Sabtu, 21 Juni 2014

MENGAPAI BENING HATI

Alhamdulillah, washolatu wassalamu `ala Rosulillah, wa ba'du;

Nabi shalallahu `alaihi wa sallam bersabda, "Dihamparkan beraneka ragam fitnah dihadapan hati selayaknya hamparan tikar sehelai demi sehelai, mk hati mana saja yg condong padanya niscaya tertitik dg titik hitam, dan hati mana saja yg menghindarinya niscaya tertitik dg setitik cahaya, hingga hanya tersisa dua golongan, hati bening sejernih kaca, yg terlindungi dari aneka fitnah selagi tegak langit dan bumi, adapun hati yg hitam kelam yg tdk mengetahui ma`ruf dan menghindar dari mungkar kecuali apa yg dikehendaki hawa nafsu nya". (HR Muslim).

Hati akan meraih kejernihan dan kebeningan jika ia beriman dg sepenuh kejujuran terhadap akidah yg lurus, iman kepada Allah, malaikat, kitab, Rasul, takdir, dan hari akhir.

Allah Ta'ala berfirman, "Dan barang siapa yang beriman kepada Allah niscaya ia akan diberikan petunjuk pada hatinya, dan Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu". (QS.At-Taghabun: 11).

Hati akan mengapai kebeningan jika ia rujuk dan kembali kepada Kitab Allah Al-Qur'an Al-Karim, ia membaca, merenungi, mentadaburi dan menghafalkannya. Allah Ta'ala berfirman, "Wahai para manusia telah datang kepada kalian mauidzoh (peringatan) dari Tuhanmu dan penawar terhadap apa yg ada di dalam hati serta petunjuk dan rahmah bagi orang-orang yg mau beriman". (QS.Yunus: 57).

Allah Ta'ala berfirman, "Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an apa yang di dalamnya terkandung obat dan penawar serta rahmat bagi kaum mukminin". (QS.Al-Isra: 82).
Allah Ta'ala berfirman, "Dan orang-orang yang beriman dan orang yang hatinya tentram dengan berdzikir kepada Allah, dan ketahuilah dengan ingat kepada Allah akan menentramkan hati". (QS Ar-Ro'd: 28).

Diantara upaya utk menggapai beningnya hati adalah do'a, bersimpuh di hadapan Allah dg panjatan doa dari lubuk hati agar diberikan kejernihan hati, sebagaimana firman-Nya, "Ya Rob kami janganlah Engkau gelincirkan hati kami setelah Engkau karuniai hidayah, dan karuniailah rahmat dari sisi-Mu, Sesungguhnya Engkau adalah dzat Yang Maha Memberi". (QS.Ali-Imran: 8)
Diantara doa yg diajarkan oleh Nabi sallallahu alaihi wa salam ;

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ

بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ

أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ،

أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ،

أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ وَجَلاَءَ حُزْنِيْ وَذَهَابَ هَمِّيْ

“Ya Allah! Sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hambaMu (Adam) dan anak hamba perempuanMu (Hawa). Ubun-ubunku di tanganMu, keputusan-Mu berlaku padaku, qadhaMu kepadaku adalah adil. Aku mohon kepadaMu dengan setiap nama (baik) yang telah Engkau gunakan untuk diriMu, yang Engkau turunkan dalam kitabMu, Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhlukMu atau yang Engkau khususkan untuk diriMu dalam ilmu ghaib di sisiMu, hendaknya Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penenteram hatiku, cahaya di dadaku, pelenyap duka dan kesedihanku.”
(HR. Ahmad 1/391)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar