Kamis, 01 Agustus 2013

ZAKAT DAN SEDEKAH

Sesungguhnya bulan Ramadhon adalah bulan yang penuh kebaikan, keberkahan, ketaatan, bulan puasa, memakmurkan sholat, bulan tarawih, memakmurkan tilawah, bulan yang penuh kemuliyaan dan ihsan. Dahulu Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia terbaik, terlebih di bulan puasa, dikarenakan puasa memiliki hubungan kuat dengan infaq dan sedekah.

Orang-orang kaya dapat merasakan sengsaranya menahan makan dan minum, dalam rangka ketaatan kepada Allah. Mereka dapat berbagi rasa kepada saudara-saudaranya kaum muslimin yang terbatas keadaannya selama ini, hingga terlahirkan belas kasih dan rahmat di hati mereka kepada para miskin tersebut, dan mendorong untuk menyalurkan hartanya untuk zakat, sedekah, dan nafakoh mustahabah.

Allah Ta'ala telah mefardhukan zakat dalam firman-Nya: "Sesungguhnya sodaqoh hanyalah teruntuk kepada orang fakir, miskin, para amil zakat, orang yang mualaf hatinya, para budak, orang-orang yang terlilit hutang, dan perang di jalan Allah, serta orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan, semua itu fardhu dari Allah, Allah adalah Dzat Yang Maha Mengetahui lagi Maha Hikmah". (QS.At-Taubah: 60).

Banyak ayat di dalamnya tentang perintah menunaikan zakat, menafkahkan sebagian rizki, tentang pujian kepada orang yang sedekah, dan ganjaran bagi yang berinfak. Dan dalam Sunnah diterangkan berbagai zakat, semisal zakat ternak, tumbuhan, harta, perdagangan, dan diterangkan secara rinci tentang perkara tersebut.

Diantara faidah sedekah adalah:
√ Bahwa sedekah adalah syi'ar agama sekaligus tanda adanya iman seseorang. Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan, "Sedekah adalah burhan (petunjuk)". (HR.Muslim). Yaitu petunjuk yang menunjukkan keimanan pelakunya, dan dalil atas cintanya kepada Allah, karena ia berkorban dengan harta yang ia cintai kepada Allah.
√ Sedekah akan membersihkan dan menyucikan harta dan pelakunya, membersihkan dari perangai tercela seperti bakhil dan pelit, hingga menjadikan orang nya seorang dermawan lagi bersyukur dan berbuat ihsan. Demikian juga akan berkembang pahalanya berlipat-lipat, melapangkan dada, menghindarkan dari petaka, penyakit, cobaan dunia dan akhirat.

Harta tidak akan berkurang lantaran sedekah, Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidaklah harta berkurang karena sedekah". (HR.Muslim). Bahkan akan bertambah, Allah berfirman: "Dan apa yang kalian infaqkan dari sesuatu maka Allah akan menggantinya, Dia lah Dzat yang Sebaik-baik pemberi rizki". (QS.Saba': 39).

 Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidaklah disuatu hari kecuali ada dua malaikat turun seraya berkata, 'Ya Allah Berilah ganti yang berlipat bagi orang yg berinfaq, dan berilah orang yang pelit kesirnaan' ". (HR Bukhary dan Muslim). Dan kenyataan menjadi saksi atas itu, berapa banyak orang yang sedekah mendapat ganti yang lebih baik dan barokah dan dimudahkan baginya rizki.

Jika seorang hamba dimudahkan baginya sedekah maka hendaknya menghindari perbuatan riya', sum'ah, mengungkit-ungkit, dan bangga, karena semua itu dapat membatalkan pahala sekaligus melahirkan dosa. Allah Ta'ala berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian batalkan sedekah-sedekah kamu dengan menyebut-nyebut sedekah tersebut dan menyakiti orang yang kalian beri". (QS Al-Baqoroh: 264).

Ya Allah aku berlindung dari harta yang tidak mampu mendekatkan pada Diri Mu, dan aku memohon dari kebersihan jiwa dan hati dari kebakhilan. Semoga Engkau jadikan kami tergolong hamba-Mu yang mampu berinfaq dan bersedekah hingga mendapat balasan di sisi-Mu.

~ disarikan dari nasehat syaikh Abdurrozaq hafidzahullah di www.al-badr.net ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar