Rabu, 02 Desember 2015

NIFAK & MUNAFIQUN

Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ala Rosulillah, wa ba'du; 

Allah Ta'ala telah meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan bertakwa dan menjadikan rendah orang-orang yang yang didalam hatinya penyakit dan kaum kafiriin.

Disana sebahagian mendapatkan keberuntungan dan kebahagiaan dan sebahagian mendapatkan kesengsaraan dan adzab yang pedih. 

Dahulu sebelum terjadinya hijrah Nabawi ke kota Madinah, hanya terdapat dua golongan, antara mukmin dan kafir, dan tidak ada golongan ketiga. Akan tetapi tatkala hijrah dilalui, maka disana terdapat orang yang benar-benar beriman dan berjuang di jalan Allah Ta'ala, dan orang-orang kafir yang terang-terangan memusuhi Islam, dan golongan ketiga adalah para munafiqun yang menampakkan secara lahir baju keislaman dan hakikatnya adalah kekufuran dan memusuhi Islam. 

Allah Ta'ala telah menurunkan Surat Al-Baqarah, pada empat ayat pertama menyebutkan tentang sifat orang-orang yang beriman, dan dua ayat tentang sifat orang-orang kafir dan belasan ayat berbicara tentang keadaan dan sifat orang-orang munafiqun.

Dan didalam Al-Qur'an Allah Ta'ala memberikan peringatan dan menyingkap keburukan munafiqun lebih dari tigaratus ayat yang terdiri dari tujuhbelas Surat, bahkan secara khusus di sebutkan dalam satu surat secara terpisah, sehingga Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, " Hampir di seluruh Al-Qur'an membahas tentang keburukan orang-orang munafik ".

Orang-orang munafik beragam jenis dan asal musal mereka, diantaranya adalah dahulu mereka beriman, akan tetapi akhirnya kembali kepada kekufuran, dan diantara mereka sejak semula lebih cenderung pada kesesatan dari pada memilih jalan hidayah, dan sebahagian lain adalah orang-orang yang menampakkan islam dan menyembunyikan kekufuran, dan diantara mereka adalah orang-orang yang condong kepada orang-orang kafir, akan tetapi juga bergabung dengan orang-orang mukmin, silih berganti kesana dan kemari, tidak terang terang-terangan kafir lagi tidak secara batin beriman. 

Allah Ta'ala menerangkan sifat dan perbuatan orang-orang munafik agar kaum muslimin berhati-hati kepada mereka, ucapan mereka menyelisihi perbuatannya, apa yang di rahasiakan menyelisihi yang di nampakkan, dan Allah Ta'ala membongkar pemikiran, makar dan tipu daya mereka. 

Allah Ta'ala berfirman, 

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَبِٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ ﴿٨﴾  يُخَٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّآ أَنفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ ﴿٩﴾  فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌۢ بِمَا كَانُوا۟ يَكْذِبُونَ ﴿١٠﴾  وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ قَالُوٓا۟ إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ ﴿١١﴾  أَلَآ إِنَّهُمْ هُمُ ٱلْمُفْسِدُونَ وَلَٰكِن لَّا يَشْعُرُونَ ﴿١٢﴾  وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ ءَامِنُوا۟ كَمَآ ءَامَنَ ٱلنَّاسُ قَالُوٓا۟ أَنُؤْمِنُ كَمَآ ءَامَنَ ٱلسُّفَهَآءُ ۗ أَلَآ إِنَّهُمْ هُمُ ٱلسُّفَهَآءُ وَلَٰكِن لَّا يَعْلَمُونَ ﴿١٣﴾  وَإِذَا لَقُوا۟ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قَالُوٓا۟ ءَامَنَّا وَإِذَا خَلَوْا۟ إِلَىٰ شَيَٰطِينِهِمْ قَالُوٓا۟ إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِءُونَ ﴿١٤﴾  ٱللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِى طُغْيَٰنِهِمْ يَعْمَهُونَ ﴿١٥﴾  أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ ٱشْتَرَوُا۟ ٱلضَّلَٰلَةَ بِٱلْهُدَىٰ فَمَا رَبِحَت تِّجَٰرَتُهُمْ وَمَا كَانُوا۟ مُهْتَدِينَ ﴿١٦﴾

" Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman."

"Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar."
" Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta."
" Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan".
" Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar."
" Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman". Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu."
"Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok".
" Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam keadaan kesesatan mereka ".

" Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk." (Q.S. Al-Baqorah 8-16)

Allah Ta'ala berfirman, 

ٱلْمُنَٰفِقُونَ وَٱلْمُنَٰفِقَٰتُ بَعْضُهُم مِّنۢ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِٱلْمُنكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ ۚ نَسُوا۟ ٱللَّهَ فَنَسِيَهُمْ ۗ إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ 

"Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya (bakhil). Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik." (Q.S. At-Taubah:67)

Allah Ta'ala berfirman , 

أَشِحَّةً عَلَيْكُمْ ۖ فَإِذَا جَآءَ ٱلْخَوْفُ رَأَيْتَهُمْ يَنظُرُونَ إِلَيْكَ تَدُورُ أَعْيُنُهُمْ كَٱلَّذِى يُغْشَىٰ عَلَيْهِ مِنَ ٱلْمَوْتِ ۖ فَإِذَا ذَهَبَ ٱلْخَوْفُ سَلَقُوكُم بِأَلْسِنَةٍ حِدَادٍ أَشِحَّةً عَلَى ٱلْخَيْرِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ لَمْ يُؤْمِنُوا۟ فَأَحْبَطَ ٱللَّهُ أَعْمَٰلَهُمْ ۚ وَكَانَ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرًا 

" Mereka bakhil terhadapmu, apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (Q.S. Al - Ahzab:19)

Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, " Orang-orang munafik mereka adalah manusia keturunan bani Adam yang paling keji, paling menjijikkan dan paling hina ".

Orang munafik melakukan gangguan kepada Rosulillah Sallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya, mencerca, mencela, memfitnah, menyakiti dan mendatangkan berbagai mudhorot serta berbuat kerusakan di muka bumi. 

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, " Orang-orang di muka bumi ini tidak ada yang selamat dari celaan dan cercaan mereka dalam segala kondisi ".

Allah Ta'ala berfirman, 

إِذَا جَآءَكَ ٱلْمُنَٰفِقُونَ قَالُوا۟ نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُۥ وَٱللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ لَكَٰذِبُونَ ﴿١﴾  ٱتَّخَذُوٓا۟ أَيْمَٰنَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا۟ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّهُمْ سَآءَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ ﴿٢﴾  ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ ءَامَنُوا۟ ثُمَّ كَفَرُوا۟ فَطُبِعَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُونَ ﴿٣﴾  ۞ وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ ۖ وَإِن يَقُولُوا۟ تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ ۖ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُّسَنَّدَةٌ ۖ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ ۚ هُمُ ٱلْعَدُوُّ فَٱحْذَرْهُمْ ۚ قَٰتَلَهُمُ ٱللَّهُ ۖ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ ﴿٤﴾

" Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta."

"Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan."
" Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti."
" Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?" ( Q.S Al-Munafiqun 1-4 )

Orang-orang munafik tidak memiliki amalan ibadah yang berarti dan malas mengerjakan ibadah, jika di dalam agama islam, sholat merupakan barometer suatu amalan, maka orang munafik malas menunaikan ibadah ini tepat waktu. 

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

تلك صلاة المنافق،  يظل يرقب الشمس حتى إذا كان بين قرني الشيطان  قام فنفر اربعا،  ولا يذكر الله فيها إلا قليلا 

" Itulah sholat nya orang-orang munafik, senantiasa menunggu nunggu matahari, hingga jika telah berada di ujung dua tanduk setan, maka ia membungkuk degan cepat ibarat seekor burung mematok makanan, dan ia tidak mengingat Allah Ta'ala kecuali hanya sedikit ". (HR. Muslim) 

Infak dan sedekah mereka tidak akan di terima di sisi Allah Ta'ala, sedangkan harta dan keturunan mereka merupakan adzab untuk diri nya sendiri, sebagaimana firman Allah Ta'ala, 

 وَمَا مَنَعَهُمْ أَن تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَٰتُهُمْ إِلَّآ أَنَّهُمْ كَفَرُوا۟ بِٱللَّهِ وَبِرَسُولِهِۦ وَلَا يَأْتُونَ ٱلصَّلَوٰةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَىٰ وَلَا يُنفِقُونَ إِلَّا وَهُمْ كَٰرِهُونَ ﴿٥٤﴾
فَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَٰلُهُمْ وَلَآ أَوْلَٰدُهُمْ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُم بِهَا فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنفُسُهُمْ وَهُمْ كَٰفِرُونَ ﴿٥٥﴾

" Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan."
" Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir." (Q.S. At-Taubah:55)

Dan tempat tinggal bagi orang-orang munafik adalah neraka jahanam kekal selama lamanya, sebagaimana firman Allah Ta'ala, 

وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلْمُنَٰفِقِينَ وَٱلْمُنَٰفِقَٰتِ وَٱلْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۚ هِىَ حَسْبُهُمْ ۚ وَلَعَنَهُمُ ٱللَّهُ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيمٌ 

" Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal." (Q.S. At-Taubah:68)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar