Khutbah Pertama:
Segala puji bagi Allah yang telah menyempurnakan agama bagi kita, menyempurnakan nikmat-Nya atas kita, dan meridai Islam sebagai agama kita. Aku memuji-Nya, bersyukur kepada-Nya, bertaubat, dan memohon ampun kepada-Nya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, satu-satunya tanpa sekutu. Aku juga bersaksi bahwa junjungan kita, Nabi Muhammad, adalah hamba dan utusan-Nya, seorang yang memiliki akhlak yang luhur dan budi pekerti yang tinggi. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada beliau, keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya hingga hari kiamat.
Amma ba’du:
Wahai saudara-saudaraku yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa.
Barang siapa yang takut akan ancaman Allah, maka jarak yang jauh terasa dekat baginya, dan barang siapa yang panjang angan-angannya, maka amalnya menjadi lemah.
Iman adalah sebaik-baik pemimpin, amal saleh adalah sebaik-baik pembimbing, berbuat baik kepada sesama adalah sebaik-baik balasan, dan akhlak yang baik adalah sebaik-baik kelebihan.
Manusia di dunia ini dalam keadaan lalai, jenazah melewati mereka, sementara kematian terus mengintai dan mendekat. Mereka membangun rumah yang tidak akan mereka tinggali, dan mereka mengumpulkan harta yang tidak akan mereka makan. Betapa beruntungnya orang yang memanfaatkan dunia untuk kepentingan akhiratnya! Dan betapa suksesnya orang yang bersungguh-sungguh mencari rida Allah dan beramal dalam ketaatan kepada-Nya!
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari dunia, serta berbuat baiklah (kepada sesama) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan" (QS. Al-Qashash: 77).
Wahai kaum muslimin,
telah datang kepada kalian seorang duta yang mulia mendahului tamu agung dan tercinta, maka muliakanlah duta dari tamu kalian.
Sambutlah utusan dari tamu kalian dengan baik.
Dia adalah bulan Sya’ban, duta dan utusan dari bulan Ramadan yang membawa beritanya kepada kalian.
Maka, sebagai bentuk penghormatan kita kepada Ramadan, kita harus menyambut dan memuliakan saudaranya, yaitu bulan Sya’ban.
Caranya sangat mudah bagi mereka yang hatinya menginginkan kelapangan dan cahaya kuburnya, serta tujuannya adalah mendapatkan rahmat dan rida Tuhannya.
Wahai saudara-saudara sekalian,..
penghormatan pertama terhadap bulan Sya’ban yang datang dan akan pergi ini adalah dengan memperbanyak puasa di dalamnya.
Sesungguhnya, kekasih kita, Nabi Muhammad ﷺ, banyak berpuasa di bulan Sya’ban.
Aisyah radhiyallahu 'anha berkata:
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa selain di bulan Sya’ban.”
Dalam riwayat lain, beliau berkata:
“Nabi ﷺ biasa berpuasa hampir seluruh bulan Sya’ban, kecuali sedikit saja.”
Nabi ﷺ menjelaskan alasan beliau banyak berpuasa di bulan ini.
Usamah bin Zaid radhiyallahu 'anhuma bertanya kepada Nabi ﷺ, “Wahai Rasulullah, aku tidak melihat engkau banyak berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?”
Beliau menjawab:
“Itu adalah bulan yang banyak dilupakan oleh manusia, antara Rajab dan Ramadan. Bulan ini adalah bulan diangkatnya amal kepada Tuhan semesta alam, dan aku ingin amalanku diangkat dalam keadaan aku berpuasa.”
Ada dua alasan yang disebutkan oleh Nabi ﷺ:
- Bulan Sya’ban adalah bulan yang sering dilupakan oleh manusia karena berada di antara dua bulan yang agung, yaitu Rajab dan Ramadan. Waktu-waktu yang sering dilupakan manusia adalah saat yang paling baik untuk beribadah dan melipatgandakan pahala.
- Bulan Sya’ban adalah bulan di mana amalan diangkat kepada Allah, dan Nabi ﷺ ingin amalannya diangkat dalam keadaan beliau sedang berpuasa.
Maka marilah kita meneladani kekasih kita, Nabi Muhammad ﷺ, dalam memperbanyak puasa di bulan ini.
Selain itu, puasa di bulan Sya’ban juga merupakan latihan sebelum memasuki bulan Ramadan, agar kita tidak merasa berat saat mulai berpuasa di bulan Ramadan.
Wahai hamba Allah,..
penghormatan kedua terhadap bulan Sya’ban adalah dengan membersihkan diri dari dosa dan maksiat serta menyucikan rumah kita dari kemungkaran dan pelanggaran syariat.
Maka bertobatlah dengan sungguh-sungguh kepada Allah. Perbaikilah hubungan kalian dengan Tuhan kalian. Mulailah lembaran baru yang putih dalam sisa hidup kalian.
Bergembiralah dengan penerimaan Allah terhadap tobat kalian.
"Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. Az-Zumar: 53).
Wahai saudaraku muslim,...
jangan sampai Ramadan datang sedangkan hatimu masih kotor dengan dosa. Sesungguhnya, Ramadan itu seperti wewangian, dan tidaklah seseorang berhak menggunakannya kecuali setelah membersihkan dirinya. Inilah saatnya untuk membersihkan diri dari noda dosa dan maksiat.
Wahai orang yang masih memiliki hutang kepada sesama, bayarlah hutangmu!
Wahai anak yang durhaka kepada orang tua, kembalilah kepada mereka dengan penuh bakti!
Wahai pemuda yang terjerumus dalam kemaksiatan, jangan biarkan setan menang dengan membuatmu putus asa dari rahmat Allah!
Wahai saudara-saudara yang dikasihi Allah,...
penghormatan ketiga terhadap bulan Sya’ban adalah dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an.
Para salafus shalih sangat bersungguh-sungguh di bulan ini dalam membaca Al-Qur’an dan bersiap menyambut Ramadan.
Sufyan bin Uyainah berkata:
“Bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Sya’ban adalah bulan menyiram, dan bulan Ramadan adalah bulan memanen.”
Maka, marilah kita memperbanyak ibadah dan menjauhi maksiat.
Manfaatkan waktu luang sebelum kesibukan, kesehatan sebelum sakit, hidup sebelum mati, dan kekayaan sebelum kemiskinan.
Aku akhiri khutbah ini dengan beristighfar kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Khutbah Kedua:
Segala puji bagi Allah atas segala nikmat-Nya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, satu-satunya tanpa sekutu, sebagai bentuk pengagungan terhadap-Nya. Aku juga bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Wahai manusia,...
kalian akan mendapati balasan dari apa yang telah kalian lakukan.
Bertakwalah kepada Allah!
Orang yang cerdas adalah orang yang mempersiapkan dirinya untuk kehidupan setelah kematian.
Waktu terus berlalu.
Rajab telah berlalu tanpa kita sadari.
Kini Sya’ban telah datang.
Maka wahai yang telah menyia-nyiakan waktu, bangunlah dari kelalaianmu!
Kita memohon kepada Allah dengan nama-nama-Nya yang mulia agar Dia memberkahi kita di bulan Sya’ban dan mempertemukan kita dengan bulan Ramadan.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang mendapatkan rahmat dan ampunan-Nya.
Ya Allah, terimalah amal ibadah kami dan masukkan kami ke dalam surga-Mu.
Ya Allah, berkahilah kami di bulan Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadan.
Jadikanlah kami termasuk orang-orang yang meraih rahmat, maghfirah, dan pembebasan dari neraka di bulan yang penuh berkah ini.
Ya Allah, perbaikilah keadaan umat Islam di mana pun mereka berada.
Satukanlah hati-hati mereka dalam kebaikan dan hidayah-Mu.
Teguhkanlah langkah mereka di atas jalan kebenaran.
Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, dosa kedua orang tua kami, dosa guru-guru kami, dan dosa seluruh kaum muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat.
Ya Allah, kuatkanlah iman kami, hiasi hati kami dengan ketakwaan, dan jadikanlah kami termasuk orang-orang yang istiqamah di jalan-Mu.
Ya Allah, jauhkanlah kami dari kemaksiatan, bersihkanlah hati kami dari penyakit iri, dengki, dan permusuhan.
Anugerahkanlah kepada kami hati yang bersih, lisan yang jujur, dan amal yang diterima di sisi-Mu.
Ya Allah, bimbinglah kami agar dapat mengisi bulan Sya’ban dengan ibadah, puasa, dan amal saleh.
Jangan biarkan kami lalai sehingga bulan ini berlalu tanpa keberkahan bagi kami.
Ya Allah, sampaikanlah kami ke bulan Ramadan dalam keadaan sehat dan kuat.
Jadikanlah Ramadan kami tahun ini lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Berikanlah kepada kami kekuatan untuk berpuasa dengan penuh keikhlasan, mendirikan shalat malam dengan khusyuk, dan memperbanyak tilawah Al-Qur’an.
Ya Allah, karuniakanlah kepada kami rezeki yang halal, berkah, dan mencukupi.
Jauhkanlah kami dari rezeki yang haram dan syubhat. Mudahkanlah urusan kami di dunia dan akhirat.
Ya Allah, lindungilah saudara-saudara kami yang sedang tertimpa musibah, kesulitan, dan penderitaan.
Berikanlah kesabaran kepada mereka, lapangkanlah dada mereka, dan gantikanlah penderitaan mereka dengan kebahagiaan yang lebih baik.
Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami husnul khatimah.
Jadikanlah akhir hidup kami dalam keadaan beriman dan beramal saleh.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang ketika kembali kepada-Mu, Engkau ridha kepada kami dan kami ridha kepada-Mu.
Rabbana atina fi’d-dunya hasanah, wa fi’l-akhirati hasanah, wa qina ‘adzaba’n-nar.
Hamba-hamba Allah, sesungguhnya Allah memerintahkan keadilan, kebaikan, dan memberi kepada kerabat, serta melarang perbuatan keji, mungkar, dan kedzaliman. Dia memberi nasihat kepada kalian agar kalian mengambil pelajaran.
Maka ingatlah Allah Yang Maha Agung, niscaya Dia akan mengingat kalian. Bersyukurlah atas nikmat-Nya, niscaya Dia akan menambah nikmat-Nya kepada kalian. Mintalah kepada-Nya, niscaya Dia akan mengabulkan permintaan kalian.
Dan dirikanlah shalat…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar