Rabu, 04 September 2024

KEUTAMAAN AMAL SALEH



Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasul-Nya yang mulia, kepada keluarganya, serta seluruh sahabatnya. Amma ba’du:

Beramal untuk akhirat adalah tujuan hidup di dunia ini, dan setiap manusia diberi kesempatan sepanjang usia mereka; mulai dari saat ia mencapai akil baligh hingga ajal menjemputnya. Inilah tujuan kedatangan manusia ke dunia, dan Allah memberikan kesempatan ini kepada mereka:

”Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kalian, siapa di antara kalian yang terbaik amalnya” [Al-Mulk: 2].

Untuk menjalankan perannya, kemudian ia pergi, dan kesempatan itu diberikan kepada orang lain, yang juga diuji dengan amalannya.

Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan amal seorang hamba:

”Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang beramal dengan baik” [Al-Kahfi: 30].

Allah juga berfirman:

”Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman” [Ali Imran: 171].

Barangsiapa yang diberi taufik oleh Allah untuk beriman dan beramal saleh, maka Allah telah memuliakannya. Namun, barangsiapa yang dihalangi dari itu, maka Allah telah menghinakannya, meskipun ia diberi kekayaan dunia sebanyak apapun.

Allah Ta’ala berfirman:

”Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kalian” [Al-Hujurat: 13].

Allah juga berfirman:

”Adapun manusia, ketika Tuhannya mengujinya, lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: 'Tuhanku telah memuliakanku’. Namun, ketika Tuhannya mengujinya, lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata: 'Tuhanku telah menghinakanku’. Sekali-kali tidak (demikian), tetapi kalian tidak memuliakan anak yatim, dan tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, serta memakan harta warisan dengan cara mencampuradukkan (yang halal dan haram), dan mencintai harta dengan cinta yang berlebihan” [Al-Fajr: 15-20].

(Maksudnya: Tidak semua orang yang diberi kesenangan di dunia berarti ia mulia di sisi Allah, dan tidak semua orang yang dibatasi rezekinya berarti ia hina di sisi-Nya. Sebenarnya, kekayaan dan kemiskinan, kelapangan dan kesempitan, adalah ujian dari Allah untuk menguji hamba-hamba-Nya, untuk melihat siapa yang bersyukur dan bersabar, lalu diberikan pahala yang besar, dan siapa yang tidak demikian akan dimasukkan ke dalam siksa yang pedih).

Allah Ta’ala juga memberitahukan bahwa orang-orang yang menggabungkan antara iman dan amal saleh adalah makhluk yang terbaik:

”Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk” [Al-Bayyinah: 7].

Ibnu Katsir rahimahullah berkata: "Dengan ayat ini, Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dan sebagian ulama lainnya menyimpulkan bahwa orang-orang beriman dari golongan manusia lebih utama daripada malaikat; karena Allah berfirman:

”Mereka itu adalah sebaik-baik makhluk”."

Wahai hamba-hamba Allah...

Sesungguhnya amal saleh adalah sebab cinta Allah kepada hamba-Nya, dan juga cinta dari makhluk-Nya:

”Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka kasih sayang” [Maryam: 96].

Artinya: “Allah mencintai mereka dan membuat mereka dicintai oleh hamba-hamba-Nya yang beriman.”

Dalam hadis qudsi disebutkan: 
”Seorang hamba terus-menerus mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya”.

Hal ini juga diperkuat dengan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: 
”Jika Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril: 'Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah dia’. Lalu Jibril mencintainya, kemudian Jibril menyeru penghuni langit: 'Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah dia’. Maka penghuni langit mencintainya, kemudian dia diterima di bumi”.

Sebaliknya, orang-orang kafir tidak mendapatkan kasih sayang ini.

Allah Ta’ala berfirman:

”Agar Allah memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh dari karunia-Nya. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang kafir” [Ar-Rum: 45].

Bahkan, Allah membenci mereka. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 
”Jika Allah membenci seorang hamba, Dia memanggil Jibril dan berkata: 'Aku membenci si Fulan, maka bencilah dia’. Lalu Jibril membencinya, kemudian Jibril menyeru penghuni langit: 'Sesungguhnya Allah membenci si Fulan, maka bencilah dia’. Maka penghuni langit membencinya, kemudian ia ditolak di bumi”.

Amal saleh juga menjadi sebab diangkatnya derajat seorang hamba di surga.

Allah Ta’ala berfirman:

”Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, Kami pasti akan menempatkan mereka dalam kamar-kamar di surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal” [Al-Ankabut: 58].

Allah Ta’ala juga berfirman:

”Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka ampunan dan pahala yang besar” [Fatir: 7].

Dan Allah Ta’ala berfirman:

”Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar” [Al-Fath: 29].

Hadis dari Sa'd bin Abi Waqqash radhiyallahu 'anhu menegaskan bahwa amal ibadah sangat berharga.

 Dikisahkan bahwa ada dua orang bersaudara, salah satunya meninggal lebih dulu empat puluh malam daripada yang lainnya. 
Ketika keutamaan dari yang pertama disebutkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bertanya:
 ”Bukankah yang lain juga seorang muslim?”
 Mereka menjawab: “Benar, wahai Rasulullah, dan dia tidak memiliki cacat.” 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: ”Apa yang kalian tahu tentang shalatnya setelah saudaranya meninggal?”

Dalam riwayat lain disebutkan: 
”Di mana shalatnya setelah shalat saudaranya, di mana amalannya setelah amal saudaranya? Jarak antara mereka seperti jarak antara langit dan bumi”.

 Maknanya: Apa yang kalian ketahui tentang pahala orang yang lebih lama hidupnya dan terus beramal setelah saudaranya meninggal?

Iman dan takwa, serta mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan sunnah setelah amalan wajib, adalah sebab meningkatnya petunjuk dan kemampuan membedakan antara kebaikan dan keburukan,

Allah Ta’ala berfirman:

”Hai orang-orang yang beriman, jika kalian bertakwa kepada Allah, Dia akan memberikan kepada kalian furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahan kalian serta mengampuni (dosa-dosa) kalian. Dan Allah mempunyai karunia yang besar” [Al-Anfal: 29].

Amalan saleh juga menjadi sebab penghapusan dosa dan peningkatan derajat di surga,

Allah Ta’ala berfirman:

”Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, pasti Kami akan hapus kesalahan-kesalahan mereka dan Kami akan memberi balasan yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” [Al-Ankabut: 7].

Allah Ta’ala juga berfirman:

”Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, pasti Kami akan menempatkan mereka dalam kamar-kamar di surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal” [Al-Ankabut: 58].

Allah Ta’ala juga berfirman:

”Dan barangsiapa yang datang kepada-Nya dalam keadaan beriman lagi beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh derajat yang tinggi” [Thaha: 75].



  Khutbah Kedua


Segala puji bagi Allah... Wahai kaum muslimin,

Para pembawa Arsy dari kalangan malaikat yang mulia mendoakan ampunan bagi orang-orang beriman yang beramal saleh serta memohon kepada Allah agar memasukkan mereka ke dalam surga bersama keturunan mereka.

Allah Ta’ala berfirman:

"Malaikat yang memikul Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memohonkan ampunan bagi orang-orang yang beriman (seraya berkata): 'Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan-Mu'" [Ghafir: 7].

Malaikat yang mulia juga menyaksikan sebagian amal saleh yang agung. Allah Ta'ala berfirman:

"Dirikanlah shalat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan dirikanlah shalat Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat)" [Al-Isra': 78].

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
 “Di antara kalian ada malaikat yang bergiliran pada siang dan malam hari. Mereka berkumpul saat shalat Subuh dan shalat Asar. Kemudian malaikat yang bermalam di antara kalian naik ke langit, dan Allah, yang lebih mengetahui dari mereka, bertanya: ‘Bagaimana kalian meninggalkan hamba-hamba-Ku?’ Mereka menjawab: ‘Kami meninggalkan mereka saat mereka sedang shalat, dan kami mendatangi mereka saat mereka sedang shalat’.”

Beliau Shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda: 
"Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang berkeliling di bumi, selain malaikat yang mencatat amal manusia. Ketika mereka menemukan sekelompok orang yang berdzikir kepada Allah, mereka saling memanggil: 'Datanglah ke tempat yang kalian cari'. Lalu mereka mengelilingi mereka sampai ke langit dunia. 
Allah bertanya: 'Apa yang hamba-hamba-Ku lakukan ketika kalian meninggalkan mereka?' Mereka menjawab: 'Kami meninggalkan mereka dalam keadaan memuji, memuliakan, dan berdzikir kepada-Mu.' 
Allah berfirman: 'Apakah mereka melihat-Ku?' Mereka menjawab: 'Tidak.'
 Allah berfirman: 'Bagaimana jika mereka melihat-Ku?' Mereka menjawab: 'Jika mereka melihat-Mu, mereka akan lebih banyak memuji, memuliakan, dan mengingat-Mu’.”

Amal saleh yang istimewa menjadi sarana bagi manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala dan menyelamatkan mereka ketika berdoa saat menghadapi kesulitan.

Allah Ta’ala berfirman:

"Dan Dia mengabulkan (doa) orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. Dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang keras" [Asy-Syura: 26].

Maksudnya, Allah mengabulkan doa hamba-hamba-Nya yang beriman kepada-Nya dan beramal saleh dalam apa yang mereka minta, serta menambah mereka dari karunia-Nya dengan memberikan apa yang tidak mereka minta. Betapa agung kemurahan-Nya, dan betapa luas rahmat-Nya.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
 “Ada tiga orang dari umat sebelum kalian yang pergi sampai mereka bermalam di sebuah gua. Mereka pun masuk ke dalamnya, lalu sebuah batu besar dari gunung jatuh menutup pintu gua itu. Mereka berkata: ‘Tidak ada yang bisa menyelamatkan kalian dari batu ini kecuali jika kalian berdoa kepada Allah dengan menyebut amal saleh kalian’. Maka setiap dari mereka berdoa kepada Allah dengan amal saleh dan keikhlasannya: ‘Ya Allah, jika aku melakukan itu karena mengharap wajah-Mu, maka bukalah jalan keluar bagi kami’. Maka batu itu pun terbuka dan mereka keluar berjalan.”

Iman dan takwa adalah sebab turunnya keberkahan dari langit dan munculnya keberkahan dari bumi.

Allah Ta’ala berfirman:

"Jika sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya" [Al-A’raf: 96].

Dan Allah Ta'ala berfirman:

"Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa, pasti Kami akan menghapus kesalahan mereka dan Kami akan memasukkan mereka ke dalam surga yang penuh kenikmatan. Dan sekiranya mereka menjalankan (hukum) Taurat, Injil, dan (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhan mereka, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka" [Al-Ma'idah: 65-66].

Amal saleh juga menghasilkan kehidupan yang baik bagi orang beriman.

Allah Ta’ala berfirman:

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Kami akan beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan" [An-Nahl: 97].

Hanya sedikit orang yang berhasil menggabungkan antara iman dan amal saleh.

Allah Ta’ala berfirman:

"Dia (Dawud) berkata, 'Sungguh, dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu untuk ditambahkan pada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang bergaul itu saling berbuat zalim, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, dan amat sedikitlah mereka ini'" [Sad: 24].

Ayat ini menunjukkan bahwa iman dan amal saleh mampu melindungi seseorang dari kezaliman dan penyimpangan. Dalam ayat tersebut, jelas bahwa iman dan amal saleh adalah jalan keselamatan dari kesalahan dan dosa, karena keduanya merupakan pelindung dari keburukan.

Oleh karena itu, wahai saudara-saudaraku, marilah kita senantiasa memperbanyak amal saleh dan menjaga keimanan kita. Karena iman yang disertai dengan amal saleh bukan hanya akan memberikan kebaikan di dunia, tetapi juga di akhirat.

 Allah Ta’ala berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. 

Balasan mereka di sisi Tuhan mereka adalah surga 'Adn, yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha terhadap-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya" [Al-Bayyinah: 7-8].

Dalam ayat ini, Allah menjanjikan surga bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Ini menunjukkan betapa besarnya keutamaan iman yang disertai amal saleh.

Maka, mari kita menjaga dan memperkuat iman kita dengan amal-amal yang dicintai oleh Allah. 

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai jika salah seorang dari kalian melakukan suatu pekerjaan, maka dia melakukannya dengan itqan (sebaik-baiknya).”

Maka marilah kita berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas amal ibadah kita dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan, agar amal tersebut diterima di sisi Allah dan kita memperoleh keberkahan di dunia serta kebahagiaan di akhirat.

Janganlah kita meremehkan amal sekecil apa pun, karena Allah  menilai setiap perbuatan hamba-Nya, baik yang besar maupun yang kecil. 

Allah Ta’ala berfirman:

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya)" [Az-Zalzalah: 7].

Sebagai penutup, marilah kita senantiasa memohon kepada Allah agar kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, sehingga kita dapat meraih ridha-Nya dan ditempatkan di surga yang penuh kenikmatan. Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin ya Rabbal 'Alamin.

Khutbah ini ditutup dengan doa:

اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات، الأحياء منهم والأموات، ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار، سبحان ربك رب العزة عما يصفون، وسلام على المرسلين، والحمد لله رب العالمين.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar