Selasa, 14 Februari 2017

AQIDAH ISLAM



Ma'aliy As-Saikh DR. Shalih ibnu Fauzan Al-Fauzan hafidhohullah Ta'ala. 

Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ala Rosulillah, wa ba'du : 

Aqidah islam adalah aqidah yang karenanya Allah Ta'ala mengutus para Rasul Nya dan menurunkan Kitab-kitab Nya dan para makhluk diwajibkan atasnya serta dengannya di jadikan tujuan diciptakannya jin dan manusia.

Allah Ta'ala berfirman : 

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ﴿٥٦﴾ مَآ أُرِيدُ مِنْهُم مِّن رِّزْقٍ وَمَآ أُرِيدُ أَن يُطْعِمُونِ ﴿٥٧﴾

"56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."
57. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan." (Q.S. Adz-Dza'riyaat :56-57)

Allah Ta'ala berfirman : 

 وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ 

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia ". (Q.S. Al-Israa :23)

Allah Ta'ala berfirman : 

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُوا۟ ٱلطَّٰغُوتَ ۖ 

"Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut ". (Q.S. An-Nahl:36)

Setiap Rosul senantiasa datang untuk menyerukan dakwah kepada akidah ini, dan setiap kitab wahyu diturunkan untuk menjelaskan akidah ini pula dan menerangkan kebathilan dari yang berlawanan dengan akidah ini, dan setiap hamba diperintahkan untuk memegang dengan erat, karena begitu sangat agung dan pentingnya pembahasan ini, maka didahulukan sebelum mengenal sesuatu lainnya, karena kebahagiaan manusia didunia dan akhirat tergantung pada nya. 

Allah Ta'ala berfirman : 

فَمَن يَكْفُرْ بِٱلطَّٰغُوتِ وَيُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسْتَمْسَكَ بِٱلْعُرْوَةِ ٱلْوُثْقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَا ۗ 

"  Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus ". (Q.S. Al-Baqorah :256)

Kandungan makna ayat diatas, bahwasannya barangsiapa yang menyia-nyiakan akidah ini maka sungguh ia telah berpegang dengan angan-angan yang kosong dan kebatilan, dikarenakan tatkala jalan kebenaran diterjang, maka niscaya ia terjerumus ke jalan kesesatan. 

Allah Ta'ala berfirman :

 

ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِن دُونِهِۦ هُوَ ٱلْبَٰطِلُ وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْكَبِيرُ ﴿٦٢﴾

"(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar." (Q.S. Al-Hajj :62)

 Jika telah diketahui apa yang mereka sembah adalah bathil, maka tempat nya adalah neraka dan itu merupakan seburuk-buruk tempat kembali. 

Aqidah maknanya adalah apa yang diyakini oleh seorang hamba dan dijadikan sebagai agama nya. 

Sekiranya aqidah tersebut sesuai dengan tujuan diutusnya  para Rasul dan diturunkan nya kitab kitab, maka itu merupakan aqidah yang benar dan lurus, niscaya akan menghantarkan keselamatan dari siksa Allah dan membawa kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. 

Namun jika aqidah tersebut menyelisihi apa yang dibawa oleh para Rasul dan kitab yang Allah Ta'ala turunkan, maka aqidah ini akan membawa dampak kehancuran dan adzab dunia dan akhirat. 

Aqidah yang shohih dan benar membawa dampak terpelihara nya darah, harta, harga diri dan dilarang bagi orang lain untuk bertindak aniaya dengan tanpa hak. 

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda : 

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، وَيُقِيمُوا الصَّلاَةَ ، وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّى دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ الإِسْلاَمِ ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ

“Aku diperintah untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, serta mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Jika mereka telah melakukan yang demikian, terpeliharalah dariku darah serta harta mereka, kecuali dengan hak nya, sedangkan perhitungan mereka diserahkan pada Allah Ta’ala.” (HR.Al-Bukhari dan Muslim)

Rosulullah Sallallahu alaihi wa sallam bersabda : 

من قال لا إله إلا الله وكفر بما يعبد من دون الله  حرم ماله ودمه  وحسابه علي الله عزَّ وجلَّ 

" Barangsiapa yang bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah semata dan ia mengingkari apa yang disembah selain Allah, maka haram harta dan darahnya dan perhitungan hisab nya di kembalikan kepada Allah Azza wa Jalla". (HR. Muslim)

Dakwah pada aqidah islam akan membawa kepada keselamatan dari siksa hari kiamat. 

Diriwayatkan oleh Sahabat Jabir radhiyallahu anhu, bahwasanya Rosulillah Sallallahu alaihiwa sallam bersabda : 

من لقي الله لا يشرك به شيئا دخل الجنة،  ومن لقيه يشرك به دخل النار 

" Barangsiapa yang berjumpa dengan Allah Ta'ala tidak menyekutukan Nya sedikitpun, ia akan masuk surga, dan barangsiapa yang berjumpa dengan menyekutukan Nya, maka ia masuk neraka ". (HR. Muslim)

Diriwayatkan dari Sahabat Utbaan ibnu Ma'lik radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : 

 أن الله قد حرم علي النار من قال : لا اله إلا الله،  يبتغي بذالك وجه الله 

 " Sesungguhnya Allah Ta'ala telah mengharamkan bagi neraka orang-orang yang mengucapkan : lha ilaha illallah, yang mengharapkan wajah Allah semata ". ( HR. Al-Bukhari dan Muslim) 

Aqidah yang benar dan lurus dapat menghapus dosa-dosa dan kesalahan, sebagaimana diriwayatkan oleh Sahabat Anas radhiyallahu anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Allah Ta'ala berfirman :

…يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكُ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً.

"…Wahai anak cucu Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh bumi, sedangkan engkau ketika mati tidak menyekutukan Aku sedikit pun juga, pasti Aku akan berikan kepadamu ampunan sepenuh bumi pula ". (HR At-Tirmidzi)

Didalam hadist qudsi diatas, diberitahukan bahwasanya syarat dari mendapatkan ampunan Allah Ta'ala adalah aqidah yang lurus bebas dari syirik, baik syirik besar atau syirik kecil, sedikit atau banyak, dan barangsiapa yang demikian keadaannya, maka ia adalah pemilik hati yang bersih. 

Allah Ta'ala berfirman : 

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ ﴿٨٨﴾ 
إِلَّا مَنْ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ ﴿٨٩﴾

"88. (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,"
"89. kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih ". (Q.S. Asy-Syûrâ: 88-89)

Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata dalam hadist Utbaan ibnu Ma'lik radhiyallahu anhu : " Dan para ahli Tauhid yang murni yang tidak bercampur dengan syirik diberikan ampunan tidak seperti orang-orang yang lainnya, jika sekiranya seorang ahli Tauhid tidak melakukan dosa syirik sedikitpun, namun melakukan dosa-dosa sepenuh bumi, maka Allah Ta'ala akan memberikan ampunan dosa-dosa nya sepenuh bumi semisalnya. Dan hal ini tidak didapatkan oleh orang-orang yang Tauhid nya kurang dan menerjang dosa syirik, dikarenakan hanya orang yang bertauhid secara sempurna dan murni saja meraih keutamaan tersebut, dengan rasa cinta dan pengagungan kepada Allah Ta'ala serta rasa khouf, roja' akan menghapuskan dosa-dosa, walaupun sepenuh bumi, dikarenakan dosa tersebut datang tidak sebanding dengan keutamaan Tauhid tersebut. ...".

Aqidah yang lurus akan menghasilkan amalan amalan dan memberikan manfaat kepada pelaku nya. 

Allah Ta'ala berfirman : 

مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ ﴿٩٧﴾

" Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (Q.S An-Nahl : 97)

Dan lawan dari itu, bahwasannya aqidah yang rusak akan menghapuskan amalan. 

Allah Ta'ala berfirman :

 

وَلَقَدْ أُوحِىَ إِلَيْكَ وَإِلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ ﴿٦٥﴾

" Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi." (Q.S. Az-Zumar :65)

Allah Ta'ala berfirman : 

ذَٰلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَهْدِى بِهِۦ مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ ۚ وَلَوْ أَشْرَكُوا۟ لَحَبِطَ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ ﴿٨٨﴾

" Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan." (Q.S. Al - An ' am :88)

Aqidah menjadi rusak dengan perbuatan syirik dan mengakibatkan terharamkan dari surga dan ampunan, bahkan akan mendapatkan siksa yang kekal abadi dalam neraka. 

Allah Ta'ala berfirman : 

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا ﴿٤٨﴾

" Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." (Q.S. An-Nisaa :48)

Allah Ta'ala berfirman : 

لَقَدْ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓا۟ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْمَسِيحُ ٱبْنُ مَرْيَمَ ۖ وَقَالَ ٱلْمَسِيحُ يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ رَبِّى وَرَبَّكُمْ ۖ إِنَّهُۥ مَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ ٱلْجَنَّةَ وَمَأْوَىٰهُ ٱلنَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ ﴿٧٢﴾

" Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun." (Q.S. Al-Maidah :72)

Aqidah yang rusak mengakibatkan halal darah dan harta seseorang.

Allah Ta'ala berfirman : 

 وَقَٰتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ ٱلدِّينُ كُلُّهُۥ لِلَّهِ ۚ فَإِنِ ٱنتَهَوْا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ بَصِيرٌ ﴿٣٩﴾

" Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan." (Q.S. Al-Anfaal :39)

Allah Ta'ala berfirman : 

فَإِذَا ٱنسَلَخَ ٱلْأَشْهُرُ ٱلْحُرُمُ فَٱقْتُلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدتُّمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَٱحْصُرُوهُمْ وَٱقْعُدُوا۟ لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍ ۚ فَإِن تَابُوا۟ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُا۟ ٱلزَّكَوٰةَ فَخَلُّوا۟ سَبِيلَهُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٥﴾

" Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang."
(Q.S. At-Taubah :5)

Dengan demikian, bahwasanya aqidah yang sohih dan lurus memiliki dampak yang baik dalam hati dan tingkah laku baik pribadi, masyarakat dan pembangunan suatu negeri. 

Sebagai contoh disana terdapat dua kelompok yang membangun masjid, yang satu memiliki niat yang baik serta aqidah yang murni kepada Allah Ta'ala. 

Dan kelompok satunya memiliki tujuan yang buruk dan dilandasi aqidah yang menyimpang. 

Maka Allah Ta'ala memerintahkan kepada Nabi Sallallahu alaihi wa sallam untuk mengerjakan sholat di masjid yang dibangun di atas ketakwaan dan dilarang untuk mendatangi masjid yang dibangun di atas landasan kekufuran dan niat yang tidak baik. 

Allah Ta'ala berfirman : 

وَٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُوا۟ مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًۢا بَيْنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا لِّمَنْ حَارَبَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ مِن قَبْلُ ۚ وَلَيَحْلِفُنَّ إِنْ أَرَدْنَآ إِلَّا ٱلْحُسْنَىٰ ۖ وَٱللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَٰذِبُونَ ﴿١٠٧﴾ لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا۟ ۚ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُطَّهِّرِينَ ﴿١٠٨﴾ أَفَمَنْ أَسَّسَ بُنْيَٰنَهُۥ عَلَىٰ تَقْوَىٰ مِنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنٍ خَيْرٌ أَم مَّنْ أَسَّسَ بُنْيَٰنَهُۥ عَلَىٰ شَفَا جُرُفٍ هَارٍ فَٱنْهَارَ بِهِۦ فِى نَارِ جَهَنَّمَ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظَّٰلِمِينَ ﴿١٠٩﴾ لَا يَزَالُ بُنْيَٰنُهُمُ ٱلَّذِى بَنَوْا۟ رِيبَةً فِى قُلُوبِهِمْ إِلَّآ أَن تَقَطَّعَ قُلُوبُهُمْ ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ ﴿١١٠﴾

"107. Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan". Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya)."
108. Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih."

109. Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar takwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim."

110. Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu telah hancur. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (Q.S. At-Taubah : 107-110)

                 ●●● ☆☆☆☆●●●

Tidak ada komentar:

Posting Komentar