Senin, 30 Juni 2014

KEUTAMAAN PUASA

» Hari kedua ramadhan «

Alhamdulillah, wassholatu wassalamu `ala Rosulillah, wa ba`du;

Puasa merupakan ibadah yang paling utama, ketaatan yang paling mulia, hingga Allah Ta`ala memfardhukan ibadah ini pada setiap umat sebelum kita, sebagai mana difirmankan, dalam QS Al-Baqarah: 183, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa".

Sekiranya ibadah ini tidak memiliki nilai niscaya tidak diwajibkan pada setiap umat, akan tetapi dikarenakan puasa adalah ibadah yang agung hingga setiap orang merasa butuh dan di fardhukan bagi mereka.

Di antara keutamaan puasa adalah menghapus dosa-dosa dan keburukan, sebagai mana diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu`anhu, bahwa Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa berpuasa ramadhan dengan penuh keimanan dan mencari pahala maka akan di hapus dosa-dosanya yang terdahulu". (HR Bukhari dan Muslim).

Maksud hadits ini adalah jika seseorang berpuasa dalam rangka beriman dan ridho akan fardhunya puasa, ia hanya meniatkan untuk mencari pahala dan ganjaran semata, tidak merasa benci dan ragu atas pahala yang dijanjikan maka ia akan dihapus dosa-dosanya yang terdahulu.

Sebagaimana pula dalam sabda Rasulullah sallallahu `alaihi wa sallam, "Sholat lima waktu, Jum`at sampai Jum`at berikutnya, ramadhan hingga ramadhan berikutnya akan menghapuskan dosa dosa jika ia menjauhi dosa besar". (HR Muslim).

Di antara keutamaan puasa adalah akan diberikan balasan yang tidak terhingga, sebagai mana diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu`anhu bahwa Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta`ala berfirman, "Setiap amalan anak cucu Adam akan kembali pada dirinya, kecuali ibadah puasa, maka sesungguhnya puasa itu untuk-Ku, dan Aku akan memberikan balasannya, puasa adalah perisai, jikalau kalian berpuasa maka jangan berbuat sia sia, berbuat aniaya, jikalau kalian menjumpai seorang yang mencela atau hendak membunuh maka katakan kepadanya bahwa aku berpuasa, demi yang jiwaku berada di tangan-Nya sungguh aroma mulut orang yang berpuasa lebih wangi dari pada aroma kasturi, dan bagi yang berpuasa ia menjumpai dua kebahagiaan, jika ia berbuka puasa maka ia akan merasa bahagia dan juga kelak berjumpa dengan Tuhannya". (HR Bukhari dan Muslim).

Dari hadits ini terdapat banyak keutamaan berpuasa, di antara nya:

» Amalan puasa merupakan amalan khusus yang dipersembahkan untuk Allah Ta`ala, dikarenakan di sana mengandung rasa ikhlas dan rahasia antara ia dan Allah Ta`ala semata, memungkinkan bagi yang berpuasa ia makan dan minum di tempat tersembunyi, akan tetapi ia meninggalkan ini semata karena Allah dan mengharapkan pahala, sehingga Allah bersyukur kepadanya atas keihlasan yang ia lakukan. Di dalam hadits dikatakan "Ia meninggalkan syahwat dan makan karena Aku".
Berkata Sufyan ibnu Uyainah rohimahullahu, "Jika nanti hari kiamat Allah akan menghisap amalan para hamba dan di balasannya semua kezaliman kezaliman dari perbuatannya hingga tidak tersisa dari amalannya kecuali puasa maka Allah akan menanggung apa yang tersisa dari kezaliman dan ia pun di masukkan ke dalam surga dengan puasa tersebut".

» Allah Ta`ala berjanji, "Sesungguhnya Aku akan membalasinya". Dalam hadits ini dikatakan setiap amalan kebaikan akan diberikan balasan berlipat ganda sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat dan lebih, adapun puasa maka Allah menyandarkan pahala kepada diri-Nya Ta`ala, tanpa perhitungan kelipatan, sedangkan Allah adalah Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah, sehingga pahala puasa memiliki pahala besar dan banyak karena puasa merupakan ketaatan dan kesabaran terhadap   perkara yang dilarang dan sabar dari menjalankan ketaatan, dan sabar dari takdir yg terasa berat dari menahan lapar dan haus dan lemah nya badan, hingga terkumpul tiga jenis kesabaran.

» Sesungguhnya puasa merupakan perisai yang membentengi diri dari perbuatan sia sia dan aniaya, sebagai mana di sebutkan dalam hadits di atas, dan membentengi diri dari api neraka, sebagai mana dalam riwayat Imam Ahmad dari sahabat Jabir bin Abdillah, "Puasa adalah perisai yang menjaga seorang hamba dari api neraka".

» Aroma mulut orang yang berpuasa lebih wangi dari pada aroma misik kasturi di hadapan Allah Ta`ala, karena aroma tersebut merupakan dampak dari amalan puasa hingga itupun dicintai Allah, dan ini merupakan agungnya amalan puasa, walaupun itu terlihat tidak disukai oleh para manusia akan tetapi di hadapan Allah menjadi memiliki nilai yang berharga karena muncul dari jejak perbuatan taat yaitu berpuasa.

» Orang yang berpuasa akan mendapatkan rasa bahagia dan senang disaat berbuka puasa dan disaat berjumpa dengan Tuhannya. Ia merasa bahagia karena ia telah mampu menyelesaikan ibadah puasa yang Allah perintahkan. Adapun di waktu berjumpa Allah maka ia akan bahagia melihat balasan yang dijanjikan disaat itu, tatkala setiap orang merasa butuh akan bantuan dan pertolongan, hingga di katakan, "Mana orang orang yang berpuasa, hendaknya ia masuk ke dalam surga dengan pintu Royyan yang tidak di boleh kan selainnya untuk memasukinya".

Dan di dalam hadits ini terdapat anjuran, apabila ada seseorang yang mencela atau memerangi maka hendaknya ia tidak membalasinya dengan perbuatan yang serupa hingga tidak timbul perlawanan yang lebih sengit, akan tetapi hendaknya mengkabarkan bahwa ia sedang berpuasa, tidak berbuat serupa dalam rangka menjaga puasanya, bukan dikarenakan lemah, sebagai mana difirmankan dalam QS Fushilat: 34- 35, "Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar".

» Diantara keutamaan puasa adalah akan di berikan syafaat kepada orang yang rajin berpuasa, sebagai mana diriwayatkan dari Abdullah ibnu Umar radhiyallahu`anhuma, bahwa Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya puasa dan Al Qur`an akan memberikan syafaat kepada para hamba di hari kiamat, berkata puasa, "Wahai Robb~Ku, aku telah mencegahnya dari makan dan syahwat maka berikan aku syafaat untuknya", dan berkata Al Qur`an, "Wahai Robb~Ku aku telah mencegahnya dari tidur malam hari, maka berikan kepadaku syafaat untuknya, maka keduanya memberikan syafaat".

Ikhwani, keutamaan puasa sangat banyak sekali tidak mampu diliputi semuanya, maka berusahalah sekuat tenaga untuk menjaga batasan batasannya, dan banyak lah bertaubat atas segala kekurangan, semoga Allah memberikan perlindungan dan penjagaan kepada kita semua dan semoga Allah memberikan syafaat kepada kita melalui ibadah puasa yang kita lakukan, dan semoga kita, orang tua kita, dan kaum muslimin di berikan ampunan atas segala dosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar