Senin, 03 Februari 2014

SYIRIK MODERAT

Allah سبحانه وتعالى berfirman, "Katakanlah, 'Terangkan kepadaku jika siksa Allah datang kepadamu, atau hari kiamat sampai kepadamu, apakah kamu akan menyeru tuhan selain Allah, jika kamu termasuk orang yang benar!". (Sekali-kali tidak), hanya kepada-Nya (Allah) kamu minta pertolongan, jika Dia menghendaki maka Dia  menghilangkan kesusahan yang kamu mohonkan kepada-Nya, dan kamu tinggalkan apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)". (QS Al-An'am: 40-41).                      

Berkata Al-Ala'mah Taqiyuddin Al Hilaly rohimahullah, "Ayat ini memiliki kandungan makna bahwa kaum musyrikin di masa Nabi صلى الله عليه وسلم mereka menyekutukan Allah dalam ibadah di waktu longgar disaat bergelimang kenikmatan, adapun dikala susah, sedih, terjepit, mereka tidak menyeru kecuali hanya kepada Allah semata, agar diberikan pertolongan Allah atas kesusahan mereka, karena mereka yakin dengan sebenar-benar yakin dan mengetahui ajaran sebelum mereka dari agama Ibrohim dan Ismail, bahwa syirik dan kufur adalah ajaran yang menyeleweng yang tidak diridhoi Allah سبحانه وتعالى , dan tuhan yang mereka sembah walaupun Malaikat, Nabi, Orang Saleh, tidak mampu mengentaskan mereka dari kesusahan. Maka dari itu mereka berdoa dengan ikhlas dan murni hanya kepada Allah di saat itu, akan tetapi tatkala selamat dan longgar, mereka kembali menyekutukan Allah سبحانه وتعالى.                                                 

Adapun musyrikin di masa kini, umat moderat zaman sekarang, mereka menyekutukan Allah baik di waktu longgar dan sempit, suka dan duka, bahkan mereka begitu khusyuk berbuat syirik disaat genting. Tidak ingat kepada Allah sama sekali. Jika engkau bersumpah seribu kali atas nama Allah سبحانه وتعالى mereka tidak takut dan gentar lagi percaya, akan tetapi jika bersumpah menyebut nama tokoh tarekat tertentu mereka akan takut dan percaya. Mereka lebih takut dan berharap kpd makhluk dari pada kepada Allah.                       

Dikisahkan ada suatu kelompok mereka bepergian dg bahtera di atas lautan, tiba-tiba bahtera tersebut oleng dan mulai tenggelam sedikit demi sedikit. Maka para penumpang kapal tersebut mulai berteriak beristighosah menyeru nama wali-wali yg mereka yakini dapat menolong mereka. Dan di bahtera tersebut ada seorang tua salafy yg hanya terdiam. Maka penumpang lainya meneriaki, 'Hai orang tua kenapa kamu hanya diam saja! Tidakkah tahu keadaan kita sedang genting! Tidakkah kamu beristighosah!!". Maka orang tua tersebut berteriak, "Aku memohon kepada Allah سبحانه وتعالى Yang  Maha Esa agar menenggelamkan kalian dan kita semua!!". Maka orang-orang marah dan mengatakan, "Apa kamu tidak takut kepada Allah kalau dikabulkan doamu!!'. Maka dijawab, "Kalian berhak untuk ditengelamkan Allah, karena kalian berpaling dari berdoa kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu dan kalian menyeru para wali yg tdk membawa manfaat dan mudhorot!!".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar