Sabtu, 27 Juni 2015

MENTADABURI DAN MENGAMALKAN AL QUR'AN

As-Syaikh Prof DR Abdurrozak Al-Badr hafidhohullahu Ta'ala.

Alhamdulillah, was sholaatu was salaamu ala Rosulillah, wa ba'du :

Allah Ta'ala berfirman, 

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ

" (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (Q.S.2 Al-Baqorah :185)

Allah Ta'ala berfirman,

كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ مُبَٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ

"  Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran." (Q.S.38 Saad : 29)

Sesungguhnya membaca Al-Qur'an dan mentadaburi nya merupakan sebab terbesar untuk mendapatkan hidayah, yaitu hidayah menuju ke jalan yang lurus, dari perbuatan yang saleh dan mencegah dari perbuatan yang mungkar, yang selanjutnya akan memenuhi hati dengan keimanan dan makrifat kepada Allah Ta'ala, mendorong untuk meraih keberuntungan akhirat tempat yang kekal abadi dan memperingatkan dari kesengsaraan jurang api neraka, dan didalam kandungan isi Al-Qur'an terdapat banyak ibroh dan pelajaran serta permisalan bagi umat zaman dahulu, dan tidak akan dapat mengambil pelajaran dari nya kecuali orang-orang yang berakal lagi cerdas.
Membaca Al-Qur'an jika dilakukan secara tadabur dan merenungkan niscaya akan menjadikan diri seseorang untuk menerima dan menaati perintah Allah Ta'ala dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam, mengagungkan Allah, mengesakan Nya, menjalankan sholat, zakat, haji yang wajib, puasa di bulan yang wajib, serta segala kewajiban kewajiban dan perkara sunnah dan senantiasa berlomba-lomba dalam kebijakan untuk meraih ridho Allah Ta'ala .

Allah Ta'ala berfirman,

إِنَّ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ يَهْدِى لِلَّتِى هِىَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا

" Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar," (Q.S.17 Al Isra ' : 9)

Allah Ta'ala berfirman,

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَٰرَةً لَّن تَبُورَ ﴿٢٩﴾
لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِۦٓ ۚ إِنَّهُۥ غَفُورٌ شَكُورٌ ﴿٣٠﴾

" Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi ". " Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (Q.S.35 Fa'thir : 29-30 )

Tilawah dan mentadaburi Al-Qur'an serta mengamalkan nya merupakan kewajiban setiap mukmin dan sifat-sifat dari kekasih Allah Ta'ala, serta merupakan jalan hidayah hamba yang dekat dengan Nya, dan sebaliknya, meninggalkan tilawah, tadabur, tafakur ayat ayat Al-Qur'an merupakan jalan kesesatan, jalan orang-orang yang bermaksiat dan orang-orang yang sombong.

Allah Ta'ala berfirman dalam rangka mengingkari mereka dengan firman Nya,

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلْقُرْءَانَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَآ

" Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?" (Q.S.47 Muhammad : 24)

Allah Ta'ala berfirman,

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلْقُرْءَانَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ ٱللَّهِ لَوَجَدُوا۟ فِيهِ ٱخْتِلَٰفًا كَثِيرًا

" Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." (Q.S.4 An-Nisaa : 82)

Allah Ta'ala berfirman,

قَدْ كَانَتْ ءَايَٰتِى تُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ فَكُنتُمْ عَلَىٰٓ أَعْقَٰبِكُمْ تَنكِصُونَ ﴿٦٦﴾
مُسْتَكْبِرِينَ بِهِۦ سَٰمِرًا تَهْجُرُونَ ﴿٦٧﴾
أَفَلَمْ يَدَّبَّرُوا۟ ٱلْقَوْلَ أَمْ جَآءَهُم مَّا لَمْ يَأْتِ ءَابَآءَهُمُ ٱلْأَوَّلِينَ ﴿٦٨﴾

" Sesungguhnya ayat-ayat-Ku (Al Quran) selalu dibacakan kepada kamu sekalian, maka kamu selalu berpaling ke belakang," " Dengan menyombongkan diri terhadap Al Quran itu dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya di waktu kamu bercakap-cakap di malam hari." "Maka apakah mereka tidak memperhatikan perkataan (Kami), atau apakah telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka dahulu?"
(Q.S.23 Mukminun : 66-68)

Maksud ayat diatas, bahwasanya mentadaburi Al-Qur'an akan menjadikan mereka beriman dan mencegah dari kekufuran dan kemaksiyatan, dan menunjukkan kepada jalan kebenaran dan kemuliaan.

Allah Ta'ala berfirman,

ٱللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ ٱلْحَدِيثِ كِتَٰبًا مُّتَشَٰبِهًا مَّثَانِىَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ ٱلَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَهْدِى بِهِۦ مَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُضْلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِنْ هَادٍ

" Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. " (Q.S.39 Azzumar :23)

Allah Ta'ala berfirman mengisahkan keadaan orang saleh dari ahli kitab tatkala dibacakan kepada mereka Al-Qur'an diantara mereka sujud dan beriman,

قُلْ ءَامِنُوا۟ بِهِۦٓ أَوْ لَا تُؤْمِنُوٓا۟ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ مِن قَبْلِهِۦٓ إِذَا يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًا ﴿١٠٧﴾
وَيَقُولُونَ سُبْحَٰنَ رَبِّنَآ إِن كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولًا ﴿١٠٨﴾
وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا ۩ ﴿١٠٩﴾

"  Katakanlah: "Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud." " Dan mereka berkata: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi"." Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'." (Q.S.17 Al Isra ' :107-109)

Dan Allah Ta'ala telah memperingatkan dari  sikap berpaling dari Al-Qur'an dengan peringatan yang keras dan akan menanggung segala beban kelak hari kiamat.

Allah Ta'ala berfirman,

كَذَٰلِكَ نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنۢبَآءِ مَا قَدْ سَبَقَ ۚ وَقَدْ ءَاتَيْنَٰكَ مِن لَّدُنَّا ذِكْرًا ﴿٩٩﴾
مَّنْ أَعْرَضَ عَنْهُ فَإِنَّهُۥ يَحْمِلُ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ وِزْرًا ﴿١٠٠﴾
خَٰلِدِينَ فِيهِ ۖ وَسَآءَ لَهُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ حِمْلًا ﴿١٠١﴾

"  Demikianlah kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang telah lalu, dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan (Al Quran)." "Barangsiapa berpaling dari pada Al qur'an maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat," " mereka kekal di dalam keadaan itu. Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di hari kiamat ".(Q.S.20 Tahaa :99-101)

Jika Al-Qur'an merupakan dzikra bagi Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan pengikut nya, maka wajib bagi kita umat islam untuk tunduk dan patuh dan mengikuti petunjuk siroth Al-Mustakim dan kita mengambil ilmu dan pelajaran sehingga menggapai kebaikan dan kebahagiaan di dunia ini dan terbebas dari kesengsaraan yang kekal abadi di dunia dan akhirat.

Allah Ta'ala berfirman,

ٌّ ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّى هُدًى فَمَنِ ٱتَّبَعَ هُدَاىَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ ﴿١٢٣﴾
وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ أَعْمَىٰ ﴿١٢٤﴾
قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِىٓ أَعْمَىٰ وَقَدْ كُنتُ بَصِيرًا ﴿١٢٥﴾
قَالَ كَذَٰلِكَ أَتَتْكَ ءَايَٰتُنَا فَنَسِيتَهَا ۖ وَكَذَٰلِكَ ٱلْيَوْمَ تُنسَىٰ ﴿١٢٦﴾

" Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka." "Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". " Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" " Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan"." (Q.S.20 Tahaa :123-126)

Maka sepantasnya bagi seorang mukmin agar memberikan perhatian yang besar terhadap Al-Qur'an dengan membaca, tilawah, tadabur dan merenungkan kandungan isi nya serta mengambil pelajaran, terlebih di bulan ramadan yang merupakan bulan khusus untuk mengagungkan Al-Qur'an .

Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

((فلا شيء أنفع للقلب من قراءة القرآن بالتدبر والتفكر فإنه جامعٌ لجميع منازل السائرين وأحوال العاملين ومقامات العارفين، وهو الذي يورث المحبة والشوق والخوف والرجاء والإنابة والتوكل والرضا والتفويض والشكر والصبر وسائر الأحوال التي بها حياة القلب وكماله ، وكذلك يزجر عن جميع الصفات والأفعال المذمومة التي بها فساد القلب وهلاكه ، فلو علم الناس ما في قراءة القرآن بالتدبر لاشتغلوا بها عن كل ما سواها ، فإذا قرأه بتفكر حتى مر بآية وهو محتاج إليها في شفاء قلبه كررها ولو مائة مرة ولو ليلة ، فقراءة آية بتفكر وتفهم خير من قراءة ختمةٍ بغير تدبر وتفهم ، وأنفع للقلب وأدعى إلى حصول الإيمان وذوق حلاوة القرآن))

" Tiada yang lebih bermanfaat bagi hati seorang hamba dari tilawah Al-Qur'an dengan tadabur dan tafakur, sesungguhnya perkara ini merupakan kedudukan yang tinggi dari seluruh kedudukan dan maqom Al-A'rifiin, dan ini yang mendatangkan mahabbah, kecintaan, khouf, roja' , inabah, tawakal, ridho, syukur, sabar, dan seluruh keadaan yang dengan nya menghidupkan hati dan demikian pula mencegah dari segala perangai dan perbuatan tercela yang akan mendatangkan kebinasaan, sekiranya manusia mengetahui bahwasanya tilawah Al-Qur'an dengan tadabur akan menyibukkan dari perkara lain nya, dan membaca dengan tafakur satu ayat satu ayat dan ini sangat dibutuhkan untuk mengobati penyakit hati, walaupun diulang ulang, walaupun seratus ayat, walaupun semalam, dan membaca dengan tafakur dan di fahami lebih baik dan utama dari pada tilawah tanpa tafakur, dan ini lebih bermanfaat untuk hati dan lebih mendatangkan iman dan merasakan manisnya Al-Qur'an  ".

Ungkapan rahimahullah ini menunjukkan atas besar dan agungnya faedah dari membaca Al-Qur'an dengan penuh tadabur, yang membawa dampak dan pengaruh yang sangat luar biasa, dan demikian itu ia tergolong menjadi orang yang diberikan ilmu dan iman yang kokoh, dan ini merupakan tujuan dari diturunkan nya Al-Qur'an, dan berkata syaikhul islam Ibnu Taimiyah rahimahullah,

((وَالْمَطْلُوبُ مِنْ الْقُرْآنِ هُوَ فَهْمُ مَعَانِيهِ وَالْعَمَلُ بِهِ ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ هَذِهِ هِمَّةَ حَافِظِهِ لَمْ يَكُنْ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ وَالدِّينِ))

" Dan tujuan dari membaca Al-Qur'an adalah memahami makna dan beramal dengan nya, jika ini tidak menjadi tujuan dalam tilawah nya, sungguh ia tidak tergolong ahli ilmu dan agama ".

اللهم اجعل القرآن الكريم ربيع قلوبنا ونور صدورنا وجلاء أحزاننا وذهاب همومنا وغمومنا ، وعلِّمْنا منه ما جهلنا وانفعنا بما علَّمْتنا ، وارزقنا حسن تلاوته وتدبره ووفقنا للعمل به واتباع أمره واجتناب نهيه ، وارفع به درجاتنا يوم العرض عليك ، وأعذنا اللهم من الغفلة والإعراض عنه.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar