Rabu, 19 Februari 2025

KABAR GEMBIRA DALAM MENYAMBUT BULAN RAMADAN



Kabar Gembira dalam Menyambut Bulan Ramadan 


Segala puji bagi Allah yang memberi taufik kepada orang-orang yang beramal untuk menaati-Nya. Maka mereka pun memasuki bulan (Ramadan) dalam keadaan bersyukur. 

Dia telah merealisasikan harapan para hamba-Nya dengan rahmat-Nya, sehingga mereka memperoleh karunia yang melimpah. 

Dia juga membentangkan sayap kemurahan-Nya di atas mereka, sehingga dosa-dosa mereka diampuni. 

Dia telah menjadikan mereka termasuk orang-orang yang beruntung, menganugerahkan nikmat-Nya kepada mereka yang bertakwa, serta tidak mengecewakan harapan orang-orang yang menginginkan-Nya.

Sungguh, Allah yang Mahaperkasa lagi Mahaagung telah mengkhususkan bulan ini dengan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh waktu-waktu lainnya. 

Allah Yang Mahasuci dan Mahatinggi telah menganugerahkan kemuliaan kepada bulan ini, sehingga akal manusia pun tidak mampu memahami kebesarannya. Keutamaan-keutamaannya pun tidak dapat terhitung, karena karunia-Nya yang melimpah.

Kemuliaan dan kebaikan yang diberikan oleh Allah dalam bulan ini sangat besar. Setiap orang yang beramal saleh akan diberikan keutamaan yang mulia, sebagaimana pahala bagi orang yang senantiasa berbuat baik. 

Allah juga menganugerahkan kebahagiaan kepada orang-orang yang rendah hati dan tunduk kepada-Nya dalam malam-malam yang penuh berkah. Mereka adalah orang-orang yang menjauhi perbuatan dosa dengan hati yang bersih.

Mereka yang bersungguh-sungguh dalam ketaatan pada malam hari akan memperoleh balasan yang baik, mendapatkan makanan yang lezat, dan beristirahat dalam ketenangan. 

Mereka menangisi dosa-dosanya di hadapan Allah, berharap agar kesalahan-kesalahan mereka diampuni dan dosa-dosa mereka dihapuskan.

Sungguh, Allah telah membuka pintu kemurahan-Nya yang luas bagi semua hamba-Nya. 

Dia juga memilih dan mengkhususkan sebagian hamba-Nya dengan anugerah-Nya yang besar. Dia menanamkan ketakwaan dalam hati mereka, memberikan cahaya keimanan di dalam jiwa mereka, serta mengokohkan langkah mereka di jalan-Nya. Maka, mereka pun merasakan ketenangan dalam beribadah kepada-Nya.

Allah telah menganugerahkan kepada mereka kelezatan dalam mengingat-Nya, dan menjadikan lisan mereka basah dengan ucapan syukur. 

Dengan demikian, hati mereka dipenuhi rasa takut akan ancaman-Nya serta berharap kepada janji-Nya. Maka, seluruh anggota tubuh mereka pun tunduk dalam ketaatan, dan lidah mereka terjaga dari ucapan yang sia-sia.

Mahasuci Allah yang telah menetapkan hamba-hamba-Nya dalam lindungan rahmat-Nya, dan menghindarkan mereka dari kehinaan dengan kemuliaan-Nya. Maka mereka pun meninggalkan segala sesuatu yang dapat merugikan mereka, serta menjauhi larangan-larangan-Nya dengan penuh ketundukan.


Maha Suci Allah yang telah menentukan waktu untuk ketaatan-Nya, dan telah mengaruniakan kemuliaan kepada mereka dengan kehormatan-Nya. 

Maka mereka pun meninggalkan tempat tidur mereka, menunaikan kewajiban puasa mereka, menghidupkan malam dengan shalat, sementara manusia dalam keadaan tidur. Wajah-wajah mereka telah bersinar dalam gelapnya malam.

Seseorang di antara mereka meminta ampunan atas dosa-dosanya, yang lain memohon taufik untuk ketaatan, yang lain meminta tambahan dari ampunan-Nya, yang lain mengharapkan keindahan dari-Nya, yang lain bersyukur kepada-Nya atas nikmat petunjuk-Nya, yang lain takut kepada ancaman-Nya, dan yang lain bertanya tentang amalannya.

Maha Suci Allah, mereka tidur sementara orang lain terjaga dalam kelalaian, mereka menangis sementara orang lain tertawa, mereka berdiri dalam ibadah sementara orang lain bersandar, mereka membaca Al-Qur'an dan memahami maknanya. Mereka telah berpaling dari segala kesibukan yang menghalangi mereka dari keberhasilan yang abadi.

Mereka tidak peduli dengan pertanyaan orang-orang yang bertanya, tidak bertambah lelah karena usaha pencari dunia, dan tidak terganggu oleh keinginan hawa nafsu.

Aku memuji-Nya atas seluruh nikmat-Nya yang melimpah, dan aku bersyukur kepada-Nya karena Dia telah memberi kita keutamaan dengan puasa dan qiyam (shalat malam). 

Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, Dialah yang telah menetapkan kesempurnaan dan keindahan, dan yang telah menyucikan-Nya dari segala bentuk kemiripan makhluk. 

Aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya yang dikhususkan dengan kedekatan dan pengutusan, dan merupakan rahmat bagi seluruh alam, petunjuk bagi para salik (penempuh jalan Allah), dan hujjah atas seluruh makhluk. Semoga Allah senantiasa mencurahkan shalawat kepada beliau, keluarganya, dan para sahabatnya yang mulia, yang merupakan pelita kegelapan.

Ya Allah, sampaikanlah bulan Ramadan kepada kami dengan keselamatan, keislaman, keamanan, dan iman. Ampunilah segala keburukan kami yang telah lalu, dan bantulah kami untuk beribadah di dalamnya dengan kebaikan dan keikhlasan.


Dari Ibnu Abbas (semoga Allah meridhainya), bahwa ia mendengar Nabi ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya surga berhias dan dihias setiap tahun untuk menyambut masuknya bulan Ramadan. Maka ketika malam pertama bulan Ramadan tiba, berhembuslah angin dari bawah Arasy yang disebut dengan Al-Mutsirah. Lalu, daun-daun pohon surga bergesekan dan lampu-lampu bersinar, sehingga terdengar suara merdu yang belum pernah didengar oleh pendengar mana pun lebih indah darinya."

Bidadari surga menampakkan wajah mereka hingga mereka berdiri di atas pohon surga dan berseru: Apakah ada orang yang ingin meminang Allah (dengan amal saleh) sehingga Dia menikahkannya dengan kami? Kemudian mereka berkata: Wahai Ridwan, malam apakah ini? Maka dia menjawab: Malam pertama bulan Ramadhan.



Dari Abu Hurairah  (semoga Allah meridhainya), Rasulullah (Shallallahu alaihi wasallam) bersabda:
"Ketika bulan Ramadhan tiba, pintu-pintu rahmat dibuka, pintu-pintu Jahannam ditutup, dan setan-setan dibelenggu."


Dari Abu Hurairah (Radhiyallahu anhu), Nabi (Shallallahu alaihi wa sallam) bersabda:
"Ketika malam pertama bulan Ramadhan tiba, setan-setan dan jin yang durhaka dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup dan tidak ada satu pun yang terbuka. Pintu-pintu surga dibuka dan tidak ada satu pun yang tertutup. Seorang penyeru berseru: 'Wahai pencari kebaikan, maju! Wahai pencari kejahatan, berhentilah!' Setiap malam, Allah membebaskan hamba dari neraka."


Dari Anas bin Malik (Radhiyallahuanhu), Rasulullah (Shallallahu alaihi wa sallam) bersabda:
"Apa yang terjadi pada kalian ketika Ramadhan tiba?"
Mereka menjawab: "Ya Rasulullah, kami tidak tahu."
Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah mengampuni setiap penghuni rumah pada malam pertama Ramadhan."


Diriwayatkan dari Abu Mas'ud al-Badri (Radhiyallahu anhu), Rasulullah (Shallallahu alaihi wa sallam) bersabda:
"Jika para hamba mengetahui keutamaan bulan Ramadhan, mereka pasti berharap agar sepanjang tahun adalah Ramadhan."

Seorang pria dari Khazraj bertanya: "Ya Nabi Allah, sampaikanlah kepada kami!"
Beliau bersabda: "Surga dihiasi dari awal tahun hingga bulan Ramadhan tiba. Pada malam pertama Ramadhan, angin berembus dari bawah Arsy, menyebabkan dedaunan pepohonan surga bergetar. Bidadari surga menampakkan diri dan berkata: 'Ya Rabb, jadikanlah kami sebagai pasangan dari hamba-hamba-Mu di bulan suci ini.'”



Nabi ﷺ bersabda: "Barang siapa yang berpuasa sehari di bulan Ramadan, maka Allah akan memberinya seorang istri dari bidadari bermata indah yang berdiam dalam kemah dari mutiara. 

Setiap wanita dari mereka mengenakan tujuh puluh pakaian berwarna yang berbeda, dan setiap warna tidak serupa dengan warna lainnya. 

Setiap wanita memiliki tujuh puluh ribu pembantu yang melayaninya, dan tujuh puluh ribu pelayan lain yang berdiri melayaninya. 

Setiap kali ia makan satu suapan, ia akan merasakan kenikmatan yang tidak ia rasakan sebelumnya, dan setiap kali ia minum satu tegukan, ia akan merasakan kesegaran yang tidak pernah ia alami sebelumnya."


Diriwayatkan bahwa Nabi ﷺ biasa berdoa agar mencapai Ramadan. 

Ketika bulan Rajab tiba, beliau berdoa: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, serta sampaikan kami ke bulan Ramadan."


Al-Mu'alla bin Fadhl berkata: "Kaum salaf berdoa selama enam bulan agar dapat mencapai Ramadan, dan enam bulan berikutnya mereka berdoa agar amal mereka diterima."


Yahya bin Abi Katsir berkata: "Di antara doa mereka adalah: 'Ya Allah, sampaikanlah aku ke Ramadan, dan terimalah puasaku serta amalku dengan penuh penerimaan.'"


Kemudian disebutkan dalam hadits qudsi: "Puasa itu untuk-Ku, dan Aku yang akan memberikan balasannya ".



Fasal: 


Ketahuilah bahwa kewajiban puasa Ramadan ditetapkan dengan dua hal: melihat hilal atau menyempurnakan bulan Sya'ban tiga puluh hari.

Penyempurnaan bulan Sya'ban menjadi tiga puluh hari, dan sepatutnya manusia menyambut bulan mulia ini dengan penuh kegembiraan dan semangat, dengan menunaikan hak puasa, menghidupkan siangnya dengan ibadah puasa dan malamnya dengan qiyam. 

Berjumpa dengan bulan Ramadan dan berpuasa di dalamnya adalah nikmat yang Allah berikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki.

Hadis tiga orang yang menjadi syahid, di mana salah satu dari mereka meninggal dunia setelah yang lainnya, dan Rasulullah ﷺ bersabda kepada mereka bahwa orang yang mencapai Ramadan dan berpuasa di dalamnya serta mendirikan shalat akan mendapatkan pahala yang lebih besar.


Rasulullah ﷺ menyampaikan kabar gembira kepada para sahabatnya dengan kedatangan Ramadan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu ,Nabi ﷺ bersabda:

"Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh keberkahan. Allah mewajibkan kalian berpuasa di dalamnya. Dalam bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barang siapa yang diharamkan kebaikannya, maka ia benar-benar telah terhalang."


Sebagian orang bertanya-tanya tentang bagaimana pintu surga dibuka untuk orang beriman dan pintu neraka ditutup untuk orang berdosa, serta bagaimana setan dapat dibelenggu tetapi kejahatan tetap terjadi. Namun, hadis ini berfungsi sebagai motivasi untuk menyambut bulan Ramadan dengan baik.


Dalam hadis lain disebutkan bahwa Ramadan adalah "Sayyidus Syuhur" (penghulu segala bulan), di mana datang dengan membawa keberkahan dan pahala yang berlipat ganda.


Sebuah syair berbunyi:


"Ramadan adalah kesempatan emas untuk membersihkan hati dari noda-noda dosa, menghilangkan kekotoran jiwa, dan meningkatkan ketakwaan dengan ucapan dan perbuatan. Maka, ambillah kesempatan ini untuk meraih keuntungan akhirat, karena siapa yang menanam benih kebaikan, ia akan menuai hasilnya pada hari panen."

"Wahai yang menyia-nyiakan umur dengan kelalaian! Telah berlalu hari-hari untuk memperbaiki diri, namun engkau tetap dalam kerugian. Betapa banyak orang yang meraih keuntungan dalam perdagangan bulan ini, tetapi engkau masih belum mendapatkan apa-apa! Kalau tidak mendapat keuntungan di bulan ini, kapan lagi akan mendapatkannya?"

Siapa yang tidak berusaha di dalamnya (Ramadan) untuk meraih keuntungan dari tuannya, maka ia tidak akan maju setelahnya. Siapa yang tidak mendapatkan rahmat di bulan Ramadan, maka ia adalah orang yang terhalang dari kebaikan dan merugi.


Syair:

Apabila Ramadan datang seperti seorang tamu, maka sambutlah ia dengan baik.
Siapa yang ingin menanam kebaikan, inilah musimnya.
Bangun dan azanlah: “Marilah menuju kemenangan,” namun engkau malah rugi.
Engkau menyeru kepada perbaikan, tetapi dirimu masih dalam kerusakan.
Berapa banyak orang yang menyeru kepada jihad tetapi justru melemah?
Berapa banyak yang menyambung hubungan dengan Allah, tetapi masih terputus dari-Nya?
Berapa banyak yang maju untuk beramal tetapi justru menunda dan malas?
Ini adalah musim kebaikan, maka manfaatkanlah ia.


Wahai saudaraku!

Di mana kalian pada tahun lalu di bulan ini, baik laki-laki maupun perempuan?
Bersungguh-sungguhlah dalam amal saleh dan bersihkanlah keadaan kalian.
Namun, sebagian dari kalian tetap dalam kelalaian dan tidak mengambil pelajaran.
Berapa banyak amal yang telah diputuskan dan kesempatan yang telah hilang?
Orang-orang sebelum kalian telah maju dengan amal dan membawa bekal menuju kematian.
Mereka tidak akan kembali untuk mengulangi amal-amal mereka.
Karena itu, bersungguh-sungguhlah sebelum datangnya ajal, sebelum kematian menghentikan langkah kalian.
Semoga Allah merahmati kalian dan memudahkan langkah kalian dalam segala kebaikan.


Saudara-saudaraku!

Ketahuilah bahwa bulan kalian ini adalah bulan yang mulia, musim yang agung.
Allah memberikannya keistimewaan dibandingkan bulan-bulan lainnya dengan kemuliaan dan kehormatan.
Di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, dan diwajibkan puasa sebagai tanda syukur atas nikmat yang besar.
Allah menjadikannya sebagai salah satu rukun Islam yang tidak bisa digantikan.
Di bulan ini, kalian ditegakkan untuk menjalankan kewajiban puasa.
Ini adalah bulan kebaikan dan keberkahan, bulan zakat dan amal kebajikan.
Bulan dikabulkannya doa-doa dan dihapuskannya dosa-dosa.
Bulan dilipatgandakannya pahala dan dibukanya pintu-pintu keutamaan serta rahmat Allah.


Bulan Menghimpun Pahala Berlipat


Ini adalah bulan yang tidak dapat dibandingkan dengan bulan lain, kecuali dalam hal waktu yang baik. Kebaikan di dalamnya dihargai seribu kali lipat dibandingkan di waktu lain, dan kewajiban di dalamnya bernilai tujuh puluh kali lipat dari kewajiban yang dilakukan di luar bulan itu.

Adapun orang-orang yang memiliki tekad tinggi dan pemilik tujuan mulia, mereka adalah orang-orang yang mengejar permintaan yang tinggi. Mereka tidak mengabaikan kesempatan sebelum waktunya berlalu dan mereka meneguhkan tekad untuk bersungguh-sungguh serta meninggalkan kelalaian. Waktu-waktu keutamaan adalah kesempatan berharga.

Sebagian ulama menyebut bulan ini sebagai “musim suci”, yang dipenuhi dengan cahaya. Di dalamnya terdapat malaikat yang jumlahnya tidak diketahui kecuali oleh Allah. Mereka menyembah Allah tanpa berhenti sekejap pun. Ketika datang malam-malam bulan Ramadan, mereka meminta izin kepada Allah untuk turun ke bumi dan bergabung dengan umat Nabi Muhammad ﷺ dalam melaksanakan shalat Tarawih.

Mereka menamai tempat yang mereka singgahi sebagai Sa’adah, karena mereka tidak pernah meninggalkannya selamanya. Ketika Umar bin Khattab r.a. mendengar hal ini, beliau berkata: "Kami lebih berhak mendapatkan keutamaan dan pahala ini." Maka beliau pun mengajak masyarakat untuk menunaikan shalat Tarawih di bulan Ramadan.


Wahai jiwa yang lemah!


Apa yang membuatmu tertidur dan lalai? Apa yang membuatmu tetap dalam keterlenaan dan keterikatan pada dosa? Kami menguatkanmu dalam keraguan dan kesedihan. Di musim ini, harga surga menjadi murah bagi yang ingin membelinya, dan pintunya terbuka bagi yang ingin memasukinya. Jangan sampai usiamu habis tanpa ampunan.

Jangan biarkan kebiasaan malas dan lemah mengalahkanmu. Renungkanlah kisah seseorang yang datang ke lapangan kehidupan dengan tangisan kesedihan. Wahai jiwa yang penuh harapan! Jika engkau mengetuk pintu dengan menangis dan berdoa, pasti akan terbuka. Bersihkan lidahmu dengan istighfar, hiasi dirimu dengan ketakwaan dan kebaikan.

Ya Rabbi!

Jika dosaku begitu besar hingga tampak seperti gunung yang menjulang, sungguh aku tahu bahwa ampunan-Mu lebih besar. Siapa lagi yang dapat diharapkan oleh seorang pendosa selain Engkau? Jika aku mengangkat tanganku kepada-Mu, siapa lagi yang akan merahmatiku? Ampunilah aku dengan kasih sayang-Mu.


Ya Allah, wahai Dzat yang tidak memperoleh manfaat dari ketaatan dan tidak merugikan-Nya kemaksiatan. Wahai Dzat yang memperpanjang umur makhluk-Nya dengan kebaikan, kemurahan, keutamaan, dan anugerah. Kami memohon kepada-Mu agar Engkau menjadikan kami termasuk hamba-hamba-Mu yang beruntung, wali-wali-Mu yang bertakwa, mereka yang Engkau pilih untuk berkhidmat kepada-Mu, yang Engkau berikan kebahagiaan dengan kedekatan dan kehadiran-Mu, yang Engkau tetapkan sebagai teman di sisi-Mu, serta Engkau pakaikan kepada mereka pakaian kecintaan-Mu.


Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang memperoleh keberuntungan dalam bulan yang mulia ini. Limpahkanlah kepada kami pahala yang berlipat ganda, karunia yang besar, serta ampunan atas segala dosa yang kami lakukan, baik yang besar maupun kecil. Ringankanlah beban kami dari segala kesalahan dan terimalah amal-amal kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima amal meskipun sedikit.


Ya Allah, terimalah dari kami amal yang mudah. Hapuskan kesalahan kami dalam ucapan dan perbuatan. Maafkan kami atas kelalaian dan keteledoran. Ampunilah kami, kedua orang tua kami, dan seluruh kaum muslimin, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat, dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pengasih di antara para pengasih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar