Kamis, 25 Juli 2013

BULAN PUASA BULAN BERDOA

Telah tetap dari riwayat An Nu'man ibn Basyir radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Doa adalah ibadah". Kemudian beliau membacakan ayat: "Dan berkata Tuhanmu: 'Berdoalah kepada-Ku niscaya Aku kabulkan, sesungguhnya orang-orang yang sombong dari beribadah kepada-Ku niscaya ia akan masuk ke Jahanam dalam keadaan hina' ". (QS.Al Ghofir: 60).

Doa merupakan ibadah utama dan muliya, dikarenakan merupakan hak Allah Ta'ala yang tidak boleh diperuntukkan kepada siapapun yang lain-Nya. Doa memiliki kedudukan tinggi dalam agama, dikarenakan di dalamnya mengandung unsur perendahan diri dan permohonan hajat kepada Allah, sebagaimana tatkala suatu ibadah yang mana menghadirkan sepenuh hati dan khusyu', maka ibadah tersebut semakin bernilai dan sempurna. Hal ini terdapat dalam doa, semakin khusyu' maka semakin memperoleh maksud dari doanya.

Doa mengandung rasa bersandar dan tawakal kepada Allah Ta'ala dan permohonan pertolongan kepada-Nya. Tawakkal artinya bersandarnya hati kepada Allah, merasa yakin kepada-Nya dalam meraih apa yang dicita-citakan dan terhindar dari apa yang dikhawatirkan.

Dalil-dalil yang menyebut keutamaan doa sangat banyak tak terhitung, dan dalam bulan puasa doa memiliki kehususan, dimana bagi orang yg berpuasa ia tidak akan tertolak doanya selagi ia mengikhlaskan diri dalam puasanya, menyempurnakan ibadah-ibadahnya dan jujur kepada Tuhan-nya. Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tiga doa yang senantiasa terkabulkan, doa orang puasa, doa orang yang teraniaya(terdholimi), dan doa seorang yang bepergian(musafir)".(HR Thobrony).

Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda, "Tiga doa yang tidak tertolak, doa orang tua kepada anaknya, doa orang berpuasa dan doa seorang musafir". (HR Baihaqy). Dan apa yang menunjukkan keistimewaan doa di bulan puasa adalah firman Allah Ta'ala dalam surat Al Baqoroh ayat 186: "Dan apabila hamba-Ku bertanya tentang Aku maka katakan sesungguhnya Aku dekat dengan hamba-Ku, Aku penuhi seruan orang-orang yang berdoa tatkala mereka berdoa, hendaknya mereka memenuhi pangilan-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka mendapat petunjuk". Ayat ini terdapat di antara ayat yang menerangkan hukum puasa, dan ayat ini turun berkaitan kekhususan doa yang ada di antara ayat-ayat puasa, maka seolah olah ayat tersebut berkaitan dengan ibadah puasa yang menunjukkan keutamaannya di bulan puasa ini.

Seorang hamba di bulan nan berkah ini niscaya bercita-cita agar diberikan taufiq untuk menyelesaikannya dengan baik, dan hal ini tentu tidak mungkin ditempuh kecuali dengan memohon doa kepada Allah Ta'ala. Sebagaimana ia juga berkehendak untuk menjalankan berbagai ragam ketaatan dan ibadah dan berharap agar diterima Allah, dan tiada jalan kecuali dengan memanjatkan doa kepada Allah Ta'ala. Juga bisa jadi seorang hamba sebelum puasa berlumuran dosa dan di bulan suci ini ia berharap agar dihapus dosa-dosanya, dan tiada jalan kecuali ia harus memanjatkan doa dan taubat kepada Allah Ta'ala.

Seakan-akan Allah Ta'ala memberikan petunjuk dan jalan kepada para hamba agar ditempuhnya, dengan jalan tersebut hamba akan diapuni dosa-dosanya, mendapat apa yang ia cita-citakannya, terhindar dari apa yang ia khawatirkan darinya. Maka seyogyanya seorang mukmin agar memperhatikan ibadah doa ini, mengunakan di waktu-waktu puasa ini dengan baik, senantiasa mengulang-ulang doa dengan penuh harapan, semoga tergolong orang yang beruntung dan terbebas dari neraka.

- dari sebagian tulisan Syaikh Abdur Rozaq hafidzahullah-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar