Kamis, 11 Mei 2017

KEUTAMAAN SHOLAT DUA REKAAT DAN BERISTIGFAR SETELAH BERBUAT DOSA


Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ala Rosulillah, wa ba'du :

Allah Ta'ala berfirman : 

وَٱلَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا۟ فَٰحِشَةً أَوْ ظَلَمُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا۟ ٱللَّهَ فَٱسْتَغْفَرُوا۟ لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ إِلَّا ٱللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلُوا۟ وَهُمْ يَعْلَمُونَ ﴿١٣٥﴾

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui."
(Q.S. Ali-Imran :135)

🔺وفيها من العلم ما رواه أهل السنن وقال الترمذي حديث حسن ورواه ابن حبان في صحيحه وصححه الألباني عن أبي بكر رضي الله عنه قال سمعت رسول الله ﷺ يقول : "مامن رجل يذنب ذنبا ثم يقوم فيتطهر ثم يستغفر الله إلا غفر الله له ثم قرأ هذه الآية والذين إذا فعلوا فاحشة أو ظلموا أنفسهم ذكروا الله الآية".

Dan dijumpai riwayat dari Ahli Sunan, dan Al-Imam At-Tirmidzi berkata bahwa hadits ini adalah hadits hasan, dan diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Shohih Nya, dan telah disahkan oleh Al-Imam Al-Albani rahimahullah,  dari Sahabat Abu Bakar Radhiyallâhu Anhu berkata, bahwasannya Ia mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda : " Tidaklah seseorang yang telah berbuat dosa, kemudian ia bangkit  untuk ber suci dan beristighfar memohon ampunan kepada Allah Ta'ala, kecuali ia diberikan ampunan, kemudian beliau Shallallahu alaihi wa sallam membaca ayat ini. ....".

🔺قال شيخ الإسلام رحمه الله: " و أما من حقق التوحيد والإستغفار فلا بد أن يرفع عنه الشر فلهذا قال ذو النون ( لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين ).

Asy-Syaikh Islam rahimahullah berkata : "  Dan adapun bagi mereka yang telah merealisasikan Tauhid dan beristighfar, maka niscaya terangkat dari nya suatu keburukan, oleh karenanya Dza Nuun  (Nabi Yunus) berdoa : " Tiada Ilah Yang Haq kecuali Engkau,  Maha Suci Engkau Ya Allah, sesungguhnya aku tergolong sebagai hamba yang aniaya ".

        
              والله أعلم
كتبه عبد الله بن صالح العبيلان
          ١٦-٧-١٤٣٨هـ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar