Keutamaan Bulan Ramadhan Dibandingkan Bulan-Bulan Lain
Segala puji bagi Allah yang telah mengkhususkan bulan Ramadhan dengan keutamaan berpuasa dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Di dalamnya pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan berbagai kemurahan diturunkan.
Pada bulan ini berbagai macam kebaikan berlimpah bagi setiap orang yang ingin mendapatkan karunia.
Amal ibadah dilipatgandakan, catatan pahala dituliskan, dan ganjaran diberikan kepada setiap orang sesuai dengan amalnya.
Ini adalah bulan yang penuh berkah, yang menurunkan kitab suci bagi kaum yang telah mendapatkan bimbingan dari Allah. Syaitan-syaitan diikat agar tidak mengganggu mereka yang benar-benar beribadah dengan ikhlas.
Bulan ini merupakan kesempatan besar bagi orang-orang yang ingin mendekatkan diri kepada Allah, sehingga mereka memperbanyak ibadah, meninggalkan kebiasaan buruk, dan fokus pada puasa, shalat, serta ketaatan.
Mereka memanfaatkan waktu dan umur dengan sebaik-baiknya, serta menjauhi keburukan dan kemaksiatan.
Mereka harus sadar bahwa dunia ini adalah ladang untuk akhirat, maka mereka harus memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya sebelum ajal menjemput.
Mereka yang beramal di bulan ini akan mendapatkan pahala berlipat ganda, dan mereka yang bertaubat akan diampuni karena Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Sesungguhnya Allah telah memberikan berbagai nikmat kepada hamba-hamba-Nya.
Ada yang berupa nikmat yang jelas, ada yang berupa ujian yang disertai rahmat, dan ada pula yang berupa peringatan agar manusia kembali ke jalan yang benar.
Maka barang siapa yang menerima nikmat dengan syukur, Allah akan menambahnya, karena bersyukur adalah kunci untuk mendapatkan lebih banyak kebaikan.
Aku memuji Allah dengan pujian yang paling sempurna, karena Dialah yang paling pantas untuk disebut dan disyukuri.
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Kesaksian ini akan bermanfaat di Hari Pembalasan dan menjadi pelindung dari keburukan.
Aku juga bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, sebaik-baik penyeru kepada kebaikan dan penghalang dari keburukan.
"Dan ia merupakan orang yang paling bertakwa diantara orang-orang yang shalat dan berpuasa, bersungguh-sungguh dan berdiri (beribadah), serta menjalankan perintah.
Semoga shalawat Allah tercurah kepada beliau (Nabi Muhammad ﷺ) dan kepada para sahabatnya, yang mereka adalah bintang-bintang petunjuk dalam kegelapan zaman, dengan cahaya yang terang dan bimbingan yang bersinar.
Allah Ta’ala berfirman:
'Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)' (QS. Al-Baqarah: 185).
Allah Ta’ala telah memberikan anugerah besar kepada kita dengan bulan Ramadan ini, bulan yang penuh keutamaan karena di dalamnya diturunkan Al-Qur'an yang agung.
Ada beberapa makna dari turunnya Al-Qur'an dalam ayat tersebut:
Bahwa Al-Qur'an diturunkan dalam bulan Ramadan dalam bentuk satu kesatuan ke Baitul ‘Izzah di langit dunia, yang terjadi pada malam Lailatul Qadar. Kemudian diturunkan secara berangsur-angsur setelahnya kepada Rasulullah ﷺ sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi.
Al-Qur'an diturunkan sebagai syariat puasa.
Al-Qur'an diturunkan untuk menjelaskan hukum-hukum.
Di dalamnya disebutkan bahwa dengan diturunkannya Al-Qur'an terdapat petunjuk bagi manusia dan keterangan yang jelas tentang petunjuk dan pembeda antara yang benar dan yang salah.
Betapa besarnya keutamaan bulan ini, yang di dalamnya terdapat banyak keistimewaan, anugerah, dan kemuliaan yang besar.
Allah melipatgandakan pahala bagi orang yang beramal di dalamnya, serta memberikan balasan yang lebih bagi para ahli ihsan dengan karunia dan kebaikan-Nya. Bulan ini juga merupakan bulan kesabaran dan pahalanya adalah surga."
Rahmat bertambah dan timbangan orang beriman menjadi berat. Pintu-pintu surga dibuka, sementara pintu-pintu neraka ditutup, serta setan-setan dibelenggu.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
"Salat lima waktu, dari Jumat ke Jumat, dan dari Ramadan ke Ramadan adalah penghapus dosa di antara keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi." (Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya).
Diriwayatkan dari Tsauban dan Ibnu Hibban dari hadis Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma bahwa Allah ﷻ berfirman kepada penjaga surga:
"Wahai Ridwan, bukalah pintu-pintu surga! Dan wahai Malik, tutuplah pintu-pintu neraka bagi orang-orang durhaka dari umat Muhammad ﷺ! Wahai Jibril, turunlah ke bumi, lalu belenggulah setan-setan dengan rantai-rantai besi, kemudian lemparkan mereka ke dalam lautan agar mereka tidak dapat mengganggu umat Muhammad ﷺ selama bulan ini."
Lalu Allah berkata kepada malaikat setiap malam di bulan Ramadan:
"Adakah orang yang meminta, maka Aku akan memberinya? Adakah orang yang bertaubat, maka Aku akan menerima taubatnya? Adakah orang yang memohon ampunan, maka Aku akan mengampuninya? Adakah orang yang menginginkan sesuatu, maka Aku akan memberikannya? Adakah orang yang menginginkan pelepasan dari neraka, maka Aku akan membebaskannya?"
Dan setiap waktu berbuka, Allah membebaskan seribu orang dari neraka, yang seharusnya telah ditetapkan masuk ke dalamnya. Ketika malam terakhir bulan Ramadan tiba, Allah membebaskan orang-orang sebanyak yang telah dibebaskan sepanjang bulan tersebut.
Diriwayatkan dalam hadis bahwa Allah ﷻ tidak akan menyiksa mereka yang berpuasa selama bulan Ramadan.
Wahai orang yang lalai dari keutamaan bulan ini, sudahkah engkau mengetahui waktunya? Wahai orang yang banyak berbicara sia-sia, jagalah lisanmu! Wahai orang yang terbebani dengan dosa, bersihkanlah amalmu! Wahai orang yang terbiasa berbuat maksiat, tinggalkanlah perbuatan itu!
Ini adalah bulan puasa dan qiyam. Ini adalah musim keuntungan bagi orang-orang yang bertakwa.
Ini adalah waktu pelipatgandaan kebaikan, bulan penghapusan dosa-dosa, bulan di mana pintu-pintu langit dibuka dan amal kebaikan diangkat doa dan ibadah.
Bidadari yang bermata indah menyebar di taman-taman surga, menantikan para kekasih dari ahli ketaatan.
Maka beruntunglah bagi orang yang memperbanyak amal saleh di dalamnya.
Di bulan ini, disucikan anggota tubuh dari berbagai maksiat,dosa, dan keburukan hingga menghantarkan kepada ridha dan surgaAllahTa’ala.
Dan dalam hari-harinya tampak berbagai keutamaan serta keberkahan.
Sungguh, satu malam di bulan ini lebih baik daripada seribu bulan, yaitu malam yang dipenuhi ampunan dan kemenangan dengan surga.
Bulan ini adalah bulan kebaikan. Maka siapa yang mencarinya, hendaklah ia memperbanyak amalan dengan pahala yang dilipatgandakan. Lalu, apa hikmah di balik semua ini?
Sesungguhnya bulan Ramadan bukanlah seperti bulan-bulan lainnya.
Sebagaimana dikatakan dalam syair:
"Jika engkau belum pergi, bertambah takwa.
Jika engkau mati setelahnya, maka engkau telah memperoleh kemenangan yang nyata.
Berbahagialah karena tidak menjadi yang tertolak,
Dan engkau tidak terusir sebagaimana yang terhalang sebelumnya."
Allah Ta'ala telah memberikan perumpamaan dalam firman-Nya:
"Itu adalah beberapa hari yang telah ditentukan."
Sungguh, ia adalah tamu yang agung, keutamaannya tidak ada tandingannya, karena ia adalah anugerah besar dari Allah kepada makhluk-Nya.
Jika seseorang sedang sakit atau dalam perjalanan, ia diperbolehkan berbuka, dan jika ia memilih berpuasa, maka puasanya tetap sah, namun berbuka lebih utama.
Demikian pula bagi orang yang tua renta, orang yang sakit parah, serta bagi orang miskin yang tidak memiliki makanan.
Jika seseorang sedang berpuasa dan mengalami kesulitan, lalu ia berbuka, maka itu adalah kemudahan baginya.
Allah telah memberikan kemudahan kepada hamba-hamba-Nya dengan keutamaan dan rahmat-Nya, serta membimbing mereka dengan kebenaran dari Al-Qur'an.
Allah menjadikan puasa sebagai sarana kesehatan jasmani, pembersih hati dan lisan dari dosa serta maksiat.
Puasa juga diturunkan kepada manusia oleh pemimpin seluruh umat, yaitu Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Karena itu, hendaknya seorang mukmin tidak meninggalkan puasa kecuali jika ada udzur yang dibenarkan syariat.
Hamba-hamba Allah!
Sungguh, kalian telah diberikan peluang untuk memperoleh perdagangan yang menguntungkan dengan luasnya kesempatan amal.
"Dan Allah memudahkan bagi kalian amal-amal saleh dari berbagai jenisnya, serta menyiapkan bagi kalian balasan yang berlimpah dari keutamaannya.
Dia juga mengangkat derajat kalian dari berbagai kehormatan yang mulia. Maka bersyukurlah kepada Allah atas segala yang telah Dia berikan kepada kalian dari nikmat Islam, dan atas keistimewaan yang diberikan kepada Nabi kalian ﷺ berupa rahmat dan kedamaian.
Maka jagalah bulan puasa, karena ia adalah penyempurna rukun-rukun keislaman dan pemutus belenggu setan.
Di dalamnya, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan siksa bagi para pendosa diringankan.
Di dalamnya, rezeki bagi makhluk dibentangkan, dosa-dosa dihapus, dan kebajikan dilipatgandakan.
Para penghuni surga bersuka cita dengannya, dan para penghuni neraka meratap karena kehancuran mereka.
Allah telah mengkhususkan malamnya dengan kemuliaan-Nya, maka jagalah malamnya dan putuskan siangmu dengan puasanya.
Dikatakan dalam "al-Laṭā’if":
Ketika Allah menurunkan Adam dari surga, Adam menangis karena perpisahan tersebut. Tangisan itu terus berlangsung sepanjang tahun hingga bumi menjadi darul bala’ (tempat ujian), tidak ada kebahagiaan yang abadi, tidak ada tempat tinggal yang aman, dan tidak ada kenyamanan yang terus-menerus.
Ketika Adam turun ke bumi, Jibril datang kepadanya dan berkata: "Wahai Adam, apa yang membuatmu menangis?" Adam menjawab: "Aku menangis karena rumah Allah yang mulia, yang dahulu aku tinggali. Aku menangis karena aku diusir dari negeri kemuliaan menuju negeri cobaan."
Jibril berkata kepadanya: "Wahai Adam, janganlah menangis, karena sesungguhnya Allah telah menetapkan bahwa sebagian keturunanmu akan kembali ke negeri itu." Lalu dikatakan dalam sebuah riwayat bahwa Adam berkata: "Aku menangis atas rumah yang, seandainya aku berada di dalamnya, hatiku akan tenang dan jiwaku akan tenteram."
Dan diriwayatkan bahwa Adam berkata kepada keturunannya: "Kami telah diciptakan dari keturunan langit, dan Kami diberiberi makan dengan makananmereka, namun kita tersandra oleh Iblis, tidak ada ketenangan bagi kita, tidak ada kebahagiaan kecuali kesedihan dan penderitaan, hingga kita kembali ke negeri yang darinya kita dikeluarkan.
Syair:
Maka kita akan kembali ke surga ‘Adn seperti sebelumnya,
Tempat tinggal pertama kita, di sanalah kebahagiaan dan kemuliaan.
Ketika terjadi pertemuan antara Nabi Adam dan Nabi Musa, Musa mencela Adam karena dikeluarkan dari surga akibat dosanya dan keturunannya mengalami penderitaan di dunia. Adam pun membela diri dengan takdir yang telah ditetapkan sebelumnya.
Ini seperti sabda Nabi Muhammad ﷺ:
"Jika sesuatu menimpamu, jangan katakan: ‘Seandainya aku melakukan ini, tentu akan terjadi begini,’ tetapi katakanlah: ‘Allah telah menetapkan, dan apa yang Dia kehendaki, pasti terjadi.’"
Syair:
Jika bukan karena ketentuan takdir yang telah ditetapkan sebelumnya,
Tak seorang pun akan mengetahui apa yang akan menimpanya.
Sebelumnya, keutamaan Adam terlihat dalam penciptaannya dan sujudnya para malaikat kepadanya.
Allah mengajarkan kepadanya nama-nama segala sesuatu, dan para malaikat pun tunduk pada ilmu yang telah diberikan kepada Adam, hingga mereka mengakui kelebihannya.
Namun, Iblis justru sombong terhadap dirinya sendiri dan berkata, “Aku lebih baik darinya.” Sebaliknya, keutamaan Adam sempurna karena pengakuannya atas kesalahannya sendiri, sebagaimana firman Allah:
"Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami serta memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’raf: 23)
Syair:
Jika Allah menghendaki sesuatu, maka terjadilah ia,
Bahkan jika lisan menolaknya, tetap saja ketentuan-Nya berlaku.
Seandainya api tidak menyelimuti sesuatu di sekitarnya, niscaya tidak akan dikenal keharuman kayu gaharu yang terbakar.
Berhati-hatilah terhadap musuh yang telah mengeluarkan nenek moyang kalian dari surga. Sesungguhnya ia berusaha dengan segala cara untuk mengeluarkan kalian darinya juga. Permusuhan dan tipu daya yang dilancarkannya terhadap kalian adalah tradisi lamanya. Tidaklah ia mengusir seseorang dari surga dan menjauhkannya dari rahmat kecuali dengan kesombongannya untuk bersujud ketika diperintah. Iblis telah berputus asa dari kembali ke surga dan telah memastikan keterusiran dan hukuman abadinya, maka ia tidak akan rela jika ada orang lain yang mendapatkannya. Oleh karena itu, janganlah menjadikan iblis dan keturunannya sebagai pemimpin kalian. Allah telah memberi peringatan kepada kalian, sebagaimana firman-Nya:
"Apakah kalian akan menjadikan dia dan keturunannya sebagai pemimpin, padahal mereka adalah musuh bagi kalian? Sungguh buruk sebagai pengganti bagi orang-orang zalim." (QS. Al-Kahf: 50)
Kesombongan Adam terhadap Iblis membuatnya patuh, lalu ia menjadi pendosa. Kemudian setan menggoda dan Adam pun menaatinya. Maka Allah berfirman:
"Apakah Aku tidak telah memerintahkan kalian, wahai anak cucu Adam, agar tidak menyembah setan? Sungguh ia adalah musuh yang nyata bagi kalian." (QS. Yasin: 60)
Syair:
Allah telah menjaga amanah-Nya dan perjanjian-Nya yang dahulu.
Kami pun menjaga perintah-Nya dengan ketakwaan.
Kami adalah kaum yang jika kami melihat nikmat Allah, kami bersyukur.
Dan jika Engkau mencabutnya, kami bersabar dengan ikhlas.
Wahai orang yang keburukannya lebih banyak dari kebaikannya, ketahuilah bahwa tidak ada yang kekal kecuali Dia.
Wahai orang yang selalu mengeluh, bertakwalah dan bersabarlah.
Wahai orang yang berilmu tapi tidak mengamalkan ilmunya, tidak ada manfaat bagimu.
Wahai orang yang lisan dan hatinya tidak sejalan, sesungguhnya tidak ada cahaya di dalamnya.
Ketahuilah bahwa Islam memiliki tanda-tanda yang jelas.
Jika engkau melihat seorang Muslim bersikap angkuh, ketahuilah bahwa Islam belum sempurna dalam dirinya.
Jika engkau melihat seorang pembawa Al-Qur'an diam terhadap kebatilan, maka ketahuilah bahwa ia termasuk orang-orang yang tertipu dan lalai.
Jika engkau melihat seseorang berpaling dari kebenaran, maka ketahuilah bahwa ia telah jauh dari hakikat sebenarnya.
"Wahai sahabat-sahabatku, betapa banyak dari kita yang lengah dan lupa, wahai orang yang tertipu dan lalai. Betapa banyak orang yang mengejar sesuatu yang fana dan tidak kekal, dan betapa banyak yang mengira dirinya berbuat baik padahal ia dalam kebinasaan. Sungguh, hatiku gentar melihat keadaan ini. Hati yang suci dari dosa dan kesalahan memiliki cahaya yang terang, sedangkan hati yang kotor dan lalai dari kebenaran akan jauh dari cahaya itu."
"Apabila engkau melihat seseorang yang sibuk dengan dunia dan melalaikan akhirat, ketahuilah bahwa hatinya belum tersentuh cahaya Al-Qur’an. Dan apabila engkau melihat seseorang yang berpaling dari kebenaran, maka sesungguhnya ia telah kehilangan arah dalam pencariannya."
Sebagian orang saleh berkata:
"Adam dikeluarkan dari surga karena satu dosa, sementara kalian berbuat dosa dan masih berharap masuk surga?"
Ia juga berkata:
"Dosa menghubungkan pelakunya kepada dosa lainnya, hingga akhirnya dosa itu membawa kehancuran bagi dirinya. Orang yang lalai akan terus melangkah menuju kehancuran tanpa sadar, dan orang yang bermaksiat akan terus terjerumus ke dalam kebinasaan."
"Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari keburukan diri kami, dan kami memohon kepada-Mu untuk menolong kami dalam menghadapi musuh-musuh kami. Limpahkanlah kepada kami keimanan yang teguh dan keyakinan yang kuat, sebagaimana Engkau telah memberikan nikmat kepada para hamba-Mu yang saleh."
"Ya Allah, ampuni dosa-dosa kami, perbaikilah keadaan kami, dan jadikanlah kami termasuk dalam golongan orang-orang yang Engkau ridhai. Wahai Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar