Selasa, 16 Juni 2015

MENYAMBUT KEDATANGAN BULAN RAMADHAN

As-Syaikh Prof. DR. Abdurrozak Al-Badr  hafidhohullahu Ta'ala.

Alhamdulillah, was sholaatu was salaamu ala Rosulillah, wa ba'du :

Sesungguhnya umat islam di seluruh penjuru dunia, pada hari-hari akan datang akan menyambut tamu mulia yang sangat ditunggu tunggu dan di rindukan kedatangannya, tamu yang dinanti, dimuliakan, diharapkan, diagungkan di hati kaum mukminin, semua berharap agar dapat menyambut nya, saling berucap selamat diantara mereka, berlomba lomba untuk mendapatkan barokah dan kebaikan di dalam nya , tamu tersebut adalah bulan ramadan yang penuh berkah dan kemuliaan, bulan ketaatan dan ibadah, bulan puasa dan sholat malam, bulan tilawah, dzikir, istigfar, do'a, dan munajat, bulan kemuliaan, kedermawanan, kasih, sayang, saling memberi dan berbuat ihsan, bulan yang didalam nya dipenuhi aneka kebajikan aneka keberkahan, dan mendulang kesuksesan serta keberuntungan, yaitu syahru saum yang Allah Ta'ala telah berikan kekhususan dan keutamaan yang agung dan besar terbedakan dengan bulan-bulan lainnya.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam tatkala menjumpai kedatangan bulan ramadan beliau senantiasa memberikan kabar gembira kepada segenap para sahabat radhiyallahu anhum , serta memberikan penjelasan tentang keutamaan dan kemuliaan bulan ini, serta memberikan semangat agar mereka berijtihad dalam beribadah dan taqorrub kepada Allah Ta'ala untuk menggapai keridhoan Nya.

Sebagaimana telah tetap dalam musnad imam Ahmad, dari sahabat Anas radhiyallahu anhu berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Ini bulan ramadan telah datang kepada kalian, dibuka pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka dan para setan telah diikat ".

Diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzy dan lain nya, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Jika datang permulaan bulan ramadan maka para setan dan para jin yang jahat diikat, dan ditutup pintu-pintu neraka, dan tidak dibuka salah satu dari nya, dan dibuka pintu-pintu surga dan tidak akan tertutup salah satu dari nya, serta datang seseorang yang menyeru dengan lantang, " Wahai pelaku kebajikan, berlomba-lombalah, dan wahai para pelaku kejahatan, berhentilah , dan setiap malam Allah Ta'ala membebaskan orang-orang dari neraka ".

Hadist - hadist yang mejelaskan tentang keutamaan bulan ramadan disisi Allah Ta'ala dan keagungan nya sangat banyak tidak terhitung , maka sepantasnya kita bergembira dan berbahagia dengan kehadiran bulan mulia ini, menjaga keutamaan nya, bersungguh sungguh dalam menyambut nya, menegakkan hak haknya,  sebagaimana Allah Ta'ala berfirman,

قُلْ بِفَضْلِ ٱللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا۟ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

Artinya, " Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". (Q.S.10 Yunus : 58)

Sesungguhnya bergembira dengan kehadiran tamu agung dan mulia ini, bersemangat untuk berlomba-lomba dalam kebijakan serta tidak menyia nyiakan kesempatan berharga ini hanya berlaku kepada mereka yang mengagungkan syariah Allah Ta'ala, adapun orang yang bodoh terhadap syariat, niscaya ia akan lalai, masa bodoh, dan terlewatkan dengan acuh.
Sekiranya ia sadar dengan keagungan bulan ini serta mengilmui dengan sepenuh keilmuan niscaya ia akan bersemangat, bersiap siap, berijtihad dalam beribadah sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah Ta'ala serta menggapai ridho Nya.

Pertanyaan yang sepatutnya dilontarkan dimasa sekarang ini, Apa persiapan untuk menyambut kedatangan bulan suci ini ? , Apa yang hendak kita lakukan dan persiapkan ? , Apa bekal kita siapkan untuk musim yang penuh barokah ini  ? .

Menyambut kedatangan bulan ramadan bukan dengan kita menyiapkan karangan bunga yang indah, atau melantunkan nasyid dan aneka syiir penyemangat, atau menyambut dengan aneka pertunjukan dan kesenian budaya, atau dengan menyiapkan aneka makanan dan hidangan yang lezat serta minuman yang beraneka ragam.
Akan tetapi menyambut kehadiran bulan suci ini dengan mempersiapkan diri untuk berbuat ketaatan, beribadah kepada Allah Ta'ala, menghadapkan diri dan menyiapkan mental untuk kembali ke jalan Allah Ta'ala, dan bertaubat nasuha dengan sepenuh hati dari segala kesalahan dan dosa.

Sesungguhnya bulan suci ramadan merupakan kesempatan emas dan momen yang tepat untuk kembali ke jalan yang lurus dan bertaubat dari kejelekan , sebagaimana kita jika merenung - dan ini pasti ada pada setiap diri kita - sesungguhnya banyak terdapat kekurangan dalam menuaikan dan menjalankan kewajiban serta hak-hak Allah Ta'ala .
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

كل بني آدم خطأ وخير الخطاءين التوابون 

" Setiap anak cucu Adam pasti melakukan kesalahan, dan sebaik baik orang yang bersalah adalah bertaubat ".

Jika kita bermuhasabah, niscaya kita jumpai kesalahan diri kita banyak, kekurangan pasti ada, dan dihadapan kita suatu musim yang penuh barokah untuk bertaubat dan kembali ke jalan Allah Ta'ala.

Jika pada kesempatan emas ini kita tidak melakukan taubat, menyesal, memperbaiki diri, menghapus dosa, kapan kita akan lakukan. .....!!
Telah tetap dalam suatu hadist dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam,

َ «رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ» رواه الترمذي

" Sungguh celaka bagi seseorang yang ia berjumpa bulan ramadan dan lewat bulan tersebut sedangkan dosa-dosa nya belum terampuni  ". ( HR. At-Tirmidzy )

Bulan Ini merupakan bulan yang suci, bulan ampunan, bulan yang agung, setiap hati niscaya tergerak untuk bertaubat dan memperbaiki diri, ber inabah kepada Allah Ta'ala dan beribadah kepada Nya.

Diantara upaya untuk menyambut kedatangan bulan suci ini, melantunkan do'a sepenuh hati dan bersimpu memohon kepada Allah Ta'ala agar diberikan kekuatan dan taufik untuk menjalankan perintah perintah Nya, beribadah dengan baik, dimasa bulan suci ini, dikarenakan seorang hamba lemah dan tidak berdaya dengan kekuatan nya, tidak akan mampu melakukan ibadah, sebagaimana dikatakan,

« لَوْلَا اللَّهُ مَا اهْتَدَيْنَا وَلَا صُمْنَا وَلَا صَلَّيْنَا »

"Sekiranya bukan karena Allah Ta'ala, niscaya kita tidak mendapatkan hidayah, tidak mampu menegakkan sholat tidak bisa mengerjakan puasa ".

Sepantasnya bagi setiap hamba hendaknya ber do'a ber munajat, memohon pertolongan kepada Allah Ta'ala agar diberikan taufik dan kemudahan dalam menjalankan ibadah puasa ramadan ini, diberikan kekuatan untuk menegakkan sholat malam, dimudahkan baginya untuk mengerjakan aneka ibadah dan ketaatan, dan dituliskan disisi Allah Ta'ala sebagai amal saleh dan di golongkan sebagai hamba hamba yang dibebaskan dari api neraka , sesungguhnya tidak ada daya dan kekuatan kecuali semata-mata datang dari Allah Ta'ala, apa yang dikehendaki oleh Allah Ta'ala pasti terjadi dan apa yang tidak dikehendaki tidak akan terjadi.

Diantara upaya untuk menyambut kedatangan bulan suci ramadan, sepantasnya seorang muslim untuk merenungkan tentang keutamaan dan kekhususan dan kelebihan bulan ramadan yang penuh berkah ini, serta mengetahui apa yang sepatutnya dikerjakan oleh setiap muslim dari ibadah puasa dan sholat malam, dan pelajaran pelajaran penting yang dapat dipetik di bulan ramadan, diantaranya disebutkan dalam shohih imam Al-Bukhary dan Muslim, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

«مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ »

" Barangsiapa yang berpuasa bulan ramadan dengan penuh keimanan dan semata-mata mencari pahala kepada Allah Ta'ala, niscaya dosa-dosa nya yang terdahulu akan diampuni ".

Diantara upaya untuk menyambut kedatangan bulan suci ramadan adalah seyogyanya seorang muslim berusaha untuk membersihkan hati dan jiwanya dari perbuatan keji dan kotor seperti iri, dengki, hasad, permusuhan, dan semisalnya. 
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

«صَوْمُ شَهْرِ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ يُذْهِبْنَ وَحَرَ الصَّدْرِ »

" Berpuasa dibulan kesabaran  (puasa ramadan) dan puasa tiga hari setiap bulan, akan menghilangkan penyakit di hati ".

Sesungguhnya setiap hati manusia memiliki penyakit dan keburukan yang tersimpan di dalam dadanya, seperti hasad, iri, dengki, kemurkaan, kemarahan, dan apabila telah datang bulan ramadan maka ini merupakan kesempatan untuk menghilangkan penyakit penyakit hati tersebut.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

« لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا »

" Janganlah kalian saling hasad, berbuat curang, bermusuhan, berselisih, dan membeli suatu barang atas belian saudaranya yang lain, dan menjadilah hamba hamba Allah yang saling bersaudara ".

Bulan suci ramadan merupakan kesempatan dan momen untuk membersihkan hati dan jiwa dan menyatukan kalimat diatas jalan Allah Ta'ala , menjalankan ibadah bersatu padu menghadapkan diri kepada Allah Ta'ala, hingga meraih ridho Nya dan terhindar dari murka Nya.

أسأل الله جلّ وعلا أن يبلِّغنا أجمعين شهر رمضان ، وأن يعيننا فيه على الصيام والقيام ، وأن يصلح ذات بيننا ، وأن يؤلف بين قلوبنا ، وأن يهدينا سبل السلام ، وأن يخرجنا من الظلمات إلى النور ، وأن يجعلنا من عباده المتقين وأوليائه المقربين الذين لا خوف عليهم ولا هم يحزنون . 

Kita memohon kepada Allah Ta'ala agar menjumpai bulan ramadan dan diberikan kekuatan untuk melaksanakan puasa dan sholat malam, dan semoga Allah Ta'ala memperbaiki urusan kita dan menyatukan hati hati kita serta menunjukkan jalan keselamatan dan menyelamatkan dari kegelapan menuju cahaya, dan menjadikan kita sebagai orang yang bertakwa dan kekasih Nya yang dekat yang senantiasa tidak merasa takut dan khawatir. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar