Sabtu, 15 Juni 2013

TAWAKKAL

Tawakal adalah kejujuran dalam bersandarnya hati kepada Allah Ta'ala di dalam meraih kebaikan dan menghindar keburukan di dalam urusan dunia dan akhirat. Allah Ta'ala berfirman, "Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya". (QS.At-Talaq: 3).

Diriwayatkan dari sahabat Umar radhiyallahu 'anhu, dari NabI shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika sekiranya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar tawakal, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana para burung, mereka meninggalkan sarang dalam keadaan lapar, kembali dalam keadaan kenyang makanan". (HR.Tirmidzy).

Berkata Said ibnu Jubair, "Tawakal adalah kumpulan dari keimanan". Tawakal tidaklah meniadakan dan bersebarangan dengan menjalankan sebab-musabab yang ditakdirkan Allah yang telah digariskan dalam sunah-Nya pada para makluk. Sesungguhnya Allah memerintahkan para makluk agar menempuh sebab-sebab dan juga memerintahkan tawakal. Singkat kata, menempuh sebab musabab adalah ibadah, dan tawakal hati adalah ibadah dan keimanan.

Berkata Salaf, "Mencela usaha(menempuh sebab musabab) maka sungguh ia mencela sunnah Allah, dan barang siapa mencela tawakal maka ia mencela keimanan". Dikatakan pula, "Barangsiapa tidak menempuh sebab-akibat, maka sungguh ia melecehkan syariat, dan barang siapa yang hanya bergantung dengan sebab-akibat maka ia melecehkan tauhid".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar