NASHRULLAH QARIB
("PERTOLONGAN ALLAH ITU DEKAT"):
Segala puji bagi Allah yang memuliakan Islam dengan pertolongan-Nya, menghinakan kesyirikan dengan kekuasaan-Nya, yang mengatur segala urusan dengan perintah-Nya, yang memperdaya orang-orang kafir dengan tipu daya-Nya, yang menjadikan akhir yang baik bagi orang-orang bertakwa dengan karunia-Nya, dan yang menampakkan agama-Nya di atas segala agama.
Salawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita, teladan kita, dan pemimpin kita, Muhammad Rasulullah, dengan salam dan doa terbaik, serta kepada keluarganya, para sahabatnya, dan mereka yang menolong agamanya dan mengikuti petunjuknya. Amma ba’du.
Bertakwalah kepada Allah, wahai hamba-hamba Allah, dengan sebenar-benar takwa, dan perhatikanlah Dia dalam segala keadaan, baik dalam terang maupun tersembunyi.
Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Islam.”
Wahai hamba-hamba Allah:
Sesungguhnya umat Islam adalah satu tubuh, walau pun tempat tinggal mereka berjauhan, bangsa dan warna kulit mereka berbeda, dan negeri mereka terpisah-pisah.
Orang-orang beriman adalah satu umat, saling mendukung satu sama lain, saling menyayangi, dan turut bergembira dengan kebahagiaan saudaranya, serta turut bersedih dan merasakan sakit atas musibah dan penderitaannya.
Allah berfirman: "Dan orang-orang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka adalah penolong bagi sebagian yang lain."
Nabi ﷺ bersabda: "Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya bagaikan bangunan yang saling memperkokoh satu sama lain." (HR. Bukhari).
Di antara hal yang menggembirakan orang-orang yang bertauhid dan menyejukkan hati orang-orang beriman adalah kemenangan yang Allah berikan atas musuh-musuh-Nya, yaitu kaum Zionis yang melampaui batas.
Ini adalah karunia besar dari Allah.
Allah berfirman: "Katakanlah: Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah mereka bergembira."
Wahai kaum Mukminin:
Sesungguhnya Allah adalah pelindung dan penolong. Pertolongan itu berasal dari-Nya dan ada dalam kekuasaan-Nya.
Dialah yang menolong dan memberikan kekuatan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman.
Tak ada makhluk yang memiliki kuasa atas dirinya sendiri untuk mendatangkan manfaat atau menolak mudarat, apalagi memberikan kemuliaan dan pertolongan kepada yang lain.
Maka yang ditolong adalah orang yang ditolong oleh Allah, dan yang dikalahkan adalah orang yang ditinggalkan oleh Allah.
Manusia telah mengambil tandingan selain Allah dengan harapan mendapatkan pertolongan, tetapi rumah mereka lebih rapuh daripada sarang laba-laba.
Allah berfirman: "Dan mereka mengambil selain Allah sebagai tuhan-tuhan agar mereka dapat ditolong. Mereka tidak mampu menolong mereka, bahkan mereka itu menjadi tentara yang dihadirkan untuk mempertahankan mereka." (QS. Yasin: 74-75).
Sedangkan kaum Mukminin, semboyan dan prinsip hidup mereka adalah perkataan Nabi ﷺ: "Ya Allah, Engkau adalah penolong dan pembelaku. Dengan-Mu aku bergerak, dengan-Mu aku berperang, dan dengan-Mu aku melawan." (HR. Abu Daud).
Mereka meyakini firman Allah: "Dan kemenangan itu hanyalah dari Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Ali Imran: 126).
Dan firman-Nya: "Jika Allah menolongmu, maka tak ada yang bisa mengalahkanmu, dan jika Allah meninggalkanmu, maka siapa lagi yang bisa menolongmu setelah itu?" (QS. Ali Imran: 160).
Allah adalah penolong karena Dialah yang memiliki kekuatan dan kuasa mutlak. Segala sesuatu, baik di bumi maupun di langit, semuanya ada dalam kekuasaan-Nya.
Dia memiliki tentara yang tak diketahui kecuali oleh-Nya, yang mengirim angin, menghancurkan dengan suara keras, mengguncang bumi, mengirim petir, dan melemparkan batu dari tanah liat yang keras.
Allah berfirman: "Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka yang lebih kuat daripada mereka? Allah tidak dapat dikalahkan oleh sesuatu pun di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa." (QS. Fatir: 44).
Wahai hamba-hamba Allah:
Sebagian orang, karena lemahnya keyakinan mereka kepada Allah dan karena mereka melihat penindasan yang dilakukan oleh musuh-musuh Allah, mungkin berpikir bahwa kekuasaan telah selamanya menjadi milik orang-orang kafir, dan bahwa kaum Muslimin telah dihukumi untuk kalah selamanya.
Ini adalah prasangka buruk kepada Allah.
Betapa hinanya orang-orang kafir di hadapan Allah yang Maha Agung lagi Maha Besar.
Mereka berada dalam genggaman-Nya, ubun-ubun mereka ada dalam kuasa-Nya, dan mereka tidak bisa melawan-Nya.
Bukankah Dia yang berfirman: "Dan janganlah orang-orang kafir itu mengira bahwa mereka dapat mendahului Kami. Sesungguhnya mereka tidak akan bisa melawan Kami." (QS. Al-Anfal: 59).
Bukankah Allah telah menetapkan kehinaan dan kerendahan bagi orang-orang yang kafir kepada-Nya dan memerangi agama-Nya?
Allah berfirman: "Maka Allah membuat mereka merasakan kehinaan dalam kehidupan dunia dan sungguh, azab akhirat lebih besar, jika mereka mengetahui." (QS. Az-Zumar: 26).
Kaum Yahudi, pembunuh para nabi, yang telah mengubah kitab-kitab Allah, yang Allah murkai dan laknati, dan yang telah Allah hina dan jadikan mereka sebagai contoh bagi seluruh umat manusia, kini juga merasakan kehinaan tersebut.
Mereka lari seperti tikus, tanpa bisa berbuat apa-apa.
Wahai kaum Mukminin:
Sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat, bukanlah sesuatu yang mustahil, bukan pula sebuah angan-angan.
Bukankah Allah berfirman: "Ketahuilah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat." (QS. Al-Baqarah: 214).
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Dia menolong siapa yang Dia kehendaki dengan hikmah dan kekuasaan-Nya, kapan saja Dia kehendaki.
Allah tidak tergesa-gesa sebagaimana hamba-hamba-Nya tergesa-gesa.
Mungkin Allah menunda pertolongan karena alasan yang hanya Dia yang mengetahuinya.
Allah berfirman: "Dan jika Allah menghendaki, Dia bisa saja membalas mereka, tetapi Dia menundanya untuk menguji sebagian kalian dengan sebagian yang lain." (QS. Muhammad: 4).
Kadang-kadang, Allah menunda pertolongan karena umat belum mencapai syarat-syaratnya.
Sebab Allah telah menetapkan syarat-syarat untuk pertolongan, dan Dia telah membuatnya bergantung pada upaya tertentu.
Jika umat tidak memenuhi syarat tersebut, bagaimana mungkin mereka berharap pertolongan?
Syarat pertama ;
Dan yang paling utama adalah iman kepada Allah dan tauhid-Nya, bersandar hanya kepada-Nya, dengan sepenuh hati memohon perlindungan-Nya, dan menjauhkan diri dari segala kekuatan dan kemampuan yang selain dari-Nya.
Allah berfirman: "Dan adalah hak Kami untuk menolong orang-orang yang beriman." (QS. Ar-Rum: 47).
Bagaimana mungkin orang-orang yang ragu dan munafik berharap pertolongan?
Maka, sesuai dengan tingkat keimanan seorang hamba, Allah akan memberikan bantuan dan pertolongan-Nya.
Apabila keimanan umat ini lemah, maka pertolongan Allah pun akan tertunda. Namun apabila keimanan menguat, maka pertolongan Allah akan datang.
Itulah janji Allah bagi orang-orang yang beriman.
Syarat kedua;
Adalah ketaatan kepada Allah dan meninggalkan segala bentuk kemaksiatan. Pertolongan Allah tidak akan datang kepada mereka yang mendurhakai-Nya, melakukan dosa, dan berpaling dari hukum-Nya.
Sebab Allah telah menegaskan bahwa Dia tidak akan menolong orang-orang yang zalim dan tidak akan memberikan kemenangan kepada mereka yang menjauh dari petunjuk-Nya.
Allah berfirman: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." (QS. Ar-Ra’d: 11).
Apakah umat ini ingin meraih kemenangan tanpa menegakkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya?
Apakah mereka berharap kebangkitan tanpa menghentikan kemaksiatan yang merajalela di kalangan mereka?
Allah berfirman: "Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS. Muhammad: 7).
Oleh karena itu, wahai kaum Mukminin, kita harus kembali kepada Allah dengan sepenuh hati, bertaubat dari segala dosa, dan memperbaiki hubungan kita dengan-Nya.
Kita harus berusaha sekuat tenaga untuk menjalankan syariat-Nya, menjauhi segala bentuk kemaksiatan, serta menolong agama-Nya dengan keikhlasan dan ketundukan.
Hanya dengan cara ini pertolongan Allah akan datang, dan musuh-musuh Islam akan dikalahkan.
Syarat ketiga;
Adalah kesatuan dan persatuan umat Islam.
Selama umat ini terpecah belah, saling bertikai, dan sibuk dengan urusan duniawi, maka sulit bagi mereka untuk meraih kemenangan.
Allah berfirman: "Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu, dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Anfal: 46).
Perpecahan adalah salah satu penyebab utama kekalahan umat ini.
Musuh-musuh Islam memanfaatkan kelemahan ini untuk menindas dan merusak umat.
Maka kita harus bersatu di bawah panji Islam, dengan mengedepankan kepentingan umat di atas segala kepentingan individu atau golongan.
Kita harus kembali kepada ikatan iman yang menyatukan kita, dan menyingkirkan segala bentuk perpecahan yang memecah belah kita.
Wahai kaum Mukminin, kita harus percaya bahwa kemenangan Islam pasti akan tiba. Meskipun musuh-musuh Islam tampak kuat dan dominan, sesungguhnya mereka hanya menunda kehancuran mereka sendiri.
Allah berfirman: "Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka bahwa penangguhan waktu yang Kami berikan kepada mereka itu lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya dosa mereka bertambah-tambah, dan bagi mereka azab yang menghinakan." (QS. Ali Imran: 178).
Maka janganlah kita berputus asa, karena sesungguhnya pertolongan Allah sangat dekat.
Jika kita bersabar, memperbaiki hubungan kita dengan Allah, dan mengikuti petunjuk-Nya, niscaya kita akan melihat kemenangan dan kemuliaan Islam kembali tegak di muka bumi ini.
Wahai hamba-hamba Allah:
Berdoalah kepada Allah dengan penuh keyakinan dan keikhlasan.
Mohonlah kepada-Nya agar Dia menolong kita dan menjadikan kita umat yang beriman, bertakwa, dan bersatu.
Mohonlah agar Allah menghancurkan musuh-musuh Islam dan membalas mereka dengan azab yang pedih.
Karena sesungguhnya Allah Maha Mendengar doa-doa hamba-Nya dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Allah berfirman: "Dan katakanlah: Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami, dan sikap kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami, dan teguhkanlah kaki kami, serta tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Ali Imran: 147).
Semoga Allah memberikan kepada kita semua kebaikan di dunia dan di akhirat. Semoga Allah meneguhkan keimanan kita, menyatukan hati kita, dan menolong kita melawan musuh-musuh-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Salawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti petunjuknya hingga hari kiamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar