Rabu, 26 Februari 2014

BERSEGERA MENDATANGI SHOLAT

Oleh : Asy Syaikh Abdullah Al-Fauzan hafidzahullah                                           

Banyak dijumpai dalil yang menganjurkan pada kita agar bersegera dalam beramal kebaikan, berlomba di dalamnya, diantaranya adalah yang berkaitan dalam mendatangi masjid, dan duduk di dalamnya untuk menunggu waktu sholat berikutnya.

Allah سبحانه وتعالى berfirman, "Dan bersegeralah kalian menuju ampunan Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang diperuntukkan bagi orang yang bertakwa". (QS Ali-Imran: 133). Allah سبحانه وتعالى berfirman, "Maka berlombalah kalian di dalam kebaikan". (QS Al-Ma'idah: 48).                                                   

Berkata Syaikh Abdurraohman ibn Sa'di rahimahullah, "Perintah agar bersegera dan berlomba dalam kebaikan memiliki arti lebih dari hanya sekedar melaksanakan dan mengerjakan, dikarenakan bersegera artinya melaksanakan dan menjalankan dengan sesempurna mungkin dengan cara berlomba menjadi yang terbaik, dan barangsiapa berlomba menjadi yang terbaik di dunia maka ia akan medapat imbalan di akhirat yang berupa surga, maka orang yang terbaik ia mendapat derajat tertinggi, dan kebaikan yang dimaksud dalam ayat adalah mencakup seluruh bentuk ketaatan yang fardhu maupun yang nafilah, baik dari sholat, puasa, zakat, haji, umroh, jihad dan segala kebaikan yang membawa manfaat yang terbatas dan tidak terbatas. 

Diantara bentuk kebaikan adalah bersegera menuju masjid dan menunggu waktu sholat dengan memperbanyak berdzikir, tilawah, melakukan sholat sunnah, dan sebagainya adalah sarana untuk mendapatkan maghfiroh yaitu ampunan dan keutamaan yang agung.                 

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda, "Jika sekiranya mereka mengetahui keutamaan bersegera dalam mendatangi sholat, niscaya mereka akan berlomba di dalamnya". (HR Bukhary dan Muslim).                                 

Berkata imam An-Nawawy: "Arti bersegera dalam mendatangi sholat adalah umum untuk sholat apa saja". Berkata imam Al-Harowy: "Ini hanya khusus sholat Jum'ah. Akan tetapi yang rojih dan kuat adalah yang pertama yaitu umum untuk segala sholat".

Sesungguhnya bersegera mendatangi sholat merupakan bentuk pengagunggan terhadap ibadah sholat, dan ketergantungan hati menuju masjid, dan menunjukkan bahwa urusan sholat adalah perkara yang harus didahulukan dan dinomersatukan dari segala bentuk urusan di kehidupannya. Dan ini merupakan tanda keberuntungan dan tanda kebaikan bagi seseorang.             

Allah سبحانه وتعالى berfirman, "Rumah-rumah yang disana diperintahkan Allah untuk memuliakan dan menyebut nama-Nya, disana bertasbih dengan nama-Nya pada waktu pagi dan petang. Orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan perniagaan dari menginggat Allah, melaksanakan sholat, zakat, mereka takut kepada hari ketika hati dan mata menjadi guncang (hari kiyamat). Mereka melakukan hal itu agar Allah memberi balasan kepada mereka dengan yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan dan agar Dia menambahkan karunia- Nya kepada mereka".  (QS An-Nur: 36-38).

Setiap manusia pasti memiliki aktifitas dan kesibukan, akan tetapi hendaknya ia mendahulukan sholat tatkala datang waktunya, dan ini tidak akan diraih kecuali bagi mereka yang mendapat taufiq dari Allah dan karunia-Nya untuk mengagungkan syiar-syiar-Nya, maka ia mendahulukan ketaatan Allah, bersegera menuju jalan kebaikan dan mendekatkan diri dengan mendatangi masjid sebelum sholat didirikan.

Para Salaf memiliki semangat tinggi dalam menegakkan sholat, karena mereka mengetahui kedudukannya di sisi Allah سبحانه وتعالى, hingga terabadikan dalam banyak riwayat tentang mereka.

Berkata Imam Ibnu Muba'rok dari Ady ibnu Ha'tim berkata, "Tidaklah masuk waktu sholat kecuali aku rindu untuk mengerjakannya". (Kitab Az-Zuhud, 460). 

Berkata Imam Ad-Dzahaby, "Tidaklah sholat dikumandangkan sejak aku masuk islam kecuali aku telah melakukan wudhu' sebelumnya". (Kitab Siyar A'lam Nubala, 3/164).

Said ibnu Musyayyib dahulu ia sesalu mendatangi masjid sebelum adzan dikumandangkan, dan ini berlangsung lebih dari 30 th, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam ibnu Abi Syaibah, dari Said berkata, "Tidaklah muadzin mengumandangkan adzan kecuali aku berada di Masjid, hal ini aku lakukan lebih dari 30 th". (Kitab Mushonaf 1/351).

Dan berkata Ibnu Saad ," Aku tidak pernah tertinggal sholat jamaah selama 40 th". (Kitab Thobakot ibnu Saad 5/131).

Dahulu imam A'masy walau ia sudah tua tdk pernah tertinggal takbir pertama bersama imam, selama 70 th". (Kitab Tahdzibut-Tahdzib 4/196).

Dahulu muhadist Bisr ibn Hasan As-shoffy senantiasa berdiri di shof pertama pada masjid basroh lebih dari 50 th. (Kitab Tahdzib 1/391).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar