NIKMAT HIDAYAH ISLAM
Segala puji bagi Allah; kita memuji-Nya, memohon pertolongan kepada-Nya, memohon ampun kepada-Nya, dan bertobat kepada-Nya.
Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal perbuatan kita.
Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya; dan barang siapa disesatkan oleh-Nya, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya.
Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya, rasul-Nya, pilihan-Nya, kekasih-Nya, dan penjaga wahyu-Nya, serta penyampai syariat-Nya kepada umat manusia.
Semoga salawat dan salam Allah tercurah kepada beliau, keluarga beliau, dan seluruh sahabat beliau.
Amma ba’du:
Wahai kaum mukminin, ....
hamba-hamba Allah, bertakwalah kepada Allah Ta’ala dan sadarilah kehadiran-Nya sebagaimana orang yang tahu bahwa Dia mendengar dan melihatnya.
Hamba-hamba Allah: ....
Sesungguhnya nikmat Allah yang paling agung dan anugerah-Nya yang terbesar bagi hamba-hamba-Nya adalah petunjuk-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki menuju agama yang lurus ini, yaitu agama Islam.
Agama Allah yang Dia ridai sebagai agama bagi hamba-hamba-Nya. Maka, ini adalah nikmat yang paling agung dan pemberian yang paling besar.
Hamba-hamba Allah: ....
Allah Ta’ala berfirman dalam menegaskan nikmat ini, menjelaskan keagungannya, dan menyatakan bahwa itu merupakan anugerah-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.
Allah berfirman:
("Mereka menganggap keislaman mereka sebagai nikmat kepadamu. Katakanlah: 'Janganlah kalian menganggap keislaman kalian sebagai nikmat kepadaku. Sebaliknya, Allah yang memberikan nikmat kepada kalian dengan menunjukkan kalian kepada keimanan, jika kalian adalah orang-orang yang benar.") (QS. Al-Hujurat: 17).
Allah juga berfirman:
(“Tetapi Allah menjadikan kalian cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah di dalam hati kalian serta menjadikan kalian benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang benar.") (QS. Al-Hujurat: 7).
Dan Allah berfirman:
(“Jika bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya atas kalian, niscaya tidak seorang pun dari kalian akan bersih (dari dosa) selamanya. Akan tetapi, Allah-lah yang menyucikan siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.") (QS. An-Nur: 21).
Hamba-hamba Allah:....
Nikmat Islam ini, yang merupakan nikmat terbesar dan paling agung, memiliki kedudukan yang sangat tinggi.
Sebab Islam adalah agama Allah yang Dia ridai untuk hamba-hamba-Nya sebagai agama mereka, dan Dia tidak menerima agama selainnya.
Allah berfirman:
(“Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam.") (QS. Ali Imran: 19).
Allah juga berfirman:
(“Barang siapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.") (QS. Ali Imran: 85).
Dan Allah berfirman:
(“Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan nikmat-Ku atasmu, dan telah Kuridai Islam sebagai agamamu.") (QS. Al-Maidah: 3).
Selain itu, Allah juga berfirman:
(“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan.") (QS. Al-Baqarah: 208).
Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Rajab (rahimahullah): “Pada ayat ini, Allah pertama kali menyebutkan nikmat-nikmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya dalam Surah yang dikenal sebagai Surah An-Ni’am (Surah An-Nahl).
Oleh karena itu, Ibnu ‘Uyainah berkata: ‘Tidak ada nikmat yang lebih besar yang Allah berikan kepada seorang hamba selain mengenalkan mereka kepada kalimat La ilaha illallah’ yaitu kata ikhlas dan penerapan maknanya.”
Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi (rahimahullah) berkata: “Ayat yang mulia ini secara tegas menunjukkan bahwa agama Islam tidak meninggalkan sedikit pun sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia di dunia maupun di akhirat, kecuali agama ini telah menjelaskannya dengan terang benderang, apa pun bentuknya.
Islam adalah agama yang sempurna.”
Hamba-hamba Allah:...
Barang siapa yang dimuliakan oleh Allah Ta’ala dengan anugerah agama ini, dijadikan sebagai bagian dari orang-orang Islam, maka ia wajib menyadari nilai nikmat ini, menjaga kedudukannya, serta melindungi Islamnya dengan sebaik-baiknya.
Hendaknya ia memelihara Islam dari hal-hal yang dapat menguranginya atau merusaknya, baik berupa perbuatan batil, pelanggaran buruk, maupun tindakan haram dan dosa.
Hamba-hamba Allah: .....
Salah satu kewajiban terbesar bagi para pemeluk agama ini adalah mengenal Islam, memahami rincian dan syariatnya, serta mengetahui hakikatnya.
Sebab, bantuan terbesar bagi seseorang untuk menjaga keislamannya adalah dengan mengenal Islam secara mendalam sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya (shallallahu ‘alaihi wa sallam).
Wahai kaum Muslimin:.....
Islam adalah kumpulan akidah yang benar yang menghidupkan hati orang beriman dengan keimanan kepada Allah Ta’ala, keimanan kepada segala yang Dia perintahkan untuk diimani.
Allah berfirman:
(“Rasul telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, begitu pula orang-orang yang beriman. Mereka semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya.") (QS. Ali Imran: 285).
Islam dalam konsepnya yang menyeluruh mencakup akidah-akidah agama yang mengisi hati dengan iman kepada Allah, iman kepada malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta takdir baik maupun buruk.
Dalam riwayat Musnad Imam Ahmad disebutkan bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi (shallallahu ‘alaihi wa sallam) tentang iman, dan beliau menjelaskannya dengan gamblang.
Syaikh Abdul Aziz As-Salman (rahimahullah) berkata: “Orang-orang yang memiliki pemikiran yang bersih dan akal yang lurus, ketika mereka mempelajari hukum-hukum Islam, mereka menerimanya.
Ketika mereka merenungkan hikmah-hikmahnya yang agung, mereka mencintainya.
Prinsip-prinsipnya yang bijak menguasai hati mereka sehingga mereka mengagungkannya.
Semakin bersih akal seseorang, semakin terang pandangannya, semakin lurus pemikirannya, maka semakin kuat keterikatannya dengan Islam.
Hal ini karena Islam dipenuhi dengan keindahan sifat-sifat mulia dan keagungan keutamaannya.” (Dari buku “Keindahan Agama Islam,” hlm. 3).
Hamba-hamba Allah:....
Islam berdiri di atas ketaatan yang murni dan ibadah yang agung, yang dilakukan seorang hamba dengan mendekatkan diri kepada Allah, berserah diri, tunduk, dan patuh kepada-Nya.
Ibadah-ibadah ini merupakan pilar Islam yang paling utama, sebagaimana dijelaskan oleh Nabi Muhammad (shallallahu 'alaihi wa sallam) dalam banyak hadis, di antaranya hadis dari Ibnu Umar (radhiyallahu 'anhuma), bahwa Nabi bersabda:
"Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan berhaji ke Baitullah." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hamba-hamba Allah: ....
Islam adalah agama yang membawa kebaikan bagi lahiriah dan batiniah manusia.
Batin seorang hamba, yaitu hatinya, tunduk kepada Allah, berserah diri kepada-Nya, merendahkan diri, dan merasa hina di hadapan-Nya.
Sedangkan anggota tubuhnya tunduk dan patuh kepada Allah, melaksanakan perintah-Nya dengan penuh ketaatan.
Dalam Musnad Imam Ahmad, disebutkan dengan sanad yang sahih dari Hubaysh bin Hakim dari ayahnya, dari kakeknya, yang berkata:
"Saya bertanya, Wahai Rasulullah, apa itu Islam?"
Beliau menjawab:
"Islam adalah engkau menyerahkan hatimu kepada Allah, menghadap wajahmu kepada-Nya, dan mendirikan salat wajib serta menunaikan zakat yang diwajibkan."
Hadis ini menggabungkan makna Islam secara sempurna, yaitu kebaikan batin berupa penyerahan hati kepada Allah dan kebaikan lahir berupa ketaatan anggota tubuh dalam menjalankan perintah-Nya dan menjaga ibadah kepada-Nya.
Hamba-hamba Allah: Islam juga membawa sistem solidaritas, kasih sayang, persaudaraan, dan kerja sama di antara kaum Muslimin.
Allah berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara." (QS. Al-Hujurat: 10).
Dan dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad (shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda:
"Seorang mukmin bagi mukmin lainnya adalah seperti sebuah bangunan, yang satu menguatkan yang lain." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hamba-hamba Allah:....
Islam adalah agama yang mengangkat semangat, mendorong kebesaran jiwa, dan menjauhkan manusia dari hal-hal yang tidak bermanfaat dalam urusan agama maupun dunianya.
Oleh sebab itu, dalam sebuah hadis Nabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wa sallam) bersabda:
"Termasuk tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya." (HR. Tirmidzi).
Begitulah - wahai hamba-hamba Allah - bahwa agama yang agung ini memperbaiki keyakinan, membersihkan amal, dan menyucikan perilaku.
Islam mengangkat seorang hamba menuju perkara-perkara yang mulia. Oleh karena itu, kewajiban bagi umat Islam adalah bersungguh-sungguh mengisi waktu mereka dengan melaksanakan ajaran Islam, menjaga dan memeliharanya dengan baik.
Ya Allah,...
peliharalah kami dalam Islam saat berdiri, peliharalah kami dalam Islam saat duduk, dan peliharalah kami dalam Islam saat berbaring. Jangan biarkan musuh atau pendengki mencelakakan kami, wahai Tuhan semesta alam.
Terakhir, seruan kami adalah pujian kepada Allah, Tuhan semesta alam.
Saya mengucapkan perkataan ini, dan memohon ampun kepada Allah untuk diri saya, Anda semua, dan seluruh kaum Muslimin dari segala dosa. Maka mohonlah ampun kepada-Nya, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Khutbah Kedua:
Segala puji bagi Allah, Zat yang Maha Pemurah, luas kebaikan dan pemberian-Nya, serta limpahan nikmat dan anugerah-Nya.
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, satu-satunya, tiada sekutu bagi-Nya.
Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat dan salam kepada beliau, keluarga, serta seluruh sahabatnya.
Amma ba'du:....
Wahai hamba-hamba Allah, bertakwalah kepada Allah Ta'ala.
Diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam kitab Al-Mustadrak, dari Abdullah bin Mas'ud (semoga Allah meridhainya), bahwa ia berkata:
"Rasulullah ﷺ biasa berdoa: 'Ya Allah, jagalah aku dalam Islam saat berdiri, jagalah aku dalam Islam saat duduk, jagalah aku dalam Islam saat berbaring. Jangan biarkan musuh atau pendengki mencelakakanku.
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu segala kebaikan yang kunci-kuncinya ada di tangan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan yang kunci-kuncinya ada di tangan-Mu.'” (Hadis Hasan).
Wahai hamba-hamba Allah:....
Doa ini adalah salah satu doa yang paling komprehensif dan agung.
Barang siapa yang dijaga oleh Islam dalam segala keadaan—saat berdiri, duduk, dan berbaring—maka kehidupannya akan menjadi baik, dunia dan akhiratnya akan sempurna.
Ia akan bahagia dengan kebahagiaan yang abadi, tanpa ada kesengsaraan setelahnya. Oleh karena itu, kita—wahai hamba-hamba Allah—harus menjaga doa ini, memelihara Islam dalam amal perbuatan, mengajak orang lain kepadanya, dan bangga menjadi bagian darinya.
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan kebajikan, dan berkata, 'Sesungguhnya aku termasuk orang-orang Muslim.'" (QS. Fussilat: 33).
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar