَكَ اللهُ مِنْ إِمَارَةِ السُّفَهَاء؛ أُمَرَاءُ يَكُونُونَ مِنْ بَعْدِيْ وَلَا يَهْتَدُونَ بِهَدْيِيْ، وَلَا يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِيْ. 

“Wahai Ka’ab bin ‘Ujrah ! Semoga Allah melindungimu dari kepemimpinan orang-orang yang bodoh. Para pemimpin yang muncul setelahku dimana mereka tidak mengambil petunjuk dengan petunjukku dan mengambil sunnah dengan sunnahku”. (HR Al-Hakim)

Allah Ta’ala berfirman,

وَكَذَلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Dan demikianlah kami jadikan sebagian orang yang zalim sebagai pemimpin bagi sebagian yang lain disebabkan amal yang mereka lakukan.” (QS  Al An’am: 129)

Tentang makna ‘ نولي '  yang ada dalam ayat di atas, para ulama tafsir menafsirkan dengan berbagai ungkapan, diantaranya :

● Kami jadikan sebagian orang yang zalim sebagai kekasih bagi sebagian yang lain. 

● Sebagian orang yang zalim itu kami jadikan mengiringi yang lain di neraka disebabkan amal yang mereka lakukan. 

● Kami jadikan orang yang zalim sebagai penguasa bagi yang lain. 

● Kami pasrahkan sebagian orang yang zalim kepada yang lain dalam artian tidak kami tolong. 

Al Imam Ibnu ‘Asyur mengatakan dalam tafsirnya; “Ayat tersebut bisa dipahami mencakup seluruh orang yang zalim. Sehingga ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah akan menjadikan seorang yang zalim akan dikuasai dan dizalimi oleh orang selainnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar