Senin, 03 Februari 2014

NABI MUHAMMAD صلى الله عليه وسلم

Hari senin 12 robi'ul Awwal, menurut sebagian Ahli Tarikh,  Allah سبحانه وتعالى karuniakan dengan lahirnya Muhammad ibnu Abdillah ibnu Abdul Mutholib Al-Ha'syimy, yang mana terlahir dalam kondisi yatim tidak memiliki Ayah. setelah menginjak usia 6 th wafat ibunya, hingga diasuh oleh kakeknya Abdul Mutholib. Setelah dua tahun berikutnya wafatlah sang kakek, maka diasuh oleh pamannya Abu Tholib. 

Tepat pada usia 40 th Allah سبحانه وتعالى mengutus Muhammad صلى الله عليه وسلم sebagai Nabi yang membawa kabar gembira dan peringatan dan dakwah ini dijalankan dengan sebaik-baiknya hingga para manusia tegak padanya pemisah antara cahaya petunjuk dan kesesatan. Maka mulai kaumnya memberikan gangguan dan siksaan terhadap para pengikut setia Nabi صلى الله عليه وسلم , hingga nampak sahabat setia yang mempertahankan iman dan akhirat, hingga rela meninggalkan dunia dan isinya.

Allah سبحانه وتعالى berfirman, "Bagi kaum Fukoro' dari Muhajirin yang mereka diusir dari rumah-rumah mereka, dirampas harta-harta mereka, dalam rangka menggapai keutamaan dan keridhoan dari Allah, dan mereka senantiasa menolong Allah dan Rosul-Nya, merekalah orang-orang yang jujur". (QS Al-Hasyr: 8).                

Selama 13 th Nabi صلى الله عليه وسلم berdakwah pada kaumnya hingga diperintahkan agar berhijrah ke Madinah, meninggalkan harta, rumah, kerabat, sanak, dan saudara, dalam rangka di jalan Allah سبحانه وتعالى.

Tatkala Nabi صلى الله عليه وسلم sampai di Madinah maka disambut oleh penduduknya dengan suka cita dan meriah, hingga kaum Muhajirin diberikan penghormatan dan pertolongan dari kaum Anshor, bahkan diantara mereka merelakan rumah, harta, bahkan istri-istri mereka untuk dinikahi kaum Muhajirin. Berkata Anshor yang memiliki dua istri kepada Muhajirin, "Pilihlah salah satu pasanganku kemudian akan aku talaq dan engkau nikahi".

Allah سبحانه وتعالى berfirman, "Dan orang-orang Anshor yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum kedatangan mereka Muhajirin, mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka, dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka Muhajirin, dan mereka mengutamakan Muhajirin atas dirinya sendiri, walau mereka juga memerlukan. Dan barang siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran maka mereka itulah orang yang beruntung". (QS Al-Hasyr: 9).

Nabi صلى الله عليه وسلم senantiasa berdakwah hingga mencakup semua jazirah hingga Allah سبحانه وتعالى bukakan kota Makkah beserta para penduduknya untuk memeluk ajaran islam dan semakin menyebar keseluruh pelosok Arab.

Setelah 23 th Nabi berdakwah dan berjihad maka tuntaslah risalah Beliau صلى الله عليه وسلم, hingga Allah memanggil ke hadapan-Nya kembali. Allah سبحانه وتعالى berfirman, "Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul, sebelumnya telah berlalu beberapa Rasul. Apakah jika dia wafat atau terbunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa berbalik ke belakang maka ia tidak akan merugikan Allah sedikitpun. Allah akan memberikan balasan kepada orang yang bersyukur". (QS Ali Imron: 144).

Dengan diwafatkan Nabi صلى الله عليه وسلم seakan akan segala kesedihan tumpah meluap, bagaimana tidak? Nabi صلى الله عليه وسلم telah bersabda, "Jika diantara kalian tertimpa musibah, maka hendaknya ingat akan musibah diwafatkannya diriku, karena ini adalah musibah terbesar". (HR Ibnu Sa'ad). Tiada musibah besar menimpa alam semesta semenjak diciptakan-Nya yang melebihi musibah diwafatkan Nabi صلى الله عليه وسلم. 

Berkata Fathimah putri Nabi صلى الله عليه وسلم tatkala Ayahnya wafat, "Wahai ayah, engkau telah menghadap panggilan Robb Subhana wa Ta'ala.....Wahai ayah, semoga surga firdaus tempat kembalinya........"              

Berkata Anas ibnu Malik, "Kita masih inggat, tatkala Nabi صلى الله عليه وسلم memasuki Madinah, maka terasa cahaya menerangi seluruh pelosok Madinah. Dan tatkala dihari wafatnya Nabi صلى الله عليه وسلم terasa amat gelap lagi berkabung kita tidak dapat melakukan apa-apa, hingga Nabi صلى الله عليه وسلم dikubur senantiasa hati kita mengingkarinya". (HR Tirmidzy).

Abu Bakar berkata kepada Umar, setelah wafatnya Nabi صلى الله عليه وسلم , "Mari kita pergi menuju Ummu Aiman berziarah kepadanya sebagaimana Nabi صلى الله عليه وسلم datang kepadanya. Maka tatkala sampai maka Ummu Aiman menangis, kemudian ditanya, "Apa yang membuat engkau menangis? Apa yang di sisi Allah adalah apa yang terbaik untuk Nabi صلى الله عليه وسلم."  Maka dijawab, "Aku tau apa yang ada disisi Allah adalah apa yang terbaik untuk Nabi صلى الله عليه وسلم. Akan tetapi aku bersedih lantaran wahyu dari langit telah terputus". Maka seraya Abu Bakar dan Umar turut bersedih dan menangis. (HR Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar